I laugh, I love, I hope, I try, I hurt, I need, I fear, I cry, I blog...Welcome to my blog, welcome to my life !!

Wednesday, July 24, 2013

A.B.A (Anggaran Belanja Anjing)

Belakangan ini keinginan gue untuk memiliki anjing lagi kembali muncul. Alasannya supaya si tua Bruncuz mempunyai partner. Kasihan dia, selalu sendirian di halaman belakang, seakan - akan tujuan hidupnya sehari - hari hanya menanti kepulangan gue dari kantor.

Beberapa waktu yang lalu gue survey ke tempat penjualan anjing di kawasan Menteng. Banyak anak - anak anjing dijual di sana dengan harga mulai dari Rp. 100,000. Terjangkau, namun sampai sekarang gue belum memutuskan untuk membeli, karena kayaknya bertentangan dengan kata hati gue. Di saat banyak anjing tak bertuan atau disingkirkan oleh pemiliknya memenuhi shelter - shelter, rasanya lebih baik gue membantu dengan mengadopsi salah satunya. Tapi tahun lalu saat gue mencoba untuk mengadopsi, ada pengalaman yang bikin gue ngga sreg.

Banyak banget pertimbangan yang harus gue lalui untuk memiliki anjing lagi. Gue harus bisa menyisihkan baik hal material maupun non material untuk menjalankan tanggung jawab itu. Sejak kecil, gue dibiasakan untuk memiliki anjing dengan susah payah, terlebih karena Mama bukanlah penggemar anjing. Selalu ada pertentangan dan perdebatan saat membahas mengenai anjing. Karena itu pertimbangan gue harus benar - benar matang. Anjing bukanlah boneka tak bernyawa yang bisa dibuang kapan pun gue bosan atau tidak sanggup merawatnya.

Gue pernah membaca sebuah artikel mengenai anjing. Artikel itu membahas persyaratan apa saja yang harus dipenuhi seseorang agar bisa memiliki anjing. Beberapa dari antaranya, terlebih dari sudut materi, si pemilik anjing harus mempunyai rumah sendiri dengan lahan yang cukup luas, harus bekerja/berpenghasilan, harus sanggup membiayai kebutuhan anjing termasuk vaksin dan vitamin secara rutin.

Beberapa waktu yang lalu, saat sedang ngobrol dengan Ony mengenai kegundahgulanaan gue yang sangat pengen mengadopsi anjing namun masih ragu, masalah materi ini pun dibahas. Selama ini gue sadar bahwa merawat anjing tidaklah murah. Namun gue belum pernah melihat angka pasti biayanya. Iseng - iseng gue membuat daftar kebutuhan Bruncuz dan menghitung biayanya, sbb :



Daftar di atas belum termasuk biaya lain - lain seperti :
  1. Transportasi untuk membawa Bruncuz ke klinik hewan
  2. Biaya tambahan untuk makanan seperti gas dan nasi
  3. Biaya pembuatan rumah. Proyek rumah Bruncuz di halaman rumah memakan biaya antara Rp. 500,000 - 800,000, yang mencakup biaya bahan bangunan dan tukang yang mengerjakan. Maklum, Bruncuz bukanlah hewan peliharaan yang tinggal di dalam rumah. Jadi Mama dan Bapak membuatkan rumah permanen untuknya.
  4. Harness, tali / kalung dan aksesoris lainnya (sisir, dll). Terakhir gue membeli harness & tali seharga kurang lebih Rp. 300,000, karena gue pengen Bruncuz tetap nyaman setiap jalan pagi. Bruncuz harus memiliki paling tidak 1 (satu) harness & tali untuk berjalan - jalan, dan 1 (satu) rantai dan talinya untuk mandi.
  5. dll
Sekonyong - konyong gue bersyukur karena Bruncuz 'hanyalah' anjing lokal, jadi perawatan mandi dan kesehatannya sangat mudah. Gue sendiri yang memandikan Bruncuz, bukan pet shop atau pihak lainnya. Soal kesehatan, thanks God, sejauh ini kondisi Bruncuz fit dan prima. Untuk anjing ras, pasti biaya perawatannya bisa berlipat - lipat dari itu.

Hmm...kira - kira apa yang bisa gue dapatkan dengan Rp. 2,8 juta per tahun ? Jalan - jalan ke 2 (dua) negara tetangga sekaligus dalam waktu 7-10 hari....atau paling tidak sebuah logam mulia 24 karat seberat 5 gram. Tapi, sesosok sahabat terbaik yang paling tulus dan menggemaskan seperti Bruncuz adalah hal yang paling tepat dan gue perlukan.

Komitmen. Memiliki seekor anjing berarti gue harus berkomitmen untuk bertanggung jawab merawat anggota baru dalam hidup gue, selama 10 - 15 tahun ke depan. Jika saat ini gue mempunyai seekor anjing dengan biaya hidup sekitar Rp. 2,8 juta per tahun, berarti jika ingin menambah anjing lainnya gue harus menyiapkan dana sekitar Rp. 5,6 juta per tahun....untuk 10 - 15 tahun ke depan. Apa yang perlu gue korbankan untuk bisa mengalokasi dana untuk memelihara anjing tambahan ? Mengurangi jadwal liburan ? Atau mengurangi pengeluaran belanja dan tabungan pribadi gue ? Sejujurnya, masih sebuah pertimbangan yang berat. Belum lagi, daftar biaya di atas mungkin hanya sebagian dari apa yang menjadi kebutuhan anjing...belum termasuk hal - hal tak terhitung lainnya...soal tenaga, perhatian, waktu, konsistensi, dan lain sebagainya.

Jadi sepertinya, gue harus memikirkan lagi dan lagi sebelum mengadopsi seekor anjing lainnya, yang berarti Bruncuz harus menunggu dahulu untuk mendapatkan sahabat baru.

Anjing bukanlah sahabat yang materialistis, namun benar adanya, memelihara anjing memerlukan biaya yang tidak sedikit.

No comments :