Minggu, 07 Agustus 2011
Hari ketiga di Singapura. Hujan mulai mengguyur sejak gue bangun dan menemani waktu sarapan . Seperti biasa, 6 lembar roti bakar gosong ditambah secangkir teh hangat jadi modal tenaga hari ini. Hari ini gue sarapan dengan santai, karena emang belum punya target lokasi yang pengen dikunjungi.
Sejak gue di masih di Kuala Lumpur, sebenarnya gue udah menyusun rencana kembali dari Singapura dengan dari Queen Street menuju Johor Baru dilanjut ke Kuala Lumpur, sama dengan cara yang gue tempuh dari Kuala Lumpur menuju Singapura. Tapi rencana ini mendadak berubah ...tekad untuk melakukan segala sesuatu secara spontan mendorong gue untuk mengubah rencana. Gue ngga jadi naek bus dari Queen Street, tapi dari Lavender Street. Bus incaran gue adalah bus malam Transnational. Sejak 2009 gue tahu bahwa untuk tujuan Johor Baru bisa naek bus dari Lavender Street, dan kali ini target gue adalah menemukan lokasi Lavender Street itu.
Kelar sarapan, gue sempat berkenalan dengan dua orang tamu Indonesia di ABC, namanya Lia dan Rere. Mereka rencananya juga akan kembali ke Jakarta siang nanti, dengan pesawat langsung dari Changi Airport. Sambil mengisi waktu sampai keberangkatan ke Changi Airport, mereka ngajakin jalan - jalan ke Bugis Street. Baiklah...gue ikut aja...Di Bugis Junction, saat mereka sedang asyik lihat - lihat counter kosmetik, mata gue tertuju ke counter Swatch. Hati gue bergejolak, pengen lihat - lihat isinya . Tapi gue membatalkan niat, takut malah tergoda. Gue udah lama banget pengen punya jam Swatch...tiap kali dapat bonus dari kantor, gue selalu menimbang - nimbang untuk membelikan diri sendiri sebuah jam Swatch. Tapi bagian diri gue yang galak penuh perhitungan selalu melarang ....alasannya karena gue masih punya jam dalam kondisi prima...yang gue beli sejak 2004 !! Udah jadi peraturan tak tertulis buat diri sendiri, kalo gue ngga boleh beli barang baru sebelum barang yang gue miliki rusak parah dan ngga bisa dipakai lagi.
Puas berkeliling di Bugis Junction, gue bertiga menyeberang ke Bugis Street. Lia dan Rere asyik melihat - lihat toko yang menjual produk kaos. Sementara gue tertarik untuk lihat - lihat toko sepatu di dekatnya. Cuma ada satu sepatu yang bikin mata gue susah untuk berpaling, sepatu bot selutut. Gue langsung berhayal, bisa menunggang Samudra dengan sepatu bot yang lumayan keren itu . Cuma khayalan doang tapinya....karena harganya mahal.
Karena keasyikan mengkhayalkan sepatu boot, gue ditinggal sama Lia dan Rere yang udah meninggalkan toko kaos. Ngga apa - apa.... gue udah terlalu sering melihat - lihat Bugis Street dan bosan. Akhirnya gue kembali ke Bugis Junction....dan ke counter Swatch! Dalam waktu 5 menit, gue langsung suka sama salah satu produk jamnya yang menurut gue imut. Gue mau beli !! Tapi berhubung uang yang ada di dompet tidak mencukupi, gue langsung berlari mencari mesin ATM, dan kembali ke counter Swatch. Sejak masuk counter, melihat - lihat, suka, mencari mesin ATM, menarik sejumlah uang dan berlari girang kembali ke counter Swatch, gue berusaha keras untuk tidak mempedulikan kata hati yang bergema - gema, melarang untuk belanja . Dan traksaksi pun terjadi...beberapa lembar Dollar Singapura tertukar dengan sebuah jam Swatch imut warna kombinasi bening dan merah. Lucu dan imut. Horeeee !!!
Puas dengan jam baru di dalam tas, langkah gue menuju Lavender MRT Station jadi ringan. Tiba di Lavendar, gue malah kebingungan mencari bus station...bahkan ngga berhasil menemukan Lavender Street. Setelah beberapa kali kesasar, bolak - balik, bertanya ke sana - kemari, tibalah gue di perhentian bus di Lavender Street . Tempatnya cuma berupa lapangan luas di mana ada beberapa bus besar parkir. Sepi.
Gue langsung membeli tiket Transnational tujuan Terminal Bersepadu Selatan, Kuala Lumpur, untuk keberangkatan jam 8 malam. Harga tiketnya SGD 32.35. Inilah salah satu kedahsyatan rasa penasaran gue. Walaupun gue sangat tahu, bahwa kalo naek bus dari Queen Street menuju Johor Baru, dilanjut naek bus Transnational dari Johor Baru tujuan Kuala Lumpur, harga tiketnya adalah RM 32, tapi gue berkeras untuk berangkat dari Lavender Street, yang harga tiketnya jauh lebih mahal, SGD 32.35. Padahal bus Transnational yang akan gue tumpangi, nantinya juga akan transit di Terminal Johor Baru untuk mengangkut penumpang.
Itu semua karena gue bertekad untuk ngerasain naek bus dari Lavender Street....cuma sekedar mengobati rasa penasaran aja. Dengan tiket di tangan dan wajah berseri - seri girang ...cuma karena gue berhasil menemukan perhentian bus Lavender Street...ngga penting sebenarnya...gue pun kembali ke Bugis. Tiba di Bugis, gue mampir di Burger King untuk makan siang. Makan siang jam 4 sore....tragisnya, karena gue kehabisan uang, gue cuma sanggup membeli burger tanpa minum ! Sebenarnya gue masih menyisakan sejumlah receh SGD, tapi gue simpan di ransel.
Selesai makan, gue kembali ke ABC. Berhubung tadi pagi udah check out, gue ngga bisa mengisi waktu dengan tiduran di kamar. Ransel udah gue taruh di tempat penyimpanan sejak kelar sarapan tadi. Gue menyempatkan diri untuk mandi, dan menghabiskan sisa waktu dengan berinternetan ria .
Tepat jam 6.30 sore, gue meninggalkan ABC. ABC cuma sekedar tempat tidur buat gue...tidak ada kehangatan atau persahabatan bisa terjalin di sini . Tidak ada ruang yang memungkinkan para tamu untuk saling berinteraksi. Jadi melangkah keluar meninggalkan ABC bukan sesuatu yang berat untuk dilakukan.
Gue tiba di Lavendar Station terlalu cepat...sekitar jam 7. Untuk mengisi waktu gue bolak - balik di foodcourt yang ada di komplek V Hotel, tepat di atas Lavender MRT Station. Dengan beberapa SGD yang gue punya, gue membeli sedikit roti untuk bekal di dalam bus. Perjalanan kali ini pasti bakalan seru , karena gue akan menghabiskan malam di bus, dan akan tiba di Kuala Lumpur jam 2 pagi. Rencananya gue akan tidur di Terminal Bersepadu Selatan. Kalau Mama tahu soal ini, pasti dia akan histeris di Jakarta dan ngga akan bisa tidur sepanjang malam..ngebayangin anak perempuannya yang agak preman...naik bus malam....dengan uang recehan tersisa...kue seadanya buat makan malam...dan akan tidur di terminal bus...di negara orang ! Padahal setiap kali gue tidur di Bandara Soeta aja udah bikin Mama uring - uringan. Gue sempatkan untuk mengirim sms ke Mama, "Ma, cei bentar lagi berangkat ke Kuala Lumpur naek bus." Dan Mama ngebalas :"Hati - hati, ntar kalo udah nyampe kasih tau Mama". Pastinya gue ngga akan kasih tau...Mama bakalan stres mikirin gue sampai di terminal antah - berantah jam 2 pagi !
Gue pun mulai berjalan santai menuju lokasi perhentian bus. Ternyata dari sini cuma ada 2 penumpang yang berangkat, gue dan seorang lelaki bule. Saat bus berhenti di Terminal Johor Baru, akhirnya bangku - bangku kosong pun mulai terisi. Perjalanan dilanjutkan menuju Kuala Lumpur.
Bus berhenti sekali di sebuah tempat peristirahatan. Lumayan untuk bisa bisa berdiri meluruskan badan, dan menghirup udara segar. Perjalanan panjang dimulai lagi, dan gue pun tertidur dengan dengan nyenyaknya .
Hari ketiga di Singapura. Hujan mulai mengguyur sejak gue bangun dan menemani waktu sarapan . Seperti biasa, 6 lembar roti bakar gosong ditambah secangkir teh hangat jadi modal tenaga hari ini. Hari ini gue sarapan dengan santai, karena emang belum punya target lokasi yang pengen dikunjungi.
Sejak gue di masih di Kuala Lumpur, sebenarnya gue udah menyusun rencana kembali dari Singapura dengan dari Queen Street menuju Johor Baru dilanjut ke Kuala Lumpur, sama dengan cara yang gue tempuh dari Kuala Lumpur menuju Singapura. Tapi rencana ini mendadak berubah ...tekad untuk melakukan segala sesuatu secara spontan mendorong gue untuk mengubah rencana. Gue ngga jadi naek bus dari Queen Street, tapi dari Lavender Street. Bus incaran gue adalah bus malam Transnational. Sejak 2009 gue tahu bahwa untuk tujuan Johor Baru bisa naek bus dari Lavender Street, dan kali ini target gue adalah menemukan lokasi Lavender Street itu.
Kelar sarapan, gue sempat berkenalan dengan dua orang tamu Indonesia di ABC, namanya Lia dan Rere. Mereka rencananya juga akan kembali ke Jakarta siang nanti, dengan pesawat langsung dari Changi Airport. Sambil mengisi waktu sampai keberangkatan ke Changi Airport, mereka ngajakin jalan - jalan ke Bugis Street. Baiklah...gue ikut aja...Di Bugis Junction, saat mereka sedang asyik lihat - lihat counter kosmetik, mata gue tertuju ke counter Swatch. Hati gue bergejolak, pengen lihat - lihat isinya . Tapi gue membatalkan niat, takut malah tergoda. Gue udah lama banget pengen punya jam Swatch...tiap kali dapat bonus dari kantor, gue selalu menimbang - nimbang untuk membelikan diri sendiri sebuah jam Swatch. Tapi bagian diri gue yang galak penuh perhitungan selalu melarang ....alasannya karena gue masih punya jam dalam kondisi prima...yang gue beli sejak 2004 !! Udah jadi peraturan tak tertulis buat diri sendiri, kalo gue ngga boleh beli barang baru sebelum barang yang gue miliki rusak parah dan ngga bisa dipakai lagi.
Puas berkeliling di Bugis Junction, gue bertiga menyeberang ke Bugis Street. Lia dan Rere asyik melihat - lihat toko yang menjual produk kaos. Sementara gue tertarik untuk lihat - lihat toko sepatu di dekatnya. Cuma ada satu sepatu yang bikin mata gue susah untuk berpaling, sepatu bot selutut. Gue langsung berhayal, bisa menunggang Samudra dengan sepatu bot yang lumayan keren itu . Cuma khayalan doang tapinya....karena harganya mahal.
Karena keasyikan mengkhayalkan sepatu boot, gue ditinggal sama Lia dan Rere yang udah meninggalkan toko kaos. Ngga apa - apa.... gue udah terlalu sering melihat - lihat Bugis Street dan bosan. Akhirnya gue kembali ke Bugis Junction....dan ke counter Swatch! Dalam waktu 5 menit, gue langsung suka sama salah satu produk jamnya yang menurut gue imut. Gue mau beli !! Tapi berhubung uang yang ada di dompet tidak mencukupi, gue langsung berlari mencari mesin ATM, dan kembali ke counter Swatch. Sejak masuk counter, melihat - lihat, suka, mencari mesin ATM, menarik sejumlah uang dan berlari girang kembali ke counter Swatch, gue berusaha keras untuk tidak mempedulikan kata hati yang bergema - gema, melarang untuk belanja . Dan traksaksi pun terjadi...beberapa lembar Dollar Singapura tertukar dengan sebuah jam Swatch imut warna kombinasi bening dan merah. Lucu dan imut. Horeeee !!!
Puas dengan jam baru di dalam tas, langkah gue menuju Lavender MRT Station jadi ringan. Tiba di Lavendar, gue malah kebingungan mencari bus station...bahkan ngga berhasil menemukan Lavender Street. Setelah beberapa kali kesasar, bolak - balik, bertanya ke sana - kemari, tibalah gue di perhentian bus di Lavender Street . Tempatnya cuma berupa lapangan luas di mana ada beberapa bus besar parkir. Sepi.
Gue langsung membeli tiket Transnational tujuan Terminal Bersepadu Selatan, Kuala Lumpur, untuk keberangkatan jam 8 malam. Harga tiketnya SGD 32.35. Inilah salah satu kedahsyatan rasa penasaran gue. Walaupun gue sangat tahu, bahwa kalo naek bus dari Queen Street menuju Johor Baru, dilanjut naek bus Transnational dari Johor Baru tujuan Kuala Lumpur, harga tiketnya adalah RM 32, tapi gue berkeras untuk berangkat dari Lavender Street, yang harga tiketnya jauh lebih mahal, SGD 32.35. Padahal bus Transnational yang akan gue tumpangi, nantinya juga akan transit di Terminal Johor Baru untuk mengangkut penumpang.
Itu semua karena gue bertekad untuk ngerasain naek bus dari Lavender Street....cuma sekedar mengobati rasa penasaran aja. Dengan tiket di tangan dan wajah berseri - seri girang ...cuma karena gue berhasil menemukan perhentian bus Lavender Street...ngga penting sebenarnya...gue pun kembali ke Bugis. Tiba di Bugis, gue mampir di Burger King untuk makan siang. Makan siang jam 4 sore....tragisnya, karena gue kehabisan uang, gue cuma sanggup membeli burger tanpa minum ! Sebenarnya gue masih menyisakan sejumlah receh SGD, tapi gue simpan di ransel.
Selesai makan, gue kembali ke ABC. Berhubung tadi pagi udah check out, gue ngga bisa mengisi waktu dengan tiduran di kamar. Ransel udah gue taruh di tempat penyimpanan sejak kelar sarapan tadi. Gue menyempatkan diri untuk mandi, dan menghabiskan sisa waktu dengan berinternetan ria .
Tepat jam 6.30 sore, gue meninggalkan ABC. ABC cuma sekedar tempat tidur buat gue...tidak ada kehangatan atau persahabatan bisa terjalin di sini . Tidak ada ruang yang memungkinkan para tamu untuk saling berinteraksi. Jadi melangkah keluar meninggalkan ABC bukan sesuatu yang berat untuk dilakukan.
Gue tiba di Lavendar Station terlalu cepat...sekitar jam 7. Untuk mengisi waktu gue bolak - balik di foodcourt yang ada di komplek V Hotel, tepat di atas Lavender MRT Station. Dengan beberapa SGD yang gue punya, gue membeli sedikit roti untuk bekal di dalam bus. Perjalanan kali ini pasti bakalan seru , karena gue akan menghabiskan malam di bus, dan akan tiba di Kuala Lumpur jam 2 pagi. Rencananya gue akan tidur di Terminal Bersepadu Selatan. Kalau Mama tahu soal ini, pasti dia akan histeris di Jakarta dan ngga akan bisa tidur sepanjang malam..ngebayangin anak perempuannya yang agak preman...naik bus malam....dengan uang recehan tersisa...kue seadanya buat makan malam...dan akan tidur di terminal bus...di negara orang ! Padahal setiap kali gue tidur di Bandara Soeta aja udah bikin Mama uring - uringan. Gue sempatkan untuk mengirim sms ke Mama, "Ma, cei bentar lagi berangkat ke Kuala Lumpur naek bus." Dan Mama ngebalas :"Hati - hati, ntar kalo udah nyampe kasih tau Mama". Pastinya gue ngga akan kasih tau...Mama bakalan stres mikirin gue sampai di terminal antah - berantah jam 2 pagi !
Gue pun mulai berjalan santai menuju lokasi perhentian bus. Ternyata dari sini cuma ada 2 penumpang yang berangkat, gue dan seorang lelaki bule. Saat bus berhenti di Terminal Johor Baru, akhirnya bangku - bangku kosong pun mulai terisi. Perjalanan dilanjutkan menuju Kuala Lumpur.
Bus berhenti sekali di sebuah tempat peristirahatan. Lumayan untuk bisa bisa berdiri meluruskan badan, dan menghirup udara segar. Perjalanan panjang dimulai lagi, dan gue pun tertidur dengan dengan nyenyaknya .
3 comments :
Dear Cherry.....
koq ndak ada story hari ke-2 (Sabtu, 6 Agustus 2011) di Singapore yah? duuuuuhh saya tuh masih bingung arah ke Queen Street Terminal kalau dari Bugis Street / Bugis Junction. Bisa tolong bantu gak Cherry? Makasih yaa.... makasih juga karena sudah sharing pengalaman kamu. it help me alot :-) [DINA]
Hi Dina,
Hari keduanya judulnya "Sunny Day in Singapore" :).
Dari Bugis Junction ke Queen Terminal bisa dgn jalan kaki.Ambil arah ke Victoria Street, trus belok kiri menuju New Bugis Street...trus belok kanan menuju Queen Street...terakhir belok kanan di Ban San Street. Terminalnya ada di sebelah kanan. Kalo udah ada peta singaporenya, lebih gampang nyarinya kok Sis :)
Salam ransel :)
Post a Comment