14 November 2011.
Gue bangun menjelang jam 5 pagi. Dari semalem gue udah berniat pengen jogging pagi ini. Di pantai !! Pasti seru...mungkin jadi kayak cewe - cewe Baywatch...tentu aja minus baju renang minimalis warna orange dan pelampung.
Jam 5.30 pagi gue udah siap meninggalkan kamar, mumpung langit masih gelap. Gue bertemu Hasyim dan Siti yang berniat check out pagi itu. Mereka emang akan menumpang pesawat pagi menuju Singapura, dan bermaksud menikmati breakfast di hotel dulu. Gue pun berpamitan dengan keduanya.
Udara dingin ngga mematahkan semangat gue untuk jogging. Melihat kondisi jalan yang masih gelap dan sepi justru membuat gue makin bersemangat dan mulai berlari menuju pantai. Ternyata begini rasanya jogging menyusuri pantai. Diselimuti udara yang sejuk dan dingin, diiring suara debur ombak, dan sesekali dihantam percikan - percikan ombak. Setelah cukup jauh, gue berhenti. Kali ini pengen menikmati pemandangan pantai yang luas dan nampak tanpa batas. Gue merebahkan badan di atas hamparan pasir pantai. Mata gue memandang langit luas. Nikmat banget. Gue ngerasain sensasi lain, perasaan tenang dan damai, hanya dengan memandang langit seperti ini. Gue terbuai dengan rasa nyaman yang timbul, dan tertidur selama beberapa saat. Saat itu pantai masih sepi, hanya beberapa orang sedang melakukan hal yang sama : jogging atau sekedar asyik menatap pantai.
Beberapa saat kemudian gue terbangun...terbangun oleh sinar matahari yang mulai menyengat dan menyilaukan...dan karena teringat kalo gue ngga boleh ketinggalan jam sarapan hotel. Gue pun kembali berlari, kali ini menuju hotel.
Di hotel, gue sempat kembali ke kamar, kemudian langsung ke restoran hotel untuk menikmati sarapan. Entah akibat lelah setelah berolah raga, atau karena dorongan hati untuk tidak menyianyiakan fasilitas sarapan gratis dari hotel, gue makan banyak sekali pagi ini. 3 lembar roti cane, corn soup, 4 lembar roti bakar, mie goreng dan berbagai macam minuman yang tak terhitung jumlahnya.
Puas sarapan, gue naik ke kamar. Tiba di kamar gue mandi, trus merebahkan badan di ranjang empuk. Jogging di pagi hari dan kondisi perut yang super penuh, bikin gue seakan tersihir dengan pesona ranjang empuk yang terbentang di hadapan gue. Gue pun tertidur....lagi !
Saat terbangun, gue melirik jam tangan. Hampir jam 12 siang !!! Astaga...gue kebablasan ! Gue harus check out jam 12 tepat !! Gue makin panik, karena belum berkemas - kemas. Gue pun menyiapkan seluruh barang bawaan dengan paniknya. Kemarin saat check in, sekilas gue sempat lihat keterangan mengenai penalty kelebihan waktu check out. Gue ngga mau harus membayar sepeser pun cuma gara - gara ketiduran pagi ini. Gue bergerak secepat kilat. Memasukkan apapun ke dalam ransel. Selesai ! Gue langsung berlari turun menuju meja resepsionis dan menyerahkan kunci kamar.
Di dalam taksi, gue teringat sesuatu. Gue meninggalkan kaos hitam tergantung di lemari pakaian. Sebal !! Kenapa belakangan ini meninggalkan barang pribadi udah jadi semacam ritual tiap kali gue bekpekeran ? Dengan rasa kesal yang menyala - nyala, pikiran gue malah melayang ke novel "Eleven Minutes" nya Paulo Coelho yang diambil dari ayat - ayat Alkitab (Pengkotbah) yang pernah gue baca :
Ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi
Ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang
Entah ada hubungannya atau ngga, yang jelas bacaan ini rasanya menggambarkan kondisi gue banget. Kenapa gue harus kehilangan barang paling favorit ? Kenapa ngga si sendal jepit butut aja yang ketinggalan ? Atau jas hujan, yang bisa gue beli dengan mudahnya di Alfamart mana pun ? Atau botol sabun cair ? Atau apapun asal jangan kaos itu. Itu kaos favorit saat ini. Kalau sebuah lagu, kaos gue ini ibarat lagu terbaik dan selalu ada di urutan pertama Billboard music chart. Selama beberapa bulan terakhir !! Ahhhh !!
Gue berusaha menenangkan diri. Tentu aja, ini bukan pertama kalinya terjadi. Gue harus bisa menghibur diri sendiri. Untuk apa gue larut dalam kesedihan akibat kehilangan sebuah kaos hitam, kalo Yesus udah kasih gue liburan gratis yang sangat berkesan di Langkawi ini. Pantaskah gue menghitung - hitung kerugian gue dibanding berkat Yesus yang udah tercurah untuk gue melalui liburan tak terduga ini ? Lagian, kesalahan siapa sampai kaos gue ketinggalan ? Kedua puluh jari - jari serempak menunjuk ke arah gue semua. Baiklah, sekarang gue ikhlas. Tapi kali ini gue berjanji harus lebih hati - hati, supaya kecerobohan yang sama ngga terulang lagi.
Gue bangun menjelang jam 5 pagi. Dari semalem gue udah berniat pengen jogging pagi ini. Di pantai !! Pasti seru...mungkin jadi kayak cewe - cewe Baywatch...tentu aja minus baju renang minimalis warna orange dan pelampung.
Jam 5.30 pagi gue udah siap meninggalkan kamar, mumpung langit masih gelap. Gue bertemu Hasyim dan Siti yang berniat check out pagi itu. Mereka emang akan menumpang pesawat pagi menuju Singapura, dan bermaksud menikmati breakfast di hotel dulu. Gue pun berpamitan dengan keduanya.
Udara dingin ngga mematahkan semangat gue untuk jogging. Melihat kondisi jalan yang masih gelap dan sepi justru membuat gue makin bersemangat dan mulai berlari menuju pantai. Ternyata begini rasanya jogging menyusuri pantai. Diselimuti udara yang sejuk dan dingin, diiring suara debur ombak, dan sesekali dihantam percikan - percikan ombak. Setelah cukup jauh, gue berhenti. Kali ini pengen menikmati pemandangan pantai yang luas dan nampak tanpa batas. Gue merebahkan badan di atas hamparan pasir pantai. Mata gue memandang langit luas. Nikmat banget. Gue ngerasain sensasi lain, perasaan tenang dan damai, hanya dengan memandang langit seperti ini. Gue terbuai dengan rasa nyaman yang timbul, dan tertidur selama beberapa saat. Saat itu pantai masih sepi, hanya beberapa orang sedang melakukan hal yang sama : jogging atau sekedar asyik menatap pantai.
Beberapa saat kemudian gue terbangun...terbangun oleh sinar matahari yang mulai menyengat dan menyilaukan...dan karena teringat kalo gue ngga boleh ketinggalan jam sarapan hotel. Gue pun kembali berlari, kali ini menuju hotel.
Di hotel, gue sempat kembali ke kamar, kemudian langsung ke restoran hotel untuk menikmati sarapan. Entah akibat lelah setelah berolah raga, atau karena dorongan hati untuk tidak menyianyiakan fasilitas sarapan gratis dari hotel, gue makan banyak sekali pagi ini. 3 lembar roti cane, corn soup, 4 lembar roti bakar, mie goreng dan berbagai macam minuman yang tak terhitung jumlahnya.
Puas sarapan, gue naik ke kamar. Tiba di kamar gue mandi, trus merebahkan badan di ranjang empuk. Jogging di pagi hari dan kondisi perut yang super penuh, bikin gue seakan tersihir dengan pesona ranjang empuk yang terbentang di hadapan gue. Gue pun tertidur....lagi !
Saat terbangun, gue melirik jam tangan. Hampir jam 12 siang !!! Astaga...gue kebablasan ! Gue harus check out jam 12 tepat !! Gue makin panik, karena belum berkemas - kemas. Gue pun menyiapkan seluruh barang bawaan dengan paniknya. Kemarin saat check in, sekilas gue sempat lihat keterangan mengenai penalty kelebihan waktu check out. Gue ngga mau harus membayar sepeser pun cuma gara - gara ketiduran pagi ini. Gue bergerak secepat kilat. Memasukkan apapun ke dalam ransel. Selesai ! Gue langsung berlari turun menuju meja resepsionis dan menyerahkan kunci kamar.
Di dalam taksi, gue teringat sesuatu. Gue meninggalkan kaos hitam tergantung di lemari pakaian. Sebal !! Kenapa belakangan ini meninggalkan barang pribadi udah jadi semacam ritual tiap kali gue bekpekeran ? Dengan rasa kesal yang menyala - nyala, pikiran gue malah melayang ke novel "Eleven Minutes" nya Paulo Coelho yang diambil dari ayat - ayat Alkitab (Pengkotbah) yang pernah gue baca :
Ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi
Ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang
Entah ada hubungannya atau ngga, yang jelas bacaan ini rasanya menggambarkan kondisi gue banget. Kenapa gue harus kehilangan barang paling favorit ? Kenapa ngga si sendal jepit butut aja yang ketinggalan ? Atau jas hujan, yang bisa gue beli dengan mudahnya di Alfamart mana pun ? Atau botol sabun cair ? Atau apapun asal jangan kaos itu. Itu kaos favorit saat ini. Kalau sebuah lagu, kaos gue ini ibarat lagu terbaik dan selalu ada di urutan pertama Billboard music chart. Selama beberapa bulan terakhir !! Ahhhh !!
Gue berusaha menenangkan diri. Tentu aja, ini bukan pertama kalinya terjadi. Gue harus bisa menghibur diri sendiri. Untuk apa gue larut dalam kesedihan akibat kehilangan sebuah kaos hitam, kalo Yesus udah kasih gue liburan gratis yang sangat berkesan di Langkawi ini. Pantaskah gue menghitung - hitung kerugian gue dibanding berkat Yesus yang udah tercurah untuk gue melalui liburan tak terduga ini ? Lagian, kesalahan siapa sampai kaos gue ketinggalan ? Kedua puluh jari - jari serempak menunjuk ke arah gue semua. Baiklah, sekarang gue ikhlas. Tapi kali ini gue berjanji harus lebih hati - hati, supaya kecerobohan yang sama ngga terulang lagi.
No comments :
Post a Comment