Senin, 8 Agustus 2011
Bus Transnational yang gue tumpangi akhirnya tiba di Terminal Bersepadu Selatan, Kuala Lumpur sekitar jam 1.30 pagi. Mata gue yang sebenarnya masih mengantuk, terbelalak ngelihat terminalnya yang menurut gue, super megah. Ini memang baru pertama kalinya gue menginjakkan kaki di terminal yang beroperasi sejak 2010 ini. Ketakutan dan keraguan gue mendadak lenyap. Awalnya sejak dari Singapura gue menyimpan rasa ngeri ngebayangin musti bermalam sendirian di terminal bus. Terminal bus, gitu lhooo! Tapi di luar dugaan, terminalnya keren banget...! Megah, bersih, fasilitas lengkap, dan semoga aman !
Gue langsung mencari tempat untuk merebahkan badan lelah dan ngantuk gue. Sederet bangku isi lima langsung gue 'booking'. Ransel berganti menjadi bantal darurat...kain Bali ungu kesayangan berubah menjadi selimut...dan kaos kaki langsung menjalankan fungsinya menghangatkan kaki gue....Entah karena kondisi terminal yang sepi, atau karena terminalnya masih baru, jadi semua fasilitasnya masih berfungsi maksimal, AC di dalam terminal dingin luar biasa !
Terminalnya ngga terlalu sepi, ada beberapa orang lainnya menumpang tidur di sini. Gue sempat membaca beberapa lembar novel The Pilgrimage, dan akhirnya tertidur....Gue sempat terbangun karena kedinginan. Gue langsung ambil kaos bekas dari ransel, berharap menambah sedikit kehangatan di badan.
Jam 5 tepat alarm gue berbunyi. Waktunya bersiap - siap menuju LCCT. Gue langsung merapikan ransel dan peralatan mandi, trus mencari toilet di dalam terminal. Di dalam toilet, gue sempat mengganti kaos dan cuci muka. Sebenarnya gue pengen mandi, tapi ngga ada kamar mandi di sini. Setelah berganti kaos dan bersih - bersih, gue langsung berlari keluar dari area utama terminal. Gue pun berlari ke Bandara Tasik Selatan - LRT Station.
Gue takjub banget sama Terminal Bersepadu Selatan. Terminal paket komplit. Jadi, di dalam satu lokasi terdapat berbagai stasiun yang saling teritegrasi. Di sini ada terminal bus, LRT station, KTM Station, dan Express Rail Link (ERL) KLIA Transit Station. Kereeennn !! Salut sama Pemerintah Malaysia yang giat dan semangat banget ngebangun infrastuktur transportasinya.
Begitu tiba di Bandara Tasik Selatan - LRT Station, udah ada beberapa calon penumpang lainnya mulai menunggu kedatangan LRT. Rencana awal gue adalah naek LRT sampai ke KL Sentral, trus dari situ gue akan naek Sky Bus menuju LCCT. Tapi setelah gue pertimbangkan, kayaknya rute itu ngga praktis, karena boros waktu. Gue pun batal naek LRT, dan meninggalkan Bandara Tasik Selatan - LRT Station.
Sambil berlari dengan segera gue memutuskan untuk mencoba naek KLIA Transit, karena seingat gue ada rute langsung dari Terminal Bersepadu Selatan ke KLIA (Kuala Lumpur International Airport), berarti lebih menghemat waktu dan uang gue. Walaupun masih pagi dan langit gelap, tapi gue udah cukup berkeringat karena harus berlari kesana - kemari....naik - turun tangga...dengan ransel lumayan berat di punggung . Tiba di ERL Station, gue langsung ke loket dan membeli tiket tujuan KLIA. Tiketnya seharga RM 10.80.
Setelah menunggu beberapa waktu, KLIA Transit pun tiba. Begitu masuk, gue kembali dibikin takjub. Eksklusif dan nyaman banget ! Station yang harus gue lewati adalah Putrajaya Station dan berhenti di Salak Tinggi Station. Tiba di Salak Tinggi Station, udah ada shuttle bus yang stand by, siap mengantar penumpang KLIA transit menuju LCCT. Busnya ngga kalah eksklusif, dan tiketnya sudah termasuk dalam ongkos KLIA Transit yang gue beli seharga RM 10.80 tadi. Yesus, makasih karena bekpeker gembel seperti gue bisa menikmati fasilitas VIP kayak begini.
Gue tiba di LCCT sekitar jam 8 pagi, dan Airasia yang akan mengantar gue kembali ke Jakarta akan berangkat jam 9.50 pagi. Berhubung udah check in sejak dari Jakarta, ngga banyak proses yang harus gue lakukan. Begitu gue tiba di ruang tunggu LCCT, tiba - tiba gue teringat sama kaos dan kain Bali ungu kesayangan gue. Dimana mereka ????? Gue langsung membongkar ransel dan ngga menemukan barang - barang favorit gue itu. Panik...berpikir...berpikir....astaga, ketinggalan di toilet Terminal Bersepadu Selatan !! Ahh...sebal ! Kenapa gue ceroboh banget meninggalkan barang - barang...serasa gue ganti baju di toilet pribadi ! Gue kesal sama diri sendiri...karena kecerobohan yang sangat ngga penting ini, gue meninggalkan 'teman - teman' terbaik yang selalu menjadi partner bekpekeran gue. Apalagi kain Bali ungu kesayangan yang selalu ikut kemana pun gue pergi selama ini, dan sangat multi fungsi. Pernah jadi rok di saat gue kehabisan celana, jadi selimut di tidur gue yang kedinginan, jadi alas bantal yang menampung iler gue di kala tidur, jadi tutup kepala kalo gue kepanasan disengat sinar matahari, jadi syal kalo gue pengen sedikit gaya....pokoknya kain gue itu bisa jadi segala - galanya...!
Seakan - akan jadi ada ikatan emosi antara gue dan kain Bali kesayangan gue itu....yang sekarang mungkin masih tergantung tak berdaya di pintu toilet, siap untuk dibuang oleh petugas kebersihan yang pertama kali ngelihat. Sekali lagi...sebal ! Seharusnya pengalaman sebagai solo traveler mengajarkan gue untuk selalu waspada dan menjaga barang - barang gue dengan hati - hati. Tapi kali ini, kain yang biasa gue lingkarkan di leher aja bisa seenaknya gue tinggalkan.
Panggilan untuk penerbangan QZ 7691 pun terdengar. Gue bangkit dan berjalan mendekati pesawat. Gue lupakan sejenak 'tragedi' kain Bali kesayangan. Gue belajar untuk ikhlas secepat kilat. Ngga boleh berlama - lama menyesal dan menyalahkan diri sendiri. Di samping kehilangan itu, ada jutaan hal lainnya yang harus gue syukuri, yaitu liburan yang menyenangkan ini. Seru dan spontan . Banyak hal - hal yang 'ngga biasa' yang gue lakukan di liburan singkat kali ini. Salah satunya, mengijinkan diri gue untuk berbelanja. Tapi bukan itu kesenangan utama yang gue cari....hal yang cuma bisa gue dapat pas bekpekeran adalah keasyikan menjadi sendirian, menjauh dari tempat dan hal - hal nyaman yang gue rasakan selama ini, dan membebaskan kaki gue melangkah kemana pun hati gue mau. Makasih Yesus !
Bus Transnational yang gue tumpangi akhirnya tiba di Terminal Bersepadu Selatan, Kuala Lumpur sekitar jam 1.30 pagi. Mata gue yang sebenarnya masih mengantuk, terbelalak ngelihat terminalnya yang menurut gue, super megah. Ini memang baru pertama kalinya gue menginjakkan kaki di terminal yang beroperasi sejak 2010 ini. Ketakutan dan keraguan gue mendadak lenyap. Awalnya sejak dari Singapura gue menyimpan rasa ngeri ngebayangin musti bermalam sendirian di terminal bus. Terminal bus, gitu lhooo! Tapi di luar dugaan, terminalnya keren banget...! Megah, bersih, fasilitas lengkap, dan semoga aman !
Gue langsung mencari tempat untuk merebahkan badan lelah dan ngantuk gue. Sederet bangku isi lima langsung gue 'booking'. Ransel berganti menjadi bantal darurat...kain Bali ungu kesayangan berubah menjadi selimut...dan kaos kaki langsung menjalankan fungsinya menghangatkan kaki gue....Entah karena kondisi terminal yang sepi, atau karena terminalnya masih baru, jadi semua fasilitasnya masih berfungsi maksimal, AC di dalam terminal dingin luar biasa !
Terminalnya ngga terlalu sepi, ada beberapa orang lainnya menumpang tidur di sini. Gue sempat membaca beberapa lembar novel The Pilgrimage, dan akhirnya tertidur....Gue sempat terbangun karena kedinginan. Gue langsung ambil kaos bekas dari ransel, berharap menambah sedikit kehangatan di badan.
Jam 5 tepat alarm gue berbunyi. Waktunya bersiap - siap menuju LCCT. Gue langsung merapikan ransel dan peralatan mandi, trus mencari toilet di dalam terminal. Di dalam toilet, gue sempat mengganti kaos dan cuci muka. Sebenarnya gue pengen mandi, tapi ngga ada kamar mandi di sini. Setelah berganti kaos dan bersih - bersih, gue langsung berlari keluar dari area utama terminal. Gue pun berlari ke Bandara Tasik Selatan - LRT Station.
Gue takjub banget sama Terminal Bersepadu Selatan. Terminal paket komplit. Jadi, di dalam satu lokasi terdapat berbagai stasiun yang saling teritegrasi. Di sini ada terminal bus, LRT station, KTM Station, dan Express Rail Link (ERL) KLIA Transit Station. Kereeennn !! Salut sama Pemerintah Malaysia yang giat dan semangat banget ngebangun infrastuktur transportasinya.
Begitu tiba di Bandara Tasik Selatan - LRT Station, udah ada beberapa calon penumpang lainnya mulai menunggu kedatangan LRT. Rencana awal gue adalah naek LRT sampai ke KL Sentral, trus dari situ gue akan naek Sky Bus menuju LCCT. Tapi setelah gue pertimbangkan, kayaknya rute itu ngga praktis, karena boros waktu. Gue pun batal naek LRT, dan meninggalkan Bandara Tasik Selatan - LRT Station.
Sambil berlari dengan segera gue memutuskan untuk mencoba naek KLIA Transit, karena seingat gue ada rute langsung dari Terminal Bersepadu Selatan ke KLIA (Kuala Lumpur International Airport), berarti lebih menghemat waktu dan uang gue. Walaupun masih pagi dan langit gelap, tapi gue udah cukup berkeringat karena harus berlari kesana - kemari....naik - turun tangga...dengan ransel lumayan berat di punggung . Tiba di ERL Station, gue langsung ke loket dan membeli tiket tujuan KLIA. Tiketnya seharga RM 10.80.
Setelah menunggu beberapa waktu, KLIA Transit pun tiba. Begitu masuk, gue kembali dibikin takjub. Eksklusif dan nyaman banget ! Station yang harus gue lewati adalah Putrajaya Station dan berhenti di Salak Tinggi Station. Tiba di Salak Tinggi Station, udah ada shuttle bus yang stand by, siap mengantar penumpang KLIA transit menuju LCCT. Busnya ngga kalah eksklusif, dan tiketnya sudah termasuk dalam ongkos KLIA Transit yang gue beli seharga RM 10.80 tadi. Yesus, makasih karena bekpeker gembel seperti gue bisa menikmati fasilitas VIP kayak begini.
Gue tiba di LCCT sekitar jam 8 pagi, dan Airasia yang akan mengantar gue kembali ke Jakarta akan berangkat jam 9.50 pagi. Berhubung udah check in sejak dari Jakarta, ngga banyak proses yang harus gue lakukan. Begitu gue tiba di ruang tunggu LCCT, tiba - tiba gue teringat sama kaos dan kain Bali ungu kesayangan gue. Dimana mereka ????? Gue langsung membongkar ransel dan ngga menemukan barang - barang favorit gue itu. Panik...berpikir...berpikir....astaga, ketinggalan di toilet Terminal Bersepadu Selatan !! Ahh...sebal ! Kenapa gue ceroboh banget meninggalkan barang - barang...serasa gue ganti baju di toilet pribadi ! Gue kesal sama diri sendiri...karena kecerobohan yang sangat ngga penting ini, gue meninggalkan 'teman - teman' terbaik yang selalu menjadi partner bekpekeran gue. Apalagi kain Bali ungu kesayangan yang selalu ikut kemana pun gue pergi selama ini, dan sangat multi fungsi. Pernah jadi rok di saat gue kehabisan celana, jadi selimut di tidur gue yang kedinginan, jadi alas bantal yang menampung iler gue di kala tidur, jadi tutup kepala kalo gue kepanasan disengat sinar matahari, jadi syal kalo gue pengen sedikit gaya....pokoknya kain gue itu bisa jadi segala - galanya...!
Seakan - akan jadi ada ikatan emosi antara gue dan kain Bali kesayangan gue itu....yang sekarang mungkin masih tergantung tak berdaya di pintu toilet, siap untuk dibuang oleh petugas kebersihan yang pertama kali ngelihat. Sekali lagi...sebal ! Seharusnya pengalaman sebagai solo traveler mengajarkan gue untuk selalu waspada dan menjaga barang - barang gue dengan hati - hati. Tapi kali ini, kain yang biasa gue lingkarkan di leher aja bisa seenaknya gue tinggalkan.
Panggilan untuk penerbangan QZ 7691 pun terdengar. Gue bangkit dan berjalan mendekati pesawat. Gue lupakan sejenak 'tragedi' kain Bali kesayangan. Gue belajar untuk ikhlas secepat kilat. Ngga boleh berlama - lama menyesal dan menyalahkan diri sendiri. Di samping kehilangan itu, ada jutaan hal lainnya yang harus gue syukuri, yaitu liburan yang menyenangkan ini. Seru dan spontan . Banyak hal - hal yang 'ngga biasa' yang gue lakukan di liburan singkat kali ini. Salah satunya, mengijinkan diri gue untuk berbelanja. Tapi bukan itu kesenangan utama yang gue cari....hal yang cuma bisa gue dapat pas bekpekeran adalah keasyikan menjadi sendirian, menjauh dari tempat dan hal - hal nyaman yang gue rasakan selama ini, dan membebaskan kaki gue melangkah kemana pun hati gue mau. Makasih Yesus !
No comments :
Post a Comment