Sejak beberapa minggu yang lalu gue mulai ngejalanin hobi dan rutinitas baru: berjalan kaki dari rumah ke kantor, yang jaraknya 4.8 km terhitung dari pintu gerbang rumah di Tanjung Barat sampai jalan masuk utama Cilandak Commercial Estate, kantor gue.
Sayangnya, dari awal Mama ngga pernah setuju sama rutinitas gue ini. Kata Mama, ngga masuk akal harus ke kantor dengan cara begitu (berjalan kaki), padahal nanti di kantor harus kerja berat, stress dan lembur melulu. Mama takut gue kecapean. Tapi rasa penasaran gue mengalahkan segalanya. Gue ngga akan tahu gimana rasanya kalo ngga mencoba dulu kan ?
Di hari pertama, gue full jalan kaki 4.8 km, tanpa dikombinasi dengan naek kendaraan umum segala. Rasanya ? menyenangkan dan gue ngerasa lebih bugar. Ngga terlalu melelahkan kok...mungkin karena hobi gue lainnya, berbekpeker ria, gue jadi orang yang sangat menikmati berjalan kaki. Begitu sampai di kantor, gue langsung mandi. Kebetulan di kantor disediakan fasilitas kamar mandi, lengkap dengan shower air panas dan air dingin. Hari pertama gue berjalan kaki ke kantor, gue bisa tiba dalam waktu sekitar 55 menit. Gue tiba sekitar jam 8 pagi, trus mandi 15 menit, abis itu ke meja kerja ngerapihin beberapa hal dan check dan balas email , trus jam 9 pagi gue berangkat ke Senayan Sentral untuk meeting sama klien.
Rasanya bikin gue makin segar dan bugar, entah karena jalan kakinya atau karena mandi di kantornya.
Setelah 2 kali Walk to Work, kaki sebelah kanan gue sakit dan nyeri. Ada apa ini ? Rasanya bukan masalah pada tulangnya, tapi tepat di telapak kakinya...Nyeri rasanya setiap kali gue menginjakkan kaki. Alhasil, jalan gue jadi terseok - seok . Teman sekantor semakin protes. Selama ini mereka protes karena cara berjalan gue berisik, dan kali ini lebih parah lagi, karena gue cuma bisa menyeret - nyeret sepatu atau sendal gue untuk meminimalkan rasa nyeri.
Gue harus ke Pak Julius, tukang pijit langganan, sesering mungkin. Menurut Pak Julius, kaki gue mungkin kaget dan kelelahan. Dia menyarankan supaya gue pemanasan terlebih dahulu sebelum Walk to Work, atau jangan langsung menempuh 4.8 km sekaligus. Harus perlahan - lahan...mulai dari 0.5 km, lalu 1 km keesokan harinya, lalu 2 km di hari berikutnya...dan seterusnya. Nasihat yang baek, tapi susah gue jalanin. Jadi, begitu kaki gue sudah mulai pulih, gue pun kembali ke jalan, ber - Walk to Work lagi. Sekali udah di jalan, gue males untuk naik angkutan umum. Gue menikmati banget acara Walk to Work gue...ini rutinitas baru yang bikin gue bersemangat menyambut hari setiap pagi .
Kenapa gue milih untuk Walk to Work, alasannya :
- Ini cara alternatif gue berolah raga. Abis gue ngga pernah bisa pegang komitmen untuk olah raga di hari Sabtu atau Minggu, atau hari libur kantor lainnya. Entah kenapa setiap kali mau olah raga, rasa malas datang dan gue langsung mencari - cari alasan buat menghindar
- Walk to Work memicu gue untuk bangun lebih pagi setiap hari. Biasanya gue baru bangun jam 07.30 pagi, itu pun karena dengar suara Mama teriak - teriak nyuruh gue bangun
- Gue senang jalan kaki. Dengan cara ajaibnya yang susah dijelaskan, jalan kaki bikin gue happy dan bersemangat
- Ngobatin penyakit insomnia. Ini masalah yang sering gue hadapi, apalagi kalo lagi stress sama urusan pekerjaan. Tapi sejak gue rajin jalan kaki, gue jadi gampang tidur , dan tidur gue juga sangat amat berkualitas
- Ngobatin kerinduan gue berbekpeker. Hal paling banyak yang gue lakukan pas bekpekeran adalah menikmati lokasi liburan gue dengan berjalan kaki. Tapi liburan cuma bisa gue lakukan setiap 3 bulan sekali. Jadi, di sela - sela itu, gue pake ransel gue yang isinya penuh, mulai dari handuk, baju kerja, peralatan mandi, pakaian dalam, dan lain sebagainya, trus pake konstum santai ala jogging lengkap dengan sepatu olah raga, trus berjalan...dan berjalan...dan berjalan...menikmati pemandangan alakadar sepanjang Tanjung Barat - Cilandak
- Mungkin ini bisa dibilang wujud program Go Green gue...Dari pada cuma bisa ngomong doang..."Lakukan Penghijauan"...atau "Mari bersama kurangi emisi karbon"....bla bla bla...mungkin hal kecil yang gue lakukan ini, selain juga baik untuk diri sendiri, juga hal positif untuk lingkungan gue
- Hemat biaya. Sebenarnya setiap hari gue bisa numpang sama Ony naek motor. Tapi misalnya kalo dihitung - hitung biaya yang mungkin keluar kalo gue naek angkutan umum, begini ilustrasinya : Ongkos berangkat : Rp. 2,000 (S15) ditambah Rp. 2,500 (Kopaja 63). Ongkos pulang : Rp. 2,000 (Kopaja 63). Jadi total sehari : Rp. 6,500. Kalo gue lakukan Walk to Work selama 25 hari, gue udah bisa menghemat Rp. 162,500. Dengan uang segitu gue udah bisa beli tiket Jakarta - Kuala Lumpur return kalo pas Airasia bikin program promosi Rp. 10,000. Kayaknya apapun akan gue hubungkan dengan urusan bekpekeran gue...gue bakal rela berjalan kaki berapa hari pun asal gue bisa dapat tiket bekpekeran
- Mama protes melulu....takut gue kecapean dan prihatin karena anak perempuannya ini makin hitam dan dekil penampilannya. Setiap pagi mau jalan, Mama melepas kepergian gue dengan resah dari sedikit ngomel...Mama bilang, gue emang punya banyak hobi aneh, tapi yang ini udah keterlaluan dan "ngga masuk akal buat Mama"
- Gue belum bisa membiasakan diri untuk jalan pelan atau santai. Kalo begini, masalah yang akan gue hadapi kaki gue nyeri melulu setiap selesai jalan
- Polusi udara. Sebenarnya jalan Tanjung Barat - Cilandak enak dilalui, karena banyak pohon rindang, dan tukang jualan tanaman berjejer di sebelah kiri jalan, tapi tetap aja...jalan rayanya sempit dan padat oleh kendaraan bermotor. Jarak antara trotoar dan jalan raya pun dekat amat..otomatis sepanjang berjalan kaki, tanpa bisa dihindari, gue menghirup udara yang terpolusi bersumber dari knalpot - knalpot kendaraan. Jadi tantangan gue, suka ngga suka, gue harus mulai membiasakan diri menggunakan penutup hidung dan mulut, untuk melindungi diri gue dari udara beracun
Belakangan gue lagi suka browsing - browsing internet nyari informasi mengenai komunitas Walk to Work. Tujuan gue bukan nyari teman jalan kaki menuju kantor, tapi bertemu dengan orang - orang yang punya minat dan concern yang sama...dan sekaligus sedikit melegakan hati Mama, bahwa hobi aneh anak perempuannya juga ternyata dilakukan orang lain .
Kakiku panjang, kakiku sayang...ayo semangat ber-Walk to Work !!
Kakiku panjang, kakiku sayang...ayo semangat ber-Walk to Work !!
No comments :
Post a Comment