
Yang ada gue cuma kecewa...itu cuma bazaar produk otomotif, fashion dan makanan biasa.
Entah kenapa bisa tampak meriah begitu dari luar...ngga ada yang istimewa menurut gue. Gue pun berniat melanjutkan perjalanan ke Komtar. Tiba - tiba suara Jason Mraz dengan "I'm Yours" terdengar dari sound system penyelenggara yang dipasang dengan volume besar. Adduhh...lagu yang tiap hari ratusan kali gue denger, buat nemenin gue di ruang kerja gue di kantor. Lagu favorit gue, paling ngga ampe sekarang. "Well open up your mind and see like me...open up your plan and damn you free !"..... Gue pun tinggal beberapa saat di Mall itu, cuma demi mendengarkan suara Jason Mraz. Setelah lagu selesai, perjalanan dilanjutkan. Kali ini gue jalan kaki ke terminal Komtar, karena gedungnya yang tinggi keliatan jelas dari Mall itu. So asumsi gue, terminal Komtar udah dekat.

Tiba di terminal langsung nunggu bus berikutnya ke Batu Ferringhi...nunggunya dengan pergolakan batin, sambil memandang ke arah Prangin Mall. Sebenernya gue pengen banget masuk Mall itu, dan beli McD buat di perjalanan...tapi mengingat hari yang sudah semakin sore, setiap menitnya berarti banget. Apalagi bus menuju Batu Ferringhi termasuk jarang, sementara calon penumpangnya banyak.
Akhirnya bus datang, dan gue harus melewati perjalanan panjang lagi menuju Batu Ferringhi...kali ini agak merana, karena laper. Tiba di Batu Ferringhi gue pun berjalan...berjalan...dan lama - lama gue bingung, walaupun gue tau dimana posisi pantainya, tapi kenapa gue ngga bisa menemukan pintu masuk menuju pantai. Di sepanjang jalan padat dipenuhi oleh hotel dan restauran. Trus wisatawan umum mau masuk pantai gimana pula ?

Di sini pun gue ngga bisa motret diri gue sama sekali. Tapi itu ngga penting. Ini tujuan terakhir
yang pengen gue kunjungi di Penang Island...gue pengen beristirahat sejenak di pantai itu, karena bisa dibilang gue udah di garis finish dari perjalanan panjang yang seru dan melelahkan di Penang Island ini. Duduk santai di sebuah kursi pantai, di bawah pepohonan, gue leluasa memandang langit gelap sore itu, dan hati gue cuma membisikkan "Makasih Tuhan...satu lagi perjalanan luar biasa. Jauh dari rumah, jauh dari negeri gue sendiri. Tapi gue tau, kita berdua ngga pernah saling berjauhan. Terima kasih sudah mengawasi setiap langkah gue, melindungi gue dari atas sana, dan bekerja keras menyiapkan setiap detil keperluan perjalanan gue ini."

No comments :
Post a Comment