Horeeee !! Hari ini waktunya hijrah ke Siem Reap Cambodia. Saking ngga sabar dan bersemangatnya gue mandi di toilet LCCT jam 03.30 pagi !
Dan lagi - lagi gue beruntung karena ngga ada petugas AirAsia yang mempermasalahkan tas gue. Sebenarnya sesuai peraturan penumpang hanya boleh membawa satu tas ke kabin yang beratnya ngga lebih dari 7 kg. Berat tas gue mungkin ngga sampe 7 kilo, tapi gue bawa dua ransel, satu di depan dan satu lagi di pundak gue.
Pesawat yang gue tumpangi mendarat dengan mulus di Siem Reap International Airport jam 07.50 pagi. Proses pemeriksaan imigrasi pun gue lalui dengan lancar, karena gue emang udah siap dengan visa Cambodia yang udah gue urus di Kedutaan Besar Cambodia di Jakarta. Pagi itu, pesawat AirAsia yang gue tumpangi adalah pesawat pertama yang mendarat, jadi airport masih sepi.
Begitu di pintu keluar, setiap penumpang langsung disambut sama puluhan orang yang siap menjemput. Mata gue berkeliling mencari sopir tuktuk yang jemput gue pagi ini. Dan gue langsung ngeliat seorang bapak usia 50 tahunan dengan wajah ramah tersenyum sambil bawa kertas dengan tulisan "Welcome, Cherry Sitanggang". Terharu nih...jadi serasa bukan bekpeker gembel kalo pake dijemput begini. Biasanya tiap mendarat di airport, gue harus mulai membuka peta dan informasi yang udah gue siapin, untuk mencari arah dan transportasi umum sendiri menuju hotel/hostel. Kali ini, sebagai bagian dari fasilitas sebagai tamu Golden Temple Villa, gue dijemput di airport.
Perjalanan dari airport ke Golden Temple hanya memakan waktu sekitar 30 menit. Tiba di Golden Temple, gue ngga bisa langsung check in, karena kamarnya masih harus disiapkan dulu. Di sini memang waktunya check out jam 12.00 siang, dan check in jam 14.00 siang. Gue diajak ke Golden Temple Restaurant dulu dan disajikan welcome drink. Terharu lagi...bekpeker gembel serasa jadi tamu VIP...pake welcome drink segala.
Sambil menikmati welcome drink, petugas Golden Temple membantu gue menyelesaikan proses check in dan pembayaran. Rate kamarnya USD 13 per malam. Kali ini gue akan punya kamar sendiri, karena Golden Temple ngga punya dorm room. Selain itu, gue akan punya WC sendiri...televisi sendiri...kulkas sendiri....jendela sendiri..lemari pakaian sendiri...selimut sendiri..handuk sendiri..air panas dan air dingin..dan 2 botol kecil air mineral setiap hari...juga, fasilitas internet gratis sepanjang hari. Gila...ini judulnya "mewah" buat gue.
Golden Temple Villa ini pertama gue kenal setelah gue ngirim pesan di wall facebooknya Backpacking Asia. Begitu gue nanya rekomendasi penginapan di Siem Reap, para backpacker dari berbagai negara langsung satu suara menyarankan untuk tinggal di sini. Golden Temple ini juga direkomendasikan oleh Lonely Planet...udah nilai plus tuh! Informasinya langsung bikin gue tergiur....walaupun sempat ragu karena gue masih menyimpan keinginan buat nginap di dorm room.
Tanpa harus menunggu sampai jam 14.00 siang, gue udah diperbolehkan masuk ke kamar. Begitu ngeliat kamarnya, gue girang bukan main. Kamar terkeren yang pernah gue tempati. Ini bukan kamar biasa, untuk gue yang biasanya berbagi ruang dan oksigen dengan para bekpeker lainnya di satu kamar. Untuk bekpeker segembel gue, ini presidential suite !
Ngeliat kasur yang gede dan empuk di hadapan gue, sebenernya rasa ngantuk langsung menyerang. Rasanya pengen balas dendam sama acara tidur gue yang belum puas di LCCT Kuala Lumpur semalem. Bayangin, udah tiduran di kursi, tengah malam gue dibangunin pula sama seseorang. Ternyata pihak pengelola airport lagi melakukan penyemprotan alias fumigasi di seluruh area LCCT. Terpaksa dengan mata ngantuk dan badan pegal gue seret kedua ransel gue dan pindah ke toilet untuk melanjutkan tidur di situ. Tapi pagi ini rasa ngantuk harus menunggu. Gue udah ngga sabar untuk ke Angkor. Jadi, setelah mandi, gue ke resepsionis untuk menunggu tuktuk yang akan ngantar gue berpetualang di Angkor hari ini. Untuk mini tour ke Angkor Thom hari ini, gue membayar USD 9.
Sopir yang akan ngantar gue adalah Mr. Sambo, yang menjemput gue di airport pagi ini. Tiba di pintu masuk Angkor, gue ke loket pembelian tiket. Ada beberapa pilihan untuk pembelian tiketnya. Ada tiket harian yang harganya USD 20 per hari. Bisa juga beli tiket 3 hari sekaligus seharga USD 40, atau tiket seminggu seharga USD 60. gue memutuskan beli tiket untuk 3 hari, karena sebenarnya gue masih terpikir untuk menyisakan waktu 2 hari untuk ke Phnom Penh.
Angkor tuh tenyata luas bukan main, jadi kayak kota di dalam kota buat gue. Bukan karena unsur modern, tapi karena luasnya. Di dalam Angkor sendiri, masih berupa hutan dengan pohon - pohon tinggi dan lebat...yang kadang suka bikin gue ngerasa ngeri. Saking luas dan banyaknya temple di Angkor ini, walaupun dipastikan banyak turis berkunjung tiap harinya, tapi di beberapa temple gue bisa jadi satu - satunya pengunjung. Dan lagi - lagi itu bikin gue sedikit takut. Jadi sejauh ini, di Angkor gue justru bertemu dengan sumber - sumber ketakutan gue : pohon tinggi, gelap dan sepi.
Tempat pertama yang gue kunjungi adalah Ta Phrom Temple. Mula - mula Mr. Sambo memberhentikan tuktuk di dekat sebuah pintu masuk temple. Trus dengan bahasa Inggris ala Cambodia yang sulit gue mengerti dia bilang akan jemput gue di ujung jalan. Gue langsung panik, maksudnya apa nih ? Ternyata Mr. Sambo akan jemput gue di pintu keluar temple ini. Di mana pintu keluarnya, Mr. Sambo ? Hhmm...gue turis dan baru tiba di Siem Reap kurang dari 3 jam nih! Trus gimana gue yakin kalo Mr. Sambo ngga akan ninggalin gue ?? Gue sempat panik. Tapi entah kenapa, gue langsung percaya sama Mr. Sambo...dan gue pikir masalah pintu keluar itu urusan nanti, gue lebih bersemangat untuk liat Ta Phrom Temple dulu. Yesus, temple nya keren banget...dengan batu - batu yang tersusun berantakan, pohon - pohon tinggi dimana - mana, bahkan seakan - akan akar - akar pohon berpelukan sama batu - batuan yang menyusun bangunan temple. Kesannya jadi anggun sekaligus mistis banget.
Di sini, urusan foto gue kombinasikan antara minta tolong orang dan pake tripod yang gue bawa dari Jakarta. Persiapan gue dari Jakarta emang matang, termasuk bawa tripod, karena gue ngga mau terlalu bergantung sama orang laen. Mengandalkan pertolongan orang lain sebenarnya salah satu "seni"nya bekpekeran sendirian, tapi kalo ngga ada orang lain yang bisa gue mintain tolong gimana ? Bawa tripod emang bikin repot dan cape buat gue yang belum terbiasa. Mau foto sekali aja harus setting - setting tripod dulu...pasang self timer 10 detik, lari ke posisi yang gue mau, trus... ceklekk!! Photo sample dulu, preview, kalo ngga puas ato posisinya ngga pas, diulang lagi...begitu seterusnya. Kadang untuk satu foto aja gue harus lari bolak - balik ke tripod. Dan gue harus super percaya diri, cuek kalo diliatin sama pengunjung lainnya.
Abis dari Ta Phrom Temple, Mr. Sambo ngantar gue ke Bayon. Dari kejauhan, pesona Bayon benar - benar menghipnotis gue...caellaahh ! Dan Bayon seketika langsung jadi temple favorit gue karena disini gue bisa melihat begitu banyak tower yang keempat sisinya berupa wajah yang kebanyakan tampak tersenyum. Wajah - wajah yang keliatan 'hidup' di mata gue. Bayon disebut melambangkan persimpangan antara surga dan dunia. Keindahan dan pesona Bayon emang kuat banget, karena itu gue betah berlama - lama di sini. Hampir 2 jam gue di Bayon, berkeliling, naik turun tangga...membalas senyum wajah - wajah di tower...
Abis dari Bayon, kedua kaki gue yang udah menunjukkan tanda - tanda kecapean, melangkah lagi ke temple - temple sekitar.
Dan terakhir, sebagai penutup petualangan gue di Angkor hari ini, Mr. Sambo mengantar gue ke..eng..ing...eng...Angkor Wat !! Berdiri dengan pemandangan Angkor Wat di hadapan gue, serasa berdiri di hadapan kartu pos, majalah, atau foto - foto di internet yang pernah gue browsing. Tapi kali ini yang gue lihat adalah nyata. Cuma perut gue yang kelaparan dan kaki gue yang pegal yang bikin gue sadar bahwa gue bukan sedang bermimpi. Gue di Angkor Wat. Tempat yang selama ini cuma bisa numpang lewat di mimpi gue. Kalo lagi ngga sabaran nungguin hari ini, hari keberangkatan gue ke Angkor Wat, yang gue lakukan biasanya browsing "Angkor Wat" di Google dan nanti bakal banyak foto - foto keren Angkor Wat muncul. Tapi yang ada di depan gue sekarang, jauh lebih indah dari semua foto yang pernah gue lihat.
Di dalam temple, mata gue dipuaskan oleh lebih banyak lagi keindahan di setiap sudut Angkor Wat. Selama di dalam temple, gue justru menghindari pusat - pusat keramaian, dan mencari tempat yang jarang pengunjungnya. Sore itu Angkor Wat emang ramai bukan main...banyak banyak group tour yang datang berkunjung...dan biasanya para turis ini fokus pada tower utama yang terletak di tengah. Kalo gue, justru menikmati berada di lorong - lorong sepi yang ada di sisi Angkor Wat...begitu tower utama mulai sepi, barulah gue ke sana.
Menjelang sore hari, Mr. Sambo pun mengantar gue kembali ke Golden Temple. Setelah gue mandi, gue kembali meninggalkan Golden temple dan kali ini tujuan gue adalah liat - liat night market. Night marketnya keren, rapi, bersih dan produk - produk yang dijual bervariasi. Tapi prinsip gue masih sama : "shopping is forbidden".
Abis dari night market, gue ke Angkor Market, semacam mini market. Setelah keluar masuk beberapa mini market di sepanjang River road, di Angkor Market inilah gue bisa mendapatkan air mineral Nestle dengan harga paling murah : USD 0.7 per botol isi 1.5 liter. Dari Angkor Market, gue mampir ke Luck Bakery. Toko roti favorit gue nih...setiap hari di atas jam 19.00 malam, bakal ada diskon 50% untuk hampir semua produk bakeri di sini. Lumayan, gue bisa dapat 4 roti isi daging seharga USD 1. Di Golden Temple ngga disediain sarapan, jadi gue harus menimbun persediaan makanan di kulkas.
Balik ke presidential suite, gue rebah di kasur, nonton sebentar...ada tipi kabel di sini, jadi gue ngga terjebak harus nonton acara - acara lokasi berbahasa Cambodia. Gue bisa nonton channel AXN, HBO, Star Movies, dll. Bahkan ada Indosiar segala dengan aneka macam sinetron - sinetron alaynya itu. Besok subuh gue udah harus bangun karena mau liat sunrise di Angkor Wat. Thanks Jesus...Everything happened to me today is miracle !
4 comments :
maaaaakkk jadi gak sabar ke Angkor bulan november neh.... gugling2 angkor eh nyasar ke sini....
Thanks udah mampir ya...smoga cerita yg dishare disini bs bantu dikit" buat tripnya nanti! Pokoknya Angkor kereennn abiss, ngga cukup seminggu buat ke sana :) met traveling !
Jeunk..♥<3♥Thånk Yoù♥<3♥ infonya..gw bulan agst brkt ke sana..jd ga sabar deh..
Have a nice trip ya...bawa batere kamera yg banyak jeung ! :P
Post a Comment