I laugh, I love, I hope, I try, I hurt, I need, I fear, I cry, I blog...Welcome to my blog, welcome to my life !!

Wednesday, June 28, 2017

Jadi Turis Di Kota Sendiri (1)

 

26 Juni 2017

Di libur panjang Lebaran tahun ini, seperti biasa gue ngga punya rencana traveling kemana pun. Gue bahkan enggan ngebayangin pergi ke tempat wisata mana pun, karena males ngebayangin penuh sesaknya oleh pengunjung...tipikal kalo liburan panjang gitu deh. Trus, Ony pun lagi di luar kota. 

Tapi pagi itu gue mendadak kepikiran untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Gue pengen jadi turis di kota sendiri. Gue pengen merasakan tinggal di hostel di Jakarta. Gue kangen tinggal di hostel, yang merupakan salah satu pengalaman paling tak terlupakan dalam setiap cerita bekpekeran gue.

Gue pun langsung browsing sana - sini, mencari informasi hostel dengan konsep 'dormitory room' yang ada di Jakarta. Awalnya ngga terlalu berharap banyak, mengingat saat ini lagi libur panjang, pasti susah mencari hostel yang masih available. Tapi ternyata dugaan gue salah, karena sebuah hostel di kawasan Kota, Jakarta Barat masih menyediakan satu capsule bed. The Packer Lodge (TPL) namanya. Woww ! Capsule....? Keren dong...kebetulan gue belum pernah tinggal di hostel berkonsep kapsul. Gue langsung booking via booking.com. Asyiknya booking di sini tuh gue ngga harus bayar down payment atau full payment. Kelar booking, gue langsung terima konfirmasinya melalui email. 

Karena serba dadakan, dan saat itu gue lagi di rumah Mama, gue pun langsung melesat menuju rumah Sawangan. Di sana gue ngga berlama-lama, cuma ambil baju dan perlengkapan mandi seadanya. Dari Sawangan gue ke Stasiun Depok Baru dan naik commuter line menuju Stasiun Jakarta Kota. Gue tiba di Stasiun Jakarta Kota sekitar jam 15:30 dan langsung naik angkutan umum No. 08 (tujuan Tanah Abang). TPL berlokasi di Jalan Kemurnian IV No. 20 - 22. Sebenarnya gue ngga merasa terlalu asing dengan daerah Kota, karena sering melintas di daerah sini bareng Ony. Gue merasa familiar dengan nama - nama jalan seperti Kemurnian, Keadilan, Kebahagiaan, dll. Tapi gue ngga tahu lokasi tepatnya sih.

Gue turun dari angkot pas di Halte TransJakarta Glodok, dan menyeberang jalan. Tepat di depan halte TransJakarta Glodok gue langsung melihat Jl. Kemurnian I. Gue pun memulai petualangan gue di sore itu dengan mencari jejak keberadaan Jl. Kemurnian IV. I'm so happy and excited !! Rasanya kayak kembali lagi jadi bekpeker gembel yang kesasar kesana kesini mencari arah, sendirian.

Akhirnya gue menemukan bangunannya, yang dari luar ngga tampak menonjol karena terlihat nyaris sama dengan rumah - rumah bertingkat di sekitarnya. Tiba di ruang resepsionis gue disambut dengan hangat oleh para staff. Setiap tamu harus membayar semacam 'security deposit' alias uang jaminan sebesar Rp. 200,000 yang akan dikembalikan saat tamu check out. Untuk harga capsul bed-nya sendiri gue membayar Rp. 144,500 per malam. Dengan membayar seharga itu gue bisa menggunakan fasilitas yang ada di hostel gratis, termasuk internet dan sarapan. 

Reception Room
Salah satu staff TPL, Felis, mengantarkan gue ke kamar yang terletak di lantai 3. Sepanjang 'perjalanan' singkat itu gue ngga berhenti terkagum-kagum akan hostel ini. Interiornya tuh antik dan artistik banget. Di setiap dinding terdapat karikatur dengan tema berbeda-beda. Kebanyakan adalah tempat - tempat ikonik sekitar daerah Glodok dan Kota. Selain karikatur dinding, properti - properti unik, mulai dari lukisan, sepeda ontel, koper - koper tua juga ditambahkan untuk melengkapi keindahan setiap sudut ruangan di bangunan hostel. 

Sebagian karikatur dinding di TPL

Kamar gue, No. 3, berada tepat di sebelah ruang makan, dapur, dan ruang merokok. Ruang makan dan dapurnya nyaman dan bagus banget. 

Dapur dan ruang makan
Ruang Merokok

Ruang santai (internet dan TV)
Setelah itu Felis pun mengantar gue ke dalam kamar. Wowww....! Empat 'bilik' tempat tidur berbentuk kotak disusun secara bertingkat, dua di bawah, dua di bagian atas. Gue kebagian di ranjang atas, artinya gue harus menggunakan tangga. Begitu berada di ranjang kapsul, gue amazed karena ternyata luas dan nyaman banget. Kata Felis setiap kapsul sengaja dibuat tinggi untuk mengakomodir tamu yang hendak melakukan sholat.

Capsule beds
me, my capsule, and my book..
Felis pun menyerahkan handuk dan selimut ke gue. Setelah itu gue mandi dan membersihkan diri. Untuk urusan bersih - bersih, lagi - lagi gue dibikin takjub dengan lengkap, nyaman dan bersihnya fasilitas yang tersedia, mulai dari wastafel, kamar mandi, toilet, dll.

Gue girang luar biasa, meskipun mendadak tapi bisa mewujudkan keinginan gue untuk merasakan sensasi tinggal di hostel, tanpa perlu beranjak dari kota sendiri. Bahkan rasanya gue mendapatkan bonus, karena kali ini bisa tinggal di hostel berkonsep kapsul. Dengan semangat meluap - luap, gue pun meninggalkan hostel untuk menikmati sensasi turis lainnya : mencari dan mengeksplorasi daya tarik kawasan Glodok dan sekitarnya.

shoes wonderland

No comments :