I laugh, I love, I hope, I try, I hurt, I need, I fear, I cry, I blog...Welcome to my blog, welcome to my life !!

Sunday, April 03, 2016

Ulang Tahun dan Impian ke Tana Toraja (Hari Terakhir)

17 Januari 2016

Ini hari terakhir di Makassar, gue akan kembali ke Jakarta dengan penerbangan malam nanti. Rencananya hari ini mau nyantai....karena rasanya semua tujuan yang pengen gue kunjungi dalam liburan kali ini sudah terwujud....Eh, ngga juga sih....sebenarnya jauh-jauh hari gue kepengen banget ke Bulukumba untuk lihat lokasi pembuatan kapal pinisi. Tapi karena waktunya ngga memungkinkan, jadi ngga kesampaian....Entah deh, karena faktor waktu atau perencanaannya kurang matang dan minim modal informasi, yang bikin keinginan gue untuk ke sana gagal.

Berhubung hari ini Minggu, gue pengen ikut kebaktian di gereja lokal. Kebetulan rumah Nuel berdekatan dengan Gereja Toraja - Jemaat Sudiang. Dengan diantar Nuel, gue tiba di gereja yang lumayan megah ini, untuk mengikuti kebaktian jam 09:00 pagi. Sayangnya, meskipun sudah sejak awal niat mau gereja di Makassar, tapi gue ngga bawa pakaian yang proper. Jadilah gue ke gereja dengan kemeja flanel (bekas pakai pula!!), celana jeans, dan sendal gunung. 

Begitu tiba di gereja, di luar dugaan, jemaatnya penuh banget. Ternyata kebaktian pagi itu sekaligus juga acara lepas sambut Pendeta. 

Berada di tengah - tengah jemaat Sudiang ini, berasa kayak lagi di gereja HKBP deh....seluruh jemaatnya berpakaian sangat formal dan rapih, layaknya mau ke pesta besar. Apalagi yang perempuan, datang dengan riasan wajah dan rambut full, jadi ingat Mama kalau lagi ke gereja (HKBP), kadang sampai berkebaya dengan rambut disanggul segala. Lalu ketika gue melihat diri sendiri....ahhh!!....jeans yang sudah 5 hari dipakai ngga dicuci, begitu juga kemeja flanelnya....pakai sendal pula! Rambutnya kusut karena belum sempat keramas abis main air di Telaga Bidadari ditambah kehujanan semalam. Make up...? Boro-boro....muka gosong maksimal begini mau diapain juga berantakan. Trus gue mencoba menghibur diri sendiri....'Yang penting kan hatinya, ya Cherrrr...!'

Gue sangat menikmati acara kebaktian di sini...di tengah - tengah jemaat yang gue rasa mayoritas berasal dari suku Toraja. Terlebih karena ada acara lepas sambut pendeta, begitu banyak tambahan acara berupa persembahan puji-pujian, yang disisipkan dalam kebaktian. Bahkan tadi sempat ada pertunjukan angklung segala yang dibawakan oleh anak - anak sekolah minggu.

Awalnya sempat 'khawatir' kebaktian akan dibawakan dalam bahasa Toraja. Kalau di HKBP biasanya kebaktian di jam utama begini akan dibawakan dalam bahasa Batak. 

Kelar kebaktian, gue menelepon Nuel untuk jemput ke gereja. Dua hari ini gue berasa punya adik kecil laki-laki. 

Setelah istirahat sebentar, gue dan Nuel pun meninggalkan rumah menuju pusat kota Makassar. Ada beberapa hal yang ingin gue lakukan siang ini. Pertama, ke Jalan Somba Opu untuk beli minyak tawon asli Makassar yang beken banget itu, lalu makan siang di Coto Makassar Nusantara, dan terakhir ke Benteng Somba Opu.

Di antara perjalanan ke tiga lokasi itu gue sempat mampir ke dua gereja besar di sana, pertama Gereja Katolik Hati Yesus Maha Kudus dan GPIB Immanuel. Gue khan suka jalan - jalan ke gereja. Ngga ada hubungannya dengan urusan spiritual, rohani, dan sebagainya, murni karena gue suka mengagumi bangunan - bangunan indah gereja, apalagi kalau kebetulan gerejanya berusia tua dan bersejarah.

Tujuan terakhir, Benteng Somba Opu, menurut gue unik dan konsepnya mirip Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta. Bedanya kalau TMII berisi rumah - rumah adat dari seluruh propinsi di Indonesia, sementara di Benteng Somba Opu terdapat beberapa rumah adat Sulawesi Selatan, ada rumah adat suku Toraja, suku Bugis, suku Mandar, dan lainnya. Tapi sayangnya gue ngga bisa memasuki setiap rumah yang ada, karena ada yang terkunci rapat, ada juga yang ditempati orang. Jadi rumah - rumah yang tampak keren dan orisinal itu cuma bisa gue nikmati dari luar saja. 

Rumah adat Bugis
Rumah adat....lupa euyy!
Ini juga lupa...keren padahal!
Rumah adat Bulukumba...inget namanya karena ingat 'pinisi' !!
Lupa lagi...
Rumah adat Toraja
Rumah adat Soppeng
Selain rumah - rumah adat, di sini ada museum Karaeng Pattingallaoang. Museumnya tak berpengunjung. Sang penjaga museum tergopoh-gopoh lari menuju museum untuk membuka pintunya, begitu melihat gue memasuki halamannya. Museumnya cukup menarik. Gue suka lihat bangunannya. Barang - barang yang dipamerkan di museum ini juga menarik.



Terakhir, karena penasaran, gue pun mencari keberadaan 'benteng' Somba Opu. Namun nampaknya gue harus puas dengan menyaksikan puing - puingnya aja, sampai - sampai gue ngga bisa membayangkan bentuk asli bentengnya.





Karena sudah sore dan mendung, gue dan Nuel mengambil langkah kembali ke rumah. Dannnn.....di tengah perjalanan, hujan pun turun dengan dahsyatnya, dan memaksa gue untuk berhenti untuk berteduh. Sempat panik takut telat ke bandara, sampai bikin rencana segala, gue akan jalan duluan ke rumah Nuel dengan naik taksi dan membawa kunci rumah. Trus gimana caranya ke sana ? Gue kan belum ingat - ingat banget arah ke sana, apalagi begitu sudah di jalan masuk dan harus menempuh belokan - belokan jalan. Solusinya, gue akan berkomunikasi dengan Nuel melalui telepon. Rencana fix sudah!

Tapi tunggu deh....kok rasanya canggung dan lancang banget gue nongol dan buka pintu rumah orang ya ? Batal....rencana batal....gue lebih rela kehujanan deh...Dan kepanikan gue dijawab oleh Yesus yang super baik...ngga beberapa lama kemudian, hujan pun reda.

Tiba di rumah Nuel gue sempat mandi dan membereskan ransel dan barang bawaan....terutama kue depatori yang ngga boleh ketinggalan. Sepatu gue yang basah, atu celana jeans yang kotor maksimal boleh ketinggalan...gue ikhlas....tapi kue depatori ngga boleh...gue suka banget kue ini. Kelar berkemas gue pun diantar Nuel ke bandara...Padahal tadinya gue mau manggil taksi aja.

Dan gue pun mengucapkan selamat tinggal dan terima kasih pada Nuel....selamat tinggal pada Makassar...dan Toraja juga. Apakah gue terpesona pada kedua kota ini dan ingin kembali lagi ? Iya 1000% untuk Toraja...kalau Makassar gue rasa sudah cukup....dan ngga tahan sama cuaca panasnya. Dan gue rasa akan balik lagi ke sini suatu saat...karena gue pengen ke Toraja lagi dan ke Bulukumba tentunya, serta daerah - daerah lainnya. Makasih Yesus, untuk hadiah ulang tahun paling istimewa !

No comments :