Tiket masuknya murah meriah : Rp. 2,000,- aja. Dan gue super excited begitu memasuki ruangan demi ruangan di dalam museum. Gue emang udah lama berniat ke museum ini. Beberapa tahun yang lalu pernah datang ke sini, sayangnya udah tutup.
Walopun kondisinya udah tua, tapi menurut gue museum ini beserta koleksi yang ada di dalamnya dalam keadaan terawat. Dan yang bikin gue suka, koleksi benda yang dipamerkan di museum ini banyak dan beragam banget. Favorit gue furnitur - furnitur jati, patung Hermes, dan tentu saja, si Jagur.
Si Jagur yang jadi ikonnya museum. Di bagian atasnya ada tulisan "Ex me ipsa renata sum" yang berarti "saya lahir dari diri sendiri", dan angka Latin "X+V+I=XVI", maksudnya 16 meriam kecil dilebur menjadi si Jagur ini
Hermes, dewa kerumunan orang, perdagangan, penemuan baru, dan atlet, serta pelindung para pejalan kaki
Salah satu dari sekian banyak prasasti yang disimpan di museum. Prasasti Kebun Kopi, dengan 2 telapak gajah, yang disamakan dengan telapak gajah Airawata (gajahnya Dewa Wisnu)
VOC Lion
Tempat tidur jumbo dari kayu jati bergaya Empire
Tadinya gue pikir ini pojok kantin, ternyata kios kecil ini koleksi museum juga
Sing it...!
"Saya mau tamasya berkeliling-keliling kota, hendak melihat-lihat keramaian yang ada. Saya panggilkan becak, kereta tak berkuda. Becak ! Becak ! Coba bawa saya..."
Next song :
Abang tukang bakso, mari mari sini...Aku mau beli Abang tukang bakso, cepatlah kemari...sudah tak tahan lagi
Maket Klenteng Cilincing, klenteng tertua di Jakarta
Maket Gereja Kerk, yang sekarang menjadi Museum Wayang
Bangku dalam ukuran normal dan mini
I'm a big big girl, in front of a big big painting
Furnitur kamar tempoe doeloe
View dari dalam museum ke arah Kantor Pos
Hermes, dewa kerumunan orang, perdagangan, penemuan baru, dan atlet, serta pelindung para pejalan kaki
Salah satu dari sekian banyak prasasti yang disimpan di museum. Prasasti Kebun Kopi, dengan 2 telapak gajah, yang disamakan dengan telapak gajah Airawata (gajahnya Dewa Wisnu)
VOC Lion
Tempat tidur jumbo dari kayu jati bergaya Empire
Tadinya gue pikir ini pojok kantin, ternyata kios kecil ini koleksi museum juga
Sing it...!
"Saya mau tamasya berkeliling-keliling kota, hendak melihat-lihat keramaian yang ada. Saya panggilkan becak, kereta tak berkuda. Becak ! Becak ! Coba bawa saya..."
Next song :
Abang tukang bakso, mari mari sini...Aku mau beli Abang tukang bakso, cepatlah kemari...sudah tak tahan lagi
Maket Klenteng Cilincing, klenteng tertua di Jakarta
Maket Gereja Kerk, yang sekarang menjadi Museum Wayang
Bangku dalam ukuran normal dan mini
I'm a big big girl, in front of a big big painting
Furnitur kamar tempoe doeloe
View dari dalam museum ke arah Kantor Pos
No comments :
Post a Comment