I laugh, I love, I hope, I try, I hurt, I need, I fear, I cry, I blog...Welcome to my blog, welcome to my life !!

Tuesday, January 14, 2020

Highlight & Lowlight 2019


Selamat tahun baru 2020 !

Menyambut tahun yang baru (dan usia baru buat gue), 2020, iseng - iseng gue sempat merenung, apa aja yang menjadi highlight dan lowlight dalam kehidupan gue di 2019 yang lalu. 

Okay, dimulai dari highlight.  

Di pertengahan tahun, tepatnya 8 Juni 2019, Tuhan Yesus memberikan anugerah yang luar biasa yaitu kelahiran Fajar Limbong, keponakan gue tersayang, putra pertama adik gue, Anggira, yang kehadirannya adalah sumber sukacita dan kegembiraan baru buat gue sekeluarga. Sedikit banyak, buat gue pribadi, kelahiran Fajar juga merubah pola hidup gue. Setiap harinya, hal yang selalu gue tunggu - tunggu adalah ketemu keponakan gue yang menggemaskan ini. Gue akan berusaha untuk pulang cepat dari kantor, mencari alternatif perjalanan kantor - rumah yang paling kilat, apapun gue usahakan biar ada momen ketemu Fajar. Menyaksikan tumbuh kembangnya dari waktu ke waktu, adalah kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri buat gue. Rasa bahagia itu juga timbul karena kelahiran Fajar membawa sukacita dan semangat baru buat semua anggota keluarga, terlebih Mama dan Bapak. 



Highlight berikutnya di November 2019, adalah hari ulang tahun Mama dan Bapak. Puji Tuhan, tahun ini Tuhan Yesus tetap setia memberkati dan menyertai Mama memasuki usia 70 tahun dan Bapak usia 75 tahun dalam kondisi sehat. Gue sangat bersyukur karena Tuhan Yesus memberikan berkat umur panjang dan kesehatan buat Mama dan Bapak, sehingga keduanya masih kuat menyertai kehidupan gue, dan menjadi  sumber cinta, kekuatan dan support terbesar buat gue. 

 
 
Oya, Tuhan Yesus juga memberikan bonus, di mana ketika hari ulang tahun Bapak ke - 75 tahun, tanggal 2 November 2019, gue sekeluarga bisa merayakan dengan membuat acara syukur kecil - kecilan. Awalnya Mama ngga setuju dengan konsep perayaan berupa pesta, sekedar makan - makan, nyanyi - nyanyi, mengundang sanak keluarga lainnya. Bagi Mama perayaan seperti itu tidak tepat dan tanpa makna. Mama hanya mau merayakannya dengan sebuah kebaktian syukur yang dihadiri dan dipimpin seorang pendeta gereja, yang bisa memberikan pembekalan rohani buat Bapak dan orang - orang yang hadir di situ. Sampai beberapa hari menjelang hari ulang tahun Bapak, belum ada kesepakatan dan 'persetujuan' dari Mama ketika kami, anak - anaknya, merencanakan untuk merayakan dengan lebih spesial. By the way, sebagai tradisi keluarga, setiap ada yang berulang tahun di keluarga, maka akan dirayakan dengan makan malam bersama dan tiup lilin kue ulang tahun yang dilakukan dengan sederhana di rumah. Kali ini, berhubung Bapak memasuki usia yang sangat spesial, 75 tahun, kelima anaknya pun berinisiatif menyiapkan perayaan syukur yang lebih spesial dari biasanya, dengan mengundang sanak keluarga lainnya.

Singkatnya, beberapa hari saja menjelang hari ulang tahun Bapak, Mama akhirnya menyerah, dan membolehkan anak - anaknya merencanakan sebuah perayaan, tetap dengan syarat harus dimulai dengan sebuah kebaktian dan menghadirkan pendeta. Tuhan Yesus yang maha baik memimpin setiap perencanaan. Sehingga meskipun waktunya sempit, dan keterbatasan di sana sini, semua perencanaan bisa berjalan lancar. Atas seijin Tuhan Yesus juga, keluarga gue bisa mengadakan kebaktian ibadah syukur dengan dipimpin oleh Bapak Pendeta Risto Andaki, ketua majelis GPIB Gideon, yang gue hubungi dan undang sangat mendadak sebenarnya. Sehabis ibadah, acara dilanjutkan dengan makan - makan sederhana dan hiburan yang dibawakan oleh para sepupu - sepupu yang bertalenta luar biasa. Rasa syukur gue atas campur tangan Yesus dalam perayaan ini, ngga bisa diungkapkan dengan kata - kata.

Berikutnya, lowlight dalam hidup gue di 2019. Di tahun ini gue kehilangan sahabat terdekat dan paling setia, Bruncuz, di tanggal 1 Desember 2019. Bruncuz meninggal di usianya yang memasuki 15 tahun. Arti kehadiran Bruncuz dalam hidup gue, ngga bisa digambarkan dengan kata - kata. Bruncuz adalah sahabat terbaik yang seakan - akan mendedikasikan hidupnya untuk menyenangkan dan menyayangi gue. Ketika seseorang memiliki hubungan sangat erat dengan sahabat anjingnya, orang tersebut mendapatkan cinta yang murni dari seorang sahabat, tanpa pamrih, tanpa pernah ada kekecewaan atau kesedihan sedikit pun. Tidak ada up & down jika memiliki sahabat anjing, yang ada hanya kegembiraan. Bruncuz adalah penghilang stres paling ampuh buat gue. Dan di saat dunia di luar sana tampak mengecewakan, Bruncuz akan hadir dan menyambut gue, seperti gue adalah makhluk dan sosok paling berharga. 

Kehilangan Bruncuz adalah mimpi buruk yang jadi nyata buat gue. Hingga saat ini, gue masih berjuang untuk bisa mengikhlaskan kepergian Bruncuz. Bahkan baru sekarang gue 'berani' menulis mengenai kepergian Bruncuz. Selama ini gue selalu ogah menulis atau membahas soal kepergian Bruncuz karena cuma akan menimbulkan kesedihan buat gue. 


Selain itu gue juga masih menyesuaikan diri dan menerima perbedaan - perbedaan dalam pola hidup gue antara ketika masih ada Bruncuz, dan saat seperti sekarang di mana Bruncuz sudah pergi untuk selamanya. Sepanjang hidup Bruncuz, aktivitas yang sangat gue sukai dan banggakan adalah mengurus sahabat setia gue itu, baik dalam keadaan sehatnya maupun sakitnya. Kesehatan dan kebahagiaannya adalah salah satu target pencapaian dalam hidup gue. Dan ketika Bruncuz pergi, gue agak sedikit kehilangan arah. Setelah kepergian Bruncuz, gue belum berencana memiliki anjing baru. Mungkin gue akan fokus untuk mulai merawat dan memberikan perhatian untuk Momo si Husky yang selama ini, sejujurnya, bukan menjadi prioritas gue (maap, Momo).

Melihat ke belakang, kehidupan gue di 2019, ngga ada hal lain yang ingin gue lakukan selain bersyukur...bersyukur...dan bersyukur kepada Tuhan Yesus. Betapa pun hidup gue diisi oleh hal - hal yang membuat gue bersukacita, maupun peristiwa - peristiwa yang membuat gue terpuruk dalam kesedihan, namun yang pasti, Tuhan Yesus ngga pernah meninggalkan gue dan selalu menjadi sumber kekuatan dan penghiburan buat gue. Semoga Tuhan Yesus senantiasa menyertai setiap langkah hidup gue di tahun yang baru ini dan tahun - tahun berikutnya.

No comments :