I laugh, I love, I hope, I try, I hurt, I need, I fear, I cry, I blog...Welcome to my blog, welcome to my life !!

Monday, July 12, 2021

Cerita Karantina : Cat Street Feeding


12 Juli 2021

Memasuki 1.5 tahun masa pandemi Covid-19, 'kesibukan' gue dalam hal perkucingan bertambah,  Belakangan gue suka melakukan 'street feeding' yaitu memberikan makanan kepada kucing - kucing jalanan dan telantar. Ada hal sedih yang melatarbelakangi aktivitas gue ini. 

Jadi, sekitar awal Mei 2021 gue kehilangan salah satu kucing yang bernama Tikus alias Ty-Ty. Hilangnya misterius, di suatu pagi, gue ngga menemukan Ty-Ty dimana pun. Dia ngga meninggalkan jejaknya sama sekali. 


Gue sedih, karena Ty-Ty adalah salah satu kucing telantar pertama yang gue rawat, sejak masih sangat kecil. Sudah banyak suka duka selama gue merawat Ty-Ty. Dan meskipun gue bukan penggemar kucing, namun karena gue ngga pernah tegaan terhadap hewan, gue tetap merawat Ty-Ty sebaik mungkin. Lalu Ty-Ty menghilang. Di pikiran gue berkecamuk segudang asumsi dan prasangka tentang kemana dan gimana hilangnya Ty-Ty. Tapi satu hal yang paling bikin gue khawatir, betapa Ty-Ty ngga punya 'skill' dan pengalaman untuk hidup di dunia luar sana, yang sebenarnya sangat mengancam dan berbahaya untuk seekor kucing seperti Ty-Ty, yang terbiasa dirawat sejak kecil. 

Untuk mencari Ty-Ty, gue biasa berjalan kaki sampai radius beberapa kilometer dari rumah gue, baik pagi maupun sore selesai kerja. Ini gue lakukan non stop, bahkan sampai sekarang. Hasilnya nihil. Lalu, suatu hari gue pernah membaca di sebuah group kucing di Facebook. Ada seseorang curhat mengenai kucingnya yang hilang. Kemudian seorang pecinta kucing lainnya menyarankan ide yang aneh dan unik. Katanya, kasih makan kucing - kucing jalanan yang ada di sekitar rumah, lalu katakan ke kucing itu, supaya mencari kucing kita yang hilang. Masih di thread yang sama, beberapa orang memberikan testimoni bahwa meskipun metode ini aneh bin ajaib, kucing - kucing mereka yang hilang, berhasil kembali ke rumah masing - masing.

Gue pun mengikuti saran tersebut. Saat ini, ada sekitar 15 kucing jalanan yang rutin gue hampiri dan kasih makan setiap harinya. Sejak gue melakukan kegiatan streetfeeding ini, penilaian gue terhadap kucing sedikit berubah. Dulunya gue pikir kucing ngga sepintar anjing, yang bisa mengenal dan mengingat orang. Ternyata kucing juga bisa. Sebagai kucing jalanan, mereka bisa acuh tak acuh dan tak bergeming ketika ada orang lalu - lalang di depannya. Tapi setiap gue lewat, mereka langsung mengejar, menuntut diberi makanan.

Lalu, apakah Ty-Ty sudah kembali ke rumah gue ? Belum. Ty-Ty belum kembali. Tapi kegiatan 'streetfeeding' ini sudah menjadi kebiasaan untuk gue, dan gue ngga keberatan untuk terus melakukannya selama mampu. Bahkan, ada hal positif dari kebiasaan ini, karena 'memaksa' gue untuk rajin, konsisten dan tepat waktu untuk jalan kaki setiap pagi ini. Jadi, setiap pagi kegiatan gue adalah meninggalkan rumah sekitar jam 7 pagi, jalan pagi mengejar target 10000 langkah, 'berburu' sinar matahari pagi yang pasti baik buat fisik gue, sambil memberikan makanan kepada kucing - kucing jalanan dan telantar yang gue temui. 

Puji Tuhan, gue selalu dicukupkan untuk bisa menyediakan dan memberikan makanan kepada para kucing jalanan. Salah satunya dari kuis - kuis yang gue ikuti, gue pernah beberapa kali memenangkan kuis berhadiah makanan kucing dalam jumlah yang lumayan banget. Kalaupun mesti membeli, selalu ada flash sale di sebuah e-commerce yang memungkinkan gue membeli stok makanan kucing berkualitas dengan harga miring. Pokoknya selalu ada aja jalannya kok.

Mengingat sudah hampir 3 bulan sejak Ty-Ty menghilang, saat ini gue cuma bisa berharap Ty-Ty masih hidup dan dirawat dengan baik oleh seseorang. Dan untuk gue sendiri, gue sudah harus move on dan ngga berlarut dalam kesedihan karena kehilangan ty-Ty. Gue yakin, dengan menyebarkan kebaikan kepada para kucing jalanan dan telantar, di sisi dunia yang lain, ada seseorang yang akan berbuat kebaikan juga kepada Ty-Ty. 

No comments :