Bangun tidur di hari ini dengan perasaannya gado - gado. Tapi yang paling kerasa : sedih...karena hari ini waktunya pulang kembali ke Indonesia Raya. Padahal udah mulai menikmati Bangkok, terutama Khaosan Road yang hingar - bingar ini.
Hari ini gue bertekad tetep jalan - jalan, menikmati setiap sisa detik yang gue punya. Masih ada tempat - tempat di peta yang kayaknya harus disinggahi juga. Nanti siang ato sore baru berangkat ke airport.
Abis mandi gue nyuci baju sedikit. Hari terakhir ini sekaligus puncak dan rekor kegembelan gue selama berbekpeker. Pagi ini gue gue bener - bener kehabisan baju, terutama bawahan (celana). Akhirnya, kain Bali gue harus berkorban lebih dan berubah jadi rok hari ini. Karena modelnya kain, bukan rok, gue butuh sesuatu untuk menjepit tuh rok jadi - jadian supaya ngga melorot apalagi lepas. Berhubung gue ngga bawa peniti dari Jakarta, 2 binder clip yang biasanya gue pake buat jepit segala macem kertas - kertas di passport pun gue pake untuk jepit sana - jepit sini tuh kain...dan voila !! Here I am...bekpeker wannabe pake rok kain Bali.
Rencana gue hari ini : ke Giant swing di Dinso Road....abis itu jalan kaki ke Chang pier dan naek kapal ke Ratchawong Pier menuju ChinaTown...dari Ratchawong naek kapal balik, tapi bukan turun di Chang, melainkan ke Pra Pinkloa Pier untuk nyari Royal Barge Museum. Selanjutnya, gue balik ke Chang lagi, menuju Khaosan, siap - siap check out dari 7 Holder, dan brangkat ke aiport. So little time so much to do !!! Gue udah harus check out dari 7 Holder jam 12.00, supaya ngga kena charge kamar hari itu.
Setelah gue beres - beres ransel dan jemur cucian, gue mulai perjalanan hari ini, ke target pertama, Giant Swing. Gue penasaran aja...apa maksudnya Giant Swing...ayunan raksasa ?? ayunan apaan...? mainan yang biasa ada di taman - taman ato sekolah itu ?
Walopun sempet nyasar sedikit, akhirnya tiba juga di Dinso Road. Di area yang sama gue malah ketemu City Hall. Di depan City Hall ada alun - alun, dan sepertinya sedang dilangsungkan upacara keagamaan di situ. Pengennya sih tinggal sebentar di situ buat liat upacara, tapi ngga bisa....waktu terbatas. Gue mendekat ke Giant Swing.
Giant Swing ini dibangun tahun 1784, di masa King Rama I. Kayaknya ini bangunan paling tua dibandingkan tempat lain di Bangkok yang udah gue kunjungin. Giant Swing pada masa itu digunakan untuk upacara keagamaan. Maksudnya ?? Upacara Tri-yampawai, yaitu upacara tahun baru Brahmin, yang berlangsung selama 10 hari. Berdasarkan cerita Hindu Kuno, setelah Brahma menciptakan alam semesta, ia mengirim Shiva untuk melihatnya. Waktu Shiva turun ke bumi, ular naga melingkari gunung-gunung untuk menjaga supaya bumi tetap pada tempatnya. Shiva melihat bumi tampak kokoh, dan para naga pun pindah ke laut untuk merayakannya.
Upacara Tri-yampawai untuk memperingati kisah ini. Pilar - pilah ayunan menyimbolkan gunung - gunung, sementara dasar tempat pilar berdiri, yang bentuknya melingkar, menyimbolkan bumi dan laut.
Di masa King Rama II, upacara dihentikan karena giant swing rusak akibat disambar petir. Setelah itu Giant Swing mengalami banyak proses renovasi dan rekonstruksi. Wuihh...walopun menurut gue Giant Swing letaknya ngga terlalu strategis (buktinya gue sempet nyasar..), tapi ternyata ada sejarah panjang dibaliknya, mengenai fungsinya yang sangat penting.
Gak bisa berlama - lama menikmati Giant Swing, gue harus melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan menuju Chang Pier, gue malah mampir ke Monument of 14 October.
Monument of 14 October dibangun sebagai penghormatan bagi rakyat Thailand yang tewas terbunuh pada unjuk rasa melawan pemerintahan militer yang diprakarsai oleh kalangan mahasiswa, pada 14 Oktober 1973. Monumen ini juga sebagai simbol penghormatan bagi rakyat Thailand yang tewas pada Oktober 1976 dan Mei 1992, dalam aksi protes melawan aturan militer.
Di monumen ini pengunjung (yang pagi itu cuma gue seorang), bisa membaca mengenai sejarah monumen dan peristiwa - peristiwa yang melatarbelakangi dibangunnya monumen ini, melalui potongan artikel - artikel berita media cetak yang dipamerkan di monumen itu.
Walopun blon puas, tapi gue harus meninggalkan monumen, untuk menuju Chang Pier. Sepanjang jalan gue menimbang - nimbang....waktu semakin menipis...sepertinya gue cuma punya kesempatan untuk mengunjungi 1 lokasi lagi. Jadi gue harus memilih, ke ChinaTown ato Royal Barge Museum. Tiba di Chang Pier, keputusan gue bulat : let's go to Royal Barge Museum. Gue pun naek kapal menuju Pra Pinkloa Pier.
No comments :
Post a Comment