
Sayangnya pagi ini gue gak bisa mandi. Sebenernya di LCCT ini ada beberapa rest room yang nyediain kamar mandi. Tapi herannya, kalo malam kamar mandinya dipake jadi kamar tidur buat para cleaning service LCCT. Walopun gue udah ketok - ketok pintunya berkali - kali, tapi mungkin penghuni di dalam tidurnya pulas bukan main ampe gak peduli ama orang - orang di luar yang antre mo mandi. Jadi pagi itu, di hari bersejarah gue migrasi dari KL ke Hanoi, demi menghormati para cleaner yang lagi asyik bobo, gue cuma cuci muka dan ganti baju seadanya...padahal semalem aja badan rasanya udah lengket bener...pagi ini niat mo mandi pun harus ditunda lagi.
Setelah nunggu beberapa saat, tiba waktunya boarding. Naek pesawat, dapat posisi duduk di pojok, jam tidur pun dilanjut...kali ini perjalanan selama 3 jam gue maksimalkan buat bales dendam : tidur sepuasnya.
Tiba di Noi Bai airport, Hanoi, kebingungan pun di mulai. Sama kayak waktu mendarat di bandara Ho Chi Minh tahun lalu, di sini gue juga gagal nyari peta. Keluar dari bandara langsung disambut sama hawa super panas dan supir - supir taxi dan mobil rental yang nawarin kendaraan masing - masing. Sebenernya gue udah siapin informasi mengenai bus umum yang bisa ngantar gue dari bandara ke Old Quarter. Tapi badan gue masih loyo banget..udah gitu karna kelamaan tidur di pesawat, pikiran gue masih agak kaget dan bego, belum bisa mikir. Jadi gue naek salah satu mobil rental dan bayar USD 2.

Tapi gue gak mo pusing urusan hotel, karena yang gue mau sekarang adalah explor kota Hanoi yang padat dan (sorry) agak semrawut ini sepuasnya. Kenapa gue pengen ke Hanoi ? Ada 2 hal yang berhasil memprovokasi gue buat ke sini : artikel di Kompas mengenai Ho Chi Minh Mausoleum dan Halong Bay. Kenapa Ho Chi Minh Mausoleum penting banget buat gue ? Karena disinilah disimpan jasad Bac Ho yang diawetkan. Kenapa penting banget buat gue liat jasad Bac Ho ? Karena gue penasaran, Desember tahun lalu gue udah menginjakkan kaki gue di Vietnam, tepatnya di Ho Chi Minh City, tapi cuma bisa liat Bac Ho di uang, kantor pos, patung, dll. Gue blum bisa liat langsung jasadnya.



Sepanjang pertunjukan, gue sangat terhibur dengan orkestra tradisional yang mengiringi pertunjukan. Walopun kadang kuping terganggu juga karena suara penyanyinya yang melengking, tapi alunan alat musik tradisionalnya sedap terdengar. Selain itu gue penasaran, dimana para dalang bersembunyi dan gimana mereka melakukan tugas masing - masing. Di akhir pertunjukan, seluruh dalang muncul dan maju ke tengah kolam. Gue jadi penasaran lagi, selama pertunjukan sekitar 1 jam itu mereka terus - terusan berendam di dalam air, dari ujung kaki sampai pinggang...Wedeeww....mandi 1 jam aja ujung - ujung jari gue udah keriput...gimana mereka yah ? Padahal dalam 1 hari ada sekitar 4 waktu pertunjukan...What a job!
Abis nonton wayang air, waktunya liat - liat Danau Hoan Kiem sejenak..Di tengah danau ada semacam kuil yang bentuknya kayak kura - kura. Ada legenda di balik nama Hoa Kiem ini. Alkisah, Kaisar Le Loi dari Vietnam sedang berperahu di sebuah danau di kota Hanoi. Le Loi memiliki sebuah pedang sakti yang diberikan oleh Dewa Kura - Kura. Tiba - tiba seekor kura - kura raksasa muncul di tengah danau dan merebut pedang tersebut. Le Loi berusaha keras mencari pedang dan kura - kura raksasa tersebut. Namun gagal (segagal gue siang ini masuk ke mausoleum). Akhirnya Le Loi mengakui bahwa pedang itu sudah diambil kembali oleh Dewa Kura - Kura. Karena itu danau tersebut dikasih nama Hoa Kiem alias the lake of the returned sword.
Danau Hoan Kiem keren banget di malam hari. Gak heran banyak orang datang ke sini, untuk sekedar duduk - duduk di pinggir danau, chit - chat bareng teman dan keluarga, bahkan ada beberapa club dansa yang latihan di area sekitar danau. Sayang gue udah ngantuk berat...jadi udah waktunya balik ke Hotel, siapkan tenaga untuk Halong Bay besok.
No comments :
Post a Comment