Hari ini bangun agak pagi, karena jam 07.45 pagi udah harus ada di SinhTourist buat ikutan Tur Mekong Delta : Cai Be & Vinh Long Tour seharian. Gue pilih Tur Mekong ini karena rasa penasaran dengan nama sungai yang terdengar sangat familiar dan identik dengan Vietnam. Sungai ini salah satu sungai terpanjang di dunia, dan melewati beberapa negara di Asia, antara lain Vietnam, Kamboja, Laos, dan lainnya.
Untuk tur kali ini, rombongan tur akan berkunjung ke propinsi Cai Be dan Vinh Long, di selatan Vietnam yang terkenal dengan kegiatan pasar terapungnya. Perjalanan ditempuh selama 3 jam, dengan bus AC yang nyaman. Tiba di daerah tersebut, rombongan melanjutkan perjalanan dengan kapal motor menyusuri sungai yang siang itu masih cukup padat dengan kapal - kapal, yang tampak sibuk dengan kegiatan dagang segala barang - barang kebutuhan, terutama sayur dan buah. Penduduk di daerah ini ternyata menjadikan kapal itu bukan hanya sebagai tempat melakukan segala kegiatan ekonomi, melainkan juga tempat tinggal. Jadi, di dalam kapal - kapal yang ukurannya ngga terlalu besar itu, tinggallah keluarga (bahkan anjing peliharaan sekalipun), di mana mereka melakukan rutinitas hidup sehari - hari.
Kapal motor yang kami tumpangi pun merapat ke sebuah desa kecil. Di sini rombongan diajak untuk mengenal daerah Cai Be lebih dekat, dengan melihat kegiatan yang biasa dilakukan oleh penduduknya. Mulai dari peternakan lebah madu, proses pembuatan rice paper, rice pop, rice pop caramel, coconut candy, minuman beralkohol, dan lain sebagainya. Rombongan juga dikasih kesempatan melihat secara singkat gimana asal muasal obat kuat yang biasanya dikemas dalam botol kaca, dan didalamnya terdapat kalajengking, ular, dan kawan - kawannya itu, yang kayaknya udah jadi ciri khas Vietnam. Di setiap tempat perhentian, rombongan mendapat kesempatan untuk membeli souvenir khas Vietnam, termasuk produk makanan khas daerah setempat. Dan tentu saja, gue ngga berminat belanja. Stoples besar berisi air berwarna kekuningan lengkap dengan ular melingkar - lingkar yang gue liat di perhentian pertama, udah cukup melenyapkan nafsu makan dan ngemil gue.
Perjalanan kembali dilanjutkan dengan kapal motor. Dan berhenti di sebuah lokasi semacam tempat peristirahatan dengan pohon - pohon rindang. Di sini rombongan bisa menikmati makan siang dengan menu khas Vietnam secara gratis (cukup bayar minum). Rombongan juga dikasih waktu berkeliling beberapa saat, sebelum akhirnya berkumpul di sebuah pondok untuk menikmati musik dan lagu - lagu Vietnam. Setelah itu, perjalanan kembali dilanjutkan dengan kapal motor.
Perhentian berikutnya adalah Vinh Long Market. Menurut tour guidenya, disini kita bisa membeli buah - buahan dengan harga lebih murah daripada di Ho Chi Minh. Benar sih, karena gue membeli 3 kg rambutan hanya dengan 10,000 dong. Bahkan lebih murah dari di Jakarta. Cuaca panas saat itu bikin gue pengen ngemil yang segar - segar.
Setelah 30 menit berkeliling Vinh Long Market, rombongan melanjutkan perjalanan pulang menuju Ho Chi Minh dengan menggunakan bus. Dalam perjalanan, bus melewati jembatan kabel My Thuan. Jembatan sepanjang 15 km ini dibangun atas kerja sama antara Vietnam dan Australia, dan dibuka mulai tahun 2000.
Ternyata bus berhenti lagi di Mekong Rest Stop. Lumayanlah...disini rombongan bisa istirahat sejenak sambil makan ato belanja souvenir. Tempatnya asri dan hijau. Tempat ini cukup bersejarah buat gembel traveler kayak gue, karena bulan Februari tahun ini pun Pangeran Naruhito dari Jepang juga menginjakkan kaki disini untuk menikmati lunch, sebagai bagian dari kunjungan dia ke Vietnam untuk memperingati hubungan diplomatik Vietnam - Jepang yang sudah berusia 35 tahun. Bedanya, kalo Pangeran Naruhito makan segala macam menu makanan khas Vietnam dan belanja souvenir Vietnam disini, kalo gue ngga sama sekali. Abis, harganya mahal - mahal sih.
Perjalanan lanjut lagi. Bus pun tiba di kantor SinhTourist sekitar jam 7 malam. Cape..tapi puas banget..
No comments :
Post a Comment