Bangun tidur di hari ini dengan perasaannya gado - gado. Tapi yang paling kerasa : sedih...karena hari ini waktunya pulang kembali ke Indonesia Raya. Padahal udah mulai menikmati Bangkok, terutama Khaosan Road yang hingar - bingar ini.
Hari ini gue bertekad tetep jalan - jalan, menikmati setiap sisa detik yang gue punya. Masih ada tempat - tempat di peta yang kayaknya harus disinggahi juga. Nanti siang ato sore baru berangkat ke airport.
Abis mandi gue nyuci baju sedikit. Hari terakhir ini sekaligus puncak dan rekor kegembelan gue selama berbekpeker. Pagi ini gue gue bener - bener kehabisan baju, terutama bawahan (celana). Akhirnya, kain Bali gue harus berkorban lebih dan berubah jadi rok hari ini. Karena modelnya kain, bukan rok, gue butuh sesuatu untuk menjepit tuh rok jadi - jadian supaya ngga melorot apalagi lepas. Berhubung gue ngga bawa peniti dari Jakarta, 2 binder clip yang biasanya gue pake buat jepit segala macem kertas - kertas di passport pun gue pake untuk jepit sana - jepit sini tuh kain...dan voila !! Here I am...bekpeker wannabe pake rok kain Bali.

Setelah gue beres - beres ransel dan jemur

Walopun sempet nyasar sedikit, akhirnya tiba juga di Dinso Road. Di area yang sama gue malah ketemu City Hall. Di depan City Hall ada alun - alun, dan sepertinya sedang dilangsungkan upacara keagamaan di situ. Pengennya sih tinggal sebentar di situ buat liat upacara, tapi ngga bisa....waktu terbatas. Gue mendekat ke Giant Swing.

Upacara Tri-yampawai untuk memperingati kisah ini. Pilar - pilah ayunan menyimbolkan gunung - gunung, sementara dasar tempat pilar berdiri, yang bentuknya melingkar, menyimbolkan bumi dan laut.
Di masa King Rama II, upacara dihentikan karena giant swing rusak akibat disambar petir. Setelah itu Giant Swing mengalami banyak proses renovasi dan rekonstruksi. Wuihh...walopun menurut gue Giant Swing letaknya ngga terlalu strategis (buktinya gue sempet nyasar..), tapi ternyata ada sejarah panjang dibaliknya, mengenai fungsinya yang sangat penting.
Gak bisa berlama - lama menikmati Giant Swing, gue harus melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan menuju Chang Pier, gue malah mampir ke Monument of 14 October.

Di monumen ini pengunjung (yang pagi itu cuma gue seorang), bisa membaca mengenai sejarah monumen dan peristiwa - peristiwa yang melatarbelakangi dibangunnya monumen ini, melalui potongan artikel - artikel berita media cetak yang dipamerkan di monumen itu.
Walopun blon puas, tapi gue harus meninggalkan monumen, untuk menuju Chang Pier. Sepanjang jalan gue menimbang - nimbang....waktu semakin menipis...sepertinya gue cuma punya kesempatan untuk mengunjungi 1 lokasi lagi. Jadi gue harus memilih, ke ChinaTown ato Royal Barge Museum. Tiba di Chang Pier, keputusan gue bulat : let's go to Royal Barge Museum. Gue pun naek kapal menuju Pra Pinkloa Pier.
No comments :
Post a Comment