I laugh, I love, I hope, I try, I hurt, I need, I fear, I cry, I blog...Welcome to my blog, welcome to my life !!

Friday, June 19, 2009

Menjadi Penonton (Pasif) Di Pesta Demokrasi Perempuan Indonesia 2009

Jumat, 19-06-2009 11:41:08 oleh: Cherry Sitanggang
Kanal: Peristiwa

Kemarin saya ijin dari kantor demi menghadiri acara Pesta Demokrasi Perempuan Indonesia 2009. Saya mendapatkan undangan gratisnya dari stasiun radio kesayangan saya, Female Radio. Di undangan tertulis, “Dialog interaktif dengan Capres dan Cawapres RI 2009…” Wow….saya langsung tertarik dan tak sabar menanti tanggal acara. Acara sendiri diselenggarakan dalam 2 hari, dan saya memutuskan untuk datang di hari kedua saja.

Ratusan perempuan baik dari organisasi – organisasi, maupun tamu umum (seperti saya), yang hadir dengan mengenakan batik, memenuhi The Hall Senayan City yang telah diubah menjadi studio bergaya elegan dan eksklusif.

Ternyata hari kedua itu dijadwalkan untuk dialog bersama capres dan cawapres bernomor urut 3, yakni Bapak Muhammad Jusuf Kalla beserta Bapak Wiranto Acara sendiri mengalami keterlambatan sekitar 45 – 60 menit, karena menunggu kehadiran keduanya di tempat pelaksanaan acara. Acara dibuka dengan suguhan menghibur yaitu alunan suara cukup merdu Bapak Wiranto yang muncul dengan menyanyikan lagu Melati di Tapal Batas. Acara sendiri berlangsung dengan santai dan kadang diselingi dengan canda tawa.

Yang membuat saya, dan mungkin beberapa tamu umum yang hadir saat itu sedikit kecewa adalah ketika acara dialog atau tanya jawab. Bukan hanya karena tidak mendapat kesempatan untuk melontarkan pertanyaan kepada kedua calon, melainkan saya juga berasumsi bahwa seluruh penanya beserta pertanyaan yang diajukan seperti sudah disiapkan dan diatur sebelumnya, dengan amat sangat rapi. Saya sempat merasa kasihan kepada salah satu tamu yang setiap pembawa acara berkata, “Sekarang kita beri kesempatan lagi bagi yang ingin bertanya…” Tamu itu akan dengan antusias mengacungkan tangan setinggi – tingginya agar diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaannya. Namun, kesempatan itu tak kunjung diberikan, sampai akhir acara. Seorang ibu yang duduk di posisi tengah (posisi tamu umum), bahkan nampaknya kesal dan sempat sedikit berteriak, “Yang ditengah belum (mendapat kesempatan bertanya)…”

Hhhmmm….mungkin kedua perempuan itu, dan tamu – tamu lain termasuk saya, terlalu naïf sehingga berharap terlalu banyak, dapat berpartisipasi dalam sebuah dialog interaktif yang spontan dan apa adanya. Ternyata kehadiran para tamu umum di acara ini hanya seperti sebagai penonton pasif saja. Saya pun tersadar, mungkin seperti inilah wajarnya proses pembuatan acara – acara yang dinamakan dialog interaktif, terlebih apabila melibatkan pejabat – pejabat dan orang penting, tidak mungkin sesi tanya – jawab dilakukan secara spontan. Segala sesuatunya harus dipersiapkan terlebih dahulu, demi menghindari terjadinya hal – hal yang tidak diharapkan.

Walaupun agak menyesal karena harus ijin kantor demi menjadi penonton pasif Pesta Demokrasi Perempuan Indonesia 2009, namun saya mencoba mengambil hal positifnya. Paling tidak, hanya di kesempatan seperti itu saya dapat mendengarkan suara merdu Pak Wiranto yang menutup acara siang itu dengan lagu lama berjudul "Kemesraan". Selain itu penampilan group Maliq and D'Essentials di sela - sela waktu break pun sangat menghibur. Ya, itu saja menurut saya.

Semalam, di sela – sela menyaksikan acara Debat Capres 2009, saya berkali – kali menyaksikan sebuah iklan kampanye salah satu capres. Dalam iklan itu, salah satu capres beserta cawapresnya duduk di sebuah saung di tengah sawah nan hijau, dan berdiskusi santai dan akrab dengan nelayan, petani, dan guru. Ahh…mungkinkah hal seperti itu terjadi, di mana capres dan cawapres bisa duduk dekat bersama rakyatnya dalam kesederhanaan, dan berinteraksi serta berdialog spontan dari hati ke hati ?


Baca di Wikimu

No comments :