Gue bangun hampir jam 9 pagi...telat ! Padahal gue ada janji ama Pak Helmi untuk berangkat menuju Langkawi Geopark jam 9 pagi. Gue langsung ngebut mandi dan siap - siap, ngga lupa minum vitamin C. Perjalanan hari ini bakal lumayan panjang.
Gue tiba di Langkawi Geopark, tepatnya di Oriental Village, sekitar jam 9.30 pagi. Masih ngga terlalu ramai. Gue langsung menuju loket penjualan tiket Cable Car yang akan mengantar pengunjung mencapai Sky Bridge di Gunung Mat Cincang, dan membeli tiket seharga RM 30. Antrian Cable Car - nya panjang amat ! Sepertinya ada gathering karyawan gitu...
Sepanjang antri hati gue berdetak kencang, menyimpan rasa takut mendalam. Cable Car ?? Gue jadi teringat sama pengalaman gue naik Cable Car menuju Sentosa Island, di Singapura. Saat itu gue bertiga, ama Teru dan Cherry Sakura. Gue diserang rasa takut luar biasa ampe histeris begitu pintu cable car menutup dan mulai berjalan. Teru ketawa dan sengaja menghentak - hentakkan badannya yang tambun, biar cable car serasa bergoyang dan otomatis gue tambah takut, dan berhasil !
Lalu sekarang ? Gue akan sendirian, menuju puncak gunung...Alamak, bakal kayak mana rasanya nih ? Gue berkeringat dingin dilanda rasa takut yang menggebu - gebu. Apalagi saat ujung antrian makin mendekat. Pengen mundur, ngga mungkin ! Rasa penasaran gue udah tak terbendung. Pengunjung diminta berbaris, yang setiap barisnya berisi 6 orang. Gue ada di antara sepasang turis asal Timur Tengah, dan sisanya adalah rombongan gathering karyawan. Begitu cable car tiba, gue pikir hanya untuk si pasangan Timur Tengah. Ternyata semuanya disuruh masuk. Horeeee...Yesus super baik !!
Sepanjang perjalanan menuju puncak Gunung Mat Cincang, jantung gue berdegup kencang bukan main. Untungnya, gue duduk di antara 3 peserta gathering karyawan, dan mereka dengan ramah memulai pembicaraan. Betapa terkejutnya mereka begitu tahu kalo gue asal Jakarta. Obrolan ringan dengan mereka lumayan mencairkan ketegangan gue. Cable car pun tiba di Gunung Mat Cincang. Gue melihat - lihat sekeliling, dan setelah puas menuju ke Sky Bridge.
Berhubung masih pagi Sky Brigde masih lumayan sepi dan dingin banget. Walaupun gue berdiri di atas jembatan yang tingginya 700 meter di atas permukaan laut, yang bisa gue rasain cuma senang bukan main. Waktu Air Asia Indonesia bikin kuiz Paintball World Cup 2011, peserta diminta berkhayal, apa yang pengen dilakukan di Langkawi. Sky Bridge ini jadi bagian utama dari khayalan gue itu. Gue senang memandangi langit, itu alasannya. Dan sekarang gue berdiri di atas sky bridge yang gue khayalkan. Belum habis heran dan takjub gue....selama ini cuma bisa berkhayal, dan tiba - tiba Yesus, melalui Air Asia, mewujudkan khayalan gue itu.
Di sky bridge ini, gue ngga kesulitan dalam berfoto. Awalnya gue minta tolong sama seorang pengunjung untuk memotret gue. Kemudian, mungkin karena si pengunjung baik hati ini ngerti kalo gue traveling sendirian, berikutnya justru dia beberapa kali menawarkan bantuan untuk memotret gue. Makasih Yesus...ada orang baik hati yang Yesus kirim untuk bantu gue. Di saat gue antri cable car untuk kembali ke Oriental Village, gue bermaksud menunggu sebentar sampai rasa cape hilang dan detak jantung kembali normal, setelah perjalanan melelahkan dari Sky Bridge menuju 'halte' Cable Car. Dan, gue bertemu sama pengunjung baik hati itu lagi ! Dia ngajak gue berdiri di barisan yang sama. Gue pun lega, karena menemukan teman naik Cable Car.
Tiba di Oriental Village gue menyempatkan diri mampir ke Animal Farm untuk bermain dan memberi makan rusa - rusa, lalu ke kandang gajah raksasa yang ada di dekat animal farm. Senangnya....tanpa gue duga, di Langkawi ini pun gue bisa ketemu sama sahabat besar kesayangan, gajah.
Dari Oriental Village gue berjalan kaki menuju kawasan air terjun. Jaraknya lumayan jauh....dengan pemandangan kiri - kanan berupa pepohonan rindang. Kendaraan yang lalu - lalang pun hanya sesekali. Benar - benar sepi. Tiba di kawasan air terjun, gue disambut jalan menanjak menuju air terjun. Tiba di air terjun paha gue terasa pegal sepegal - pegalnya . Gue pun beristirahat di air terjun dengan merendam kedua kaki lelah di dalam air yang jernih dan dingin.
Sebenarnya, dari air terjun gue pengen lanjut ke Telaga Tujuh. Telaga Tujuh juga jadi bagian dari khayalan gue. Tapi sayangnya gue udah janjian ama Pak Helmi jam 1 siang di Oriental Village.
Dalam perjalanan kembali ke Oriental Villa, iseng - iseng gue mencoba ber - hitchiking ria. Gue berusaha mencari tumpangan sampai ke Oriental Village dengan memberhentikan mobil yang lewat. Berhasil !! Sebuah mobil dengan pengemudi yang baik dan ramah bersedia memberikan gue tumpangan. Kalau Mama tahu mengenai ini pasti bakal marah besar, karena Mama selalu berpesan "Hati - hati, Cherrr...apalagi ama orang yang baru dikenal !!!" Tapi khan gue penasaran pengen ngerasain hitchhiking walaupun sekedarnya.
Pak Helmi dan taksinya mengantar gue kembali ke guest house. Pak Helmi yang baik hati memberikan rate diskon untuk jasa antar jemputnya, yaitu total cuma RM 40. Padahal normalnya mencapai RM 46. Tiba di guest house gue langsung mandi dan bersiap - siap. Gue akan ikutan Island Hopping Tour dan akan dijemput jam 2 siang.
Island Hopping Tour ini mengajak para pesertanya mengunjungi 3 pulau dengan menggunakan perahu mesin : Dayang Bunting, Beras Basah dan Singa Besar. Walaupun tanpa didamping pemandu wisata, dan sendirian tentunya, tapi gue sangat menikmati tournya, karena pulau - pulau yang dikunjungi indah dan masih sangat sepi. Rasanya pikiran gue benar - benar disegarkan dengan menikmati pemandangan pantai di pulau - pulau ini.
Tour berakhir di sore hari, dan begitu tiba di guest house, yang langsung gue lakukan adalah....mandi lagi. Selesai mandi, gue meninggalkan guest house menuju Jalan Pantai Tengah. Walaupun untuk menuju ke sini gue harus berjalan sangat jauh, tapi entah kenapa gue menyukai rutinitas ini. Gue akan mampir ke toko buah, trus nanti sambil ngemil buah gue akan berjalan dan berjalan terus. Ngga lupa mampir di The Zon dan toko - toko sekitarnya, cuma demi ngeliatin coklat - coklat terhampar menggoda , seakan - akan gue bisa kenyang cuma dengan ngeliatin display coklat - coklatnya.
Setelah cape dan kelaparan, gue mengambil arah pulang ke guest house, dengan terlebih dahulu mampir di Wan Burger. Wan Burger menyajikan burger yang menurut gue fresh, lezat dan harga terjangkau. Malam ini gue membeli double beef burger dan segelas es teh manis. Harganya RM 5.2. Murah khan ?
Selesai makan, gue langsung melanjutkan perjalanan kembali ke guest house. Tiba di guest house, gue bermain - main sama Kacang, Bandit dan Cumi. Pak Zackry yang juga penyayang anjing menemani gue bermain - main sama ketiga anjingnya yang gendut dan pemalas. Pak Zackry dengan bersemangat bercerita banyak hal mengenai kecintaannya sama anjing. Saking bersemangatnya, waktu gue sedang mengikuti Bandit, Pak Zackry menyusul dan bertanya :
"Do you drink ?""I don't". Nyengir.
"Ohh...why ? You don't drink beer ?"
"No.." jawab gue masih dengan senyum nyengir.
"How about whisky ?" tanya Pak Zackry lagi.
Kali ini gue menggeleng kepala sambil dalam hati menyimpan rasa heran. Memangnya ada orang yang gak suka bir tapi doyan whisky ?? Butuh pencerahan...
Pak Zackry pun ngga menyerah dan dengan wajah yang masih heran dia akhirnya bilang,
"Okay, I'll bring you a coke yah ?"
Akhirnya gue dan Pak Zackry ngobrol panjang lebar, ditemani segelas whisky di hadapan Pak Zackry dan sekaleng Coca Cola di tangan gue. Pak Zackry kelihatannya senang dan semangat bukan main karena bertemu dengan sesama penyayang anjing. Gue pun menikmati pembicaraan ini. Pembicaraan mengenai anjing yang ngga ada abis - abisnya, yang biasanya cuma bisa gue lakukan dengan para Polisi di Direktorat Polisi Satwa atau dengan Ony.
Malam pun semakin larut dan gue pengen tidur. Gue pamit ama Pak Zackry, Kacang, Bandit dan Cumi dan menuju kamar.
Di ranjang yang empuk, gue merebahkan badan dan memejamkan mata. Hari ini jadwal gue lumayan padat dari pagi. Tapi gue senang, karena berhasil mencapai Gunung Mat Cincang yang selama ini cuma ada dalam khayalan doang. Seminggu yang lalu gue cuma iseng - iseng menuliskan khayalan gue di email dan dialamatkan ke AirAsiaIndonesia. Dan dalam hitungan hari, tadi siang gue khayalan gue terwujud. Makasih Yesus.
No comments :
Post a Comment