Hari ini gue senang bukan main. Akhirnya, kabar yang gue tunggu - tunggu beberapa hari terakhir pun datang di siang hari. Gue diterima kerja di perusahaan yang gue idam - idamkan selama setahun terakhir ini. Istimewanya, selain seluruh prosesnya berlangsung sangat cepat, anugerah ini datangnya juga ngga disangka - sangka.
Gue sudah mengajukan pengunduran diri dari perusahaan tempat gue bekerja sejak akhir bulan lalu. Rencananya gue ingin berlibur, menenangkan dan menyenangkan diri beberapa saat, mungkin berkeliling Asia Tenggara selama beberapa minggu, lalu kembali ke Jakarta, dan mulai menata hidup lagi dengan mencari pekerjaan baru.
Ini bukan keputusan yang mudah dan bisa gue ambil dengan cepat. Banyak pertimbangan yang harus gue lalui, banyak kekhawatiran yang sering menunda keputusan gue. Namun, rasanya gue sudah terjebak dengan rutinitas bekerja yang semakin hari dipenuhi dengan stres dan tekanan. Gue senang bekerja, tapi ngga suka kalo pekerjaan membelenggu dan menekan gue. Di saat yang sama, gue dihinggapi rasa bosan bekerja. Ini mengejutkan, terlebih untuk Mama, karena selama ini anak perempuannya adalah sosok yang super aktif dan menikmati bekerja. Tapi fisik dan pikiran gue berkata lain....Gue ingin mengubah pola rutinitas gue...gue pengen bangun di siang hari....menonton televisi kapan pun gue pengen....memelihara dan bermain dengan banyak anjing...dan tentunya, liburan.
Belum genap seminggu yang lalu, gue menerima telepon dari seseorang yang gue kenal. Seseorang yang menilai kinerja kerja gue selama ini sangat positif dan menghargainya. Yang paling menarik, seseorang yang bekerja di perusahaan idaman gue. Dia sudah mendengar kabar pengunduran diri gue, dan hendak menawarkan sebuah posisi di perusahaan tempatnya bekerja. Gue cuma terkejut dan senang luar biasa.
Keesokan harinya, rangkaian perjuangan gue untuk meraih pekerjaan di perusahaan idaman pun dimulai. Wawancara demi wawancara....tes demi tes, termasuk tes kesehatan, pun gue lalui. Dan hari ini, seseorang yang baik hati itu menelepon dan bilang, "Selamat ya Cher...hasil kesehatanmu Obesitas, tapi kamu diterima kerja di sini...." Gue langsung berlari mencari arah aman untuk berbicara panjang lebar mengenai berita sukacita ini. Dia pun menutup pembicaraan dengan berkata, "Bekerjalah sehebat yang gue tahu selama ini Cher...bahkan kalau bisa lebih hebat lagi!".
Rasa bahagia dan bersyukur meluap - luap memenuhi hati gue. Gue langsung menelepon Mama. Mama adalah rekan seperjuangan gue selama pergumulan panjang beberapa waktu belakangan. Mama mendukung penuh saat gue mengundurkan diri. Mama setia mendengarkan keluh - kesah gue yang berhubungan dengan pekerjaan. Dan yang terpenting, Mama selalu mendoakan gue, termasuk selama proses berusaha untuk masuk bekerja di perusahaan yang baru ini.
Ini adalah mukzizat dari Yesus. Lagi - lagi gue dibuatNya takjub. RencanaNya di luar perkiraan dan jauh dari apa yang gue pikirkan. Gue ingin istirahat sejenak dari rutinitas pekerjaan, namun Yesus menentukan lain. Setiap saat gue panjatkan doa pada Yesus, agar setiap usaha gue untuk mendapatkan pekerjaan ini dilancarkan dan diberkati. Gue juga selalu berdoa Novena Tiga Salam Maria. Ini adalah doa Katolik yang gue kenal sejak duduk di bangku sekolah dasar di Santo Markus. Doa yang selalu gue kumandangkan di saat gue memanjatkan permohonan - permohonan khusus....doa yang sangat menguatkan dan memberikan keyakinan bagi diri gue.
Terima kasih Yesus...terima kasih Bunda Maria....sebuah langkah awal bagi perjuangan baru gue. Pastinya, sebuah anugerah yang sangat istimewa.
No comments :
Post a Comment