I laugh, I love, I hope, I try, I hurt, I need, I fear, I cry, I blog...Welcome to my blog, welcome to my life !!

Tuesday, January 24, 2012

Singapura...Singapura...Singapura...Singapura


Jumat, 13 Januari 2012

Hari ini gue berangkat ke Singapura. Udah jadi ritual 3 tahun terakhir untuk menikmati hari ulang tahun dengan berkepekeran ria. Kali ini tujuannya Singapura lagi...untuk yang keempat kalinya. Tapi gue ngga pernah merasa bosan dan cukup menjelajah negara kecil yang super nyaman ini.

Gue memutuskan untuk tinggal di Footprints hostel yang letaknya di Jalan Perak No. 25, di kawasan Little India. Gue tinggal di female dorm room berisi 10 ranjang yang dilengkapi dengan AC, seharga SGD 26 per malam. Walaupun Singapura dekat, tapi untuk menuju ke sini gue harus singgah ke Kuala Lumpur dulu, jadi begitu tiba di hostel, rasa lelah udah menyerbu gue. Tapi gue berjanji, seperti di trip - trip sebelumnya, gue akan pergunakan setiap waktu gue untuk santai dan bersenang - senang.


Sabtu, 14 Januari 2012

Setelah sarapan gue langsung berangkat ke Botanical Garden di daerah Orchard, dengan menggunakan bus. Tiba di sana gue memuaskan hasrat berjalan kaki sambil menikmati segar dan hijaunya pemandangan Botanical Garden.

Puas di Botanical Garden, gue mencari Orchard - MRT Station untuk menuju Labrador Nature Reserve. Di sini gue pengen berkunjung ke Labrador Secret Tunnel. Tiba di sana, gue justru ketakutan masuk ke kawasan hutannya, untuk menuju ke Tunnel. Pepohonan tinggi dan rindang, dan sepinya kawasan hutan, bikin gue bergidik ngeri. Tapi seperti biasa, rasa takut gue selalu dilindas sama rasa penasaran yang menyala - nyala. Mulai hari itu, Labrador Nature Reserve jadi lokasi idola gue. Suasana di sini tenang, dan banyak hal bisa dieksplorasi.


Dari Labrador, gue naik MRT ke Kranji. Awalnya, rencana gue mengunjungi Kranji War Memorial. Tapi begitu tiba di station, gue kebingungan mencari arah. Gue masih berusaha mencoba mencari jalan dengan berjalan kaki, tapi akhirnya gue harus berhenti karena waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore lewat. Kranji War Memorial tutup jam segitu. Sedih. Gue kembali ke MRT dan menuju Singapore Turf Club, siapa tahu gue masih sempat menonton pacuan kuda. Sayangnya sudah hampir berakhir, dan gue pun meninggalkan Kranji dengan sedikit kecewa.

Perjalanan selanjutnya, menuju City Hall - MRT Station. Di sini target gue adalah Philatelic Museum. Gue sempat kesulitan mencari lokasinya, dan tiba di sana lagi - lagi museum sudah tutup dan gue cuma bisa gigit jari. Kecewa. Setahu gue, museum ini juga bagian dari Elephant Parade yang akan segera berakhir. Alih - alih kembali ke MRT station, gue malah mampir dulu di Armenian Church. Di sini gue duduk beberapa saat di taman belakang, dimana diletakkan beberapa batu nisan tua berbentuk artistik. Gue senang dengan ketenangan yang gue rasakan disini. Selain itu, gue harus berhenti sejenak karena merasakan sakit bukan main di kedua telapak kaki gue. Saat langit semakin gelap, gue meninggalkan gereja.

Tiba di kamar hostel, gue merebahkan badan sejenak. Sebenarnya bukan badan gue yang memaksa untuk istirahat, tapi kedua telapak kaki gue yang sudah mulai menunjukkan gelembung berdiameter 3 cm, berwarna kombinasi merah, putih pucat dan kekuningan. Entah apa isinya...nanah ? Yang jelas rasanya sakit bukan main. Hari ini perjalanan gue memang panjang banget. Gue udah mengeksploitasi kedua kaki gue secara habis - habisan. Andaikan ada Komisi Nasional - Hak Asasi Kaki, gue pasti udah dilaporkan, dituntut dan dihukum dengan tuduhan penyiksaan kaki level serius.


Tapi rasa sakit di kaki ngga bikin gue kapok berjalan. Malam itu gue kembali ke kawasan Mustafa Market, karena didorong keinginan menggebu - gebu untuk....makan McDonald. Jadilah malah itu perut gue terisi burgernya McDonald dengan saus yang rasanya aneh di lidah gue.

Gue kembali ke hostel dengan langkah terseok - seok.

Minggu, 15 Januari 2012

Hari ini gue bangun amat siang, jam 9. Itu pun karena gue ngga pengen ketinggalan jam sarapan gratisnya Footprints. Di hari ini, gerak - gerik gue udah semakin melambat akibat kedua telapak kaki yang meronta - ronta kesakitan. Jadi, gue akan bersikap sedikit lunak pada keduanya. Abis mandi dan sarapan, gue melewatkan pagi itu dengan tiduran di kamar. Tapi ngga bisa berlama - lama, karena gue mau gereja. Pesan Mama selalu terngiang - ngiang, supaya gue selalu ingat ke gereja setiap kali bekpekeran. Mama sering gundah gulana. Katanya, dengan jadwal bekpekeran gue yang padat setiap tahunnya dan selalu menggunakan hari Minggu, berapa kali gue bolos gereja...Jadi hari ini, walaupun kedua kaki gue menangis berguling - gulingan karena ngga sanggup berjalan, gue bertekad untuk mencari lokasi gereja HKBP Singapura, yang masih menggunakan gedung Tamil Methodist Church. Yesus maha baik dan pengertian sama kondisi kaki gue yang nyaris mengenaskan. Gue berjalan kaki dari Footprints menuju Tamil Methodist Church dan ngga kesasar sama sekali. Bravo !


Sebenarnya gue agak minder untuk ikut kebaktian. Karena penampilan gue terlalu santai, cuma pake kaos oblong, rok pendek dan sendal jepit. Di awal kebaktian, gue dan 2 orang pendatang baru lainnya diminta berdiri dan memperkenalkan diri secara bergantian. Si gembel pun memperkenalkan diri, "Saya Cherry Sitanggang dari Jakarta. Saya ke sini untuk traveling...di Jakarta saya gereja di HKBP Srengseng Sawah..." Pulang gereja, gue diundang untuk ikutan acara Bona Taonnya HKBP Singapura, ke rumah salah satu Opung jemaat gereja di daerah Khatib. Gue pasrah dan tinggal di sana sampai jam 7 malam. Nampaknya, Yesus punya cara jitu untuk nyuruh gue diam, duduk tenang, mengistirahatkan kedua kaki.

Gue pulang dari Khatib naik MRT menuju Little India. Siapapun yang melihat gue berjalan pasti akan merasa iba. Yang bisa gue lakukan untuk bergerak adalah dengan menyeret - nyeret kedua kaki. Gue sedih, karena kehilangan kecepatan dan kelincahan. Mama selalu takjub ngeliat cara jalan gue yang gagah dan cepat. Dan sekarang, gue cuma sedikit lebih cepat dari pada siput atau keong. Setiap langkah bahkan bikin gue meringis kesakitan. Di saat gue berjalan di tengah keramaian, gue jadi orang terakhir yang tertinggal di belakang. Menyeberang jalan raya menjadi sesuatu yang sangat menantang buat gue. Jarak beberapa meter seakan - akan menjadi berpuluh - puluh kilometer. Tapi entah kenapa gue belum mau berhenti, malam itu, seperti malam - malam sebelumnya, gue kembali ke sekitar Jalan Dunlop yang lagi diramaikan dengan Pongal Celebration, dan menuju Mustafa Market.


Senin, 16 Januari 2012

Semalam gue berjanji akan bangun lebih siang dan tidak akan melakukan perjalanan apapun selain menuju ke Terminal 1 Changi Airport. Dan gue menepati janji gue...selesai mandi dan sarapan, gue bersantai di ranjang. Gue sudah membereskan ransel sejak semalam. Sekitar jam 10 pagi gue meninggalkan Footprints hostel, menuju Changi Airport. Setiba di Changi gue masih bisa bersantai dan menikmati mashed potato di AW. Mashed Potato jadi makanan favorit di trip kali ini. Setiap hari ini gue bisa mampir di Seven Eleven untuk membeli instant mashed potato 2 kali !

Tiba waktunya gue meninggalkan Singapura, menuju Kuala Lumpur. Makasih Yesus, atas usia yang bertambah... atas hadiah ulang tahun yang istimewa ini...atas penyertaan Yesus dalam setiap langkah gue...dan atas berkat melimpah yang senantiasa Yesus curahkan dalam hidup gue. Amin.


Tuesday, January 03, 2012

Pelajaran 5 : Perhatikan Barang Bawaan Anda Dan Hati - Hati Melangkah..."


14 November 2011.

Gue bangun menjelang jam 5 pagi. Dari semalem gue udah berniat pengen jogging pagi ini. Di pantai !! Pasti seru...mungkin jadi kayak cewe - cewe Baywatch...tentu aja minus baju renang minimalis warna orange dan pelampung.

Jam 5.30 pagi gue udah siap meninggalkan kamar, mumpung langit masih gelap. Gue bertemu Hasyim dan Siti yang berniat check out pagi itu. Mereka emang akan menumpang pesawat pagi menuju Singapura, dan bermaksud menikmati breakfast di hotel dulu. Gue pun berpamitan dengan keduanya.

Udara dingin ngga mematahkan semangat gue untuk jogging. Melihat kondisi jalan yang masih gelap dan sepi justru membuat gue makin bersemangat dan mulai berlari menuju pantai. Ternyata begini rasanya jogging menyusuri pantai. Diselimuti udara yang sejuk dan dingin, diiring suara debur ombak, dan sesekali dihantam percikan - percikan ombak. Setelah cukup jauh, gue berhenti. Kali ini pengen menikmati pemandangan pantai yang luas dan nampak tanpa batas. Gue merebahkan badan di atas hamparan pasir pantai. Mata gue memandang langit luas. Nikmat banget. Gue ngerasain sensasi lain, perasaan tenang dan damai, hanya dengan memandang langit seperti ini. Gue terbuai dengan rasa nyaman yang timbul, dan tertidur selama beberapa saat. Saat itu pantai masih sepi, hanya beberapa orang sedang melakukan hal yang sama : jogging atau sekedar asyik menatap pantai.

Beberapa saat kemudian gue terbangun...terbangun oleh sinar matahari yang mulai menyengat dan menyilaukan...dan karena teringat kalo gue ngga boleh ketinggalan jam sarapan hotel. Gue pun kembali berlari, kali ini menuju hotel.

Di hotel, gue sempat kembali ke kamar, kemudian langsung ke restoran hotel untuk menikmati sarapan. Entah akibat lelah setelah berolah raga, atau karena dorongan hati untuk tidak menyianyiakan fasilitas sarapan gratis dari hotel, gue makan banyak sekali pagi ini. 3 lembar roti cane, corn soup, 4 lembar roti bakar, mie goreng dan berbagai macam minuman yang tak terhitung jumlahnya.

Puas sarapan, gue naik ke kamar. Tiba di kamar gue mandi, trus merebahkan badan di ranjang empuk. Jogging di pagi hari dan kondisi perut yang super penuh, bikin gue seakan tersihir dengan pesona ranjang empuk yang terbentang di hadapan gue. Gue pun tertidur....lagi !

Saat terbangun, gue melirik jam tangan. Hampir jam 12 siang !!! Astaga...gue kebablasan ! Gue harus check out jam 12 tepat !! Gue makin panik, karena belum berkemas - kemas. Gue pun menyiapkan seluruh barang bawaan dengan paniknya. Kemarin saat check in, sekilas gue sempat lihat keterangan mengenai penalty kelebihan waktu check out. Gue ngga mau harus membayar sepeser pun cuma gara - gara ketiduran pagi ini. Gue bergerak secepat kilat. Memasukkan apapun ke dalam ransel. Selesai ! Gue langsung berlari turun menuju meja resepsionis dan menyerahkan kunci kamar.

Di dalam taksi, gue teringat sesuatu. Gue meninggalkan kaos hitam tergantung di lemari pakaian. Sebal !! Kenapa belakangan ini meninggalkan barang pribadi udah jadi semacam ritual tiap kali gue bekpekeran ? Dengan rasa kesal yang menyala - nyala, pikiran gue malah melayang ke novel "Eleven Minutes" nya Paulo Coelho yang diambil dari ayat - ayat Alkitab (Pengkotbah) yang pernah gue baca :

Ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi
Ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang


Entah ada hubungannya atau ngga, yang jelas bacaan ini rasanya menggambarkan kondisi gue banget. Kenapa gue harus kehilangan barang paling favorit ? Kenapa ngga si sendal jepit butut aja yang ketinggalan ? Atau jas hujan, yang bisa gue beli dengan mudahnya di Alfamart mana pun ? Atau botol sabun cair ? Atau apapun asal jangan kaos itu. Itu kaos favorit saat ini. Kalau sebuah lagu, kaos gue ini ibarat lagu terbaik dan selalu ada di urutan pertama Billboard music chart. Selama beberapa bulan terakhir !! Ahhhh !!

Gue berusaha menenangkan diri. Tentu aja, ini bukan pertama kalinya terjadi. Gue harus bisa menghibur diri sendiri. Untuk apa gue larut dalam kesedihan akibat kehilangan sebuah kaos hitam, kalo Yesus udah kasih gue liburan gratis yang sangat berkesan di Langkawi ini. Pantaskah gue menghitung - hitung kerugian gue dibanding berkat Yesus yang udah tercurah untuk gue melalui liburan tak terduga ini ? Lagian, kesalahan siapa sampai kaos gue ketinggalan ? Kedua puluh jari - jari serempak menunjuk ke arah gue semua. Baiklah, sekarang gue ikhlas. Tapi kali ini gue berjanji harus lebih hati - hati, supaya kecerobohan yang sama ngga terulang lagi.