I laugh, I love, I hope, I try, I hurt, I need, I fear, I cry, I blog...Welcome to my blog, welcome to my life !!

Monday, November 21, 2011

Pelajaran 3 : Bermimpi + Berdoa + Berusaha

12 November 2011

Gue bangun hampir jam 9 pagi...telat ! Padahal gue ada janji ama Pak Helmi untuk berangkat menuju Langkawi Geopark jam 9 pagi. Gue langsung ngebut mandi dan siap - siap, ngga lupa minum vitamin C. Perjalanan hari ini bakal lumayan panjang.

Gue tiba di Langkawi Geopark, tepatnya di Oriental Village, sekitar jam 9.30 pagi. Masih ngga terlalu ramai. Gue langsung menuju loket penjualan tiket Cable Car yang akan mengantar pengunjung mencapai Sky Bridge di Gunung Mat Cincang, dan membeli tiket seharga RM 30. Antrian Cable Car - nya panjang amat ! Sepertinya ada gathering karyawan gitu...

Sepanjang antri hati gue berdetak kencang, menyimpan rasa takut mendalam. Cable Car ?? Gue jadi teringat sama pengalaman gue naik Cable Car menuju Sentosa Island, di Singapura. Saat itu gue bertiga, ama Teru dan Cherry Sakura. Gue diserang rasa takut luar biasa ampe histeris begitu pintu cable car menutup dan mulai berjalan. Teru ketawa dan sengaja menghentak - hentakkan badannya yang tambun, biar cable car serasa bergoyang dan otomatis gue tambah takut, dan berhasil !

Lalu sekarang ? Gue akan sendirian, menuju puncak gunung...Alamak, bakal kayak mana rasanya nih ? Gue berkeringat dingin dilanda rasa takut yang menggebu - gebu. Apalagi saat ujung antrian makin mendekat. Pengen mundur, ngga mungkin ! Rasa penasaran gue udah tak terbendung. Pengunjung diminta berbaris, yang setiap barisnya berisi 6 orang. Gue ada di antara sepasang turis asal Timur Tengah, dan sisanya adalah rombongan gathering karyawan. Begitu cable car tiba, gue pikir hanya untuk si pasangan Timur Tengah. Ternyata semuanya disuruh masuk. Horeeee...Yesus super baik !!

Sepanjang perjalanan menuju puncak Gunung Mat Cincang, jantung gue berdegup kencang bukan main. Untungnya, gue duduk di antara 3 peserta gathering karyawan, dan mereka dengan ramah memulai pembicaraan. Betapa terkejutnya mereka begitu tahu kalo gue asal Jakarta. Obrolan ringan dengan mereka lumayan mencairkan ketegangan gue. Cable car pun tiba di Gunung Mat Cincang. Gue melihat - lihat sekeliling, dan setelah puas menuju ke Sky Bridge.

Berhubung masih pagi Sky Brigde masih lumayan sepi dan dingin banget. Walaupun gue berdiri di atas jembatan yang tingginya 700 meter di atas permukaan laut, yang bisa gue rasain cuma senang bukan main. Waktu Air Asia Indonesia bikin kuiz Paintball World Cup 2011, peserta diminta berkhayal, apa yang pengen dilakukan di Langkawi. Sky Bridge ini jadi bagian utama dari khayalan gue itu. Gue senang memandangi langit, itu alasannya. Dan sekarang gue berdiri di atas sky bridge yang gue khayalkan. Belum habis heran dan takjub gue....selama ini cuma bisa berkhayal, dan tiba - tiba Yesus, melalui Air Asia, mewujudkan khayalan gue itu.

Di sky bridge ini, gue ngga kesulitan dalam berfoto. Awalnya gue minta tolong sama seorang pengunjung untuk memotret gue. Kemudian, mungkin karena si pengunjung baik hati ini ngerti kalo gue traveling sendirian, berikutnya justru dia beberapa kali menawarkan bantuan untuk memotret gue. Makasih Yesus...ada orang baik hati yang Yesus kirim untuk bantu gue. Di saat gue antri cable car untuk kembali ke Oriental Village, gue bermaksud menunggu sebentar sampai rasa cape hilang dan detak jantung kembali normal, setelah perjalanan melelahkan dari Sky Bridge menuju 'halte' Cable Car. Dan, gue bertemu sama pengunjung baik hati itu lagi ! Dia ngajak gue berdiri di barisan yang sama. Gue pun lega, karena menemukan teman naik Cable Car.

Tiba di Oriental Village gue menyempatkan diri mampir ke Animal Farm untuk bermain dan memberi makan rusa - rusa, lalu ke kandang gajah raksasa yang ada di dekat animal farm. Senangnya....tanpa gue duga, di Langkawi ini pun gue bisa ketemu sama sahabat besar kesayangan, gajah.

Dari Oriental Village gue berjalan kaki menuju kawasan air terjun. Jaraknya lumayan jauh....dengan pemandangan kiri - kanan berupa pepohonan rindang. Kendaraan yang lalu - lalang pun hanya sesekali. Benar - benar sepi. Tiba di kawasan air terjun, gue disambut jalan menanjak menuju air terjun. Tiba di air terjun paha gue terasa pegal sepegal - pegalnya Smiley. Gue pun beristirahat di air terjun dengan merendam kedua kaki lelah di dalam air yang jernih dan dingin.

Sebenarnya, dari air terjun gue pengen lanjut ke Telaga Tujuh. Telaga Tujuh juga jadi bagian dari khayalan gue. Tapi sayangnya gue udah janjian ama Pak Helmi jam 1 siang di Oriental Village.

Dalam perjalanan kembali ke Oriental Villa, iseng - iseng gue mencoba ber - hitchiking ria. Gue berusaha mencari tumpangan sampai ke Oriental Village dengan memberhentikan mobil yang lewat. Berhasil !! Sebuah mobil dengan pengemudi yang baik dan ramah bersedia memberikan gue tumpangan. Kalau Mama tahu mengenai ini pasti bakal marah besar, karena Mama selalu berpesan "Hati - hati, Cherrr...apalagi ama orang yang baru dikenal !!!" Tapi khan gue penasaran pengen ngerasain hitchhiking walaupun sekedarnya.

Pak Helmi dan taksinya mengantar gue kembali ke guest house. Pak Helmi yang baik hati memberikan rate diskon untuk jasa antar jemputnya, yaitu total cuma RM 40. Padahal normalnya mencapai RM 46. Tiba di guest house gue langsung mandi dan bersiap - siap. Gue akan ikutan Island Hopping Tour dan akan dijemput jam 2 siang.

Island Hopping Tour ini mengajak para pesertanya mengunjungi 3 pulau dengan menggunakan perahu mesin : Dayang Bunting, Beras Basah dan Singa Besar. Walaupun tanpa didamping pemandu wisata, dan sendirian tentunya, tapi gue sangat menikmati tournya, karena pulau - pulau yang dikunjungi indah dan masih sangat sepi. Rasanya pikiran gue benar - benar disegarkan dengan menikmati pemandangan pantai di pulau - pulau ini.

Tour berakhir di sore hari, dan begitu tiba di guest house, yang langsung gue lakukan adalah....mandi lagi. Selesai mandi, gue meninggalkan guest house menuju Jalan Pantai Tengah. Walaupun untuk menuju ke sini gue harus berjalan sangat jauh, tapi entah kenapa gue menyukai rutinitas ini. Gue akan mampir ke toko buah, trus nanti sambil ngemil buah gue akan berjalan dan berjalan terus. Ngga lupa mampir di The Zon dan toko - toko sekitarnya, cuma demi ngeliatin coklat - coklat terhampar menggoda Smiley, seakan - akan gue bisa kenyang cuma dengan ngeliatin display coklat - coklatnya.

Setelah cape dan kelaparan, gue mengambil arah pulang ke guest house, dengan terlebih dahulu mampir di Wan Burger. Wan Burger menyajikan burger yang menurut gue fresh, lezat dan harga terjangkau. Malam ini gue membeli double beef burger dan segelas es teh manis. Harganya RM 5.2. Murah khan ?

Selesai makan, gue langsung melanjutkan perjalanan kembali ke guest house. Tiba di guest house, gue bermain - main sama Kacang, Bandit dan Cumi. Pak Zackry yang juga penyayang anjing menemani gue bermain - main sama ketiga anjingnya yang gendut dan pemalas. Pak Zackry dengan bersemangat bercerita banyak hal mengenai kecintaannya sama anjing. Saking bersemangatnya, waktu gue sedang mengikuti Bandit, Pak Zackry menyusul dan bertanya :

"Do you drink ?"
"I don't". Nyengir.
"Ohh...why ? You don't drink beer ?"
"No.." jawab gue masih dengan senyum nyengir.
"How about whisky ?" tanya Pak Zackry lagi.
Kali ini gue menggeleng kepala sambil dalam hati menyimpan rasa heran. Memangnya ada orang yang gak suka bir tapi doyan whisky ?? Butuh pencerahan...Smiley
Pak Zackry pun ngga menyerah dan dengan wajah yang masih heran dia akhirnya bilang,
"Okay, I'll bring you a coke yah ?"

Akhirnya gue dan Pak Zackry ngobrol panjang lebar, ditemani segelas whisky di hadapan Pak Zackry dan sekaleng Coca Cola di tangan gue. Pak Zackry kelihatannya senang dan semangat bukan main karena bertemu dengan sesama penyayang anjing. Gue pun menikmati pembicaraan ini. Pembicaraan mengenai anjing yang ngga ada abis - abisnya, yang biasanya cuma bisa gue lakukan dengan para Polisi di Direktorat Polisi Satwa atau dengan Ony.

Malam pun semakin larut dan gue pengen tidur. Gue pamit ama Pak Zackry, Kacang, Bandit dan Cumi dan menuju kamar.

Di ranjang yang empuk, gue merebahkan badan dan memejamkan mata. Smiley Hari ini jadwal gue lumayan padat dari pagi. Tapi gue senang, karena berhasil mencapai Gunung Mat Cincang yang selama ini cuma ada dalam khayalan doang. Seminggu yang lalu gue cuma iseng - iseng menuliskan khayalan gue di email dan dialamatkan ke AirAsiaIndonesia. Dan dalam hitungan hari, tadi siang gue khayalan gue terwujud. Makasih Yesus.

Wednesday, November 16, 2011

Pelajaran 2 : Penginapan + Anjing = Seru


Jumat, 11 November 2011

Gue terbangun pas jam 10 pagi....sebenarnya mata dan badan gue belum siap untuk meninggalkan kasur nyaman ini, tapi gue harus menelpon Zackry Guest House, Langkawi untuk merubah jadwal kedatangan. Waktu booking kamar di situ, gue sekalian minta taxi untuk menjemput dari airport. Tapi jam penerbangannya khan berubah, jadi harus gue informasikan secepatnya ke Pak Zackry.

Urusan taxi untuk Langkawi kelar, gue pun ke ruang makan untuk sarapan. My Travel Hub ini emang nyaman banget, dan bikin penghuninya serasa di rumah sendiri. Pagi ini gue sarapan dengan segelas teh hangat, roti gosong dan biskuit Regal. Selesai sarapan, walaupun badan masih terlalu letih, gue mandi dan bersiap - siap meninggalkan My Travel Hub.

Gue naik LRT dari Pasar Seni Station menuju KL Sentral, disambung dengan Skybus menuju LCCT. Tiba di LCCT ngga ada proses pemeriksaan yang harus gue lalui karena gue udah web check in sejak dari Jakarta.

Perjalanan Kuala Lumpur - Langkawi ditempuh hanya dalam 50 menit. Tiba di Langkawi International Airport, gue dijemput Pak Helmi dengan taxinya, dan diantar menuju Zackry Guest House, dengan tarif RM 20.

Zackry Guest House terletak di Jalan Teluk Baru, Pantai Tengah. Tempatnya sangat sederhana dan bersih. Susunan kamarnya hanya berupa rumah - rumah petak dengan pintu masing - masing. Ada 1 ruangan 'bersama', yang merupakan gabungan dari meja resepsionis, dapur, ruang makan, dan ruang nonton. Waktu di Jakarta, gue sempat mampir di homepagenya dan baca 'peringatan' ini :

It may not be suitable for everyone - especially who is not used to backpacking experiences. It is certainly not a hotel/budget hotel/resort with round-o-clock service.

Cool !! Begitu di meja resepsionis gue langsung ambil business card Zackry Guest House, dan tertawa waktu baca bagian : !!! WE HAVE 3 DOGS ROAMING FREELY AROUND HERE !!!

Kacang

Bandit

Cumi

Asyiikkk !!

Ini favorit gue, dan alasan utama pengen menginap di Zackry Guest House. Pak Zackry memelihara 3 ekor anjing gendut dan pemalas tapi lucu - lucu : Kacang, Bandit dan Cumi. Ketiganya akan menghabiskan waktu di siang hari dengan tidur di dalam rumah Pak Zackry. Kata Pak Zackry di siang hari kemalasan mereka akan bertambah karena udara panas. Ketiganya akan keluar rumah di malam hari, dengan pembagian pos masing - masing. Kacang di ruang bersama, sementara Bandit dan Cumi di luar, untuk menjaga guest house. Sebenarnya 'menjaga' terdengar terlalu heroik, karena di luar pun keduanya cuma tidur bermalas - malasan.

Ketiganya keturunan ras kampung, cuma Bandit agak lebih istimewa karena dalam dirinya mengalir ras Rottweiler. Jejak - jejak Rottinya ada di warnanya yang hitam mengkilat dan 2 tanda coklat di kedua matanya. Jadi ingat sama Kongo, Rotti kesayangan gue. Biasanya tiap Sabtu dan Minggu gue akan datang berkunjung untuk bawain keju dan bermain dengan Rotti yang pemalu ini. Tapi minggu ini Kongo ngga bisa menikmati keju karena gue ngga bisa datang.

Waktu di Khaosan Road, Bangkok gue juga tinggal di hostel yang pemiliknya memelihara anjing, tapi kali ini lebih menyenangkan, karena Pak Zackry membiarkan anjing - anjingnya berkeliaran bebas. Jadi gue bisa leluasa bermain sama ketiganya. Guest house jadi berasa rumah sendiri. Gue khan sayang banget sama anjing, jadi Kacang, Bandit dan Cumi, adalah teman - teman spesial selama di guest house.

Setelah menerima kunci, gue langsung menuju Private Twin Room dengan rate USD 14 per malamnya. Ngga pake AC, hanya kipas angin. Tapi berhubung kamarnya luas, dan ada jendela menghadap ke luar, rasanya lebih dari cukup.

Gue pun mandi, beres - beres ransel trus meninggalkan guest house. Tempat pertama yang gue datangi adalah pengurup wang berlesen alias money changer yang ada deket guest house. Abis itu, gue kembali berjalan kaki menuju pantai Chenang yang berjarak sekitar 1 km. Sepanjang perjalanan gue berkali - kali berhenti di toko untuk memuaskan mata dan perut gue. Entah untuk membeli kacang almond...buah plum...air mineral....coklat.... Mengunyah dan mengunyah bikin gue makin produktif dan bersemangat jalan kaki di bawah teriknya sinar matahari.

Tiba di Pantai Chenang, gue duduk di tepi pantai untuk menikmati detik - detik matahari terbenam. Gue tinggal di sana sampai gelap dan sepi. Pantai Chenang emang ngga terlalu ramai. Gue suka dengan suasana lengang dan tenang pantai ini.

Sekitar jam 8 malam gue lanjutkan perjalanan menyusuri Jalan Pantai Tengah. Sepanjang jalan dipenuhi dengan restoran, toko dan hostel. Awalnya gue berpikir Langkawi akan seperti Phuket atau Bali. Dan suasana pantai Chenang akan seperti Patong di Phuket dan Kuta di Bali. Ternyata ngga, karena di sini jauh lebih sepi dan TENANG !!

Yang istimewa lagi, Langkawi bagaikan surganya produk - produk duty free. Jadi di sini banyak toko yang menjual produk - produk coklat, rokok, dan minuman beralkohol dengan harga miring. Malam ini gue keluar masuk toko The Zone dan The Choco Valley....dimana gue bisa melihat hamparan coklat - coklat yang menggiurkan. Ngiler. Tapi gue ngga tergoda untuk membeli apapun.

Kaki panjang gue pun melanjutkan perjalanan. Gue sempat mampir ke sebuah warung makanan untuk makan malam. Di sini gue membeli nasi lemak, sate dan es teh manis. Baru kali ini gue ngerasain sensasi makan hidangan lokal dengan nikmatnya.

Abis itu gue mampir di salah satu kios tour agent untuk booking Hopping Island Tour untuk besok. Harganya lumayan murah, RM 25, sudah termasuk pick up dari guest house.

Begitu kedua kaki mulai terasa pegal, gue pun kembali ke guest house.

Yang keren dari Langkawi adalah daerahnya yang masih hijau, dipenuhi pepohonan rindang, dan semak - semak. Tapi semakin mendekat ke guest house, penerangan jalan semakin minimalis dan bikin gue sedikit ngeri. Gue harus menyeberang beberapa kali untuk menghindari sisi jalan yang masih terisi semak - semak belukar.

Begitu tiba di guest house, gue langsung mencari Kacang, Bandit dan Cumi. Tapi ngga menemukan satu pun dari mereka. Hampir jam 10, gue kembali ke kamar. Cukup dulu petualangan hari. Malam ini gue akan beristirahat dengan lebih baik dari semalem. Di kasur, bukan di lantai.

Makasih Yesus, hari ini seru....gue bisa tiba di Langkawi dengan selamat....tiba di Zackry Guest House dengan selamat juga. Lebih istimewa lagi, ketemu teman - teman berkaki empat yang lucu dan menggemaskan.

Dogs are our key to achieving a sense of peace. They can keep us connected to the world of nature, and in turn, it is important to give our dogs what they need to live in a balanced way and achieve a healthy state of mind

Tuesday, November 15, 2011

Pelajaran 1: Teliti dengan Jadwal Tiket !!

Kamis, 10 November 2011

Hari ini gue akan berangkat menuju Kuala Lumpur. Penerbangan gue dijadwalkan jam 8.25 malam nanti. Berhubung persiapan keberangkatan gue serba mendadak, gue ngga mau cuti hari ini. Gue tetap ngantor, dan jam 4 sore segera melesat ke Blok M untuk naik Damri ke Airport.

Gue tiba di LCCT, KL jam 11.25 malam waktu setempat, dan langsung ke kios penjualan Digi untuk mengganti sim card handphone. Setelah itu gue menuju restoran McDonald untuk bersiap - siap tidur. Tapi ternyata sekarang ruang tunggu di sebelah McDonald sudah terisi sama kios makanan. Gue bingung mau tidur di mana malam ini. Gue emang harus tidur di LCCT karena besok pagi sekali akan langsung berangkat ke Langkawi.

Gue pun masuk ke depature hall, dan mencari tempat yang agak kosong untuk tidur. Sebenarnya berat rasanya tidur di sini, mengingat suhu ruangannya yang super dingin. Dan gue agak kurang beruntung, karena tiba larut malam, semua kursi sudah terisi sama penumpang - penumpang lainnya yang numpang tidur di LCCT. Gak ada pilihan lain, gue harus tidur di lantai. Gue pun merebahkan badan lelah di lantai dingin cuma dengan beralaskan jas hujan yang terbuat dari plastik tipis. Benar - benar di luar rencana nih ! Gue langsung menggosokkan minyak angin sebanyak - banyak ke sekujur badan...walaupun gak yakin ini bisa menyelamatkan gue dari masuk angin.

Sekitar jam 3 pagi gue terbangun. Rasa dinginnya serasa menggigit - gigit kulit. Gue ke toilet untuk cuci muka. Ngga mungkin mandi di saat seperti ini...Kasihan badan gue, udah cukup dihajar sama dinginnya ruangan LCCT. Gue emang belum punya prestasi memuaskan dalam hal menghadapi dingin. Bahkan keseharian di Jakarta aja, walaupun tanpa dilengkapi AC, setiap tidur gue harus memakai peralatan perang mulai dari celana panjang, kaos kaki, sampai selimut tebal. Kadang gue sampai harus membungkus leher dengan handuk kecil...entah apa manfaatnya itu.

Selesai cuci muka dan bersih - bersih, iseng - iseng gue mengeluarkan copy boarding pass untuk keberangkatan ke Langkawi. Dan gue terperanjat dengan dahsyatnya begitu melihat waktu keberangkatan yang tercantum di boarding pass.... jam 2.05 siang Smiley !! Bukannya seharusnya gue berangkat jam 7.30 pagi ?? Kok berubah ?? Rasanya pengen loncat setinggi - tingginya menembus atap toilet sambil teriak "Mammmmaaaaaaaaa !!!!!!!". Sampai beberapa detik gue cuma terpaku ngeliat boarding pass di tangan. Astaga....semalem waktu gue berbicara dengan Felix dari pihak Air Asia Indonesia, dia memang sempat konfirmasi bahwa ada tiket yang harus berubah jadwalnya karena ketidaktersediaan bangku. Tapi herannya, gue ngga terlalu memperhatikan penjelasan Felix mengenai tiket mana aja yang berubah. Bahkan waktu gue konfirmasi tiket ke Call Center nya Air Asia pun jadwal ini pasti sudah disebutkan berulang - ulang !! Apa yang ada di pikiran gue saat itu, sampai informasi sepenting ini luput dari perhatian gue ???

Dengan langkah gontai, gue pun keluar dari toilet dan menuju tempat pemberhentian bus tujuan KL Sentral. Untungnya, sepagi itu sudah ada beberapa bus beroperasi. Hati gue dipenuhi sama rasa kesal yang meluap - luap...untuk apa perjuangan gue semalam tidur di lantai dingin LCCT, padahal hari ini gue akan berangkat jam 2.05 siang ?? Kenapa semalam gue ngga langsung menuju KL Sentral dan mencari tempat penginapan ?? Tahu ngga gimana rasanya tidur di lantai Smiley ??!! Badan pegal, dan pagi ini gue udah mulai diserang flu ! Ini akibat kecerobohan gue...dan kali ini tak termaafkan! Rasanya pengen nelpon Mama, tapi hati kecil gue berteriak, "Mama lagi tidur...jangan bikin Mama ngga tenang cuma karena kecerobohan loe ! Bekpeker gembel dilarang cengeng. Titik Smiley !!!!

Sepanjang perjalanan menuju KL Sentral, pikiran gue berkecamuk. Begitu tiba di sana, gue mau kemana dan ngapain ? Gue akan tiba di KL Sentral sekitar jam 5 kurang...pagi ?? Belum pantas disebut pagi...subuh !! Apakah LRT sudah beroperasi ? Lagian, apa gue yakin ada hostel atau guest house yang mau nerima tamu jam 5 subuh ??

Ketakutan gue menjadi kenyataan. KL Sentral masih sangat sepi. LRT belum beroperasi. Gue udah ngga bisa memikirkan solusi lain. Begitu melewati pusat informasi, gue liat ada beberapa brosur iklan, salah satunya guest house bernama Central Lodge yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari KL Sentral ! Gue pun menelepon Central Lodge. Jawaban dari seberang : Our check in time is after 12 !! Mungkin si pemilik guest house kesal karena telepon dari gue membangunkan dia dari tidurnya...cuma demi menjawab pertanyaan ngga penting.

Yang terpikir oleh gue saat ini adalah My Travel Hub di Petaling Street. Kayaknya, cuma kebaikan hati Kuku dan keluarganya yang akan menyelamatkan gue pagi ini. Gue cuma butuh merebahkan badan dan tidur, itu aja....gue udah mulai ngerasain badan meriang. Sambil menunggu LRT beroperasi, gue duduk di lantai dekat McDonald dan coba memejamkan mata.

Tepat jam 6 pagi, LRT mulai beroperasi. Gue senang luar biasa...walaupun masih menyimpan keraguan apakah My Travel Hub akan menerima tamu sepagi ini. Sambil berjalan kaki dari Pasar Seni station hati gue sibuk memanjatkan doa ke Yesus..."Yesus, gue cuma pengen tidur....help me!" Begitu tiba di pintu My Travel Hub, gue langsung lihat Kuku ! Trus gue jelasin, dengan tampang memelas asli tanpa dibuat - buat, kalo gue butuh ranjang di dorm room buat tidur sampai jam 10 pagi. Kuku yang baik hati pun mempersilahkan gue masuk. Kebaikan Kuku belum berhenti sampai di situ. Dia kasih gue rate RM 18, mungkin karena dia tahu gue cuma ampe jam 10 aja di sana.

Urusan check in kelar, gue langsung masuk dorm room. Kamar yang gue tempati April 2010 yang lalu. Gue letakkan ransel berat dan tas, lalu merebahkan badan malang gue di ranjang. Ya Yesus....nikmat luar biasa rasanya. Dan gue pun tertidur dengan pulasnya Smiley.

Hari ini akan gue ingat selamanya....Gue yakin, bahkan dari kesalahan yang gue buat pun, tetap ada pelajaran yang bisa dipetik. Gue harus lebih hati - hati dan teliti, apalagi mengenai informasi sepenting jadwal penerbangan. Terlebih kalau gue memutuskan untuk berpeker ria sendirian seperti sekarang. Siapa yang gue harapkan untuk mengingatkan hal sedetil - detilnya yang jadi bagian dari perjalanan gue ? Makasih Yesus untuk pengalaman ini...semoga kebaikan Kuku dan keluarganya mendapat balasan berlipat - lipat. Amin Smiley

Thursday, November 10, 2011

See The PaintBall World Cup Asia 2011

Ini minggu yang seru buat gue. Hari senin (07 Nov), pagi liat pengumuman di facebooknya AirAsiaIndonesia. Dengan terkaget - kaget gue liat nama gue tercantum sebagai pemenang kuis See The PaintBall World Cup Asia 2011 di Langkawi. Seminggu sebelumnya gue emang ikutan kuisnya. Peserta disuruh mengkhayal segila - gilanya mengenai hal yang mau dilakukan di Langkawi.

Dulu, tahun 2009, gue emang sempat pengen bekpekeran ke Langkawi. Tapi belum kesampaian karena harga tiketnya yang ngga "backpacker friendly". Jadi walaupun belum sempat menginjakkan kaki di sana, gue udah sempat review artikel - artikel mengenai tempat - tempat menarik di sana. Ini jadi modal gue untuk berkhayal dan kirim khayalan tingkat tinggi gue ke AirAsiaIndonesia. Dan...menang. Makasih, Yesus !

Selama ini gue pernah menang beberapa kuiz atau undian...hadiahnya berupa voucher makan...voucher belanja...sampai pernah dapat 5 kg beras segala ! Tapi kali ini, gue bakal dapat tiket pesawat ke Langkawi, akomodasi untuk 1 hari, serta tiket masuk nonton The PaintBall World Cup Asia 2011 !!

Padahal gue udah janji, pada diri sendiri dan Mama, ngga akan traveling ke luar negeri lagi sampai akhir tahun 2011 ini . Pertimbangannya, karena di bulan November banyak anggota keluarga yang berulang tahun, termasuk Mama. Dan bulan Desember, biasanya semangat gue fokus untuk urusan Natal. Begitu lihat pengumuman, gue langsung telepon Mama, untuk mengungkapkan rasa senang gue yang menyala - nyala. Mama cuma ketawa - ketiwi. Walaupun berat buat dia ngelepas anak perempuannya yang panjang kaki ini, tapi gue tahu kalo Mama juga ikut senang.

Persiapan untuk keberangkatan gue baru bisa dimulai hari Selasa (8 Nov), karena Senin itu di Kuala Lumpur sedang libur nasional. Di hari itu, gue mendapat instruksi dari pihak AirAsiaIndonesia kalo gue harus milih sendiri jadwal penerbangan dari Jakarta ke Kuala Lumpur dan dilanjut ke Langkawi, pulang - pergi. Syarat berikutnya, gue harus berangkat Kamis (10 Nov) atau Jumat (11 Nov). Astaga !! Berarti gue cuma punya waktu 2 hari untuk mempersiapkan perjalanan gue, termasuk untuk akomodasi dan hal - hal yang pengen gue lakukan di sana.

Ini benar - benar tantangan. Apalagi gue harus melakukan semuanya bersamaan dengan mengerjakan tanggung jawab di pekerjaan kantor. Gue harus bagi - bagi waktu dan perhatian untuk menyelesaikan 2 hal ini. Tetap tenang, itu yang harus gue lakukan...tapi susah! Gue memang sering menyiapkan perjalanan secara mendadak, tapi ngga kayak sekarang. Kebiasaan gue adalah membeli tiket pesawat jauh - jauh hari dari tanggal keberangkatan...tapi kali ini, gue baru dapat konfirmasi penerbangan nyaris 24 jam sebelum keberangkatan ! Begitu juga konfirmasi mengenai hotel di Langkawi. Padahal, berhubung hotel hanya akan ditanggung untuk 1 malam, gue udah booking guest house lain melaluihostelbookers.com, untuk sisa harinya. Tapi jadwalnya ternyata ngga cocok. Ini akibat gue sibuk berasumsi sendiri, tanpa bertanya terlebih dahulu ke pihak AirAsia.

Jadi gue harus modifikasi reservasi penginapan. Gue sebut 'penginapan' karena ini kayaknya bukan masuk kategori hotel. Gue akan tinggal selama 2 malam di Zackry Guest House. Ini adalah tempat yang direkomendasikan oleh beberapa milis backpacker. Tapi yang paling bikin guest house ini menarik buat gue, karena harganya murah dan pemiliknya memelihara banyak anjing. Yippiieee....sangat menghibur, mengingat minggu ini gue tidak akan bisa ketemu sama temen - teman rottweiler yang gagah dan lucu : Kongo, Luna, Roxi, Sugar, Kaleng Regal, dan lainnya.

Akhirnya semua persiapan gue matang semalem. Gue udah dapat konfirmasi tiket pesawat, hotel, acara nonton Paintballnya, airport transfer, dll. Lega dan bisa bernafas lega. Mengatur perjalanan ke luar negeri, sendirian, 5 hari, hanya dalam 2 hari. Lagi...dan lagi...dan lagi....makasih Yesus !