Perjalanan gue ke Kathmandu Januari 2015 adalah sekaligus pengalaman pertama menjejakkan kaki yang panjang dan imut - imut ini di Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA2). Seperti yang gue ceritain di tulisan sebelumnya, Seru Menuju Kathmandu, saat pertama kali melihat KLIA2, gue cukup takjub melihat maha luasnya airport ini. Tapi saat itu gue ngga punya waktu untuk mengeksplorasi KLIA2 karena waktu yang super terbatas.
Lay out KLIA2 |
Saat itu sekilas gue menyimpan kekhawatiran, apakah gue masih bisa tidur di airport. Maklumlah, gue selalu berpetualang menggunakan maskapai Air Asia. Dan dulunya Air Asia selalu 'parkir' di Low Cost Carrier Terminal (LCCT). Bisa dibilang gue sangat mengenal area LCCT...tahu di mana buat tiduran....di mana buat mandi....di mana letak restoran - restorannya....dan lainnya. Dan sekarang Air Asia sudah pindah ke KLIA2....sementara saat ini gue sudah mengantongi beberapa tiket Air Asia sampai jadwal penerbangan tahun depan, yang mengharuskan gue untuk menginap di KLIA2 untuk transit, menunggu penerbangan berikutnya. Jadi gue bertekad untuk cari tahu apakah gue masih akan mendapatkan 'kenyamanan' dan fasilitas serupa seperti di LCCT sebelumnya.
"Tempat Tidur"
Sebenarnya banyak lokasi yang cocok dijadikan tempat tidur seadanya di terminal KLIA2 ini. Tapi menurut gue yang paling ideal dan nyaman adalah yang ada di Gateway KLIA2 level 2M. Tepatnya, lokasinya berdekatan dengan Air Asia Flight Crew Lounge, dan restaurant - restaurant seperti Burger King, AW, Coffee Bean & Tea Leaf, Nanny's Pavillion, dan sekitarnya.
Bagi gue 'tempat tidur' di sini jauh lebih nyaman dari pada di LCCT, karena areanya luas dan di pojokan (jadi bukan jalur orang - orang lewat lalu-lalang), trus dilengkapi dengan karpet ! Ini penting banget karena AC Airport dingin bukan main...dan jika tidur di lantai airport tanpa alas apapun, biasanya keesokan harinya gue bakal langsung pilek.
Di area inilah di malam hari para penumpang pesawat yang berkantong pas - pasan kayak gue akan merebahkan badan lelahnya untuk beristirahat sejenak....beralaskan karpet dan berbantalkan tas ransel masing-masing. Mewah banget....Jika beruntung mendapatkan lokasi strategis, di beberapa bagian dinding dan pilar - pilar banyak tersedia colokan listrik (steker). Jadi sambil tiduran, penumpang juga bisa me-recharge alat - alat eletronik masing - masing.
Kalau punya uang berlebih dan pengen lebih nyaman, sebenarnya ada pilihan lainnya yaitu Capsule Hotel di gedung yang sama, tepatnya di level 1. Tapi tarifnya dimulai dari RM 45 untuk 3 jam. Kalau ada yang gratis, buat apa nyari yang bayar ?
Kamar Mandi
Pencarian kamar mandi ini kayaknya yang paling ngabisin waktu gue. Malam itu, atau tepatnya dini hari itu, kayaknya gue udah keluar masuk ke hampir seluruh toilet di Gateway KLIA2 demi mencari kamar mandi. Kalau di LCCT gampang banget nyari kamar mandi. Gue hapal toilet - toilet mana yang dilengkapi kamar mandi. Udah gitu jumlah kamar mandi yang disediain ngga tanggung - tanggung....banyak banget. Dijamin ngga bakal sampai antri buat mandi.
Arah menuju kamar mandi |
Jreeeengg....ini dia kamar mandinya |
Di sini, setelah nanya - nanya baik ke beberapa petugas security, information center sampai cleaning service akhirnya gue menemukan toilet yang dilengkapi kamar mandi. Yaitu ada di terminal keberangkatan (Perlepasan) level 3, tepatnya dekat Perlepasan Dalam Negeri, dan koridor menuju kamar mandi ini tepat di antara Choc Stop dan KK Super Mart. Di sini ada 3 bilik kamar mandi tersedia. Minimalis banget....
Wifi
Ada wifi gratis tersedia di Gateway KLIA2. Penumpang bisa register terlebih dahulu dengan cara nge-like facebook 'gatewayklia2'. Gue mendapatkan informasinya dari petugas information center yang ramah dan baik banget. Bahkan karena saat itu gue udah malas dan ngantuk, gue menyerahkan smartphone gue ke si Ibu petugas, dan beliau mengembalikan ke gue dalam keadaan sudah tersambung dengan wifi yang koneksinya sangat cepat. Kalau ngga salah, sambungan wifi akan terputus otomatis tiap 30 menit atau 45 menit, tapi bisa registrasi ulang dengan cara mudah.
Jajan
Yang gue maksud di sini adalah supermart - supermart yang menjual segala macam produk, umumnya makanan dan minuman, dengan harga normal alias terjangkau. Kalau gue, yang penting dibeli di sini adalah air mineral. Di KLIA2 ini terdapat beberapa KK Super Mart, dan yang terdekat dari lokasi tidur gue adalah di Gateway Level 1 alias di lantai sama dengan Capsule Hotel.
Salah satu gerai KK Super Mart |
Movie Room
Gue menemukan movie room ini keesokan harinya ketika siap - siap menuju terminal perlepasan internasional. Letaknya ada di Satellite Building Level 2. Di area yang ngga luas-luas amat ini disediakan 1 (satu) screen TV yang memutarkan chanel film - film dari provider TV cable/berbayar.
Movie Room |
Tapi sofanya menurut gue kurang nyaman buat tidur, jadi gue tetap milih tempat tidur gue di Getaway Building yang dilengkapi dengan carpet hangat itu.
Pick Up Service
Gue sempat cerita sebelumnya betapa luasnya KLIA2 ini dengan koridor - koridor panjangnya yang bikin perjalanan dari satu titik ke titik lainnya bagaikan olahraga marathon. Ternyata di sini disediain juga pick up service yang ada di titik - titik tertentu dan tentunya hanya melayani rute - rute tertentu, dengan menggunakan armada KLIA2 yang siap menjemput penumpang setiap 10 menit, khususnya bagi penumpang prioritas. Tapi gue ngga pernah pake service ini karena gue adalah penumpang yang atletis, aktif, dinamis, dan energic....bohong banget....jalan jauh sambil manggul tas ransel berat, bagi gue memang melelahkan....tapi menunggu 10 menit itu membosankan banget....itu alasannya.
Tanda pick up point |
Buggy pick up |
Untuk fasilitas - fasilitas umum lainnya kayak ATM, money changer, tempat makan, mushola, dan lain sebagainya, di sini lengkap dan mudah dicari.
Gue masih terheran - heran dengan luasnya KLIA2 ini dan 'tour' yang gue lakukan tengah malam itu belum berhasil bikin gue paham dan hafal setiap lokasi dan gedungnya dengan seksama. Tapi paling ngga, sekarang gue lega karena sudah menemukan fasilitas - fasilitas G.R.A.T.I.S paling penting ketika harus menginap di KLIA2, khususnya buat bekpeker gembel kayak gue.