Hari Jumat (02 Maret 2012) yang lalu akhirnya gue menerima hadiah kuis Good 2 Great Newsletter, berupa iPad2. Rasanya ? Senang, lega, tapi dengan antusiasme yang biasa - biasa saja. Hal pertama yang terlintas di benak gue saat memegang iPad2 yang masih tersimpan rapi di dalam kardusnya ini adalah : dipakai atau dijual ?
Ini pertanyaan yang kerap terngiang - ngiang sepanjang masa penantian gue sampai menerima iPad2 ini. Gue pengen menjualnya, karena gue ngga merasa membutuhkan sebuah iPad2. Untuk urusan gadget, gue emang ngga seperti kebanyakan orang, yang cenderung berlomba - lomba untuk memiliki gadget terbaru dan tercanggih. Gue, sangat amat nyaman dan bahagia dengan Nokia seri lama yang kondisinya masih super sampai saat ini. Yang terpenting, dengan handphone ini gue masih bisa berkomunikasi dengan Mama, kapan pun dan di mana pun.
Gue ngga pernah berminat dan berniat untuk memiliki Blackberry. Saat perusahaan mendesak agar gue memiliki blackberry sebagai fasilitas kantor, gue menolak dengan berbagai cara. Alasannya, bagi gue blackberry adalah perangkat yang terlalu rumit untuk digunakan. Terlebih, gue ngga pengen membuka akses diri selebar - lebarnya, apalagi hanya untuk urusan pekerjaan.
Laptop yang gue miliki pun sejauh ini fungsinya cuma untuk menonton DVD dan diary elektronik.
Dan sekarang iPad2...gue mempertimbangkan untuk menjualnya terutama karena gue ingin membagi kebahagiaan dan kemenangan gue sama Mama. Mama sangat amat tahu antusiasme gue untuk mengikuti kuis. Kuis apapun, yang diselenggarakan oleh siapapun.
November tahun lalu, saat gue menang kuis yang diadakan oleh Air Asia Indonesia, dan memenangkan tiket wisata ke Langkawi - Malaysia, Mama turut senang. Setelah itu Mama berpesan "Lain waktu kalo kau ikutan kuis, cari yang hadiahnya barang atau uang aja ya, Cher...Jangan lha yang hadiahnya tiket jalan - jalan. Capek Mama nungguin kau nanti..." Pesan Mama bagaikan doa buat gue. Hanya 2 bulan setelah itu, kali ini gue memenangkan sebuah iPad2.
Setelah berbagai pertimbangan, akhirnya gue memutuskan untuk tidak menjual iPad2 baru ini, dan menyimpannya. Gue batal menjualnya karena iPad2 ini akan selalu mengingatkan gue, tentang tak sepeser pun uang gue keluarkan untuk memilikinya...tentang antusiasme dan semangat tinggi gue untuk mengikuti kuis, yang nampaknya jadi semacam hobi....tentang keberuntungan gue memenangkannya di antara ratusan peserta kuis lainnya yang merupakan karyawan perusahaan yang tersebar di beberapa benua yang berbeda...dan pastinya tentang doa Mama yang selalu menyertai gue, bahkan dalam urusan kuis sekalipun.
Saat ini, iPadnya masih tersimpan tersegel rapi di dalam kardus. Mungkin suatu saat nanti, kalo mulai berminat menggunakannya, akan gue buka dan gunakan. Terima kasih untuk iPad2nya, Yesus...
No comments :
Post a Comment