I laugh, I love, I hope, I try, I hurt, I need, I fear, I cry, I blog...Welcome to my blog, welcome to my life !!

Saturday, January 05, 2019

Trip Semarang : Ereveld Candi

 

29 Desember 2018.

Karena pas kedatangan gue ke Semarang Mei yang lalu baru sempat mengunjungi Ereveld Kalibanteng aja, maka untuk kedatangan kali ini gue pun berniat untuk ke Ereveld Candi. Tapi awalnya sempat ragu dan pesimis, karena saat itu udah memasuki masa libur Natal dan Tahun Baru, dan gue belum menghubungi kantor OGS (Oorloch Gravenstichting) atau Yayasan Makam Kehormatan Belanda, untuk minta ijin.

Gue langsung teringat, kalo Mbak Ita, staf OGS adalah teman dari seorang teman masa kuliah dulu. Keduanya sekarang sama - sama aktif di Erasmus Training Center. Singkatnya, gue mendapatkan nomor WA Mbak Ita, dan menghubungi beliau untuk minta ijin. Ngga seperti proses minta ijin ketika gue hendak mengunjungi ereveld - ereveld lainnya sebelumnya, yang kali ini lebih unik. Sebelum akhirnya gue mengunjungi ereveld Candi, begitu banyak komunikasi baik melalui WA maupun telepon, antara gue, Mbak Ita dan Pak Vincent, pimpinan Ereveld Candi, untuk mencocokkan jadwal, karena kebetulan saat itu beliau sedang cuti. Duh...ngerepotin banget sih nih ereveld lover!

Pagi itu gue berangkat dari Imam Bonjol dengan menggunakan Gojek. Ereveld Candi beralamat di Jl. Taman Jend. Sudirman, Bendungan, Gajah Mungkur. Jalan utama menuju kawasan ini udah ngga asing lagi buat gue. Ini jalan yang gue lalui ketika hendak ke arah Ungaran dan Ambarawa. Trus, Nakamura Healing Touch, tempat pijat alami favorit gue (padahal baru sekali kesitu), lokasinya juga gak jauh dari sini. Tiba di sana, gue langsung menelepon Pak Vincent, yang ternyata sedang asyik bekerja merawat tanaman yang ada di ereveld. Pak Vincent pun mengajak berkeliling.

Ereveld Candi dibangun tahun 1946. Di sini terdapat lebih dari 1000 makam. Mereka yang dimakamkan di sini adalah para prajurit Belanda yang wafat selama masa perang kemerdekaan Indonesia dan juga masa Perang Dunia II. Areanya menurut gue ngga terlalu luas, bahkan yang terkecil dibandingkan ereveld lainnya yang pernah gue kunjungi. Bentuk susunan penempatan makamnya unik, karena sebagian besar melingkar dan tersusun bertingkat seperti terasering gitu.


Di sini terdapat 2 (dua) buah monumen. Yang pertama, sebuah monumen berbentuk salib besar terletak di tengah - tengah ereveld. Di monumen itu terdapat sebuah tulisan : 'Voor Veiligheid en Recht' yang artinya Demi Keamanan dan Keadilan. Yang satu lagi di tiang bendera, terdapat monumen bertuliskan : Untuk Mengenang Dengan Hormat Mereka yang Tak Disebut Tetapi Telah Mengorbankan Dirinya dan Tidak Beristirahat di Taman - Taman Kehormatan. 


Seperti biasa, setelah berkeliling ditemani oleh pimpinan ereveld, gue akan minta ijin untuk berkeliling sendirian. Ini kesukaan gue tiap ke ereveld, menikmati dan mengagumi setiap sudut ereveld dalam keheningan. Selain itu, karena gue ngga mau menyita waktu Pak Vincent terlalu lama, karena beliau sedang bekerja.

Ketika sudah cukup puas berkeliling ereveld, dan karena udah cukup gosong kulit gue terbakar matahari siang itu, gue pun pamit ke Pak Vincent dan meninggalkan ereveld. 

Kunjungan kali ini membuat gue kembali teringat, betapa welcome-nya yayasan OGS untuk mempersilahkan siapapun, masyarakat umum untuk mengunjungi ereveld - ereveld yang ada di seluruh Indonesia. Selain itu, perasaan kagum atas dedikasi dan penghormatan dan penghargaan yang diberikan oleh pihak pemerintah Belanda melalui yayasan untuk merawat pemakaman yang merupakan tempat peristirahatan terakhir para tentara mereka yang wafat di medan perang.

No comments :