I laugh, I love, I hope, I try, I hurt, I need, I fear, I cry, I blog...Welcome to my blog, welcome to my life !!

Friday, June 30, 2017

Piknik Seru Ke Kawah Ratu


Kamis, 29 Juni 2017

Akhirnya hari ini gue bisa mewujudkan keinginan gue ke Kawah Ratu. Setelah perencanaan seadanya dan bantuan Usep, ranger Ciampea yang gue kenal sejak piknik ke Bukit Galau beberapa waktu yang lalu, gue menemukan jalan dan cara buat ke sana.

Gue pengen ke sana sejak beberapa lama, tapi bingung caranya. Setelah baca-baca review mengenai Kawah Ratu, kayaknya ngga mungkin untuk jalan ke sana secara mandiri, tanpa ditemani seseorang yang kenal daerahnya. Selain itu, kayaknya 'medan' ke Kawah Ratu cukup berat. Untuk tiba ke sana aja perlu trekking sekitar 2 - 3 jam. Tapi entah kenapa, gue malah jadi makin penasaran.

Gue dan Ony ketemuan Usep sekitar jam 8:30 pagi di Sekolah Pandu, Ciampea, meleset dari rencana awal yaitu 7:00 pagi. Ternyata Usep juga mengajak kenalannya yang lain, Wildan, Fitri dan Vita. Wildan adalah seorang ranger juga, sedangkan Fitri dan Vita adalah pelajar yang pengen ikutan ke Kawah Ratu. 

Perjalanan pun dimulai dengan bermotor sekitar 1 jam menuju pintu masuk Taman Nasional Gunung Salak Halimun. Dari pintu masuk, ngga terlalu jauh, tibalah gue di pintu masuk Kawah Ratu. Di dekat pintu masuk terdapat hutan pinus yang dipenuhi tenda-tenda pengunjung yang berkemah di sana.

Setelah Usep menyelesaikan urusan administrasi di pos masuk, trekking pun dimulai. Awalnya jalur yang ditempuh menurut gue ngga berat-berat amat. Dengan jalur berbatu dan ngga terlalu landai, gue yang amatiran dengan kondisi fisik biasa - biasa aja ini, masih bisa menikmati perjalanan meskipun dengan keringat bercucuran. Yang bikin perjalanannya menyenangkan tuh karena udaranya sejuk dan segar, juga karena keindahan hutan yang harus gue lalui. Ditambah lagi, di sisi jalur selalu ada aliran sungai kecil yang airnya jernih dan bersih. 




Gue udah mulai kehabisan tenaga setelah perjalanan sekitar 1.5 jam. Di saat itu, jalur yang harus dilalui udah ngga sekedar bebatuan di tanah yang datar. Kadang harus melewati jalur yang menanjak, tanah yang licin, lumpur, bahkan genangan air setinggi betis. 

Setelah perjalanan yang melelahkan, dengan keringat yang membasahi seluruh badan dan baju, trus kering, trus basah lagi, gue, Ony dan teman - teman lainnya tiba di Kawah Mati 1. Begitu tiba di Kawah Mati 1, rasanya pemandangannya kontras banget dengan pemandangan hutan nan lebat yang gue lewati sebelumnya. Kawah Mati ini kayak hutan yang mati dan kering, dengan pepohonan yang sudah mati, sebagian masih berdiri tegak dan sebagian tumbang. Dengan pemandangannya yang eksotis dan suasananya yang sangat sunyi, Kawah Mati memiliki keindahan tersendiri yang belum pernah gue lihat sebelumnya.






Sejak awal Usep mengingatkan untuk menyiapkan masker penutup hidung untuk digunakan di Kawah Mati, karena bau belerang yang menyengat. Tapi sore itu ketika di sana, gue ngga merasakan bau menyengat itu, bahkan sampai lupa memakai masker. Kayaknya gue terlalu fokus dan terpana oleh keindahan di sekeliling gue.

Perjalanan pun dilanjutkan ke Kawah Mati 2. Pemandangannya tetap sama, indah dan sedikit seram disaat yang bersamaan. 


 


Akhirnya, gue, Ony dan yang lainnya tiba di Kawah Ratu. Aaaahhh....senang banget rasanya ! Setelah 3 jam ber-trekking ria dan kelelahan maksimal, mata gue disuguhi pemandangan yang lebih indah lagi dan kontras dengan pemandangan yang gue lalui sebelumnya, Kawah Mati 1 dan Kawah Mati 2. Kawah Ratu lebih banyak berupa bebatuan besar, dengan kawah tebal membumbung tinggi. Keindahannya ditambah dengan sebuah sungai kecil melintas yang dasarnya berwarna putih dan air yang dari kejauhan tanpa berwarna biru toska. Eksotis banget !! Pengunjung bisa berendam dan mandi disini. Airnya cenderung hangat hingga panas. 

Gue, Ony dan yang lainnya beristirahat selama sekitar 1 jam di kawasan Kawah Ratu. Usep yang membawa kompor outdoor memasak air panas untuk membuat kopi. Dengan pemandangan terhampar di depan mata, sambil menyeruput segelas kopi dan cemilan biskuit seadanya, rasanya segala kelelahan setelah trekking tadi luluh lantah. Anyway, itu mungkin yang dirasakan Ony, yang kebagian kopi. Gue sih cuma bisa icip-icip kopinya Ony sedikit, karena ngga kebagian gelas. 
 

Gue pun menggelar matras yang dibawakan Usep, untuk duduk dan merebahkan badan, pengen beristirahat. Tapi apa daya, karena begitu terpesona dengan keindahan Kawah Ratu, rasanya sayang banget kalau gue hanya memandangi dari kejauhan. Gue dan Ony pun mulai turun dan menuju sungai untuk berfoto - foto dan main air.







Tepat jam 3 sore, gue dan yang lainnya pun meninggalkan Kawah Ratu untuk kembali ke Pos Masuk. Saat tiba di Kawah Mati 2, rintik hujan mulai turun, dan akhirnya semakin deras. Rombongan sempat berhenti di batas air minum untuk memakai jas hujan. Oya, Wildan menyebut area ini 'batas air minum' karena disini terdapat sungai dengan airnya yang bersih, jernih dan segar yang mengalir dengan derasnya. Di sinilah batas dimana pengunjung bisa mengambil persediaan air minum. Melewati batas ini, meskipun ada sungai atau aliran air lainnya, namun airnya tidak bisa dikonsumsi / diminum karena mengandung belerang.

Gue menyebutnya air kulkas, karena selain jernih juga dingin. Andaikan gue tahu dari awal, gue ngga perlu berat-berat membawa beberapa botol air minum di ransel gue, sejak dari Depok ! Dasar pemula dan amatiran....

Perjalanan pulang rasanya lebih berat dibanding ketika berangkat tadi. Karena hujan deras yang mengguyur sepanjang jalan, bikin jalur - jalur yang harus dilalui licin dan becek. Ditambah lagi karena harus bertrekking ria dengan pakaian dan ransel basah. Maklumlah, selain karena tadi telat pakai jas hujannya, jas hujan yang gue bawa juga alakadar banget, cuma terbuat dari plastik dan minimalis sehingga cuma menutupi badan gue seadanya aja. 'Perjuangan' pulang ini semakin menantang karena Wildan, yang sejak awal memimpin perjalanan rombongan kecil ini, memutuskan untuk 'tidak beristirahat' selama perjalanan. Tadi ketika berangkat, gue dan lainnya sempat berhenti 3 kali untuk beristirahat sejenak. 


Dengan tanpa istirahat dan langkah kaki yang semakin dipercepat, perjalanan pulang ditempuh dalam 2 jam saja. Gue tiba di pos masuk dengan hati puas, rasa lelah, dan pegal luar biasa di sekujur tubuh yang ngga bisa digambarkan dengan kata - kata. Dan sekonyong-konyong gue dilanda rasa lapar yang membahana. Iyalah...gue belum makan siang. Selama perjalanan sejak pagi tadi gue cuma makan roti, kacang kulit dan biskuit seadanya. 

Gue puas banget dengan perjalanan ke Kawah Ratu ini. Pertama, karena ini perjalanan yang sudah gue idam-idamkan sejak beberapa waktu belakangan. Kedua... Oh My God...Kawah Ratu indah seindah - indahnya! Ketiga, karena dalam perjalanan ini gue dan Ony bisa dibilang memaksa diri untuk melewati batas kemampuan fisik masing - masing. Awalnya gue ragu akan kemampuan fisik dan niat gue untuk bisa menempuh perjalanan yang sejak awal gue tahu akan 'berat'. Tapi ternyata gue dan Ony sanggup dan berhasil. Yes!! Makasih Yesus, untuk penyertaanMu sepanjang perjalanan, dan kesempatan menikmati keindahan ciptaanMu yang yang luar biasa. 

No comments :