I laugh, I love, I hope, I try, I hurt, I need, I fear, I cry, I blog...Welcome to my blog, welcome to my life !!

Thursday, January 30, 2020

Penang Trip 2019 : Sakit Saat Traveling Itu....


Menyebalkan...

Selama trip di Penang, hal yang ngga gue harapkan (dan tidak antisipasi sebelumnya) terjadi. Gue sakit....meskipun 'hanya' radang tenggorokan, demam, batuk dan kawan - kawannya, tapi kalo judulnya lagi 'traveling' dan jauh dari rumah dan keluarga, rasanya mengganggu banget. Saat itu mungkin fisik gue 'kalah' sama cuaca Penang yang panas banget, kecapean, dan makan ngga teratur dan sembarangan. Mulai 30 Desember 2019, sebenarnya gue sudah mulai ngga enak badan, dan sempat membeli paracetamol di toko terdekat. Meskipun udah minum 2 kali, rasanya ngga ada perubahan. By the way, saking cueknya, bahkan kali ini gue lupa bawa obat - obatan (ringan) pribadi. Dan gue berjanji dalam hati, next time persiapan gue harus lebih baik.

Tepat tanggal 1 Januari 2020, karena pengen sembuh dengan kilat, mengingat perjalanan gue di Penang masih lumayan panjang dan baru bakal balik ke Jakarta tanggal 5 Januari 2020, gue pun ke Island Hospital. Begitu di pusat informasi rumah sakit, seorang petugas langsung mengingatkan bahwa berhubung hari itu Tahun Baru, hari libur nasional, maka seluruh tarif, mulai dari jasa dokter, treatment/test (jika diperlukan) dan obat - obatan menjadi double alias 2 kali lipat. Gue mulai ragu. Trus nanya ke si petugas, untuk dokter umum, berapa tarifnya kalo double ? Dengan singkat si petugas bilang, mungkin kurang dari RM 200. Wah...itu baru dokter, belum obat, atau tindakan, tes, atau apapun jika diperlukan. Gue langsung balik badan perlahan, pulang. 

Gue memutuskan untuk kembali ke hostel, dan berusaha memulihkan diri sendiri, daripada harus membayar biaya dokter yang cukup tinggi. Saat itu masalahnya adalah gue ngga membawa formulir klaim asuransi. Ini jadi 'pelajaran' bahwa setiap kali traveling, gue harus mencetak dan membawa formulir klaim asuransi. Gue ngga ingat seberapa fleksibelnya perusahaan asuransi yang di-provide oleh kantor saat ini, namun gue khawatir tanpa menggunakan formulir yang tepat, bisa - bisa klaim gue ditolak. Berhubung lagi di luar negeri, kayaknya ngga memungkinkan untuk cashless, jadi gue harus membayar lebih dulu semua biaya berobat.

Kondisi sakit bikin gue jadi agak melankolis, langsung kangen rumah, makin kangen Mama. Mungkin seandainya gue bisa mempercepat jadwal kepulangan ke Jakarta, gue akan girang balik ke Jakarta malam itu juga. Hasrat berpetualang gue lenyap seketika, dan ngga peduli dengan hal - hal yang tadinya bikin gue semangat untuk mengeksplor Penang.

Saat gue tiba di Ipoh tanggal 2 Januari 2020, dan langsung melanglang buana dalam kondisi kurang fit, sorenya gue bertekad mau berobat. Kali ini gue siap berobat karena sebelumnya udah minta tolong teman kantor, Fita, untuk mengirimkan formulir klaim asuransi melalui email. Sore itu gue minta tolong pihak Pi Hotel untuk mencetak formulir tersebut. Meskipun pagi harinya gue jengkel bukan main dengan pihak hotel, namun sore itu gue sangat berterima kasih atas bantuan mereka. Selain membantu mencetak formulir, mereka juga merekomendasikan rumah sakit terdekat, bahkan berinisiatif memesan Grab buat mengantar gue ke KPJ Ipoh Specialist Hospital di Jalan Raja Dihilir. Makasih Yesus, karena di tengah kesulitan seperti itu, Yesus tetap membantu gue melalui orang lain yang bahkan baru gue temui.

Tiba di rumah sakit, gue diarahkan untuk menuju emergency room, karena saat itu sudah malam dan semua pelayanan dilakukan di emergency room. Menurut gue, mulai dari proses pendaftaran, pemeriksaan, konsultasi dokter, dan lainnya di rumah sakit ini sangat efisien banget. Gue sebagai pasien merasa nyaman dan tenang meskipun bukan orang lokal. Para petugas dan dokter yang menangani gue super ramah dan sangat profesional. Selain diberikan obat untuk dibawa pulang, sebelumnya pulang gue juga sempat mendapatkan pengobatan dengan nebulizer, di sebuah ruangan khusus yang ditata dengan sangat nyaman, colorful dan terkesan fun. Setelah semua proses selesai, gue membayar tagihan rumah sakit sebesar kurang dari RM 200, dan ngga lupa meminta petugas pendaftaran untuk memastikan formulir klaim gue diisi lengkap oleh dokter. Beres. Hal berikutnya yang harus gue lakukan adalah beristirahat di hotel dan minum obat tepat waktu.


Malam itu, sampai keesokan harinya gue lewatkan dengan tidur di hotel. Untuk makanan, sepulang dari rumah sakit, gue sempatkan untuk mampir ke Ipoh Parade, satu-satunya Mall di Ipoh, dan membeli banyak stok roti, untuk pengganjal perut dan syarat minum obat. Untuk nafsu makan dan kulineran, semuanya sirna, karena kondisi fisik yang kurang fit.

Jatuh sakit saat traveling tuh ngga enak banget, tapi mestinya bisa diantisipasi dengan mempersiapkan obat - obatan pribadi, misalnya, sampai dengan apa yang dibutuhkan jika harus berobat (uang, kartu kredit, kartu asuransi, formulir asuransi, dan lain sebagainya). Gue berharap pengalaman kurang mengenakkan kali ini bisa jadi learning lesson agar di lain waktu gue bisa jadi turis yang bijak dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan lebih baik.

No comments :