Alkisah, rasa penasaran untuk mengeksplorasi keindahan Parung, Bogor, yang tersembunyi, membawa gue ke lokasi antah - berantah yang sangat asing dan menurut gue cukup terpencil, yaitu Danau Jayamix. Secara administratif, danau ini terletak di Kampung Nunggaherang, Desa Tegallega, Kecamatan Cigudeg, Bogor. Tapi untuk mencari lokasinya, ternyata luar biasa susah dan menantang, seakan-akan lokasi ini ngga pernah ada di peta mana pun.
Gue dan Ony memulai perjalanan dari rumah tepat tengah hari. Dan seperti kebiasaan, gue ngga ngerti sama sekali di mana lokasinya. Ketika mencari informasinya di Google, kesan yang gue dapatkan, lokasinya super jauh dan susah dijangkau. Arahnya sama ketika menuju Gunung Munara...tapi kalau Danau Jayamix masih jaaauuuhhh lagi! Padahal Gunung Munara yang berlokasi di Rumpin aja menurut gue udah jauh banget...ternyata Danau Jayamix lebih jauh lagi. Sebenarnya 'kesan' seperti itu ngga bikin gue ragu untuk melangkah ke suatu tempat. Rasa penasaran gue akan mengalahkan segala - galanya. Yang bikin ragu tuh karena ketika gue beberapa waktu lalu berkunjung ke Gunung Munara dan sempat mengobrol dengan beberapa warga lokal, gue mendapat informasi bahwa lokasi Danau Jayamix ini sudah ditutup untuk umum. Alasannya bikin ngeri....karena sering ada pengunjung yang jatuh ke dalam danau. Woww...! Serem sih...tapi justru menambah kadar penasaran gue.
Ternyata benar adanya...untuk mencapai lokasi Danau Jayamix luar biasa jauh dan membingungkan. Setelah pertigaan Rumpin, gue dan Ony mulai 'rajin' bertanya ke warga sekitar mengenai arah ke Danau Jayamix. Tantangannya tuh bukan cuma karena lokasinya jauh dan susah dicari, tapi ruas jalan ke arah sana yang rusak dan memprihatinkan banget kondisinya. Dan pengguna jalan harus membiasakan diri untuk berbagi jalan dengan truk - truk proyek galian yang merupakan kendaraan yang paling banyak melintas di kawasan itu. Gue dan Ony sempat tersesat karena mendapat informasi yang salah dari seorang warga. Trus, ketika bertanya ke salah seorang warga, justru informasi si remaja ini nyaris bikin gue putus asa....lokasinya masih jauuuuhhhhhh banget, dan kayaknya kawasan Danau Jayamix sudah ditutup alias ngga bisa dikunjungi lagi, begitu katanya. Untungnya Ony ngga terpengaruh dan tetap semangat plus bertekad untuk mencari lokasinya, meskipun saat itu gue berdua udah sangat kelelahan, tersesat dan rintik hujan mulai turun.
Singkatnya, setelah bertanya kesana kemari ke warga lokal sampai tak terhitung berapa kali banyaknya, gue tiba di kawasan yang kayaknya masih aktif digunakan sebagai area penambangan batu - batuan. Hati gue mulai deg - degan....moment of truth nih....Gue harus menyiapkan mental jika nanti ditolak memasuki area Danau Jayamix. Tunggu...revisi...gue ngga siap....pokoknya, apapun yang terjadi, gue harus bisa mencapai dan melihat Danau Jayamix itu, hari ini juga. Gue rela bayar tiket masuk berapa pun harganya, membujuk dan memohon ke petugas keamanan, atau kalau perlu, guling - guling di tanah sambil pura - pura nangis meraung-raung. Pokoknya apapun yang terjadi, gue harus ke Danau Jayamix sekarang juga, demikian gue bertekad.
Tiba di satu titik, gue dan Ony disapa oleh beberapa warga lokal yang sedang berada di sebuah warung makan. Mereka menanyakan tujuan gue. "Danau Jayamix", jawab gue. Lalu gue dipersilahkan memasuki jalan berportal yang berada di seberang warung tersebut. Di dekat portal seorang pemuda segera mengeluarkan tiket dan meminta gue membayar Rp. 20,000,- Gue girang dan masih antara percaya ngga percaya. Gue pun menyempatkan bertanya perihal rumor yang mengatakan bahwa Danau Jayamix ditutup, dan menurut si pemuda informasi tersebut salah adanya. Jadi kekhawatiran gue sepanjang jalan tadi tidak terbukti, dan gue memdadak jadi senang maksimal.
Setelah melewati portal, ngga lama kemudian tibalah gue dan Ony di kawasan danau yang sudah bikin penasaran selama ini. Betapa pun lelahnya fisik ini, dengan pakaian mulai basah karena diguyur rintik hujan nonstop dari tadi, belum lagi serangan rasa lapar karena belum sempat makan siang, tapi semuanya terbayar lunas demi melihat pemandangan indah yang terhampar di hadapan gue.
Berhubung gue dan Ony tiba di sana menjelang sore, kami pun ngga menyianyiakan waktu yang tersisa dan langsung mengeksplorasi kawasan danau yang super luas itu. Danau Jayamix, kadang disebut juga sebagai Danau Quarry, bukanlah danau alami, melainkan terbentuk dari bekas area penambangan bebatuan, yang sebelumnya dikelola oleh PT. Jayamix Readymix... By the way, nama perusahaannya mengingatkan gue sama tokoh-tokoh di komik Asterix deh : Obelix.... Idefix... Abraracourix... Panoramix...Assurancetourix, dan lainnya.
Oyaaa... danau ini disebut juga Danau Quarry, yang artinya : tambang.
Pesona kawasan ini bukan hanya dari danaunya yang sangat luas, tenang, dengan warna airnya yang hijau tosca itu. Tapi juga tebing - tebing bebatuannya yang menjulang tinggi dan terkesan dramatis. Dengan disertai hujan rintik, gue dan Ony bersemangat mengeksplorasi setiap sisi tebing yang mengeliling danau. Tapi entah mengapa, meskipun sangat terpesona dengan kecantikan kawasan ini, tetap aja gue menyimpan sedikit rasa takut dan ngeri sih...dan untuk itu gue tetap waspada dan berhati - hati ketika melangkah.
Ketika gue dan Ony sedang menikmati keindahan dan keheningan danau, tiba - tiba...'booommmm!!!' Dan di saat gue masih terkaget-kaget dengan suara itu dan berusaha menebak suara apakah itu...apakah bahan peledak (yang biasa digunakan di dunia pertambangan), atau petir, beberapa batuan menggelinding dari puncak tebing yang ada di hadapan gue dan Ony. Woww...! Kejadian singkat itu bikin gue tersadar....kayaknya ngga ada jaminan dalam hal safety alias keselamatan di lokasi ini deh...Mungkin secara resmi kawasan ini memang bukan kawasan wisata. Dan memang ngga ada petugas keamanan juga di sini. Jadi, buat para pengunjung, sebaiknya jangan terlena ketika menikmati keindahan lokasi ini dan tetap sadar untuk bertanggung jawab akan keselamatan masing - masing. Kawasan ini adalah surga buat para pecinta fotografi maupun yang sekedar doyan berselfie ria. Dari segala sudut pun memotret dan berfoto, hasilnya pasti keren.Tapi kalau terlena dan ngga berhati - hati, gue rasa kawasan ini juga bisa mengundang bahaya.
Meskipun belum puas, gue dan Ony harus segera meninggalkan lokasi, mengingat jarak super jauh yang harus gue tempuh untuk pulang. Berhubung kondisi jalan yang buruk yang harus dilalui, gue dan Ony ingin meninggalkan daerah Cigudeg ini ketika langit masih terang.
Overall....gue puas dan senang banget dengan acara jalan - jalan kali ini. Meskipun jaraknya yang jauh dan sulitnya menjangkau Danau Jayamix, tapi gue dan Ony puas karena keindahan yang bisa gue berdua nikmati di sini bahkan melebihi perkiraan dan harapan sebelumnya.
Big THANKS dan salut untuk suami (sebut saja namanya...A.O.S) yang sudah dengan tangguh dan gigih mencari dan menempuh arah menuju lokasi Danau Jayamix, dan menemani istrinya yang panjang kaki dan doyan berpetualang ini.
Big THANKS dan salut untuk suami (sebut saja namanya...A.O.S) yang sudah dengan tangguh dan gigih mencari dan menempuh arah menuju lokasi Danau Jayamix, dan menemani istrinya yang panjang kaki dan doyan berpetualang ini.
2 comments :
Mantap mbak, nemu aja tmpt bginian di dkt Jakarta hahaha! Tp lumayan yah 20k masuknya..
Deket tapi jauhhhh, Denny... Karena terpencil banget :) tapi lokasinya keren kok... Iya, tiket 20rb lumayan bgt
Post a Comment