I laugh, I love, I hope, I try, I hurt, I need, I fear, I cry, I blog...Welcome to my blog, welcome to my life !!

Friday, August 02, 2019

Trip Banyuwangi : Teluk Ijo Dan Pantai Pulau Merah


1 Oktober 2018.

Berangkat dari Mango Tree menuju Pantai Pulau Merah agak - agak siangan. Masalahnya gue dan Ony musti nungguin pemilik Mango Tree datang untuk minjam kunci motor. Dalam perjalanan menuju Pantai Pulau Merah, mampir dulu ke hutan De Djawatan Benculuk. Jadilah perjalanan ke Pantai Pulau Merah semakin siang lagi. 

Total perjalanan dari kota Banyuwangi menuju pantai ini, rasanya sekitar 3 jam deh. Jauh banget ! Udah gitu, gue dan Ony ke sana modal nekad doang...mengandalkan GPS aja. Sebenarnya sih petunjuk jalannya lumayan banyak. Tapi tetap aja....beberapa kali gue dan Ony harus berhenti untuk menanyakan arah ke orang.

Pemandangan yang paling gue ingat dan mungkin gue nikmati selama perjalanan mungkin 'ciri khas' yaitu rumah - rumah warga dengan pohon - pohon buah naga mengisi pekarangan. Unik aja, lagian baru pertama kali itu gue ngeliat penampakan pohon buah naga. Ternyata Banyuwangi adalah daerah penghasil buah naga.

Begitu tiba di kawasan Pantai Pulau Merah, di pintu masuk pas mau beli tiket, kebetulan gue bilang kalau gue mau ke Teluk Ijo juga hari itu. Si Mbak langsung saranin supaya gue ke Teluk Ijo duluan, baru nanti balik ke Pulau Merah. Dia bilang, Pantai Pulau Merah, lebih cakep pas sunset. Dan untuk Teluk Ijo ini, berhubung kemungkinan gue harus naik perahu menuju lokasinya, maka sebaiknya itu dulu aja yang dikejar.

Jadilah gue dan Ony langsung melesat menuju Teluk Ijo alias Green Bay. Jauhnyaaaa...ya ampun! Sampai badan gue pegal dari atas ke bawah kali, saking lamanya duduk di motor. Udah gitu medannya seru amat...seinget gue, sempat melewati kawasan PT. Perkebunan Nusantara XII yang dipenuhi tanaman coklat. Lalu ada lagi semacam hutan pohon jati. Kemudian kawasan perkebunan lainnya yang dipenuhi pohon - pohon karet. Mulai dari jalanan beraspal, sampai yang bebatuan bikin perjalanan jadi melambat dan pinggang semakin pegal. Kesasarnya pun berkali - kali. Kadang di saat kesasar, ngga ada orang yang bisa ditanya. Jadilah modal nekad melanjutkan perjalanan.

Rencana awalnya gue dan Ony akan menuju Teluk Ijo menggunakan perahu / kapal. Menurut informasi yang pernah gue baca, gue bisa menumpang kapal dari Pantai Rajegwesi. Tapi, begitu tiba di kawasan yang merupakan pintu masuk (portal) menuju tempat itu, gue diberitahu petugas bahwa hari itu sedang tidak ada kapal berangkat menuju Teluk Ijo. Bahhh...cakep deh! Akhirnya gue dan Ony menempuh perjalanan alternatif lainnya, yaitu tanpa menggunakan perahu. Artinya, ekstra perjalanan dengan motor plus trekking.

Akhirnya, setelah perjalanan seru dan berliku, nyampe juga di Teluk Ijo. Untuk menuju ke area pantainya, musti trekking dulu, tapi untungnya rutenya udah nyaman buat jalan, bahkan di beberapa spot ada anak tangga yang disemen segala. Begitu tiba di pantainya, emang indah dan eksotis banget sih. Ditambah ngga ada orang lain di situ, sunyi, sepi, tenang....sempurna banget. Di situ ada petunjuk dilarang berenang, tapi di beberapa website yang pernah gue baca, gue sempat liat pengunjung sampai loncat indah segala dari batu/tebing yang ada di kawasan pantainya.

Mungkin itu pantai terindah yang pernah gue lihat ya. Sebenarnya gue bukan tipe 'pemburu pantai', jadi sejauh ini paling baru liat pantai - pantai di Bali, dan pernah di Phuket juga. Nah, Teluk Ijo ini keliatan masih perawan banget, belum tersentuh dan terakses banyak pengunjung. Otomatis, fasilitas turis di situ pun nyaris ngga ada. Ini pantai yang, cukup dipandangi aja udah bikin hati bahagia deh....plus puas ! Mengingat perjuangan perjalanan kemari yang bukan main dahsyatnya.

 
 

Mengingat keterbatasan waktu, gue ngga bisa berlama - lama di sana. Puas main air dan foto-foto, perjalanan harus dilanjutkan menuju Pantai Pulau Merah. Perjalanan bermotor yang bikin bokong pegal bukan main pun berlanjut. Tiba di Pantai Pulau Merah, bayar tiket, parkir motor, langsung buru - buru ke pantai untuk liat sunsetnya.

Sayangnya saat itu pesona sunset ala Pantai Pulau Merah, yang katanya sampai pasir pantainya jadi nampak kemerahan, ngga nampak. Mungkin karena cuaca seharian emang mendung, entahlah. Sayangnya juga, gue ngga bisa mendaki bukit kecil yang ada di tengah pantai, karena sore itu pantai sudah pasang. Bukit kecil itu katanya bisa didaki (saat pantai surut), dan menjadi icon pantai ini karena tanahnya yang merah, walaupun dari kejauhan ngga keliatan karna ketutupan pepohonan lebat. Tapi ngga apa - apa, ini juga pantai yang indah dan eksotis di mata gue.

 
 
 

Karena hari sudah gelap, gue dan Ony pun memulai perjalanan (super panjaaaaaannnngggg.....) kembali ke Mango Tree. Hari ini full perjalanan yang melelahkan tapi seru. Perjalanan hari ini bikin gue mikir, Banyuwangi sungguh beruntung ! Banyuwangi punya segala macam tempat wisata alam. Kemarin gue bisa ngos-ngosan trekking Kawah Ijen, lalu berpanas gosong di kawasan sabana Baluran, dan hari ini gue bisa menikmati pantai - pantai yang super indah. Banyuwangi keren !

No comments :