Keberangkatan gue besok menuju Siem Reap diisi dengan berita sedih. Gue baru menerima balasan email dari pihak Golden Temple Villa, tempat gue menginap di Siem Reap tahun lalu, mengabarkan bahwa Mr. Sambo, supir tuktuk yang selalu menemani gue berkeliling Siem Reap, ternyata telah meninggal dunia, bulan yang lalu.
Berita yang sangat mengagetkan, terlebih di saat gue sibuk mencari cara menghubungi Mr. Sambo lagi, supaya beliau bisa menjadi supir tuktuk sekaligus teman andalan gue lagi dalam trip kali ini. Tahun lalu, Mr. Sambo sempat memberikan kartu namanya supaya gue bisa menghubungi beliau kalau berkunjung ke Siem Reap lagi. Beberapa hari terakhir gue sudah mencoba mencari kartu nama Mr. Sambo, tapi ngga menemukan. Siang tadi akhirnya gue memutuskan untuk mengirim email ke pihak Golden Temple Villa, untuk menanyakan nomor telepon Mr. Sambo. Sebenarnya awalnya gue agak ragu akan mendapatkan tanggapan, berhubung kali ini gue tidak akan menginap di Golden Temple Villa. Tapi ternyata, gue justru menerima berita menyedihkan.
Gue ngga akan lupa kebaikan Mr. Sambo selama gue di sana. Beliau adalah partner perjalanan yang sangat menyenangkan. Mr. Sambo adalah bagian dari cerita perjalanan gue ke Siem Reap tahun 2011 yang lalu, yang semuanya berjalan dengan indah dan berkesan. Mr. Sambo, tuktuk merahnya, dan sikapnya yang sangat ramah dan baik. Sosok yang ngga mungkin gue lupakan, sampai kapan pun.
Gue akan selalu ingat orang - orang yang gue temui dalam perjalanan bekpekeran gue. Terlebih orang - orang yang memberikan keramahan dan kebaikan nan tulus, di saat gue berada jauh di negeri orang, sendirian. Orang - orang yang selalu gue sebut sebagai 'malaikat' yang dikirim Yesus untuk menemani kesendirian gue dalam berpetualang. Dan Mr. Sambo salah satunya. Sosok yang memiliki kesabaran di atas rata - rata, karena bisa menemani gue dan meladeni apapun permintaan gue. Meskipun sulit karena kendala komunikasi...atau karena keinginan gue yang diluar batas wajar...
Bahkan Mr. Sambo adalah salah satu yang paling spesial. Dan berita kepergiannya meninggalkan kesedihan di hati gue..Kali ini ngga ada lagi yang menyambut gue di airport dengan senyum tulusnya seraya membawa kertas bertuliskan "Welcome, Cherry Sitanggang"...ngga ada lagi Mr. Sambo yang akan setia mengantar gue sepanjang hari, bahkan dari matahari baru terbit, sampai awan malam menyelimuti langit. Mr. Sambo sudah kembali ke pangkuan Sang Pencipta. Beristirahatlah dengan tenang, Mr. Sambo...Maaf karena tidak sempat ada ucapan selamat jalan sempat terucap menjelang kepergian Mr. Sambo. Gue akan selalu mengenang Mr. Sambo sebagai sahabat jauh gue, yang akan selalu tersenyum ramah dan menawarkan kebaikan hatinya yang tulus kepada siapapun.
No comments :
Post a Comment