I laugh, I love, I hope, I try, I hurt, I need, I fear, I cry, I blog...Welcome to my blog, welcome to my life !!

Wednesday, June 04, 2014

Uniknya Gereja Santa Maria de Fatima

 

'Proyek' gue mencari gereja - gereja tua dan bersejarah masih berlanjut. Sabtu pagi menjelang siang itu, sepulang latihan yoga di Menteng, gue menuju kawasan Taman Sari, Glodok, Jakarta Barat, yaitu lokasi Gereja Santa Maria de Fatima yang ada di Jalan Kemenangan III No. 47. Gereja ini juga disebut Gereja Toasebio karena dahulu nama jalannya adalah Jalan Toasebio. Ini bukan pertama kalinya gue menginjakkan kaki di sini, karena beberapa tahun yang lalu saat gue mengunjungi beberapa klenteng di Petak Sembilan pun gue mampir kemari.

Nama gereja diambil dari kisah penampakan Bunda Maria kepada 3 gembala di Fatima, Portugal. Kisah ini juga digambarkan pada relief gua Maria yang ada di samping gereja. Ini gereja paling unik yang pernah gue lihat dan datangi. Jika tanpa lambang Salib besar di bagian atapnya ditambah tiang nama di halamannya, gue pasti akan mengira bangunan ini adalah sebuah klenteng, bukan gereja. Arsitektur dan setiap ornamen gereja ini sarat budaya Tionghoa.

 
 
  
 
 

Gereja ini dahulunya adalah rumah tinggal milik seorang Tionghoa bernama Kapitan Tjioe dan bangunannya diperkirakan berusia 200 tahun. lahan tersebut dibeli oleh gereja dan digunakan sebagai tempat ibadah sejak tahun 1955.

Budaya Tionghoa jelas terlihat baik di bagian dalam maupun luar gereja. Bagian altarnya yang didominasi warna merah dan emas, mengingatkan gue akan meja abu atau persembahan yang biasa gue temui di dalam klenteng. Di halaman gereja, terdapat sepasang patung singa terbuat dari batu yang melambangkan kemegahan dan kebangsawanan pemiliknya. Rasanya gak ada habisnya gue berdecak kagum melihat setiap detil gereja ini. Selain karena unik bergaya Tionghoa, bangunannya yang antik dan tua namun tetap kokoh adalah daya tarik tersendiri.

Meskipun senang karena bisa mengunjungi salah satu gereja tertua dan bersejarah di Jakarta ini, namun rasanya masih ada yang kurang karena belum mengikuti misa/kebaktian di sini. Jadi, saat gue meninggalkan area Gereja Santa Maria de Fatima siang itu, dalam hati gue janji suatu saat akan kembali lagi ke sana.

No comments :