I laugh, I love, I hope, I try, I hurt, I need, I fear, I cry, I blog...Welcome to my blog, welcome to my life !!

Friday, September 16, 2011

Selamat Tinggal, Kuala Lumpur !

Senin, 8 Agustus 2011

Bus Transnational yang gue tumpangi akhirnya tiba di Terminal Bersepadu Selatan, Kuala Lumpur sekitar jam 1.30 pagi. Mata gue yang sebenarnya masih mengantuk, terbelalak ngelihat terminalnya yang menurut gue, super megah. Ini memang baru pertama kalinya gue menginjakkan kaki di terminal yang beroperasi sejak 2010 ini. Ketakutan dan keraguan gue mendadak lenyap. Awalnya sejak dari Singapura gue menyimpan rasa ngeri ngebayangin musti bermalam sendirian di terminal bus. Terminal bus, gitu lhooo! Tapi di luar dugaan, terminalnya keren banget...! Megah, bersih, fasilitas lengkap, dan semoga aman Smiley !

Gue langsung mencari tempat untuk merebahkan badan lelah dan ngantuk gue. Sederet bangku isi lima langsung gue 'booking'. Ransel berganti menjadi bantal darurat...kain Bali ungu kesayangan berubah menjadi selimut...dan kaos kaki langsung menjalankan fungsinya menghangatkan kaki gue....Entah karena kondisi terminal yang sepi, atau karena terminalnya masih baru, jadi semua fasilitasnya masih berfungsi maksimal, AC di dalam terminal dingin luar biasa !

Terminalnya ngga terlalu sepi, ada beberapa orang lainnya menumpang tidur di sini. Gue sempat membaca beberapa lembar novel The Pilgrimage, dan akhirnya tertidur....Gue sempat terbangun karena kedinginan. Gue langsung ambil kaos bekas dari ransel, berharap menambah sedikit kehangatan di badan.

Jam 5 tepat alarm gue berbunyi. Waktunya bersiap - siap menuju LCCT. Gue langsung merapikan ransel dan peralatan mandi, trus mencari toilet di dalam terminal. Di dalam toilet, gue sempat mengganti kaos dan cuci muka. Sebenarnya gue pengen mandi, tapi ngga ada kamar mandi di sini. Setelah berganti kaos dan bersih - bersih, gue langsung berlari keluar dari area utama terminal. Gue pun berlari ke Bandara Tasik Selatan - LRT Station.

Gue takjub banget sama Terminal Bersepadu Selatan. Terminal paket komplit. Jadi, di dalam satu lokasi terdapat berbagai stasiun yang saling teritegrasi. Di sini ada terminal bus, LRT station, KTM Station, dan Express Rail Link (ERL) KLIA Transit Station. Kereeennn !! Salut sama Pemerintah Malaysia yang giat dan semangat banget ngebangun infrastuktur transportasinya.

Begitu tiba di Bandara Tasik Selatan - LRT Station, udah ada beberapa calon penumpang lainnya mulai menunggu kedatangan LRT. Rencana awal gue adalah naek LRT sampai ke KL Sentral, trus dari situ gue akan naek Sky Bus menuju LCCT. Tapi setelah gue pertimbangkan, kayaknya rute itu ngga praktis, karena boros waktu. Gue pun batal naek LRT, dan meninggalkan Bandara Tasik Selatan - LRT Station.

Sambil berlari dengan segera gue memutuskan untuk mencoba naek KLIA Transit, karena seingat gue ada rute langsung dari Terminal Bersepadu Selatan ke KLIA (Kuala Lumpur International Airport), berarti lebih menghemat waktu dan uang gue. Walaupun masih pagi dan langit gelap, tapi gue udah cukup berkeringat karena harus berlari kesana - kemari....naik - turun tangga...dengan ransel lumayan berat di punggung Smiley. Tiba di ERL Station, gue langsung ke loket dan membeli tiket tujuan KLIA. Tiketnya seharga RM 10.80.

Setelah menunggu beberapa waktu, KLIA Transit pun tiba. Begitu masuk, gue kembali dibikin takjub. Eksklusif dan nyaman banget ! Station yang harus gue lewati adalah Putrajaya Station dan berhenti di Salak Tinggi Station. Tiba di Salak Tinggi Station, udah ada shuttle bus yang stand by, siap mengantar penumpang KLIA transit menuju LCCT. Busnya ngga kalah eksklusif, dan tiketnya sudah termasuk dalam ongkos KLIA Transit yang gue beli seharga RM 10.80 tadi. Yesus, makasih karena bekpeker gembel seperti gue bisa menikmati fasilitas VIP kayak begini.

Gue tiba di LCCT sekitar jam 8 pagi, dan Airasia yang akan mengantar gue kembali ke Jakarta akan berangkat jam 9.50 pagi. Berhubung udah check in sejak dari Jakarta, ngga banyak proses yang harus gue lakukan. Begitu gue tiba di ruang tunggu LCCT, tiba - tiba gue teringat sama kaos dan kain Bali ungu kesayangan gue. Dimana mereka ????? Gue langsung membongkar ransel dan ngga menemukan barang - barang favorit gue itu. Panik...berpikir...berpikir....astaga, ketinggalan di toilet Terminal Bersepadu Selatan !! Ahh...sebal ! Kenapa gue ceroboh banget meninggalkan barang - barang...serasa gue ganti baju di toilet pribadi ! Gue kesal sama diri sendiri...karena kecerobohan yang sangat ngga penting ini, gue meninggalkan 'teman - teman' terbaik yang selalu menjadi partner bekpekeran gue. Apalagi kain Bali ungu kesayangan yang selalu ikut kemana pun gue pergi selama ini, dan sangat multi fungsi. Pernah jadi rok di saat gue kehabisan celana, jadi selimut di tidur gue yang kedinginan, jadi alas bantal yang menampung iler gue di kala tidur, jadi tutup kepala kalo gue kepanasan disengat sinar matahari, jadi syal kalo gue pengen sedikit gaya....pokoknya kain gue itu bisa jadi segala - galanya...Smiley!

Seakan - akan jadi ada ikatan emosi antara gue dan kain Bali kesayangan gue itu....yang sekarang mungkin masih tergantung tak berdaya di pintu toilet, siap untuk dibuang oleh petugas kebersihan yang pertama kali ngelihat. Sekali lagi...sebal Smiley! Seharusnya pengalaman sebagai solo traveler mengajarkan gue untuk selalu waspada dan menjaga barang - barang gue dengan hati - hati. Tapi kali ini, kain yang biasa gue lingkarkan di leher aja bisa seenaknya gue tinggalkan.

Panggilan untuk penerbangan QZ 7691 pun terdengar. Gue bangkit dan berjalan mendekati pesawat. Gue lupakan sejenak 'tragedi' kain Bali kesayangan. Gue belajar untuk ikhlas secepat kilat. Ngga boleh berlama - lama menyesal dan menyalahkan diri sendiri. Di samping kehilangan itu, ada jutaan hal lainnya yang harus gue syukuri, yaitu liburan yang menyenangkan ini. Seru dan spontan Smiley. Banyak hal - hal yang 'ngga biasa' yang gue lakukan di liburan singkat kali ini. Salah satunya, mengijinkan diri gue untuk berbelanja. Tapi bukan itu kesenangan utama yang gue cari....hal yang cuma bisa gue dapat pas bekpekeran adalah keasyikan menjadi sendirian, menjauh dari tempat dan hal - hal nyaman yang gue rasakan selama ini, dan membebaskan kaki gue melangkah kemana pun hati gue mau. Makasih Yesus !

Friday, September 09, 2011

Pencarian Jalan Lavender

Minggu, 07 Agustus 2011

Hari ketiga di Singapura. Hujan mulai mengguyur sejak gue bangun dan menemani waktu sarapan Smiley. Seperti biasa, 6 lembar roti bakar gosong ditambah secangkir teh hangat jadi modal tenaga hari ini. Hari ini gue sarapan dengan santai, karena emang belum punya target lokasi yang pengen dikunjungi.

Sejak gue di masih di Kuala Lumpur, sebenarnya gue udah menyusun rencana kembali dari Singapura dengan dari Queen Street menuju Johor Baru dilanjut ke Kuala Lumpur, sama dengan cara yang gue tempuh dari Kuala Lumpur menuju Singapura. Tapi rencana ini mendadak berubah Smiley...tekad untuk melakukan segala sesuatu secara spontan mendorong gue untuk mengubah rencana. Gue ngga jadi naek bus dari Queen Street, tapi dari Lavender Street. Bus incaran gue adalah bus malam Transnational. Sejak 2009 gue tahu bahwa untuk tujuan Johor Baru bisa naek bus dari Lavender Street, dan kali ini target gue adalah menemukan lokasi Lavender Street itu.

Kelar sarapan, gue sempat berkenalan dengan dua orang tamu Indonesia di ABC, namanya Lia dan Rere. Mereka rencananya juga akan kembali ke Jakarta siang nanti, dengan pesawat langsung dari Changi Airport. Sambil mengisi waktu sampai keberangkatan ke Changi Airport, mereka ngajakin jalan - jalan ke Bugis Street. Baiklah...gue ikut aja...Di Bugis Junction, saat mereka sedang asyik lihat - lihat counter kosmetik, mata gue tertuju ke counter Swatch. Hati gue bergejolak, pengen lihat - lihat isinya Smiley. Tapi gue membatalkan niat, takut malah tergoda. Gue udah lama banget pengen punya jam Swatch...tiap kali dapat bonus dari kantor, gue selalu menimbang - nimbang untuk membelikan diri sendiri sebuah jam Swatch. Tapi bagian diri gue yang galak penuh perhitungan selalu melarang Smiley....alasannya karena gue masih punya jam dalam kondisi prima...yang gue beli sejak 2004 !! Udah jadi peraturan tak tertulis buat diri sendiri, kalo gue ngga boleh beli barang baru sebelum barang yang gue miliki rusak parah dan ngga bisa dipakai lagi.

Puas berkeliling di Bugis Junction, gue bertiga menyeberang ke Bugis Street. Lia dan Rere asyik melihat - lihat toko yang menjual produk kaos. Sementara gue tertarik untuk lihat - lihat toko sepatu di dekatnya. Cuma ada satu sepatu yang bikin mata gue susah untuk berpaling, sepatu bot selutut. Gue langsung berhayal, bisa menunggang Samudra dengan sepatu bot yang lumayan keren itu Smiley. Cuma khayalan doang tapinya....karena harganya mahal.

Karena keasyikan mengkhayalkan sepatu boot, gue ditinggal sama Lia dan Rere yang udah meninggalkan toko kaos. Ngga apa - apa.... gue udah terlalu sering melihat - lihat Bugis Street dan bosan. Akhirnya gue kembali ke Bugis Junction....dan ke counter Swatch! Dalam waktu 5 menit, gue langsung suka sama salah satu produk jamnya yang menurut gue imut. Gue mau beli !! Tapi berhubung uang yang ada di dompet tidak mencukupi, gue langsung berlari mencari mesin ATM, dan kembali ke counter Swatch. Sejak masuk counter, melihat - lihat, suka, mencari mesin ATM, menarik sejumlah uang dan berlari girang kembali ke counter Swatch, gue berusaha keras untuk tidak mempedulikan kata hati yang bergema - gema, melarang untuk belanja Smiley. Dan traksaksi pun terjadi...beberapa lembar Dollar Singapura tertukar dengan sebuah jam Swatch imut warna kombinasi bening dan merah. Lucu dan imut. Horeeee Smiley !!!

Puas dengan jam baru di dalam tas, langkah gue menuju Lavender MRT Station jadi ringan. Tiba di Lavendar, gue malah kebingungan mencari bus station...bahkan ngga berhasil menemukan Lavender Street. Setelah beberapa kali kesasar, bolak - balik, bertanya ke sana - kemari, tibalah gue di perhentian bus di Lavender Street Smiley. Tempatnya cuma berupa lapangan luas di mana ada beberapa bus besar parkir. Sepi.

Gue langsung membeli tiket Transnational tujuan Terminal Bersepadu Selatan, Kuala Lumpur, untuk keberangkatan jam 8 malam. Harga tiketnya SGD 32.35. Inilah salah satu kedahsyatan rasa penasaran gue. Walaupun gue sangat tahu, bahwa kalo naek bus dari Queen Street menuju Johor Baru, dilanjut naek bus Transnational dari Johor Baru tujuan Kuala Lumpur, harga tiketnya adalah RM 32, tapi gue berkeras untuk berangkat dari Lavender Street, yang harga tiketnya jauh lebih mahal, SGD 32.35. Padahal bus Transnational yang akan gue tumpangi, nantinya juga akan transit di Terminal Johor Baru untuk mengangkut penumpang.

Itu semua karena gue bertekad untuk ngerasain naek bus dari Lavender Street....cuma sekedar mengobati rasa penasaran aja. Dengan tiket di tangan dan wajah berseri - seri girang Smiley...cuma karena gue berhasil menemukan perhentian bus Lavender Street...ngga penting sebenarnya...gue pun kembali ke Bugis. Tiba di Bugis, gue mampir di Burger King untuk makan siang. Makan siang jam 4 sore....tragisnya, karena gue kehabisan uang, gue cuma sanggup membeli burger tanpa minum ! Sebenarnya gue masih menyisakan sejumlah receh SGD, tapi gue simpan di ransel.

Selesai makan, gue kembali ke ABC. Berhubung tadi pagi udah check out, gue ngga bisa mengisi waktu dengan tiduran di kamar. Ransel udah gue taruh di tempat penyimpanan sejak kelar sarapan tadi. Gue menyempatkan diri untuk mandi, dan menghabiskan sisa waktu dengan berinternetan ria Smiley.

Tepat jam 6.30 sore, gue meninggalkan ABC. ABC cuma sekedar tempat tidur buat gue...tidak ada kehangatan atau persahabatan bisa terjalin di sini Smiley. Tidak ada ruang yang memungkinkan para tamu untuk saling berinteraksi. Jadi melangkah keluar meninggalkan ABC bukan sesuatu yang berat untuk dilakukan.

Gue tiba di Lavendar Station terlalu cepat...sekitar jam 7. Untuk mengisi waktu gue bolak - balik di foodcourt yang ada di komplek V Hotel, tepat di atas Lavender MRT Station. Dengan beberapa SGD yang gue punya, gue membeli sedikit roti untuk bekal di dalam bus. Perjalanan kali ini pasti bakalan seru Smiley, karena gue akan menghabiskan malam di bus, dan akan tiba di Kuala Lumpur jam 2 pagi. Rencananya gue akan tidur di Terminal Bersepadu Selatan. Kalau Mama tahu soal ini, pasti dia akan histeris di Jakarta dan ngga akan bisa tidur sepanjang malam..ngebayangin anak perempuannya yang agak preman...naik bus malam....dengan uang recehan tersisa...kue seadanya buat makan malam...dan akan tidur di terminal bus...di negara orang ! Padahal setiap kali gue tidur di Bandara Soeta aja udah bikin Mama uring - uringan. Gue sempatkan untuk mengirim sms ke Mama, "Ma, cei bentar lagi berangkat ke Kuala Lumpur naek bus." Dan Mama ngebalas :"Hati - hati, ntar kalo udah nyampe kasih tau Mama". Pastinya gue ngga akan kasih tau...Mama bakalan stres mikirin gue sampai di terminal antah - berantah jam 2 pagi ! Smiley

Gue pun mulai berjalan santai menuju lokasi perhentian bus. Ternyata dari sini cuma ada 2 penumpang yang berangkat, gue dan seorang lelaki bule. Saat bus berhenti di Terminal Johor Baru, akhirnya bangku - bangku kosong pun mulai terisi. Perjalanan dilanjutkan menuju Kuala Lumpur.

Bus berhenti sekali di sebuah tempat peristirahatan. Lumayan untuk bisa bisa berdiri meluruskan badan, dan menghirup udara segar. Perjalanan panjang dimulai lagi, dan gue pun tertidur dengan dengan nyenyaknya Smiley.

Smiley

Tuesday, September 06, 2011

Sunny Day In Singapore

Sabtu, 06 Agustus 2011

Hari ini gue bangun agak kesiangan. Pasti karena tidur semalem terganggu sama masalah sakit perut berkepanjangan yang gue rasain.

Gue langsung melesat ke kamar mandi. ABC tuh menyediakan banyak kamar mandi, jadi gue ngga perlu repot - repot antri. Gue mandi sedikit terburu - buru karena sebentar lagi jam 10.30 pagi waktu Singapura. Itu berarti waktunya sarapan gratis di ABC hampir berakhir. Gue ngga boleh ketinggalan sarapan gratis. Rugi !

Sarapan yang disediakan alakadar...setumpuk roti tawar, margarin, selai strawberry dan nanas. Untuk minumannya, disediakan teh celup, kopi dan creamer. Sederhana. Pagi ini perut gue terisi dengan 6 lembar roti bakar plus segelas teh hangat. Banyak amaatt ?? Harus...karena semalem gue udah mengeluarkan isi perut habis - habisan Smiley.

Selesai sarapan, gue kembali ke kamar dan bersiap - siap untuk meninggalkan hostel. Mulai hari ini, aktivitas gue agak terganggu karena gue kehilangan kartu kunci semalem. Jadi setiap kali mau masuk kamar, gue harus minjem kartu kunci dari resepsionis, trus buka pintu kamar dan menahannya dengan tong sampah supaya tetap terbuka, dan lari lagi ke resepsionis untuk ngembaliin kartu kunci. Repot. Entah kenapa gue ngga dikasih kartu kunci pengganti...

Gue menikmati pagi menjelang siang dengan jalan - jalan di sekitar komplek perbelanjaan Bugis street. Tempat pertama yang gue datangi adalah...penjual durian !! Oh My God...hampir tiada hari tanpa durian ! Harga 1 paketnya SGD 2, tapi rasanya mengecewakan, ngga manis...ngga selezat durian yang gue beli di Petaling Street, Kuala Lumpur.

Puas di kawasan Bugis, gue melanjutkan perjalanan ke Marina Bay. Ngapain ? Apalagi kalo bukan absen di Merlion Park. Gue naek MRT dari Bugis station ke City Hall Station. Abis itu dilanjut dengan berjalan kaki melewati Esplanade Mall yang letaknya di bawah tanah. Muncul - muncul gue langsung ngelihat bangunan nan megah Marina Bay Sands Hotel. Merlion Park juga udah jelas terlihat, walopun gue masih harus berjalan kaki lumayan jauh.

Gue pun mendekat ke Merlion Park yang siang itu lagi dipenuhi sama wisatawan. Entah apa yang sebenarnya istimewa dengan Merlion Park ini, tapi mungkin karena patung Merlion sudah sangat dikenal sebagai icon Singapura, setiap wisatawan merasa harus berkunjung kemari buat sekedar foto - foto. Padahal cuaca siang itu panas luar biasa.

Perjalanan menuju Merlion Park ini mengingatkan gue sama perjalanan yang sama tahun 2009 yang lalu. Waktu itu keluar dari City Hall station, gue mendadak kehilangan arah. Sampai gue menanyakan arah sama pejalan kaki, seorang India bernama Anand. Anand yang mengaku sebagai face reader. Begitu gue tanya, apa yang dia bisa baca dari wajah gue, dia bilang "Luck". Amin, ya Yesus Smiley.

Abis berfoto - foto sebentar di Merlion Park, gue melanjutkan berjalan kaki ke Asian Civilizations Museum dan sekitarnya. Ngga ada banyak hal yang bisa gue lakukan di sini selain melihat - lihat bangunan gedung - gedung megah pencakar langit di dalam komplek City Hall ini.

Puas berkeliling di area City Hall, gue kembali ke City Hall MRT Station, untuk melanjutkan acara jalan - jalan siang ke China Town.

Tiba di China Town, gue berkeliling dan berkeliling....liat - liat deretan toko - toko yang menjajakan berbagai macam barang - barang, terutama souvenir khas Singapura, lebih tepatnya souvenir khas China Town, trus melihat - lihat temple India dan China di dekat situ, makan di foodcourt terdekat, dan begitu sore menjelang, gue balik ke ABC.

Digicam gue udah kehabisan baterai, jadi gue bermaksud untuk recharge digicam gue dulu. Digicam gue kehabisan baterai bukan karena keseringan dipake, tapi karena emang dari Jakarta pun gue belum charge.

Trip gue kali ini berbeda banget. Gue ngga terlalu kepengen untuk mengabadikan momen liburan atau hal - hal yang gue temui sepanjang trip. Gue pernah baca di forumnya Lonely Planet, mengenai bagaimana rasanya kalo kita benar - benar menikmati liburan tanpa 'terbebani' sama hal - hal seperti urusan berfoto ria. Itu yang gue coba lakukan sekarang, walaupun ngga sepenuhnya. Nikmat ternyata Smiley. Singapura adalah zona nyaman gue. Sekedar untuk menikmati berkeliling menyusuri jalan - jalan di sini, sudah merupakan keasyikan tersendiri buat gue. Udah jadi kayak meditasi yang bikin pikiran relaks, walaupun fisik cape. Itu yang terpenting, foto jadi urusan yang kesekian. Lagian, gue masih punya setumpuk tiket ke Singapura sampai tahun depan kok...jadi semoga ini bukan trip terakhir gue ke negara nyaman ini.

Tiba di ABC, resepsionis langsung ngasih gue pesan dari Senthil. Senthil adalah temen yang gue kenal waktu gue traveling ke Phuket, dia tinggal di Singapura. Dia datang berkunjung sejak tadi siang, dan akan kembali ke ABC begitu menerima kabar dari gue. Gue pun ke ruang internet dan menghubungi dia melalui facebook. Ngga beberapa lama kemudian Senthil tiba - tiba nongol di dapur ABC ! Setelah ngobrol sebentar, gue dan Senthil berpisah. karena gue mau melanjutkan acara jalan - jalan gue ke Orchard, dan Senthil kembali ke apartemennya yang entah dimana.

Di Orchard, gue keluar masuk mall yang bejibun di sini. Gue mampir di sebuah toko coklat dan membeli beberapa produk coklat buat oleh - oleh. Benar - benar perjalanan gue kali ini "Out of the box". Kemarin di Mustaffa market pun gue sempat belanja beberapa bungkus kacang Almond sebagai oleh - oleh buat di rumah dan buat Ony. Kali ini gue belanja lagi beberapa paket coklat. Gue langgar aturan ketat bekpekeran soal belanja. Tapi ngga apa - apa...kali ini gue emang pengen lakukan sesuatu yang berbeda.

Sekitar jam 8 malam, gue meninggalkan Orchard Road. Kaki gue udah terlalu lelah untuk melanjutkan perjalanan Smiley. Bisa dibilang gue menghabiskan sebagian besar waktu gue di hari ini untuk berjalan, dengan waktu istirahat yang sangat minimum. Tiba di ABC gue langsung mandi, berinternetan ria, trus ke kamar untuk istirahat Smiley.

Di sela - sela waktu menjelang tertidur, pikiran gue langsung melayang ke Jakarta. Apa yang biasa gue lakukan di hari Sabtu ? Biasanya dari pagi gue udah akan ke Depok untuk latihan berkuda Smiley dan bermain - main dengan anjing - anjing K9. Hari Sabtu ngga pernah terasa garing karena gue akan asyik berinteraksi dengan Ony, Samudra dan Pak Sukrin, pelatih berkuda gue. Gue menyebutnya Gank 4S : Sitanggang, Setiadi, Samudra dan Sukrin...nama yang dipaksakan banget sih sebenarnya...Smiley

Tapi Sabtu kali ini berbeda total. Naluri bekpeker malah menerbangkan gue kembali ke Singapura untuk merasakan nikmatnya berpetualang sendirian di negeri orang. Harus gue akui, sejak gue pindah kerja ke Santa Fe, baru kali ini gue ngerasa tanpa beban saat harus cuti, meninggalkan pekerjaan gue sejenak, keluar dari Indonesia, dan berpetualang. Kali ini gue bebas dari beban karena segala hal yang berhubungan dengan pekerjaan gue udah lebih terorganisir dan rapi, jadi gue bisa sangat tenang Smiley.

Makasih Yesus untuk hari yang istimewa ini. Good night !