I laugh, I love, I hope, I try, I hurt, I need, I fear, I cry, I blog...Welcome to my blog, welcome to my life !!

Tuesday, April 14, 2009

Kampanye Detik Forum

Artikel pendukung kampanye Detik Forum gue :

Car Free Day - Jakarta

Kemaren, hari Minggu (29/03) pagi, gue maen ke Sudirman – Thamrin buat ikutan nikmatin Car Free Day alias Hari Tanpa Kendaraan Bermotor. Pastinya, momen kayak gini jadi surganya para goweser and pejalan kaki sejati.

Bundaran HI jadi kayak lautan sepeda ooyyy….Para goweser, baik yang tergabung dari berbagai macam komunitas bersepeda, maupun pribadi, kumpul di situ….acara yang dibikin panitia, walopun ngga seru – seru amat, tapi cukup meramaikan suasana sih…ada acara senam bareng, lomba sepeda lambat, penampilan live band Retina, dll…


Dari sekian banyak goweser yang ada, gue tertarik untuk ngobrol – ngobrol dengan salah satunya, Pak Fauji. Gue pengen banget ngobrol sama beliau karna gue tebak – tebak buah manggis, Pak Fauji ini sudah berusia cukup lanjut, tapi masih gesit bersepeda, dan staminanya oke banget.


Pak Fauji berusia 59 tahun, dan beliau sudah pensiun dari pekerjaannya sebagai salah satu staff di kantor DPR (Senayan). Pak Fauji berbagi cerita, sebelum pensiun, beliau terbiasa menggunakan sepeda untuk berangkat dari rumahnya ke kantor yang berjarak sekitar 9 km. Kenapa milih bersepeda ? Selain untuk menghindari macet, juga sebagai olah raga untuk mengimbangi stress akibat pekerjaan di kantor. Kalo sekarang beliau, yang juga aktif dalam olah raga karate ini, masih tetap rutin bersepeda di hari Sabtu dan Minggu. Rute terjauh ? Meruya – Sentul yang berjarak 60 km satu arah. Alamaakkk…!!

Padatnya pengguna jalan di Jakarta, terutama kendaraan bermotor bukan kendala bagi Pak Fauji. Beliau pun berpendapat saat ini belum perlu dibangun jalur khusus sepeda di Jakarta mengingat ruang jalan yang terbatas. Namun beliau hanya berharap agar sesama pengguna jalan, terutama motor, lebih bertoleransi terhadap goweser.

4 jempol buat Pak Fauji !!

Kampanye Detik Forum

Ini artikel pendukung kampanye gue di Detik Forum :



Tadi pagi, seperti biasa, ngeliat beberapa goweser yang melintas di sepanjang jalan Cilandak – Fatmawati, salah satunya Pak Hendri ini, yang dengan senang hati mo berenti sebentar dan diajak ngobrol dikit. Setiap hari Rabu, beliau bersepeda ria dari rumahnya di Bekasi, Jawa Barat, ke tempat kerja di bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Total jarak tempuh pulang pergi kira – kira 80 km. Ck…ck..ck…

Waktu ditanya motivasinya milih bersepeda, jawaban Pak Hendri, yang juga salah satu anggota komunitas Bike to Work ini, adalah untuk menjaga kebugaran fisiknya dan juga kesadaran ikut berpartisipasi menjaga lingkungan dengan mengurangi polusi udara.

Saran dari Pak Hendri buat para goweser maupun yang baru mo nyoba – nyoba bersepeda terutama dengan jarak tempuh yang cukup jauh, agar selalu berhati – hati dan lengkapi diri dan sepeda dengan perlengkapan yang menunjang keselamatan bersepeda di jalan.

Thanks buat sharenya, Pak Hendri !

Horrreee...! Menang lomba kampanye Detik Forum !!!

Horreeeee......!!! Hari ini gue seneng banget...karena gue jadi pemenang lomba poster kampanye peduli lingkungan di Detik Forum versi pilihan juri. Bukan hadiahnya yang bikin hepi, tapi karena usaha gue (yang lumayan serius lho!) direspon dan dihargai. Thanks God....thanks juga buat Ony yang dah kasih ide topik, buat Pak Hendri (Bekasi), biker yang dah rela gue stop di tengah jalan arah Lebak Bulus saat berbike to work, supaya bisa gue foto dan wawancara dikit, dan buat Pak Fauzi (Jakarta), biker yang gue jumpai di Car Free Day - Jalan Sudirman beberapa minggu yang lalu, yang dengan baik hati mo berbagi cerita mengenai hobi bersepedanya. Thanks Detikers !

Ini nih poster buatan gue yang gue buat dari menggunting - gunting majalah bekas yang gue temuin di kantor !



[Kampanye Lingkungan] Ayo bersepeda, sehat ragaku, bersih lingkunganku


Ayo bersepeda !
Sehat ragaku, bersih lingkunganku

Laju sepeda kumbang di jalan berlubang
S'lalu begitu dari dulu waktu jaman Jepang…

Trit ini saya buat karna rasa salut saya pada para bikers/pengendara sepeda yang hampir setiap hari saya jumpai saat melintasi rute Depok – Lebak Bulus, dan para bikers lainnya.

Mengapa salut ? Karena menurut saya, dengan caranya sendiri mereka telah menunjukkan semangat dalam menjaga kesehatan fisik mereka, dan di saat yang sama turut berpartisipasi dalam gerakan penghematan energi, serta menyelamatkan kebersihan lingkungan dengan mengurangi polusi, terutama polusi udara.

Monday, April 13, 2009

Backpacker Wannabe : It's me !!


Gue lagi berlari di sepanjang Jalan Joo Chiat, pengen ngagetin burung - burung dara yang lagi kumpul sibuk arisan di pinggir jalan.

Walopun perjalanan gue ke Singapore dan Malaysia sangat singkat, dan jarak kedua negara tersebut ngga terlalu jauh dari Indonesia, tapi gue amat sangat bahagia dan bersyukur sama Jesus. Gue bersyukur karena diijinkan menantang dan mengukur kemampuan, nyali, dan tekad gue untuk melakukan sesuatu yang ngga pernah gue bayangkan sebelumnya : berbackpacker sendirian.

Selama ini gue cuma tahu bahwa gue adalah seorang penakut, pemalas, cengeng dengan banyak phobia, tapi entah gimana gue malah nekad mengambil keputusan untuk berpetualang dengan low budget ala backpacker.

Mendadak gue jadi bisa menyesuaikan diri dengan hal baru : tidur bareng dengan belasan orang yang ngga gue kenal, jalan kaki berkilo - kilo meter setiap harinya, ngga ganti baju seharian (malah kadang baju bekas pake, harus dipake lagi karena stok baju abis), ngga makan dengan jadwal rutin, bersosialisasi dengan cepat dengan orang - orang baru....banyak deh...I love this experience, Jesus...

Backpacker Wannabe : Pic Norak after Yoga Class


Foto gue dan Teru di eskalator Farrel MRT station, 09 April 09. Pulang dari perjalanan panjang yang melelahkan : Yoga Class dan Little India tour. Dengan gaya gembel, plus baju basah dan bau, masih tetap pede bikin pose norak. Maklum, di sini energinya udah pulih lagi, karena abis makan malam. Ngga berhenti menertawakan kebodohan masing - masing yang bermimpi pengen ke Malaka malam itu juga.

Backpacker Wannabe : Pic at Betel's door


Gue dan Teru, mo mampir ke Betel dulu buat minum (gratis) setelah Joo Chiat tour, sebelum melanjutkan perjalanan ke Sentosa Island, 10 April 09.

Berhubung udah detik - detik terakhir di Singapore, setiap momen harus dimanfaatkan buat foto - foto. Mo buka pintu aja ampe perlu pose nungging segala ! One...two...three....ACTION !!!

Backpacker Wannabe : Pic in front of The Merlion


Foto gue dan Teru di pintu masuk menuju The Merlion, Sentosa Island, 10 April 09. Yang asiknya, ada seorang perempuan staff Sentosa yang justru menawarkan diri buat motret, dan ngajakin ke situ untuk dapat view yang keren.

Ternyata..eh ternyata...si staff yang baik hati itu keturunan Singapore - Pekalongan....

Backpacker Wannabe : Pic of the Cherries


Ini foto duo Cherries : Cherry Indonesia dan Cherry Filipina, lagi nangkring di depan Former Joo Chiat Maternal and Child HEalth Clinic, 10 April 09.

Cherry Indonesia check in di Betel tanggal 5 April 09 sementara Cherry Filipina check in tanggal 9 April 09. Nama kembaran kita bikin heran dan ketawa orang - orang di Betel. Karena bagi mereka, nama 'cherry' itu sendiri one in a million, trus kok bisa - bisanya ada 2 Cherry tumplek di Betel. Udah gitu, kebetulan, si Cherry Filipino ini pilih ranjang tepat di bawah gue.

Entah karena sesama lonely backpacker ato karena nama yang sama, gue langsung nyambung dan seru ngobrol sama si Cherry ini. Oya, sesuai dengan 'anjuran' salah satu guest Jepang di kamar gue (bukan Teru), akhirnya untuk ngebedain, si Cherry Filipino dipanggil 'Sakura', karena dalam bahasa Jepang Sakura berarti Cherry. Sejak itu, gue dan Teru manggil dia dengan panggilan itu. Hebatnya, si Cherry Filipino ini udah kayak robot yang bisa disetel gitu, dia langsung respon tiap saat dipanggil "Sakura".

Menurut gue, "Sakura" jagoan backpacker banget...karena sebelum menyelesaikan perjalanannya dia Singapore, terlebih dahulu dia udah menjelajah Kamboja dan Vietnam. COOL..!!!

Yang lebih lucu dan mengherankan lagi, ternyata dia punya misi sama dengan perjalanan backpackernya ini, yaitu sebagai hadiah ulang tahun buat dirinya sendiri. Yang lebih noraksnya lagi, tanggal kelahirannya dia sama dengan Teru : 4 April. Jadilah gue, Sakura dan Teru punya something in common yang saling terkait.

Backpacker Wannabe : Pic at Sultan Abdul Samad Building


Foto di Sultan Abdul Samad Building, 8 April 09. Mampir di sini cuma buat ngadem, karena saat itu menurut gue Kuala Lumpur sedang luar biasa panas. Kehausan juga, karena persediaan air yang gue bawa dari hostel dah abis. Mumpung saat itu gue satu - satunya pengunjung yang datang, gue pun memanfaatkan jasa petugas galeri untuk motret gue.

Di galeri ini banyak dipajang foto - foto, yang katanya mengenai sejarah...ngga ngerti deh..sejarah apa yang dimaksud. Karena gue benar - benar ngga punya energi untuk berkeliling liat - liat galeri, terlebih buat baca - baca artikel yang dipajang.

Backpacker Wannabe : Pic at Sri Senpaga Vinayahar Temple


Gue dan Teru lagi di Sri Senpaga Vinayagar Temple di Joo Chiat, Jumat 10 April 09. Gue selalu terkagum - kagum kalo masuk ke temple Hindu India yang gue temui selama di Singapore ini.....Khusus di temple ini, gue, Cherry Filipino dan Teru dapat bonus : bisa ngeliat ritual pernikahan India, yang kebetulan lagi berlangsung hari itu. Khusus untuk gue pribadi, gue seneng ngebaca filosofi - filosofi yang banyak tertulis baik di tembok maupun langit - langit temple...dan favorit gue adalah yang ini :
Never think that God does not answer your prayers. Every word you have whispered to Him is written in His heart, and someday He will answer you. If you keep watching for Him and the many ways in which he does respond, you will know that in fact He answers you all the time (Paramahansa Yogananda)

Backpacker Wannabe : Foto favorit, momen favorit


Ini foto favorit gue....Gue seneng dengan foto ini karena moment dan perasaan gue waktu gue difoto. Ini foto di luar menara Petronas, setelah gue selesai tour ke Petronas Tower, 8 April 09. Perasaan gue waktu itu campur aduk..Seneng dan puas karena akhirnya bisa 'merampungkan proyek' gue ke Petronas dengan segala usaha.

Pagi di Kuala Lumpur, gue udah mulai flu dan demam, karena itu kondisi gue udah kurang fit sebenernya. Semakin buruk karna gue kurang tidur. Ditambah, gue udah mulai was - was karena 'medan' di Kuala Lumpur kayaknya berat banget...dengan lalu lintas yang padat dan rame, trus orang - orangnya yang (menurut gue, sorry to say..) kurang bersahabat.

Sebelum minta tolong tukang parkir untuk motret gue, gue sempat duduk - duduk di pinggir air mancur di depan Petronas tower. Di situ gue bengong sendirian sambil kilas balik, benar - benar gila keputusan gue untuk naek bus 12 jam perjalanan bolak - balik hanya demi Petronas ini. Tapi itulah gue, kadang keinginan dan hal yang gue lakukan mungkin aneh dan ngga penting.

Gue mikir - mikir apa yang akan gue lakukan selanjutnya...melanjutkan perjalanan atau kembali ke hostel dan istirahat disana sampai waktunya check out jam 12 ? Badan gue maunya balik ke hotel, tapi hati gue mo lanjut terus...walopun gue tau perjalanan berikutnya ngga bakal mudah. Ampe sempet nangis segala, karena gue bingung mo ngepain di Kuala Lumpur yang crowded ini ? Modal liat peta doang ngga membantu disini, setiap 200 meter gue harus nanya arah ke orang. Sementara orang - orang disini kurang friendly dan helpful.

Akhirnya gue berdiri dan memutuskan melanjutkan perjalanan, walopun dengan kondisi fisik mulai lemah, lapar, cape, ransel berat yang membebani pundak gue, cuaca panas, ketidakpastian yang akan gue temui di perjalanan gue....tapi gue pasrah doang. Waktu gue mulai persiapan perjalanan gue Januari tahun ini, gue ngga menemukan partner untuk berbackpacker ria. Di saat itu gue cuma berdoa, dan memantapkan hati gue : Ini adalah "Just the two of us" journey. Gue dan Jesus....So, walopun gue sendirian di Kuala Lumpur antah berantah itu, gue ngga akan takut, karena somehow Jesus pasti jalan bareng gue.

So, inilah foto gue, dengan mata sipit karna kurang tidur dan abis nangis. Ngga mo nyerah dan siap berpetualang di Kuala Lumpur ! Good job, Cherrry !!!!

Backpacker Wannabe : Pic of last dinner in Singapore


Ini foto waktu gue makan malam terakhir (Jumat, 10 April 09) di Singapore bareng Teru dan Cherry Filipino. Kata Teru makan malamnya harus spesial dengan menu beragam, karena ini farewell dinner buat gue. Berhubung udah kecapean seharian, kita bertiga makan malam di sekitar jalan Joo Chiat.

Backpacker Wannabe : Pic with Chelsea and Jewel (roomate)


Ini foto sebelum gue ke Malaysia, foto bareng sama roomate gue : Chelsea dan Jewel. Mereka orang Amrik, tapi kebetulan tinggal di Jepang, ngikut suami mereka yang kerja sebagai fotographer disana....Mereka orangnya nice dan baek banget...enak diajak ngobrol. Sebenernya mereka temen gue waktu di female dorm...tapi ternyata waktu gue musti hijrah ke mix dorm, nasib mereka sama ama gue, musti pindahan juga ke mix dorm juga.

Backpacker Wannabe : Pic with Teru at Farrel Station


Gue dan Teru mejeng sebentar di Farrel MRT station. Mentang - mentang baru ikutan free yoga class, gayanya pun ala yoga. Walopun udah cape, tapi tetep semangat dan ngga pernah berenti ketawa - ketiwi.

Backpacker Wannabe : My dearest friend Teru YFW


Teru YFW (Jepang). Dia tuh temen paling dekat yang gue punya selama di Singapore. Walopun sedikit gue sesalkan kenapa gue akrab sama dia justru di hari - hari terakhir gue di sana. Sebenernya Teru mulai check in di Betel sejak Senin, karna gue inget pas gue ke dapur hari itu gue udah ngeliat dia dengan tampang serius di balik laptopnya.

Besok paginya, begitu gue siap - siap mo ke Malaysia, Mr. Dan ngenalin gue sama dia. Dia ngga ngomong banyak, sampe gue ngga tau namanya dia sapa.

Begitu gue balik dari Malaysia, setelah mandi gue pun ke ruang internet buat pake free access gue. Teru mulai ngajak ngobrol....disitulah gue baru tau kalo Teru ngga bisa bahasa Inggris. Ternyata dia adalah fresh graduate dari Universitas di Jepang, jurusan Biotechnology. Menurut dia, saat ini ada 4 negara yang dia incar untuk bekerja, negara - negara yang maju dalam bidang biotechnology, salah satunya Singapore. Tapi berhubung dia belum fasih bahasa Inggris, dia akan tinggal di sana selama 3 bulan untuk belajar bahasa Inggris.

Dia nanya - nanya aktivitas gue, dan apa rencana gue keesokan harinya. Gue jelasin, tiap hari gue akan berpetualang sambil jalan kaki kemanapun. Dia bilang pengen ikutan. Ya udah...besok paginya dia mulai ikut gue ke KBRI. Awalnya gue ngga tega ngeliat dia keringetan mulu....ngga tega tapi pengen ketawa juga sih...tiap beberapa menit gue bakal nanya,"Japanese boy....are you tired now....?" Dan dia dengan polos dan ragu - ragu bakal jawab,"NO!!". Padahal handuk kecil udah melingkar di lehernya karena keringat bercucuran....

Sejak itu, Teru, yang sering gue panggil "Crazy Japanese boy", ikut kemana pun gue pergi. Pulang dari Embassy, gue bilang sama dia buat istirahat sebentar, biar sorenya bisa jalan bareng lagi....Kebetulan sore itu ada rencana gila bersama Cherry Filipino untuk yoga class, Little India, dan even Malaka....gue langsung kasih tau Teru buat siap - siapin baju dan passport. Dan tentu saja, this crazy Japanese boy nurut aza.

Kadang gue ngga tega sama dia, karena gue yakin belum tentu semua orang bisa ngimbangin tenaga dan passion gue buat jalan kaki...tapi sebenernya dia bisa bilang "STOP" kapan pun dan balik ke Betel. Ternyata ngga tuh....Gue kasian sama Teru, karena selama beberapa hari sejak dia check in di Betel, gue perhatiin dia cuma duduk serius di balik laptopnya aja...tadinya gue pikir dia males dan ngga ada rencana buat keluyuran di Singapore. Tapi kayaknya itu karena dia ngga punya teman dan karena bahasa Inggrisnya belum lancar.

Gue seneng jalan sama Teru karena dia ngga pernah mengeluh. Malah kadang cukup menghibur buat gue ngeliat gaya Japanesenya dia yang kental banget....baik gaya ngomongnya maupun gaya berpakaiannya. Paling lucu kalo gue nanyain dia sesuatu, dan dia berusaha mati - matian mengerahkan semua kemampuan bahasa Inggrisnya buat ngejawab. Dan gue bakal ngagetin dia dengan teriak "ANOOOOO...!!" Nanti ujung - ujungnya gue malah tendang - tendangan sama dia.

Karena udah dekat sama gue, keliatannya dia sedih banget waktu gue mo pulang. Di Sentosa Island pas gue lagi antri beli tiket Tiger Sky Ride dia sempat ngilang. Kebiasaan dia yang nyebelin tuh...Begitu dia nongol dengan bete gue tanya kemana dia, ternyata ke souvenir shop yang ada di dekat situ. Gue ngga nanya lagi ngepain dia kesana.

Begitu nunggu di area tunggu Tiger Sky Ride, dia buka plastik putih, isinya pembatas buku dengan gambar Merlion dan hiasan bunga kering, trus dia kasih ke gue. Katanya hadiah perpisahan. Ternyata itu yang dia beli di souvenir shop waktu sempat ngilang tadi.

Waktu gue siap - siap ninggalin hotel, dia bilang akan nulis e-mail yang banyak...termasuk janjinya dia mo ngejelasan kenapa orang Jepang ngga mo nyebutin nama kaisarnya. Penasaran gue...

See you again..and good luck, Teruuuuu !!!

Sunday, April 12, 2009

Backpacker wannabe : Last breakfast in Betelbox


Kemarin gue bangun pagi - pagi banget, karna gue mo ngejar ferry pagi dari Harbourfront. Setelah semua tas siap, gue turun untuk sarapan. Sarapan terakhir nih.....Ternyata Teru udah bangun....keliatannya Teru sedih deh karna gue udah mo berangkat. Mungkin karna itu pagi itu dia bangun pagi juga, supaya bisa sempat say goodbye sama gue.

Pagi itu gue sarapan bareng Teru dan Shin...Shin tadinya roomate gue di female dorm, asal Korea Selatan. Dia juga akan berangkat balik ke negaranya pagi itu. Kita sarapan bareng dan ngobrol - ngobrol buat yang terakhir kalinya.

Ngga lama setelah sarapan Shin pamit. Ngga lama setelah itu, gue pun pamit ke semua yang udah ada di ruang makan. Ke Dan (American), Ishak (Indonesian), Din ~stafnya Betel~ dan pastinya Teru. Sebelum gue pergi Dan bilang,"I heard that this trip is your gift for your own birthday, Cherry. Well... you made it ! Look !! You are a brave strong Batak girl...and you are also a very nice girl, that's why you have so many friends here...." Hiks...jadi tambah sedih....

Gue bilang ke Din, "Thanks, Din...I have a very wonderful moment while I'm here...you all guys have been very nice and friendly to me. Actually when I planned this trip, I have 2 choices of hostel : Inncrowd and your Hostel. At first I finnaly chose Betel because you have female dorm here. Eventhough you finally dumped me into mix dorm but I still have wonderful moment here...!"

Setelah itu gue meninggalkan hotel. Memulai perjalanan gue kembali ke Jakarta. Kali ini gue memutuskan untuk naik bus No. 30 ke Harbourfront. Sampe di Vivocity, gue langsung ke Lt. 3 untuk check in di Batamfast. Yang sempat bikin gue panik, ternyata jadwal keberangkatan pagi udah pada full, gue cuma bisa ikut yang jam 10.50. Waduuhhh...padahal flight Batam - Jakarta gue jam 13.30 waktu Indonesia. Gue ngga yakin bisa ngejar. Gue langsung SMS Pardo untuk ngasih tau mengenai ini....Tadi, pas sarapan gue sempat bilang sama dia kalo gue akan naek Batamfast jam 09.40.

Gue tambah panik....SMS gue ngga terkirim...begitu gue cek pulsa, tinggal Rp. 2,800 an. Kacauuuu...!! Gimana nih...gue sempat bolak - balik di lobby Vivocity buat nyari kios yang jual International Calling Card. Tapi gue ragu - ragu belinya, harga yang paling murah SGD 5. Huhhh...sayang bener, khan gue cuma mo pake sekitar 1 menit doang....Gue pun batal beli.

Gue milih pasrah aja...nunggu waktu boarding sambil duduk lesehan di sebuah ruangan kosong dengan view langsung ke arah perairan Singapore. Keren....! Waktunya boarding tiba, gue naek Batamfast...perjalanan sekitar 1 jam. Gue tiba di Batam, Pardo udah nunggu dengan paniknya. Ternyata dia udah nyoba nelpon gue berkali - kali...tapi gue ngga dengar...karena pas di ferry gue sempat ketiduran.

Di Hang Nadim gue masih punya waktu buat makan bentar...gue pun check in dan boarding....dan berjalan menuju pesawat Airasia yang bakal mengantar gue kembali ke Jakarta.

Saturday, April 11, 2009

Backpacker Wannabe : My COZY mix dorm room at Betel hostel


Ini foto kamar gue, yang kata Cherry Filipino mirip kandang babi...hehehehe....ada 16 orang tumplek di situ..dorm room, jadi mix antara cowo dan cewe....kayaknya hampir semua cowo yang tinggal di dalam kamar ini punya label sama : b.e.r.a.n.t.a.k.a.n. Mereka naruh barang - barang, mulai dari ransel, baju bersih dan kotor, alat mandi, makanan, di lantai begitu aja....

Walopun disediain tempat gantungan baju dan handuk, tetep aja, entah karena males ato takut ilang, pada bikin gantungan masing - masing di tempat tidur...termasuk gue...Upsz...! Look who's talking now..?!

Yang repot pas malem begitu mo tidur...beriszziikk banget...ada yang ngorok, ada yang keluar masuk kamar, ada yang nonton TV pake laptop....hehehehee......

Tapi lucu sih....karena 16 orang yang berbeda, dari negara yang berbeda, jenis kelamin berbeda, level ekonomi yang berbeda, profesi berbeda, usia berbeda, ada dalam 1 kamar dengan gaya masing - masing, tapi ujung - ujungnya justru malah berteman dan berbagi kisah kasih berbackpacker masing - masing....Cool !!!

Friday, April 10, 2009

Backpacker Wannabe : last day in Singapore

Hikss....malam ini malam terakhir gue di Singapore...hikss.....mentang - mentang hari terakhir, jadwal hari ini padat bener....seperti kemarin 3 sejoli : Teru plus 2 Cherries, bikin rencana super sibuk.

Kelar sarapan kita bertiga mulai dengan Joo Chiat tour. Kita keliling area Joo Chiat dengan jalan kaki. Lumayan...di area sini pun banyak yang bisa kita liat, dimulai dari Kuil Kwan Im, Museum Eurasian, dan temple Hindu India, yang katanya Justin, stafnya Betel sih...the second biggest temple in Singapore....

Walopun hari ini puanasszz abiezz, kita tanpa banyak istirahat, bahkan ngga sempat makan siang, langsung melanjutkan perjalanan ke Sentosa Island. Untuk sampe sana, kita naek bus no. 30 dari Joo Chiat Complex ke Harbourfront. Dari Harbourfront lanjut naek cable car. Ongkos cable car bolak balik plus tiket masuk Sentosa total sekitar SGD 20 sekian cent.

Naek Cable car awalnya bikin gue merinding ketakutan...Tapi di tengah ketakutan, gue inget sama tekad gue dari awal melakukan perjalanan ala backpacker ini : challenge myself. So, gue akan berusaha semaksimal mungkin untuk ngelewatin batas - batas kemampuan yang gue bikin sendiri selama ini.

Sampe di Sentosa dah nyaris sore, dan tujuan kita langsung Pantai Palawan, karena Cherry Filipino ada janji ketemu dengan temennya di situ.

Sebelum ngikut trem tujuan pantai Palawan, karna udah ngga kuat nahan laper ,gue dan Teru mampir di Seven Eleven dulu buat beli mie gelas. Abis itu kita naek trem, tiba di Pantai Palawan, langsung ke foodcourt. Kali ini gue beli bubur ketam item. Yeahhhh......kangen banget gue sama makanan Indonesia....padahal di Jakarta tiap hari gue liat tukang bubur kacang ijo berkeliaran, jarang banget gue beli. Ehhh, gue jauh - jauh ke sini, malah beli bubur ketan item...dengan harga SGD 1.7 !! Rasanya pun ngga senikmat yang dijual pake gerobak di Jakarta....

Pas lagi makan bubur, ujan turun...langsung lebatttt bukan maen....di situ gue dan Teru udah pisah sama Cherry Filipino supaya dia bisa enjoy time bareng temen - temen lamanya...untung ujannya ngga terlalu lama. Begitu tinggal rintik - rintik, gue sama Teru yang udah mulai bosen, langsung jalan kaki ninggalin area pantai. Ngga pake nunggu trem, karena kelamaan dan antriannya udah panjang banget. Tujuan pertama gue adalah Palawan Amphitheatre. Lumayan lha...bisa liat dan foto bareng sama burung kakatua...mumpung gratis...

Abis dari situ, kita naek shuttle bus ke Imbiah. Di Imbiah gue dan Teru masuk ke The Merlion dengan tiket masuk SGD 8. Ngga banyak yang bisa diliat di sana, tapi lumayan lha untuk ngabisin waktu. Ngga banyak yang bisa dilakukan saat itu, udah terlalu sore, sementara banyak hal yang masih harus dilakukan sore sampe malem. Abis itu, Teru maksa gue untuk naek Tiger Sky Ride, katanya dia pengen ngeliat gue histeris ketakutan lagi, kayak waktu naek Cable Car. Damnnnn..!

Awalnya gue bener - bener nolak, apalagi tiketnya lumayan : SGD 12. Tapi karna gue kasian sama Teru, yang keliatannya pengen banget naek Tiger, gue ngalah deh...ternyata begitu masuk Tiger, yang ada malah seru kok....

Selesai Tiger, kita pun pulang naek MRT. Sebenernya rencana berikutnya adalah : balik ke hotel untuk recharge batere digicam, mandi, istirahat bentar, trus jalan ke Orchard Road, trus makan malam di Joo Chiat.

Tapi akhirnya rencana batal. Gue bilang sama mereka kalo gue rasa gue udah terlalu cape hari ini, dan gue harus istirahat karena besok pagi - pagi benar gue mo berangkat pulang ke Batam. Rasanya ngga enak juga sih...karena mereka kecewa banget. Akhirnya kita pun lanjutin rencana akhir aja : cari makan di Joo Chiat Road.

Teru bilang hari ini dia pengen makan ikan yang banyak...Japanese getoo lho...udah gitu, dia pengen malam ini kita bertiga makan malam spesial sebagai acara perpisahan buat gue. Hiksss...jadi sedih....Teru nraktir makannya...gue bayarin minum doang. Abis dinner, kita balik ke hostel lagi, karna udah pada cape semua...gue pun mampir ke sini untuk pake fasilitas free access gue untuk yang terakhir kalinya....

Backpacker Wannabe : Yoga class ??

Sejak kemarin makin banyak tamu datang dan nginep di Betelbox, salah satunya cewe Filipina, Cherry juga namanya, yang kebetulan tidur di ranjang di bawah gue. Pas dia baru nyampe kamar dan beres - beres, gue sebenernya cuma mo say 'hello" ke dia. Tapi pembicaraan jadi seru...ujung - ujungnya kita langsung bikin rencana untuk sore itu. Pas lagi asik ngobrol, Jason (or something like that), Indian, ikutan nimbrung. Kita bertiga malah punya rencana lebih gila lagi.....mo ke Malaka. So, mendadak sore itu jadwal gue jadi super full : ikutan free trial yoga class, jalan - jalan ke Little India untuk liat - liat temple, jalan - jalan ke Orchard road, dan diakhiri dengan perjalanan malam ke Malaka. Gila...

Sekitar jam 5 waktu Singapore kita sampe ke kawasan dekat Bukit Timah, ke sebuah komplek kondominium, buat ikutan yoga. Seru banget...karena gue, Cherry dan Teru bener - bener baru kali ini ikutan yoga. Jadi selama kelas, kita bertiga ketawa - ketiwi ngga jelas...karena biarpun kelas yang kita ikutin tuh kelas pemula, tapi ngga ada yang bisa ngikutin gerakan yang instruktur ajarin dengan benar. Sebenernya gue sangat menikmati pengalaman pertama gue beryoga ini, tapi gue kaget aja, karna yoga ternyata sangat sulit dan melelahkan.

Kelas yoga diakhiri dengan semacam gerakan relaksasi dimana kita semua disuruh tiduran, dan instrukturnya akan memijit wajah dan pundak kita satu - persatu pake minyak aromaterapi gitu kayaknya.....Pas si instruktur mijit pundak gue, dia kaget dan menggumam sendiri.."Wow...! very tired...!" Yeahhh...emang normalnya gue harusnya nyadar betapa lelahnya fisik gue...orang lain aja bisa 'liat' itu.....but sometimes I push myself too much and don't give a damn to my own condition...!

Rencana ke Malaka akhirnya kita batalin karena kita ragu...persiapan yang terlalu buru - buru malah jadi kacau. Apalagi Toni, staf Betelbox udah ngingetin kita kalo long wiken kayak gitu kemungkinan susah nyari hostel dan bus ke sana.

Abis dari situ, kita bertiga (kita pisah sama Jason setelah kelas yoga) melanjutkan perjalanan ke Little India. Padahal saat itu baju yang kita pake udah basah keringetan setelah Yoga. Tapi karna kita masih pengen cari - cari temple di sana, sekalian cari makan, dengan baju basah dan bau, kita tetap nekad ke sana.

Little India tuh bener - bener kawasan unik.....India banget gitu lho....yang lucu, bahkan polisi di kawasan itu pun orang India !! Di sana kita ketemu 3 temple yang semuanya menurut gue unik dan keren banget....di salah satu temple, yang paling gede, malah kita dibolehin masuk, dan ambil foto - foto dari dekat. Setelah puas nyari temple, kita yang udah kelaperan akhirnya cari makan di chinese food restoran pinggir jalan.

Kelar makan, berhubung kita udah punya cadangan energi lagi, kita pun melanjutkan perjalanan dengan liat - liat di Mustafa Market. Akhirnya gue bisa menjejakkan kaki gue di sini.....Rame banget....nih market buka 24 jam, ngga tau deh...apakah mereka serame itu selama 24 jam non stop. Ngga ada yang gue beli disana...karena emang gue ngga pernah berniat belanja selama trip gue ini. Menurut gue, even di Mustafa, harga di Singapore tuh jauh lebih mahal daripada Jakarta...padahal gue ngga tau, kualitasnya gimana....so, buat apa maksain belanja...
Kali gue salut sama 'diri' gue yang ngga tergoda buat belanja - belanja...mungkin karena gue sadar, tas gue ngga bakal muat lagi buat nampung belanjaan, lagian kalaupun muat, itu cuma bakal nambah beban pundak gue...

Dari Little India kita balik ke Betelbox naek MRT dari Farrel Station ke Paya Lebar. Busyeeeettt...cape niannn....! Nyampe di Betel, gue langsung mandi...download foto bentar, trus bobo deh....malam pertama gue tidur di mix dorm, ternyata lucu juga sih...sebelum gue tidur, gue liat Japanese man yang tidur di pojok udah siap - siap mo tidur juga. Dalam 5 menit kemudian, gue udah denger dia ngorok...Oh, NOOOOO.....!!


Thursday, April 09, 2009

Backpacker Wannabe : Pemilu

Pagi ini gue bangun lumayan pagi...sekitar jam 8 an. Abis itu langsung mandi, karna hari ini gue bermaksud pergi ke Kedutaan Besar Indonesia di Singapore....sebenernya gue tau ngga bisa ikutan coblos karna ngga terdaftar di sini, tapi pengen liat aja gimana proses coblos - mencoblos di sana....

Tapi sebelumnya, gue harus proses pindahan kamar dulu....Female dorm hari ini sudah full booked, jadi gue harus enyah dari tuh kamar, beserta roomate gue yang lain, Jewel dan Chelsea...Gue musti pindah ke Mix dorm di lantai 4. Semua barang pribadi udah gue beresin, gue pun minta selimut dan sprei baru. Begitu sampe di lantai 4, sedikit shock...heheheh...Gileeeeee....!!! Di situ ada 16 ranjang !!!! Yang semua isinya cowo !!! Tipikal kamar cowo : berantakan !

Begitu gue buka pintu, gue langsung teringat sama acara kesukaan gue dulu di National Geographic, mengenai penjara di US....Kadang saking overloadnya penjara di sana, hall gym pun dijadiin penjara sementara...ratusan kasur tingkat disusun di situ...Nah, gue jadi inget itu deh....Udah kayak barak gitu....dengan tiap penghuni cowo yang naruh barangnya dengan sembarangan....OMG...

Gue pun pindahin semua barang gue ke loker yang baru dan ngeberesin ranjang gue...ritual menyebalkan lagi....pasang seprei. Kali ini gue pilih ranjang atas, deket pintu...supaya kalo ada apa - apa, gue bisa kabur...right away ! Hehehehe....Udah gitu, kali ini gue ngga dikasih kunci kamar...karna kamar ini emang ngga di kunci..Harga kamar lebih murah dikit : SGD 22.

Kelar pindahan, gue pun berangkat ke KBRI di Jalan Chatsworth bareng Bu Ade dan guest Japanese yang namanya belum berhasil gue ucapin ampe sekarang : Teku or Teru...something like that lha.....Dari semalem dia nanyain rencana gue hari ini, katanya dia mo ikut...Lucu sekaligus repot nih ngobrol sama dia...karena dia bener - bener ngga bisa bahasa Inggris, cuma bisa Japanese...so, gue kalo ngobrol sama dia pake bahasa isyarat deh...yang dibicarain pun cuma bisa yang ngga penting - penting doang : Doraemon, Sinchan, Naruto, Kokoronotomo....sangat ngga penting sekali....

Perjalanan ke KBRI amat sangat melelahkan...karna setelah turun dari bus, di daerah Orchard kita tetap harus jalan jauuuuuuhhhh banget !! Bener - bener jauh ! Untungnya sepanjang perjalanan kita ketemu dengan banyak Indonesian dengan tujuan sama, mereka pastinya mo nyoblos.

Tiba di KBRI, baru di pintu gerbang udah langsung ditolak sama petugas karna kita bukan pemilih terdaftar...kasian, udah jauh - jauh malah ditolak.....So, pemilu kali ini gue ngga bisa kasih suara deh.....ada perasaan ngga enak juga, karna dari awal ngga berniat golput lho ! Selain itu, saking niatnya gue nyoblos, gue udah nyiapin batik yang bakal gue pake buat acara nyoblos ini....tapi...hikss....ditolak !

Kita bertiga pun ngga lama - lama di KBRI...karena disana penuuuhhh banget dengan orang Indonesia yang niat nyoblos...Kali ini sampe di Orchard kita pilih naek MRT aja di Orchard station, karena kalo naek bus binun milihnya, dan kalo jalan lagi udah ngga kuat.

Nyampe di Paya Lebar station, gue mampir lagi di toko kue, dan beli sandwich tuna w/ egg seharga SGD 1.8...rasanya lumayan....Dari Paya Lebar station kita jalan kaki, dan di Joo Chiat gue mampir lagi di toko buah, beli kiwi dan plum buat nanti sore or malem....

Sekarang gue mo istirahat bentar di hostel, karna di luar sana lagi panas banget....mungkin bentar lagi gue akan keluyuran....walopun flu gue belum sembuh....antara flu atau sinus gue kambuh, entah deh....

Wednesday, April 08, 2009

Backpacker Wannabe : Flu

Malam ini gue udah nyaris teler....kecapean...dan gue udah mulai kena flu...Cuma semalem di Malaysia, fisik gue langsung drop. Mungkin gue terlalu memaksakan diri juga, ngga ada pengertian sama kondisi fisik sendiri.

Sebenernya dari pas tidur semalem gue udah mulai bersin - bersin...tapi berhubung gue cuma punya waktu sempit di Malaysia, gue jalan kemana pun. Tadi, dari Matic ke KL Tower tuh perjalanannya jauh dan melelahkan, karna menanjak. Pas di gerbang masuk KL Tower gue tetap ngotot pengen lanjut, gue pun naik free suttle bus ke lokasi KL Tower. Begitu gue mo antri tiket (MYR 38), gue putuskan ngga jadi. Gue pikir - pikir, waktu gue sempit, dan masih ada lokasi yang pengen gue kunjungin. Gue pun pulang dan naik free suttle bus lagi.

Pas di dalam suttle bus gue duduk di sebelah seorang turis Australian. Kebetulan si mister Australian ini tujuan berikutnya mo ke Petronas, so kita berdua jalan bareng karna searah, gue kan mo balik ke KLCC station. Lumayan lha, ada teman ngobrol dan berbagi info mengenai arah jalan.

Gue naik kereta dari KLCC station sampe ke Pasar Seni station. Tujuan gue kali ini adalah Merdeka Square. Gue harus berjalan kaki dengan jarak lumayan jauh. Dan yang bikin gue tambah cape adalah karna cuaca KL tadi siang panas dan kering banget. Pas nyampe di Dataran Merdeka alias Merdeka Square, kayaknya udah pada puncak kecapean gue. Merdeka Square tuh cuma berupa lapangan luas...mungkin banyak simbol - simbol Malaysia di situ, tapi gue udah ngga fokus. Fisik gue udah ngga bisa kompromi.

Di seberang Merdeka Square ada Sultan Abdul Samad Building. Bangunannya kuno, megah dan keren. Gue pun nyeberang dengan tujuan pengen neduh dulu, mengumpulkan tenaga, karna belum sanggup melanjutkan perjalanan ke Puduraya.

Gue masuk ke bagian galerinya, murni cuma mo ngadem karna ruangannya tenang dan berAC. Begitu gue udah merasa cukup, gue pun jalan kaki lagi. Dalam perjalanan gue sambil mikir - mikir...mempertimbangkan apa yang harus gue lakukan selanjutnya. Saat itu udah hampir jam 1 siang. Sebenernya sudah waktunya gue balik ke Singapore, tapi fisik gue masih lemah banget.

Gue mampir lagi di Kentucky Friend Chicken dan memesan menu seadanya, yang paling gue kenal deh...nugget sama fun fries (ini sih sebenernya French fries, entah napa di Malaysia namanya berubah). Pola makan gue semenjak di Singapore emang kacau banget...napsu makan lenyap tiap kali ngelewatin resto - resto, baik di Singapore maupun Malaysia...ada rasa aneh, jijay, gimana gitu deh pokoknya.

Abis makan, gue pun mampir di hostel gue, Grocer's. Gue bujuk - bujuk frontlinernya supaya kasih rate spesial buat gue karna gue cuma mo tidur sekitar 1 - 2 jam sebelum berangkat. Akhirnya deal, gue dikasih harga MYR 7, dari harga normal yang seharusnya MYR 15. Gue pun masuk ke kamar yang sama dengan semalam, dan nyoba istirahat dengan bobo paling lambat 1 jam.

Pas gue udah hampir tertidur, gue nyadar udah waktunya siap - siap. Gue pun mandi, isi botol aqua gue, dan langsung jalan lagi ke arah terminal Puduraya. Untungnya gue ngga perlu repot, karna di luar terminal udah banyak bus yang siap berangkat. Kali ini gue naik Plus Liner dengan harga tiket MYR 31. Di dalam bus cuma ada sekitar 6 orang penumpang. Busnya sangat bersih, elit, dan nyaman. Tapi tetap aja, gue nyoba tidur, ngga berhasil.

Proses yang harus gue lewatin sama, Check point di perbatasan, baik di Imigresen Malaysia maupun Imigrasi Singapore di Woodlands. Hari udah semakin malem...badan udah semakin loyo. Kali ini gue naik bus SBS No. 170, dan gue berhenti di sebuah MRT station, entah apa namanya....Begitu gue baca - baca rute, ternyata masih jauh banget jarak yang harus gue tempuh untuk sampe ke Paya Lebar station.

Jam 9 lewat gue sampe di Paya Lebar akhirnya. Di luar station gue mampir ke toko roti dulu, dan beli burger isi nugget ayam seharga SGD 1...Payah, makanannya ngga beres melulu.

Sebenernya gue pengen lanjut naik bus aja, karna jarak dari station Paya Lebar ke Joo Chiat tuh jauh amit...tapi gue pikir - pikir, udah terlalu malem, sapa tau busnya udah jarang...daripada kelamaan nunggu, lebih baik gue jalan kaki. Maafkan diriku, kaki - kaki malangku...

Masuk jalan Joo Chiat, seperti biasa gue akan melewati toko - toko, salah satunya toko buah segar. Gue mampir lagi...gue ngiler ngeliat harga buah plum : cuma SGD 1 per 3 biji. Selain itu gue beli buah kiwi juga, SGD 2 per 3 bijinya...Gileeee....murah bener !! Kalo di Jakarta jarang - jarang gue bisa makan buah begini, karna kalo di supermarket biasanya dia masuk kategori buah mahal. Cihuyyy....

Masuk hostel, gue lega banget...walopun harus melewati proses check in dan....yang menyebalkan, pasang sprei dulu. Urusan check in kelar, gue pun mandi, dan balik ke ruang serba guna ini. Gue siapin buah gue dan nikmatin sambil ngenet. Kadang kalo ada tampang - tampang guest yang lain yang ngiler, gue bagi deh....

Besok katanya Din, orangnya Betel, gue musti pindah ke mix dorm karna mix dorm bakal full. Walllaaahhh.........!!!




Backpacker Wannabe : Morning at Petronas

Semalam gue cuma bisa tidur bentar, karna pas jam 3 gue kebangun....Ngga lama setelah itu, di luar hostel udah mulai berisik, ngga tau ada apaan....yang jelas, mungkin karena hostel gue letaknya di kawasan pasar dan Chinatown, jadi kayaknya 24 jam ngga bakal hening.

Ujung - ujungnya gue malah ngantuk sekitar jam 5 subuhan. Jadilah gue telat bangun....akhirnya gue baru bisa keluar hostel sekitar jam 7.30 waktu KL. Gue tau, udah agak telat buat antri free tiket masuk twin tower, Petronas.

Gue pun lari - lari menuju Pasar Seni train station. Dari sini gue akan melewati 3 station (Masjid Jamek, Ding Wangi dan Kampong Baru) menuju KLCC station. Sampe di KLCC tower udah jam 07.55. Ternyata antrian udah banyak dan panjaaaaaanggg benerr !! Mungkin udah ratusan. Tapi syukur deh, gue dapat giliran naik ke twin tower jam 09.30.

Nyampe di tower, lt. 41, gue ngga kerepotan buat ambil foto, karna ada petugasnya, Edi, yang sangat membantu. Kira - kira disana setiap rombongan yang paling cuma terdiri dari 20 orangan cuma boleh menikmati di twin tower selama sekitar 15 menit, karna rombongan berikutnya udah antri.

Keluar dari Petronas, target gue berikutnya adalah KL tower, tapi sebelumnya gue mampir dulu disini, Malaysia Tourism Center (Matic), yang letaknya di jalan yang sama dengan KL tower, Jalan Ampang namanya. Kata roomate gue semalem, Oli (British) dan Sam (Kroasia), gue bisa dapat akses internet gratis disini....yang ternyata cuma 20 menit. Lumayan lha !

Hari ini rencananya ngga ampe sore - sore amat di sini, karna gue udah janjian sama roomate di Betelbox, Chelsea dan Jewel, Singapore buat jalan - jalan ke Sentosa Island hari Kamis.

So, gue bakal pergunakan waktu gue yang sempit sekarang utk mengunjung sebanyak mungkin tujuan wisata di Kuala Lumpur.

Tuesday, April 07, 2009

Backpacker Wannabe : Check In di Grocer's Inn Hostel

Begitu bus tiba di Puduraya...gue mulai panik lagi...ngga seperti yang gue bayangkan...Dan karna selama 2 hari ini gue bener - bener dimanjain dengan sistem transportasi di Singapore yang benar - benar canggih dan teratur, gue kaget begitu nyampe sini....Area Puduraya tuh puadaaat bener...! Padat sama mobil, sama rumah susun, ruko, dll.

Gue nanya sama seorang petugas berseragam, kemana arah Petaling Street. Pagi ini gue lupa ngeprint informasi mengenai hostel di Malaysia, so gue benar - benar clueless.

Gue pun menyusuri jalan yang ditunjuk...Gileeeee...KL padat bener...dan agak - agak semrawut...kayak Jakarta gitu.....gue pun jalan kaki dengan mata waspada : liat - liat petunjuk keberadaan hostel....Sebenernya gue nyari hostel yang nyediain female dorm. Tapi kayaknya susah...pencarian gue pun berhenti di Grocer's Inn Hostel.

Front officernya, dengan amat sangat ramah nunjukin kamarnya ke gue. Mix Dorm...isinya 6 tempat tidur. Saat ini gue adalah guest No. 3...2 lainnya adalah 1 cowo dan 1 cewe bule....Entah gue bisa tidur ato ngga malam ini.

Abis liat kamar, gue putuskan untuk check in di hostel itu aja, karna udah males nyari lagi. Too tired ! Ratenya murah bener : MYR 15. Tempatnya lumayan oke dengan banyak barang antik dan klasik. Sayangnya, kamar gue cuma dilengkapi kipas angin, bukan AC.

Kelar bayar, gue nanya sama Mister frontliner:
Tambah Gambar
"Sir, could you please do me one more favor ?"
"Sure...What's that ?"
"Please take my photo standing on the stairs..." jawab gue sambil nyengir...

Dengan senyum - senyum Mister Fronliner pun motret gue...Cekleeekk !! Resmi check in di hostel Kuala Lumpur !! Abis itu gue beres - beres barang, mandi, dan keluyuran nyari internet deh...

Gue harus segera balik ke hotel lagi buat istirahat karna besok pagi gue harus bangun extra cepat untuk antri masuk Petronas.

Makasih Jesus...for all these great experiences !

Backpacker wannabe : Safely arrived in Malaysia

Huaaaahhhhhhhhh.....!!!!

Makasiiihhh, Jesus....!!! Akhirnya, gue tiba di Kuala Lumpur, Malaysia dalam kondisi sehat dan tetap bersemangat ! Padahal tadi waktu masih di Singapore gue bener - bener ragu untuk melanjutkan petualangan gue ini ke sini. Hal yang paling bikin gue ragu dan sedikit pesimis adalah masalah keimigrasian.

Gue check out dari hotel sekitar jam 10 pagi waktu Singapore. Gue mampir bentar di Joo Chiat Complex buat nyari money changer. Sayangnya, money changer baik di Joo Chiat Complex maupun di ruko sepanjang jalan Joo Chiat ngga ada yang buka. Terpaksa, gue harus jalan kaki ke City Plaza. Di sana gue cuma nukar SGD gue jadi MYR 50.

Dari City Plaza gue naek bis ke arah Bugis Junction. Tiba di Bugis, karna bingung kemana harus mencari bis arah terminal Larkin, gue malah mampir di Bugis Street. Bugis street tuh kayak pasar rakyat yang jual barang - barang standard dengan harga, yang mungkin bagi Singaporean murah, tapi menurut gue biasa aja. Barang - barangnya juga ngga ada yang menarik - menarik banget sih. Di sana gue beli jus duren yang harganya SGD 2...sebenernya bukan karna gue lagi ngidam duren, tapi gue mo minta tolong sama si pelayan booth jus nya untuk ambil foto gue di Bugis Street itu.

Keluar dari Bugis Street gue sempat binun beberapa saat...karna gue bener - bener have no clue kemana harus mencari bus arah Larkin. Sebelum gue berpetualang, gue ngeprint beberapa tulisan backpacker Indonesia di blog mereka. Dan di blog itu mereka bilang bisa ambil bis arah Larkin di daerah Bugis. Tapi dimana nya ?

Gue pun turun ke Bugis Junction, ke MRT station. Still clueless....Saking putus asanya, gue pengen ambil alternatif lain : Menuju Golden Mile...Tapi baik di direction board di halte bus maupun di MRT station, ngga ada petunjuk mengenai "Golden Mile"....Gue buka - buka lagi peta gue...malah tambah binun.....

Dalam keadaan cape (ujan boo) dan putus asa, gue keluar dari MRT station...saat itu gue baru nyadar. Ternyata di Singapore itu, walaupun segala fasilitasnya sangat amat mudah dan helpful buat para turis, tapi entah kenapa gue jarang banget liat petugas keamanan ato informasi yang bisa ditanyain. Begitu gue keluar dari station, gue tambah binun lagi, karna gue ada di sisi lain dari Bugis Junction. Tepat di depan pintu keluar ada halte bus....dan di halte bus itu ada kios kecil (gue lupa jualan apa tuh kios). Mister kiosnya lagi nikmat banget makan mie, sampe keringetan. Gue nanyain deh dimana gue bisa ambil bus arah Larkin. Dia menunjuk ke arah pasar. Another pasar...bukan Bugis Street. "Behind that market...". Gue pun langsung lari ke arah sana dengan penuh kelegaan.

Tapi ternyata di balik pasar itu ngga ada terminal atau pun petunjuk bahwa di situ ada bus stop or something like that. Tambah panik....Gue pun jalan ke arah lampu merah...ngga tau mo ngepain...Eh, pas gue lagi nunggu giliran buat nyeberang gue liat di kejauhan (lupa nama jalannya), ada bus....Gue lari ke arah situ, dan ternyata benar...di sanalah ternyata tempat ngambil bus/taxi arah Larkin. Gue pun naik bus Causeway Link, dengan ongkos SGD 2.5 saja.

Perjalanan sekitar 30 menit....dan saat yang gue takutkan tiba...bus berhenti di perbatasan Singapore - Malaysia, dan gue harus turun untuk checkpoint di Imigrasi Singapore. Petugas imigrasinya sangat ramah dan dia nyebut gue "brave girl" karna gue jalan sendirian. Gue cuma jawab, " You are the second Immigration officer who said that, Sir....The immigration officer in Harlbourfront also said the same. Wish me luck and have a nice day !"

Selesai checkpoint, gue harus nunggu bus Causeway link berikutnya...sebenernya gue bisa aja pilih lanjut dengan bus manapun...tapi berarti gue musti bayar lagi. Bus datang, gue naek....baru 5 menit duduk, bus berenti lagi, dan gue harus turun lagi....kali ini check point di Imigresen (sumpeh...begini tulisannya !!) Malaysia. Di sini deh gue makin deg - degan.... But as I always believe...Jesus is always be with me...no problem at all di tahap ini. Saking girangnya, gue tanpa tau malu (as usual), minta tolong imigresen officernya buat foto gue. Cekleekkk !!! Resmi diterima di Malaysia !! Horeeee...!!

Perjuangan belum berakhir, karna gue musti menuntaskan perjalanan ke Larkin (Johor Baru). Begitu bus tiba di sana, seperti yang udah gue prediksi, banyak calo menyambut penumpang bus yang baru turun.....gue belagak cuek ngelewatin beberapa loket tiket yang dipenuhin calo dan bujuk - bujuk supaya beli tiket bus mereka....Gue sengaja ngelewatin mereka semua dan mampir di McDonalds (agaaaiinnn..?) Di sana gue beli cheeseburger (again). Waktu di imigresen gue sempet nanya di booth tourism Malaysia, gue minta rekomen mereka the best bus yang bisa gue naikin, dan mereka bilang : Plus Liner atau TransNational....Gue pun beli tiket TransNational seharga MYR 31, yang kebetulan langsung berangkat.

Total perjalanan sekitar 5 jam, dengan 2 kali berhenti di tempat peristirahatan....Herannya, ngga seperti biasanya, gue ngga ngerasa cape, justru excited. Gue pengen nyoba tidur, kayak penumpang lainnya, tapi ngga bisa. Ngga sabar buat sampe di Puduraya Station dan mulai petualangan gue.

Perjalanan gue hari ini benar - benar amazing...apalagi begitu dari kejauhan gue udah mulai liat menara Petronas....It's amazing that God gives me the chance to see that tower straightly.

Backpacker Wannabe : Preparation to go to Malaysia

Hari ini bangun lumayan pagi....sekitar jam 8 gue udah kelar mandi, dan sarapan. Sekarang lagi browsing - browsing...persiapan nih...hari ini rencananya pengen ke Malaysia. Lagi pelajarin rutenya bis nya dulu, sekaligus tourist sites yang perlu gue kunjungin di sana. Dengan waktu super terbatas, tentunya....

Rencananya gue cuma akan bawa sebagian aja barang gue, karna maunya sih gue cuma semalem aja di sana. Ransel akan gue kosongin sebagian, trus gue bawa. Gue akan sewa loker di Betel...murah kok, cuma SGD 2 per hari.

Mungkin nanti gue harus mampir ke Joo Chiat Complex, karna gue mo nyari money changer dulu. Waktu di Jakarta gue belum mantap pengen ke Malaysia, so gue cuma siapin Myr 100. Walopun katanya biaya hidup di sana jauh lebih murah dari Singapore, tapi tetep aja...gue musti jaga - jaga nih..

Sarapan gue udah kelar...gue akan berkemas...ngurus loker...gue siap berangkat deh..!! Kata si Anand kemarin yang ngakunya face reader, yang dia bisa baca dari face gue adalah 'L U C K'. Yeaaahh...wish me luck !!! Mr. J, as always, is always be with me !

Monday, April 06, 2009

Backpacker Wannabe : Finding Merlion Park


Pagi ini gue bangun kesiangan. Itu karna gue amat sangat kecapean kemarin. Pas gue liat jam ternyata udah jam 8, yang berarti jam 9 waktu Singapore. Berat banget rasanya untuk ninggalin kasur gue...kaki gue makin terasa nyut - nyutan...saking pegalnya mungkin ampe kebal ama Voltaren.

Abis mandi gue kembali ke ruang bawah...ngga ngerti nih ruangan sebutannya apaan...kayak perpaduan ruang tamu, ruang makan, dapur, frontline, ruang internet, semua disini...Makanya itu, rasanya tinggal di hostel ini homy banget...karena biasanya kalo pada ngga keluyuran, tamu hostel pasti ngumpul disini.

Gue nyiapin sarapan sendiri...hostel gitu lhooo ! Pagi ini gue pilih sarapan dengan 3 lembar roti gandum, buah jeruk plus teh manis. Selesai sarapan, nyuci piring dulu (kasian deh gue...jauh - jauh ke Singapore, nyuci lagi...nyuci lagi...). Trus, gue bayar kamar untuk hari ini. Sebenernya tadi pas masih di kasur gue udah mikir - mikir...hari ini pengen pindah hostel ke Inncrowd. Bukan karna ngga puas sama Betel, cuma gue pengen nyobain beberapa hostel selama di Singapore ini. Tapi ngga jadi. Selain karna gue udah ngerasa nyaman banget di Betel, gue juga ngerasa belum sanggup untuk bawa - bawa ransel gue untuk pindahan. Apalagi gue belum tau, tepatnya di mana Inncrowd itu.

Kelar urusan pembayaran, gue cabut, meneruskan kisah petualangan amatiran gue. Rencana gue awalnya untuk hari ini gue akan ke Merlion Park dan Sentosa Island. Untuk ke Merlion Park gue naek MRT dari Paya Lebar ke City Hall station. Abis itu, gue tinggal jalan kaki. Pas jalan kaki session inilah gue sempat kesasar. Maklum deh, kayaknya City hall station tuh letaknya di pusat kota. Gue jadi binun. Gue nanya ke beberapa orang, terakhir gue nanya ke seorang pendatang juga, namanya Anand, yang ternyata emang searah ama gue, walopun dia bukan mau ke Merlion Park.

Sebelum ke Merlion Park, gue harus ngelewatin Esplanade Theatre....theatre yang bentuknya kayak durian. Begitu dari kejauhan gue udah ngeliat si Merlion, gue langsung kegirangan, dan minta tolong si Anand untuk motret gue dengan latar belakang Merlion.

Abis itu gue ama Anand pisah, meneruskan perjalanan masing - masing. Gue ke Merlion park tentunya.....Cuaca pas gue tiba di sana panas bukan maennnnn.....Di sana gue minta tolong ke beberapa orang untuk motret gue....abis dari situ gue nyeberang ke Asian Civilization Museum. Tempatnya keren banget...karna perpaduan antara gedung - gedung perkantoran, sungai, taman, jembatan bersejarah, taman kota yang amat sangat rindang dan luas, dan museum itu tuh....Sebelum masuk museum gue istirahat dulu di bagian depan museum....pegal. Gue istirahat sambil jajan es krim durian di dekat situ.

Pas gue lagi asik nikmatin es durian, datang mendekat seorang bapak yang gue temui di Merlion park tadi. Si bapak tua Singaporean ini salah satu korban, yang gue mintain tolong buat foto session. Gue ngobrol cukup lama sama si mister Singaporean, ternyata dia ke museum itu untuk ngeliat acara khusus yang lagi diadain di sana....Tapi berhubung ada HTM yang harus dibayar : SGD 8, gue ngga minat ikutan liat.

Dia nanya tujuan gue berikutnya apaan. Gue bilang Sentosa island. Dia ngga rekomen ke Sentosa hari ini, karna kalo kesana, menurut dia, asiknya tuh seharian.

Pas ngobrol - ngobrol mengenai daerah Little India, dia rekomen untuk kunjungin temple India yang sangat keren dan banyak dikunjungi turis di daerah Little India. Gue langsung semangat dan setelah pamit sama si bapak tua, gue pun melesat ke City Hall station.

Di City Hall gue harus ambil MRT ke station transit...Dhoby Ghaut station namanya. Dari Dhoby Ghaut gue ganti ke MRT NEL (north east line), tujuan Little India. Sayang, gue apes...nyampe di sana ujan lebat bukan maen. Trus, di pintu keluar gue sempat nanya ama seseorang...di situlah gue nyadar, betapa bodohnya gue tadi ngga nanya ke mister Singaporean yang gue temuin di museum, apa nama temple yang dia maksud. Akhirnya gue cuma bisa bertanya, "Hello, Sir...could you please tell me where is the famous main temple here ?"...trus orang yang gue tanya nunjuk ke suatu arah. Gue pun berlari - lari ngelewatin ujan menuju arah yang di maksud. Ternyata nama "Little Indian" tuh harafiah sekali...ini emang wilayah India. Semuanya serba India. Ampe spanduk nama salon pun lengkap dengan fotonya Aishwarya Rai. Ngga mungkin kan Aishwarya Rai pernah ngeblow rambut di salon model ruko kayak gitu...

Berhubung hujannya udah terlalu lebat, gue berenti di sebuah tempat. Di situlah gue berdiri, di seberang sebuah kuil, sendirian...nyaris basah total. Seorang kakek lewat di depan gue, langsung aja gue teriakin "Hello, Sir....may I know, where is the location of the biggest main temple here ??!!!". Entah karna dia iba ngeliat gue yang obviously kesasar, dia berenti. Akhirnya dia nemenin gue neduh di situ selama kurang lebih 45 menit. Ternyata mister India ini usianya udah 82 tahun. Dan dia kerja partime jadi kurir di toko obat. Orangnya baek, dia ngasih gue direction mengenai Little India. Yang mengejutkan adalah pas dia bilang ternyata temple yang ada di seberang gue bukanlah temple yang dimaksud. Temple utama di daerah itu ada di arah yang berlawan justru....Oooooo eeeM Geeeee...!!! perjuangan yang sia - sia....parahnya lagi pas dia bilang kalo semua temple di Little India baru dibuka untuk umum setelah jam 4 sore. Perfeeeect disasterrrrr...!! Gue bilang ke mister India kalo gue ngga mungkin nunggu, karna itu masih 2 jam lagi, gue mo pulang aja. Mister India ngasih tau gue arah pulang kalo naek bis, dia malah ampe nawarin payungnya dia segala. Gue ngga tega ngeliatnya, gue bilang bakal nunggu aja. Pas lagi ngobrol, dia didatangin sama seorang laki - laki laen, yang kayaknya bos toko obatnya dia. Dia pun pamit sama gue. Tinggallah gue sendirian lagi di situ, 75% basah, binun, putus asa...di negara India kecil itu.

Gue nunggu lagi....dan begitu ujan sudah mulai reda, gue punya lari sekencang - kencangnya ke Little India station. Kecewa. Gue pun naek MRT lagi, kali ini gue pengen berenti di China Town station. Tanpa tujuan jelas. Tiba di sana, gue binun, karna modelnya kayak kawasan bisnis banget....dari kejauhan gue liat di China Town Point ada logo McDonalds. Gue pun langsung ke sana, karna perut gue udah lumayan laper. Di sana gue cuma beli double cheeseburger seharga SGD 2,5. Lumayan kenyang....gue masih ragu buat nyoba makan lokal. Yang parah, malah gue ngga ada napsu sama sekali untuk nyoba makanan sini. Kelar makan, gue memutuskan untuk balik lagi ke MRT station. Jadi kalo dipikir - pikir gue, jauh - jauh gue ke ChinaTown ini cuma buat beli Mcdonalds. Anehh....

Gue pun naek MRT arah pulang ke Paya Lebar station. Kali ini karna udah terlalu cape, gue pengen naek bis aja. Gue nunggu di halte Singapore Post office. Gue pun baca - baca direction board mengenai arah dan nomor bis. Gue akan naek nomor 155, karna gue liat dia akan lewat Sims avenue dan Joo Chiat. Apes lagi...apes lagi....walopun tadi tuh bus udah sempat berenti di Geylang Serai, ternyata tujuannya ngga seperti yang gue harapkan....ke somewhere yang gue ngga kenal dan bikin gue panik. Gue akhirnya turun, in the middle of nowhere. Nyebrang jalan, untuk ambil bis lainnya. Liat - liat direction board lagi. Cape...panas...kali ini ambil bis nomor 40, karna sesuai petunjuk bis ini akan lewat Joo Chiat Complex. Berhubung bisnya kosong, gue dengan leluasa bertanya sama sang sopir...ujung - ujungnya gue minta ama dia supaya dia kasih tau gue kalo nanti udah sampe Joo Chiat complex, dan gue pun duduk tenang di belakang Pak Sopir yang sedang bekerja... mengendali bis supaya baek jalannya. Heeeyyy...!!! Tuk..tik..tak..tik..tuk..tik...tak..tik...

Begitu turun dari bis, kembali gue harus berjalan...dan berjalan...dan berjalan lagi.....padahal hari ini kayaknya energi gue udah terkuras banget...karna jarak tempuh yang super jauh, kecewa karna nyasar mulu, dan juga karna cuaca yang extrem bener.

Nyampe di hotel gue punya tiduran bentar, istirahat kaki, mandi, dan here I am...ngenet dulu. Malam ini gue ngga mo terlalu cape, karna besok rencana pengen check out dan kabur ke Malaysia. Nyiapin kondisi fisik dulu...terutama nyiapin nyali...many people say that Malaysian is not too friendly....all the best for my journey lha...God will always be with me !

Backpacker Wannabe : Night at Singapore

Setelah mandi dan istirahat sebentar di Betel, gue berniat jalan - jalan nikmatin malam hari di Singapore. Gue pun nanya - nanya ke Liong, front officernya Betel, mengenai rute - rute yang bisa gue kunjungin di malam hari. Kali ini gue tertarik untuk jalan ke Orchard Road....di situ ada Takashimaya, Lucky Plaza, Paragon....ngga ada yang spesifik mau gue lakukan disini sebenarnya, cuma ngisi waktu di malam hari.....Liong udah kasih tau gue direction utk ke Orchard, tapi tetep aja gue agak takut....khan udah malem dan gelap, gue takut ngga bisa menghapal jalan kalo gitu...Untungnya, di halte City Plaza naiklah 2 orang, yang gue yakin banget pasti orang Indonesia. Bener ternyata...gue kenalan dan ngobrol banyak sama mereka...namanya Wati dan Ibu Tuminah, yang udah 2 tahun kerja jadi TKW di Singapore...karna perjalanan cukup jauh, kita bertiga bisa ngobrol - ngobrol banyak. Kebetulan Ibu Tuminah ini bakal turun di halte yang sama ama gue...

Di halte deket Orchard gue turun dan pisah sama Ibu Tuminah. Sendirian lagi di Orchard yang rame banget...Tiap kali gue mo ambil foto, gue dengan (sok) pede (atau ngga tau malu ??) bakal minta tolong orang...sapa pun yang gue liat potensial...buat gue suruh.

Sebenernya si Carol minta di cek, adakah Louis Vuitton diskon saat - saat begene...gue sempet masuk ke Takashimaya....cuma, karna gue males utk melanjutkan perjalanan model window shopping kayak gitu, gue pun keluar lagi...

Ngga lama kemudian gue balik. Sebenernya masih jam 8 malem...tapi berhubung gue belum tau jalan pulang, maksudnya bis apa yang gue harus naikin untuk arah balik ke Betel, lebih baik gue pulang awal....Nyampe di Joo Chiat Road, ternyata daerah ini malah tambah hingar bingar di malam hari....Waaaalllaaahh !! gue baru tau, kalo daerah Joo Chiat, Geylang dan sekitarnya ini red line areanya di Singapore...bar dan diskotik di mana - mana...berizzikk...Apa boleh buat, walopun kamar gue di lantai 2, tapi tetep aja, suara dugem di luar sana, nyaring terdengaaarr...!!

Pas mo tidur, gue sempet binun sendiri..gimana ngga, ini pertama kalinya gue bakal berbagi kamar dengan tamu - tamu lainnya, yang ngga gue kenal sama sekali. Gue sempat kenalan dengan salah satu tamu kamar, namanya Ibu Ade, yang kebetulan orang Indonesia juga. Itu bikin gue lebih tenang sih. Gue ragu, bisa tidur ato ngga malem itu...tapi mungkin berhubung gue amat sangat lelah dan pegel....gue bisa tidur pulas juga....tapi sebelumnya gue ngga lupa ngolesin buanyaaakk Voltaren ke kaki - kaki gue yang malang.

Backpacker wannabe : Batam - Singapore

Dari pelabuhan Batam Center gue naek Batamfast ke Harbourfront, Singapura. Seaportax Rp. 56 rb. Ngga ngerti tuh itung-itungan kursnya berapa, karna setau gue kalo pake SGD gue cuma perlu bayar SGD 7.

Sampe di Harbourfront gue harus lapor diri dulu ke pihak imigrasi setempat. Kebetulan gue dapat petugas yang ramah banget, yang nyebut gue "brave girl" begitu dia tau gue travelling alone, by myself. Urusan imigrasi kelar, mulailah gue binun urusan MRT. Gue pengen buru - buru sampe ke hostel yang gue incar, supaya bisa istirahat. Kaki gue udah nyut - nyutan...maklumlah...selain perjalanan gue lumayan panjang, badan gue juga dah pegal bawa ransel super berattt...Di Harbourfront gue beli tiket terusan, EZ. Abis itu gue mulai perjalanan gue nyari Betelbox Hostel. Naik MRT tuh sangat membantu buat orang awam kayak gue, karna semua petunjuk jelas dan semuanya tuh teratur. gue turun di Station Paya Lebar. Sayangnya, gue sempat salah nemu jalan keluar station...jadilah kaki gue yg udah loyo ini musti berjalan extra.

Di jalan gue musti banyak nanya...kasiannya, banyak ternyata orang yg gue tanya itu sama - sama traveller...jadi sama - sama binun...Akhirnya, setelah berjalan jauh, ketemu juga si Betelbox ! Di petunjuk yang gue print, katanya dr Paya Lebar station total jalan kaki cuma sekitas 15 menit ! Boongggg !!! plus acara nyasar, kayaknya gue ada di jalanan selama 1 jam!

Di Betelbox ini mereka punya slogan "home when you are away from home"...bener banget tuh..! gimana ngga, begitu sampe, trus check in, bayar...gue cuma dikasih 1 sarung bantal, 1 sprei, dan 1 selimut. Jadi gue harus pasang dulu tuh sprei...padahal gue udah cape benerrrr....pengen cepet - cepet loncat ke kasur.

Biaya nginep per malammnya SGD 23. Murah meriah..maklumlah...backpacker hostel...Jadi 1 kamar isinya banyak ranjang. Gue sendiri pilih yang female dorm. Dengan bayar segitu, gue boleh pake fasilitas internet free selama 30 menit per harinya. Selain bayar segitu, gue juga kudu deposit SGD 10 buat kunci kamar, dan SGD 10 untuk gembok loker, yang akan dikembaliin ke gue pas gue check out, asalkan gue ngga ngilangin tuh kunci. Buseeett....

Setelah mandi dan istirahat gue memutuskan utk jalan - jalan sekitas Joo Chiat...di sepanjang jalan (syukurnya) banyak toko buah...Jadilah gue mampir buat beli beberapa buah potong. Gue masih takut makan malam di sini, takut ngga cucok sama perut gue yang super duper sensitif ini.

Setelah berjalan cukup jauh, tanpa tujuan...akhirnya gue balik ke Betelbox....Gue boboan bentar...kasian kaki gue, udah terlalu cape. Maklumlah....backpacker amatiran.

Sunday, April 05, 2009

Backpacker wannabe : Batam here I come !!


Hari ini super seru....pagi - pagi buta gue udah brangkat menuju pangkalan bus Damri di terminal bus Pasar Minggu. Jam 4 subuh bus brangkat, sampe di Bandara Soekarno Hatta sekitar 45 menit kemudian. Terlalu cepat sebenernya...karna pesawat gue ke Batam baru bakal berangkat jam 06.40. Untungnya Airasia ngga delay...malah herannya gue telat boarding...Selama di dalam pesawat, cuma bisa berdoa dalam hati. Ketakutan. Maklum, udah berabad - abad ngga naek pesawat. Kali ini, sendirian pula. Udah gitu, pas take off, selama perjalanan maupun pas landing, "kasar" banget....penumpang jadi kayak dipaksa dangdutan, goyang - goyang mulu...Segala macem persiapan gue buat di dalam pesawat : snack, novel Paulo Coelho, ngga ada yang gue gubris semuanya. Boro - boro mikirin baca, pura - pura tidur aja gue gak bisa, karna tegang mulu. Padahal hari ini kondisi gue benar - benar kurang tidur. Semalem baru bisa tidur jam 11 malem kayaknya. Sementara jam 2 pagi gue udah bangun untuk siap - siap.

Akhirnya, pesawat bisa landing safely. Makasih Tuhan...!! Dan gue tiba di bandara Hang Nadim, Batam. Pas gue tiba, masih sepi, karna ternyata pesawat yang gue tumpangin tuh pesawat yang mendarat pertama di bandara itu hari ini. Setelah nunggu 1 jam, akhirnya Pardo jemput gue. Keluar dari bandara, foto dulu buat kenang - kenangan. Begitu keluar dari Bandara gue terheran - heran...heran ngeliat Batam yang gue pikir selama ini cukup metropolis ternyata....ternyata....

Di bandara gue sempat beli tiket pp Batamfast seharga SGD 18. Gue sengaja bayar pake SGD karna di Batam ternyata kurs nya sadis amat : beli di Rp. 7,800.

Dari bandara gue and Pardo langsung ke Batam center, pelabuhan penghubung antara Batam and Singapore. Sempat makan bentar di Es teler 77, abis itu langsung check in. Pas check in sempet sedih, dan meneteskan sedikit air mata..tes...tes....Abis, selain sedih harus say goodbye sama Pardo, ditambah lagi sama rasa takut and was - was selama di perjalanan dan begitu sampe di Singapore nanti. This is my very first time, gitu lho...and I'm alone...!!! hikss...!