Hari ini gue bangun pagi. Malem pertama tidur di Khaosan Road gue langsung nyadar, bahwa gue ngga bisa berharap ngerasain tidur tenang dan nyenyak selama tinggal di sini. Di atas jam 12 malem, tamu-tamu 7 Holder bakal balik entah dari mana...mungkin menikmati dunia malam Khaosan Road. Abis itu, dengan suara berisik, mereka akan buka-tutup pintu kamar masing - masing....trus, mereka juga akan bolak-balik ke WC buat mandi. Belum lagi, malem di Khaosan emang ngga bakal bisa hening, karena bar dan pub yang banyak terdapat di sepanjang jalan, masang lagu dugem alias ajep-ajep nonstop dengan volume sekencang - kencangnya, seakan-akan disengaja biar ngga ada orang bisa tidur di Khaosan Road. Damn !
Gue mandi, dan segera meninggalkan hostel. Karena janji gue buat ke Marco Polo baru jam 08.30, gue jalan - jalan dulu sekitar Khaosan Road buat liat - liat wat yang ada di sekitar sini. Puas liat - liat, gue pun ke Marco Polo, dan akhirnya gue ketemu sama Sari, anak IBP yang bakal jalan bareng sama gue ke Grand Palace dan sekitarnya hari ini.
Jarak Khaosan Road ke Grand Palace deket, jadi tinggal jalan kaki. Tiba di gerbang masuk Grand Palace, masih harus nunggu beberapa saat karena pintu baru akan dibuka jam 08.30. Saat itu udah banyak turis yang nunggu di pintu gerbang juga, rata - rata dalam rombongan. Akhirnya waktu berkunjung dibuka, tapi berhubung gue make celana pendek, sebelum beli tiket masuk, gue harus ke ruangan khusus dulu, tempat peminjaman sarung Thailand. Minjemnya gratis, tapi harus deposit 200 bath.
Setelah itu gue loket tiket. Tiketnya seharga 350 bath, udah termasuk untuk tiket masuk ke Grand Palace, Anantasamakon Throne Hall (National Assembly), Vimanmek Mansion, dan Abhisek Dusit Throne Hall. Tiga tempat terakhir lokasinya terpisah dari Grand Palace. Berarti itu jadi PR gue nanti buat nyari lokasinya.
Begitu masuk lokasi Grand Palace alias Phra Borom Maha Ratcha Wang, gue cuma bisa terbengong - bengong takjub memandang kemegahan komplek yang isinya istana raja dan Temple of The Emerald Buddha. Komplek ini dibangun tahun 1872 dan menjadi tempat tinggal para raja Thailand. Tapi Raja Thailand saat ini, King Rama IX, ngga tinggal di sini, melainkan di Chitralada Palace.
Jarak Khaosan Road ke Grand Palace deket, jadi tinggal jalan kaki. Tiba di gerbang masuk Grand Palace, masih harus nunggu beberapa saat karena pintu baru akan dibuka jam 08.30. Saat itu udah banyak turis yang nunggu di pintu gerbang juga, rata - rata dalam rombongan. Akhirnya waktu berkunjung dibuka, tapi berhubung gue make celana pendek, sebelum beli tiket masuk, gue harus ke ruangan khusus dulu, tempat peminjaman sarung Thailand. Minjemnya gratis, tapi harus deposit 200 bath.
Setelah itu gue loket tiket. Tiketnya seharga 350 bath, udah termasuk untuk tiket masuk ke Grand Palace, Anantasamakon Throne Hall (National Assembly), Vimanmek Mansion, dan Abhisek Dusit Throne Hall. Tiga tempat terakhir lokasinya terpisah dari Grand Palace. Berarti itu jadi PR gue nanti buat nyari lokasinya.
Begitu masuk lokasi Grand Palace alias Phra Borom Maha Ratcha Wang, gue cuma bisa terbengong - bengong takjub memandang kemegahan komplek yang isinya istana raja dan Temple of The Emerald Buddha. Komplek ini dibangun tahun 1872 dan menjadi tempat tinggal para raja Thailand. Tapi Raja Thailand saat ini, King Rama IX, ngga tinggal di sini, melainkan di Chitralada Palace.
No comments :
Post a Comment