I laugh, I love, I hope, I try, I hurt, I need, I fear, I cry, I blog...Welcome to my blog, welcome to my life !!

Tuesday, December 30, 2014

Hari Keempat : Grand Palace Dan Sekitarnya

02 Desember 2014. Ini hari terakhir gue di Bangkok. Berhubung jadwal keberangkatan gue kembali ke Jakarta dijadwalkan jam 8 malam nanti, berarti gue masih punya cukup waktu untuk mengeksplorasi Bangkok, tepatnya sekitar Khaosan. Pilihan gue tentunya jatuh ke Grand Palace. Bangkok adalah Grand Palace dan Grand Palace adalah Bangkok. Jadi, kunjungan ke Bangkok ngga akan lengkap rasanya kalo ngga mampir ke sini.

Pagi itu juga gue bersiap - siap check out dari Khaosan Immjai. Karena ini adalah hari yang sibuk dan padat, dan ngga memungkinkan untuk gue balik ke Khaosan Immjai nanti siang sekedar untuk check out, maka gue selesaikan semuanya pagi ini. Gue memang diperbolehkan untuk menitip ransel, namun ngga boleh menggunakan fasilitas hostel lagi.

Selesai urusan check out, gue pun memulai langkah menuju Grand Palace dengan berjalan kaki. Tiba di sana, gue membeli tiket masuk seharga 500 bath. Pagi itu Grand Palace ramai oleh pengunjung, baik perorangan maupun group tour. Sebenarnya agak malas melihat kondisinya yang terlalu padat seperti ini.....apalagi kalo lihat hebohnya tiap - tiap group tour, terlebih ketika mereka mengatur group masing - masing. Berteriak - teriak....sambil mengangkat bendera group tinggi - tinggi. Berisik. Selain itu padatnya Grand Palace pagi itu bikin aktivitas berfoto jadi tantangan yang luar biasa berat. Jangan berharap mendapatkan foto tanpa dilatarbelakangi oleh kerumunan pengunjung lainnya. 

Meskipun demikian, pesona Grand Palace dengan bangunan - bangunannya yang megah dan menjulang dengan dominasi warna keemasan itu tetap menghipnotis gue. Sesuai rencana, gue cuma bisa menikmati keindahan dan keagungan Grand Palace sekitar 2 jam, karena masih ada beberapa lokasi di luar sana yang hendak gue kunjungi.

Beruntung dapat spot yang agak sepi
....sendal jepitnya....?&*^%#
a gembel door girl
Berikutnya gue melangkahkan kaki menuju Tha Tien Pier, untuk menumpang kapal yang akan mengantar gue menyeberangi Chao Praya menuju Wat Arun. Ongkosnya murah meriah banget : cukup 3 bath. Tiba di komplek Wat Arun, tempat pertama yang gue cari adalah penyewaan baju tradisional Thailand. Seperti kunjungan gue sebelumnya ke Bangkok, tepatnya ke Wat Arun, kali ini gue juga pengen berfoto dengan mengenakan baju tradisional Thailand yang indah itu. Harga sewanya masih sama seperti saat itu : 100 bath. 

Penari gadungan
Find me if you can !
Paling seneng merhatiin pose Sang Buddha.
Yang ini : Bhumisparsa Mudra
Salah satu sudut Wat Arun
Puas mengenakan baju ala Thailand, gue pun membeli tiket masuk ke Wat Arun seharga 50 bath. Kayaknya istilah "Beauty is pain" juga berlaku saat traveling....yaitu untuk mencapai tempat - tempat indah dan keren, kadang usaha keras diperlukan...."usaha" yang dimaksud disini termasuk cucuran keringat, nafas tersengal - sengal, dan rasa haus mendalam akibat kelelahan. Sebenarnya meniti anak tangga menuju puncak Wat Arun bukanlah tantangan yang luar biasa berat....namun kombinasi mulai dari hostel menuju Grand Palace, lalu mengeksplorasi Grand Palace itu sendiri berjam - jam, kemudian dari Grand Palace menuju Wat Arun ini, yang seluruhnya dilakukan dengan berjalan kaki, terlebih di saat matahari lagi bersinar terik maksimal seperti saat ini, bikin perjalanan mencapai puncak Wat Arun bagaikan perjuangan nan heroik. Tiba di puncak Wat Arun, gue menikmati saat - saat keemasan itu dengan memandangi Chao Phraya dengan kapal - kapal penumpangnya yang sedang melintas.

Chao Phraya dari puncak Wat Arun
Setelah berhasil menghimpun tenaga dan semangat, gue pun meninggalkan Wat Arun, dan kembali menumpang kapal menuju Tha Tien Pier. Target kali adalah Wat Pho. Tiket masuk ke Wat Pho seharga 100 bath. Wat Pho ini tempat yang super istimewa di mata gue....pertama, karena ada Reclining Buddha berukuran 43 meter di sini. 

Siap - siap kembali ke Tha Tien Pier
Gue emang sedikit 'terobsesi' untuk melihat patung Reclining Buddha, yang biasanya dibuat dalam ukuran raksasa. Dan rasanya selama kedua kaki gue masih sanggup, gue akan berusaha semaksimal mungkin mencapainya, di mana pun lokasinya. Sejauh ini gue udah mengunjungi Reclining Buddha yang ada di Wat Chaiya Mangkalaram (33 meter) di Penang,  lalu yang ada di Buddha Park, Laos (120 meter), trus di Wat Lokayasutharam, Ayutthaya (37 meter) dan tentunya yang ada di Wat Pho ini. Gak ada alasan khusus, mungkin karena gue suka dengan posisinya yang tiduran itu, bikin tampak tenang, santai dan damai.

Kedua, karena komplek Wat Pho dipenuhi dengan beberapa chedi (stupa) dalam berbagai ukuran yang bentuknya unik dengan warna - warni yang menarik.

Bukti udah ke Wat Pho :p
Di antara stupa - stupa Wat Pho

Salah satu bangunan indah di Wat Pho
Setelah puas berada di Wat Pho dan berhubung dikejar - kejar oleh waktu yang makin menipis, gue pun mengambil langkah pulang menuju Khaosan Immjai. Siang menjelang sore itu, kawasan sekitar Grand Palace tampak steril dan mendapat pengamanan ketat. Ternyata beberapa jam lagi akan ada parade/iring - iringan keluarga Kerajaan yang akan menuju Grand Palace. Prosesi ini adalah bagian dari perayaan ulang tahun Raja Bhumibol Adulyadej ke 87 tahun, yang akan jatuh tanggal 05 Desember 2014 ini. 

Sebenarnya gue pengen tinggal sesaat dan ikut menyaksikan acara akbar itu. Apalagi melihat semangat rakyat Bangkok yang mulai memadati sepanjang jalan protokol sekitar Grand Palace siang itu. Kalau dilihat dari atas, pasti sebentar lagi kawasan ini bagaikan lautan dipenuhi rakyat Bangkok yang mengenakan baju berwarna kuning, yang merupakan simbol rasa cinta, kesetiaan dan hormat mereka kepada sang Raja. Tapi gue mendapat informasi bahwa iring - iringan akan dimulai sekitar jam 3 sore nanti. Gue pun urung tinggal, walaupun hati gue sebenarnya pengen banget.

Menikmati jalan protokol Grand Palace yang steril
Gue mengingatkan diri sendiri bahwa gue harus antisipasi perjalanan menuju Airport yang mungkin akan macet sebagai dampak dari acara kerajaan ini. Gue pun kembali berjalan kaki menuju Khaosan Immjai. Sebelumnya gue mampir ke Khaosan Road untuk beli tiket shuttle minivan dari Khaosan ke Don Mueang International Airport seharga 200 bath, yang banyak ditawarkan oleh tour - tour agent di kawasan Khaosan Road. Selain itu gue juga sempat mampir ke kios Hongkong Noodle dekat Khaosan Immjai untuk makan siang kilat.

Sekitar jam 4 kurang 10 menit, gue meninggalkan Khaosan Immjai untuk menuju Khaosan Road, menunggu shuttle van yang akan mengantar gue ke Don Mueang Int. Airport. Dengan segudang kenangan indah dan seru gue di kawasan ini dan juga kota ini, rasanya berat banget untuk mengucapkan selamat tinggal. Selamat tinggal Bangkok, semoga suatu saat nanti Yesus akan ijinkan gue kembali untuk menikmati keindahan dan kenyamanan kota ini.

No comments :