I laugh, I love, I hope, I try, I hurt, I need, I fear, I cry, I blog...Welcome to my blog, welcome to my life !!

Tuesday, October 22, 2019

Perjalanan Seru Menuju Kinabalu


Rasanya pengalaman saya terbang bersama AirAsia sudah tak terhitung. Maklum, ini adalah tahun ke-10 saya menjadi pelanggan sekaligus penggemar AirAsia. Begitu banyak pengalaman seru dan menyenangkan yang saya rasakan selama melakukan perjalanan dengan AirAsia. Namun salah satu kenangan bahagia bersama AirAsia saya sekaligus yang paling unik dan seru mungkin saat perjalanan saya ke Kota Kinabalu tahun 2012 yang lalu.

Ketika itu saya hendak melakukan trip singkat setelah memutuskan meninggalkan pekerjaan saya sebelumnya. Keberangkatan dari Jakarta dijadwalkan tanggal 25 Oktober 2012, di malam hari, yaitu jam 19:20 waktu Indonesia, dengan nomor penerbangan AK 6713, dan akan tiba di Kota Kinabalu jam 23:00 waktu setempat. Beberapa saat menjelang pesawat AirAsia yang saya tumpangi mendarat di Kota Kinabalu International Airport, terdengar pengumuman dari ruang pilot bahwa pesawat tidak bisa mendarat karena kendala teknis (listrik) di airport setempat. Pendaratan akan dialihkan ke kota Miri. Saya belum pernah menginjakkan kaki di Miri, jadi mendengar bahwa saya akan 'mampir' di sini cukup bikin deg-degan sekaligus excited

Tiba di Miri Airport, saya melihat begitu banyak penumpang lainnya yang ternyata adalah penumpang-penumpang (dari maskapai lainnya) tujuan Kinabalu dan terdampak kondisi yang sama. Saat itu saya hanya pasrah menunggu berita selanjutnya dari pihak AirAsia. Baru kali ini hal seperti ini terjadi pada saya, yang saat itu traveling sendirian bermodal sebuah ransel, namun herannya tidak merasa panik. Saat itu saya melihat para kru AirAsia yang sangat proaktif memberikan update, menjawab pertanyaan penumpang sampai membagikan snack. Jadi, kecuali mata yang sudah mengantuk dan kangen kasur, kendala saat itu tidaklah terlalu mengganggu saya.

Informasi berikutnya yang saya dengar adalah seluruh penumpang akan diterbangkan ke kota Kuching agar mendapatkan penginapan yang bisa mengakomodir seluruh penumpang. Wow...seru sekali ini ! Dalam semalam saya sudah nyaris mampir di 3 kota di Malaysia yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya. 

Penumpang pun kembali ke dalam pesawat yang kali ini terbang menuju Kuching. Kebetulan saat itu saya tidak memiliki bagasi, sehingga proses 'keluar-masuk' pesawat terasa ringan.

Tiba di Kuching International Airport menjelang tengah malam, barisan kru AirAsia menyambut kedatangan seluruh penumpang dengan senyum tulus nan ramah, seraya menyampaikan maaf atas kendala yang terjadi, dan mengarahkan penumpang menuju bus yang terparkir tepat di pintu utama kedatangan. Bus yang mengantarkan saya ke Hotel Grand Continental Kuching, sangatlah nyaman. 

Tiba di hotel, setiap penumpang diarahkan untuk melakukan check-in dan menerima kunci kamar masing - masing. Kru AirAsia mengawal proses ini mulai dari antrian sampai dengan meja reservasi sehingga proses berjalan dengan sangat lancar. 

Malam ini adalah salah satu perjalanan paling seru yang saya rasakan. Sejujurnya, sejak awal saya merencanakan untuk tidur di Kota Kinabalu International Airport mengingat waktu ketibaan yang cukup larut malam. Siapa yang menduga saya malah mendapat 'rejeki' menginap di hotel berbintang malam itu. Semua fasilitas disediakan oleh AirAsia gratis.

Keesokan paginya saya menyempatkan menikmati sarapan yang disediakan hotel sebelum memulai perjalanan melihat-lihat kota Kuching dalam waktu singkat dengan berjalan kaki. Menjelang tengah hari saya kembali ke hotel dan langsung menuju meja resepsionis dimana informasi mengenai keberangkatan menuju Kinabalu sudah tersedia. Pihak AirAsia telah menyiapkan bus untuk memberangkatkan seluruh penumpang menuju Kuching International Airport. Lagi-lagi saya menyaksikan segenap kru AirAsia bekerja dan berkoordinasi secara profesional dalam mengatur keberangkatan bus menuju airport.

Di airport, penumpang masih harus menunggu beberapa saat sampai tiba jadwal keberangkatan pesawat AirAsia tujuan Kinabalu. Pihak AirAsia tak berhenti memberikan perhatian kepada seluruh penumpang dengan membagikan makan siang. 

Akhirnya saya pun duduk di dalam pesawat AirAsia, yang kali ini akan mengantarkan saya menuju Kinabalu. Malam itu pesawat tiba dan mendarat dengan mulus di Kota Kinabalu International Airport.

Sungguh luar biasa perjalanan saya kali ini. Perjalanan yang awalnya singkat, namun menjadi seru karena harus melalui rute berliku. Ini adalah salah satu momen bahagia bersama AirAsia yang pernah saya rasakan.  Meskipun trip ini dihiasi dengan kendala teknis, namun saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada pihak AirAsia yang begitu peduli dan cepat tanggap untuk mengakomodir kebutuhan penumpang dan berusaha semaksimal mungkin memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang terjaga. Terima kasih AirAsia!

Monday, October 14, 2019

KL Trip: Interaksi Bikin Happy Bersama Para Husky


 11 Oktober 2019

Setelah beberapa tahun, akhirnya kali ini berkesempatan piknik ke negeri tetangga lagi, Malaysia, tepatnya Kuala Lumpur. Berhubung gue sudah pernah ke sini beberapa kali, awalnya agak bingung mau mengunjungi apalagi kali ini. Tripnya singkat sih...hanya 3 hari. Gue sudah merencanakan akan menghabiskan waktu sehari full di Melaka, tepatnya di hari kedua. Lalu selain itu, mau ngapain lagi ?

Akhirnya setelah berkelana di dunia instagram, gue menemukan foto dan info mengenai sebuah pet cafe di Kuala Lumpur, dimana pengunjung bisa nongkrong di sana sambil berinteraksi dengan beberapa anjing husky. Wowww....serasa syurga buat pecinta anjing kayak gue. Gue langsung bersemangat dan penasaran pengen buru - buru ke sana. Namanya, Huskiss Cafe yang beralamat di 80-G, Block G, Zenith Corporate Park, SS7/26, 47301 Petaling Jaya, Selangor.

Pesawat gue tiba di Kuala Lumpur jam 8 pagi. Dari situ gue menuju KL Sentral untuk naik Komuter Line tujuan Batu Caves. Gue ngga bisa langsung ke Huskiss Cafe karena baru buka jam 12 siang. Dan gue juga ngga bisa langsung check in di hotel, karena masih terlalu pagi dan waktu check in Prescott Hotel adalah jam 2 siang. Jadi untuk sekedar menghabiskan waktu, gue bermaksud jalan - jalan menikmati panas dan warna - warninya Batu Caves.

Pas udah siang gue pun meninggalkan Batu Caves dan kembali ke KL Sentral. Tujuan berikutnya adalah Huskiss Cafe. Sebenarnya ada 2 cara menuju ke sini. Pertama, gue bisa naik LRT dari KL Sentral ke Stasiun Lembah Subang. Setelah itu dilanjut jalan kaki sekitar 1.6 km menuju lokasi. Dari sisi biaya, cara ini memang paling murah. Tapi soal waktu dan tenaga, rasanya kurang pas. Selain karena hari itu sudah sore, badan pun mulai berasa cape karena seharian kepanasan bawa ransel apalagi setelah 'olahraga cardio' naik turun anak tangga Batu Caves....dengan cuaca yang panas dahsyat hari itu. 

Gue memutuskan untuk memesan Grab aja. Ongkosnya cuma MYR 23. Mahal ? Iyaaaa....tapi demi bertemu para husky, sekejap langsung berasa murah dan ikhlas bayar ongkos segitu. Sepanjang perjalanan gue agak khawatir, karena dari info yang gue baca cafe akan tutup jam 4.30 sore, artinya tinggal kurang dari 1 jam lagi. Langsung terbayang, betapa singkatnya waktu yang gue punya untuk bermain - main dengan para makhluk menggemaskan itu.

Udah waktunya pas - pasan, mobil Grab yang gue tumpangi sempat salah belok karena salah petunjuk di GPSnya. Jadilah Pak Sopir mengambil arah untuk putar balik lagi, di jalan raya yang sebenarnya padat. Akhirnya gue tiba di Huskiss Cafe hampir jam 3 sore. 

Begitu memasuki cafe, gue baru tahu ternyata para husky tidak dilepas di semua area cafe. Ada ruang berikutnya setelah ruang restoran, yang menjadi semacam ruang bermain para husky. Tapi kedua ruangan terhubung dengan pintu dan jendela kaca. Pengunjung yang datang untuk bermain bersama para husky harus membayar MYR 25, dan bisa menghabiskan waktu selama 1.5 jam di dalam ruangan husky tadi. Berhubung waktu gue tinggal 30 menit lagi, pemilik memberikan diskon, menjadi MYR 20. Tapi sebenarnya kali ini bukan masalah duitnya, tapi setelah sejauh ini perjalanan gue, dan karena gue pecinta anjing sejati, masa gue cuma berkesempatan bermain sama para husky 30 menit saja ?

Pemilik pun memberikan alternatif, gue bisa mengikuti sesi berikutnya yaitu di jam 7 malam. Pilihan ini sangat menghibur karena ternyata gue masih berkesempatan bermain dengan para husky. Tapi gue bingung mau menunggu dimana dan ngapain selama nyaris 3 jam ? Masalahnya cafe harus ditutup tepat jam 4.30 - 6.30 karena itu adalah waktu tidur siang para husky. Si pemilik menyarankan gue untuk jalan - jalan di Paradigm Mall yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari situ.

Gue pun berjalan kaki ke Paradigm Mall dan menikmati makan malam yang sebenarnya masih terlalu awal, cuci muka dan bersih - bersih di toilet dan lihat - lihat isi mall sebentar. Menjelang jam 7 malam gue kembali ke Huskiss Cafe. Setelah cafe dibuka kembali, gue langsung ngga sabar, terlebih setelah melihat 2 ekor husky, Hailey dan Jean, sudah nongol di ruang bermain. Hailey cenderung waspada, karena dia adalah alpha di groupnya. Sementara Jean, tipikal husky yang sesungguhnya : badannya besar, bulu lebat, muka sangar dan gagah ala serigala tapi kelakuannya super sweet dan selalu pengen menjilat muka gue.

Jean
Orien
Jean & Hailey
Jean

Orien
Setelah itu berturut - turut anjing yang lain, Orien, Storm, Steffi, dan Flash bergabung. Terakhir, Dash yang ukurannya paling raksasa. Berada di sebuah ruangan bersama 7 anjing husky dan malamute yang sangat menggemaskan, dimana gue bisa bebas bermain dan berinteraksi dengan mereka, sekonyong - konyong bikin hati gue bahagia maksimal. Gue juga punya 1 husky di rumah, si Momo, jadi sedikit banyak kenal karakter anjing husky yang keras kepala, cuek, agak nakal tapi super penyayang dan manja. Semua karakter yang bertolak belakang dengan penampilan fisik mereka yang kayak serigala. 

Di akhir dari 1.5 jam yang gue miliki, adalah sesi foto dimana gue bisa duduk di sofa dikelilingi oleh para husky dan malamute ini. Staf Huskiss cafe yang membantu memotret dan memastikan para husky dan malamute fokus dan behave saat difoto. Setelah sesi berakhir, gue pun meninggalkan cafe dengan hati girang. 

Gue senang luar biasa bisa menemukan 'hidden gem' -nya Kuala Lumpur, yaitu cafe ini. Di Indonesia, rasanya jarang banget ada cafe seperti ini, setahu gue ada di BSD dan Bandung sih, dan gue belum pernah ke sana. Kalo dipas-pasin mungkin ini cara paling keren untuk memperingati 'Hari Kesehatan Mental Sedunia' yang jatuh tanggal 10 Oktober 2019. Karena setiap orang punya cara sendiri untuk menjaga kesehatan mental masing - masing. Dan salah satu cara efektif buat gue adalah berinteraksi dengan binatang, khususnya anjing, yang langsung bikin gue happy dan melupakan beban pikiran untuk sesaat.

Oya, untuk info lebih lanjut dan mau liat - liat foto para husky ini, bisa ke IG dan Facebook-nya : Huskiss. Disarankan juga untuk melakukan reservasi di awal karena ada quota pengunjung setiap sesinya.

Sampai ketemu di kunjungan gue berikutnya, Hailey, Jean, Orien, Storm, Steffi, Flash dan Dash !