Kamis, 10 November 2011
Hari ini gue akan berangkat menuju Kuala Lumpur. Penerbangan gue dijadwalkan jam 8.25 malam nanti. Berhubung persiapan keberangkatan gue serba mendadak, gue ngga mau cuti hari ini. Gue tetap ngantor, dan jam 4 sore segera melesat ke Blok M untuk naik Damri ke Airport.
Gue tiba di LCCT, KL jam 11.25 malam waktu setempat, dan langsung ke kios penjualan Digi untuk mengganti sim card handphone. Setelah itu gue menuju restoran McDonald untuk bersiap - siap tidur. Tapi ternyata sekarang ruang tunggu di sebelah McDonald sudah terisi sama kios makanan. Gue bingung mau tidur di mana malam ini. Gue emang harus tidur di LCCT karena besok pagi sekali akan langsung berangkat ke Langkawi.
Gue pun masuk ke depature hall, dan mencari tempat yang agak kosong untuk tidur. Sebenarnya berat rasanya tidur di sini, mengingat suhu ruangannya yang super dingin. Dan gue agak kurang beruntung, karena tiba larut malam, semua kursi sudah terisi sama penumpang - penumpang lainnya yang numpang tidur di LCCT. Gak ada pilihan lain, gue harus tidur di lantai. Gue pun merebahkan badan lelah di lantai dingin cuma dengan beralaskan jas hujan yang terbuat dari plastik tipis. Benar - benar di luar rencana nih ! Gue langsung menggosokkan minyak angin sebanyak - banyak ke sekujur badan...walaupun gak yakin ini bisa menyelamatkan gue dari masuk angin.
Sekitar jam 3 pagi gue terbangun. Rasa dinginnya serasa menggigit - gigit kulit. Gue ke toilet untuk cuci muka. Ngga mungkin mandi di saat seperti ini...Kasihan badan gue, udah cukup dihajar sama dinginnya ruangan LCCT. Gue emang belum punya prestasi memuaskan dalam hal menghadapi dingin. Bahkan keseharian di Jakarta aja, walaupun tanpa dilengkapi AC, setiap tidur gue harus memakai peralatan perang mulai dari celana panjang, kaos kaki, sampai selimut tebal. Kadang gue sampai harus membungkus leher dengan handuk kecil...entah apa manfaatnya itu.
Selesai cuci muka dan bersih - bersih, iseng - iseng gue mengeluarkan copy boarding pass untuk keberangkatan ke Langkawi. Dan gue terperanjat dengan dahsyatnya begitu melihat waktu keberangkatan yang tercantum di boarding pass.... jam 2.05 siang !! Bukannya seharusnya gue berangkat jam 7.30 pagi ?? Kok berubah ?? Rasanya pengen loncat setinggi - tingginya menembus atap toilet sambil teriak "Mammmmaaaaaaaaa !!!!!!!". Sampai beberapa detik gue cuma terpaku ngeliat boarding pass di tangan. Astaga....semalem waktu gue berbicara dengan Felix dari pihak Air Asia Indonesia, dia memang sempat konfirmasi bahwa ada tiket yang harus berubah jadwalnya karena ketidaktersediaan bangku. Tapi herannya, gue ngga terlalu memperhatikan penjelasan Felix mengenai tiket mana aja yang berubah. Bahkan waktu gue konfirmasi tiket ke Call Center nya Air Asia pun jadwal ini pasti sudah disebutkan berulang - ulang !! Apa yang ada di pikiran gue saat itu, sampai informasi sepenting ini luput dari perhatian gue ???
Dengan langkah gontai, gue pun keluar dari toilet dan menuju tempat pemberhentian bus tujuan KL Sentral. Untungnya, sepagi itu sudah ada beberapa bus beroperasi. Hati gue dipenuhi sama rasa kesal yang meluap - luap...untuk apa perjuangan gue semalam tidur di lantai dingin LCCT, padahal hari ini gue akan berangkat jam 2.05 siang ?? Kenapa semalam gue ngga langsung menuju KL Sentral dan mencari tempat penginapan ?? Tahu ngga gimana rasanya tidur di lantai ??!! Badan pegal, dan pagi ini gue udah mulai diserang flu ! Ini akibat kecerobohan gue...dan kali ini tak termaafkan! Rasanya pengen nelpon Mama, tapi hati kecil gue berteriak, "Mama lagi tidur...jangan bikin Mama ngga tenang cuma karena kecerobohan loe ! Bekpeker gembel dilarang cengeng. Titik !!!!
Sepanjang perjalanan menuju KL Sentral, pikiran gue berkecamuk. Begitu tiba di sana, gue mau kemana dan ngapain ? Gue akan tiba di KL Sentral sekitar jam 5 kurang...pagi ?? Belum pantas disebut pagi...subuh !! Apakah LRT sudah beroperasi ? Lagian, apa gue yakin ada hostel atau guest house yang mau nerima tamu jam 5 subuh ??
Ketakutan gue menjadi kenyataan. KL Sentral masih sangat sepi. LRT belum beroperasi. Gue udah ngga bisa memikirkan solusi lain. Begitu melewati pusat informasi, gue liat ada beberapa brosur iklan, salah satunya guest house bernama Central Lodge yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari KL Sentral ! Gue pun menelepon Central Lodge. Jawaban dari seberang : Our check in time is after 12 !! Mungkin si pemilik guest house kesal karena telepon dari gue membangunkan dia dari tidurnya...cuma demi menjawab pertanyaan ngga penting.
Yang terpikir oleh gue saat ini adalah My Travel Hub di Petaling Street. Kayaknya, cuma kebaikan hati Kuku dan keluarganya yang akan menyelamatkan gue pagi ini. Gue cuma butuh merebahkan badan dan tidur, itu aja....gue udah mulai ngerasain badan meriang. Sambil menunggu LRT beroperasi, gue duduk di lantai dekat McDonald dan coba memejamkan mata.
Tepat jam 6 pagi, LRT mulai beroperasi. Gue senang luar biasa...walaupun masih menyimpan keraguan apakah My Travel Hub akan menerima tamu sepagi ini. Sambil berjalan kaki dari Pasar Seni station hati gue sibuk memanjatkan doa ke Yesus..."Yesus, gue cuma pengen tidur....help me!" Begitu tiba di pintu My Travel Hub, gue langsung lihat Kuku ! Trus gue jelasin, dengan tampang memelas asli tanpa dibuat - buat, kalo gue butuh ranjang di dorm room buat tidur sampai jam 10 pagi. Kuku yang baik hati pun mempersilahkan gue masuk. Kebaikan Kuku belum berhenti sampai di situ. Dia kasih gue rate RM 18, mungkin karena dia tahu gue cuma ampe jam 10 aja di sana.
Urusan check in kelar, gue langsung masuk dorm room. Kamar yang gue tempati April 2010 yang lalu. Gue letakkan ransel berat dan tas, lalu merebahkan badan malang gue di ranjang. Ya Yesus....nikmat luar biasa rasanya. Dan gue pun tertidur dengan pulasnya .
Hari ini akan gue ingat selamanya....Gue yakin, bahkan dari kesalahan yang gue buat pun, tetap ada pelajaran yang bisa dipetik. Gue harus lebih hati - hati dan teliti, apalagi mengenai informasi sepenting jadwal penerbangan. Terlebih kalau gue memutuskan untuk berpeker ria sendirian seperti sekarang. Siapa yang gue harapkan untuk mengingatkan hal sedetil - detilnya yang jadi bagian dari perjalanan gue ? Makasih Yesus untuk pengalaman ini...semoga kebaikan Kuku dan keluarganya mendapat balasan berlipat - lipat. Amin
Hari ini gue akan berangkat menuju Kuala Lumpur. Penerbangan gue dijadwalkan jam 8.25 malam nanti. Berhubung persiapan keberangkatan gue serba mendadak, gue ngga mau cuti hari ini. Gue tetap ngantor, dan jam 4 sore segera melesat ke Blok M untuk naik Damri ke Airport.
Gue tiba di LCCT, KL jam 11.25 malam waktu setempat, dan langsung ke kios penjualan Digi untuk mengganti sim card handphone. Setelah itu gue menuju restoran McDonald untuk bersiap - siap tidur. Tapi ternyata sekarang ruang tunggu di sebelah McDonald sudah terisi sama kios makanan. Gue bingung mau tidur di mana malam ini. Gue emang harus tidur di LCCT karena besok pagi sekali akan langsung berangkat ke Langkawi.
Gue pun masuk ke depature hall, dan mencari tempat yang agak kosong untuk tidur. Sebenarnya berat rasanya tidur di sini, mengingat suhu ruangannya yang super dingin. Dan gue agak kurang beruntung, karena tiba larut malam, semua kursi sudah terisi sama penumpang - penumpang lainnya yang numpang tidur di LCCT. Gak ada pilihan lain, gue harus tidur di lantai. Gue pun merebahkan badan lelah di lantai dingin cuma dengan beralaskan jas hujan yang terbuat dari plastik tipis. Benar - benar di luar rencana nih ! Gue langsung menggosokkan minyak angin sebanyak - banyak ke sekujur badan...walaupun gak yakin ini bisa menyelamatkan gue dari masuk angin.
Sekitar jam 3 pagi gue terbangun. Rasa dinginnya serasa menggigit - gigit kulit. Gue ke toilet untuk cuci muka. Ngga mungkin mandi di saat seperti ini...Kasihan badan gue, udah cukup dihajar sama dinginnya ruangan LCCT. Gue emang belum punya prestasi memuaskan dalam hal menghadapi dingin. Bahkan keseharian di Jakarta aja, walaupun tanpa dilengkapi AC, setiap tidur gue harus memakai peralatan perang mulai dari celana panjang, kaos kaki, sampai selimut tebal. Kadang gue sampai harus membungkus leher dengan handuk kecil...entah apa manfaatnya itu.
Selesai cuci muka dan bersih - bersih, iseng - iseng gue mengeluarkan copy boarding pass untuk keberangkatan ke Langkawi. Dan gue terperanjat dengan dahsyatnya begitu melihat waktu keberangkatan yang tercantum di boarding pass.... jam 2.05 siang !! Bukannya seharusnya gue berangkat jam 7.30 pagi ?? Kok berubah ?? Rasanya pengen loncat setinggi - tingginya menembus atap toilet sambil teriak "Mammmmaaaaaaaaa !!!!!!!". Sampai beberapa detik gue cuma terpaku ngeliat boarding pass di tangan. Astaga....semalem waktu gue berbicara dengan Felix dari pihak Air Asia Indonesia, dia memang sempat konfirmasi bahwa ada tiket yang harus berubah jadwalnya karena ketidaktersediaan bangku. Tapi herannya, gue ngga terlalu memperhatikan penjelasan Felix mengenai tiket mana aja yang berubah. Bahkan waktu gue konfirmasi tiket ke Call Center nya Air Asia pun jadwal ini pasti sudah disebutkan berulang - ulang !! Apa yang ada di pikiran gue saat itu, sampai informasi sepenting ini luput dari perhatian gue ???
Dengan langkah gontai, gue pun keluar dari toilet dan menuju tempat pemberhentian bus tujuan KL Sentral. Untungnya, sepagi itu sudah ada beberapa bus beroperasi. Hati gue dipenuhi sama rasa kesal yang meluap - luap...untuk apa perjuangan gue semalam tidur di lantai dingin LCCT, padahal hari ini gue akan berangkat jam 2.05 siang ?? Kenapa semalam gue ngga langsung menuju KL Sentral dan mencari tempat penginapan ?? Tahu ngga gimana rasanya tidur di lantai ??!! Badan pegal, dan pagi ini gue udah mulai diserang flu ! Ini akibat kecerobohan gue...dan kali ini tak termaafkan! Rasanya pengen nelpon Mama, tapi hati kecil gue berteriak, "Mama lagi tidur...jangan bikin Mama ngga tenang cuma karena kecerobohan loe ! Bekpeker gembel dilarang cengeng. Titik !!!!
Sepanjang perjalanan menuju KL Sentral, pikiran gue berkecamuk. Begitu tiba di sana, gue mau kemana dan ngapain ? Gue akan tiba di KL Sentral sekitar jam 5 kurang...pagi ?? Belum pantas disebut pagi...subuh !! Apakah LRT sudah beroperasi ? Lagian, apa gue yakin ada hostel atau guest house yang mau nerima tamu jam 5 subuh ??
Ketakutan gue menjadi kenyataan. KL Sentral masih sangat sepi. LRT belum beroperasi. Gue udah ngga bisa memikirkan solusi lain. Begitu melewati pusat informasi, gue liat ada beberapa brosur iklan, salah satunya guest house bernama Central Lodge yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari KL Sentral ! Gue pun menelepon Central Lodge. Jawaban dari seberang : Our check in time is after 12 !! Mungkin si pemilik guest house kesal karena telepon dari gue membangunkan dia dari tidurnya...cuma demi menjawab pertanyaan ngga penting.
Yang terpikir oleh gue saat ini adalah My Travel Hub di Petaling Street. Kayaknya, cuma kebaikan hati Kuku dan keluarganya yang akan menyelamatkan gue pagi ini. Gue cuma butuh merebahkan badan dan tidur, itu aja....gue udah mulai ngerasain badan meriang. Sambil menunggu LRT beroperasi, gue duduk di lantai dekat McDonald dan coba memejamkan mata.
Tepat jam 6 pagi, LRT mulai beroperasi. Gue senang luar biasa...walaupun masih menyimpan keraguan apakah My Travel Hub akan menerima tamu sepagi ini. Sambil berjalan kaki dari Pasar Seni station hati gue sibuk memanjatkan doa ke Yesus..."Yesus, gue cuma pengen tidur....help me!" Begitu tiba di pintu My Travel Hub, gue langsung lihat Kuku ! Trus gue jelasin, dengan tampang memelas asli tanpa dibuat - buat, kalo gue butuh ranjang di dorm room buat tidur sampai jam 10 pagi. Kuku yang baik hati pun mempersilahkan gue masuk. Kebaikan Kuku belum berhenti sampai di situ. Dia kasih gue rate RM 18, mungkin karena dia tahu gue cuma ampe jam 10 aja di sana.
Urusan check in kelar, gue langsung masuk dorm room. Kamar yang gue tempati April 2010 yang lalu. Gue letakkan ransel berat dan tas, lalu merebahkan badan malang gue di ranjang. Ya Yesus....nikmat luar biasa rasanya. Dan gue pun tertidur dengan pulasnya .
Hari ini akan gue ingat selamanya....Gue yakin, bahkan dari kesalahan yang gue buat pun, tetap ada pelajaran yang bisa dipetik. Gue harus lebih hati - hati dan teliti, apalagi mengenai informasi sepenting jadwal penerbangan. Terlebih kalau gue memutuskan untuk berpeker ria sendirian seperti sekarang. Siapa yang gue harapkan untuk mengingatkan hal sedetil - detilnya yang jadi bagian dari perjalanan gue ? Makasih Yesus untuk pengalaman ini...semoga kebaikan Kuku dan keluarganya mendapat balasan berlipat - lipat. Amin
No comments :
Post a Comment