I laugh, I love, I hope, I try, I hurt, I need, I fear, I cry, I blog...Welcome to my blog, welcome to my life !!

Monday, December 29, 2014

Hari Ketiga : Nostalgia Ayutthaya

Sejak masih di Jakarta, gue sudah memantapkan hati untuk memasukkan "Ayutthaya" dalam agenda wisata Bangkok kali ini. Gue jatuh cinta pada pandangan pertama pada kota ini sejak 4 tahun lalu.....Bagi gue Ayutthaya menyimpan sejarah dan peradaban tua Thailand yang masih tetap lestari sampai saat ini. Berada di kota ini, berasa mesin waktu berhenti sejenak, dan gue dibawa ke masa - masa lampau ketika sejarah kota dan negeri ini sedang diukir.

Tour ke Ayutthaya ini gue lakukan di hari ketiga gue di Bangkok, 01 Desember 2014. Untuk ke sini, gue menggunakan jasa Mama Tour and Travel, agent yang sama yang gunakan tahun 2010. Sebenarnya di Bangkok, tepatnya di Khaosan Road dan Ranbuttri Road, ada banyak pilihan Tour and Travel agent yang murah meriah. Namun karena gue ingin bernostalgia, kembali ke kenangan pertama kali ke Bangkok 2010 yang lalu, maka gue pun kembali ke Khaosan Road mencari kantor Mama Tour and Travel Agent.

Kali ini gue harus membayar 550 bath untuk 1 day Ayutthaya, Bang Pa - In dan
 Summer Palace tour. Tahun 2010 yang lalu gue membayar 400 bath untuk 1 day Ayutthaya tour. Kesepakatan harga didapat dengan cara negosiasi alias tawar - menawar sebelumnya dengan pihak agent. Mungkin sebenarnya harganya bisa lebih rendah dari itu, tapi berhubung gue amat sangat bersemangat berkunjung ke Ayutthaya lagi, ditambah perhitungan bahwa kali ini gue bakal dapat 'bonus' Bang Pa - In dan Summer Palace, menurut gue harga tersebut pas. Bonus lainnya, gue akan dijemput dari Khaosan Immjai. Sebenarnya ini bukanlah suatu kemewahan dan keharusan buat gue, karena berjalan kaki menuju Khaosan Road, yang merupakan meeting point tournya, adalah rutinitas yang sangat gue nikmati.

Di hari itu, 01 Desember 2014, selesai sarapan roti gosong favorit, gue dijemput oleh pihak tour agent sekitar jam 7 pagi lewat, menuju ke kantor salah satu tour agent di Khaosan Road. Di sana beberapa peserta tour sudah menanti. Dan penantian pun berlanjut panjang....penantian tanpa kejelasan....Untuk gue pribadi ini bukan sesuatu yang mengejutkan, karena beginilah yang gue rasakan 4 tahun silam. Semua peserta diminta berkumpul di meeting point jam 7 pagi. Lalu dibiarkan menunggu, namun ngga jelas nunggu apaan. Staff tour agentnya tampak sibuk masing - masing....berkata - kata, menelepon, atau kadang berteriak dalam bahasa Thailand, yang tentunya gak ada satupun peserta yang mengerti. Kalau ada peserta yang bertanya, menunggu apa, menunggu sampai kapan, dan sebagainya...paling dijawab dengan logat Thailand kental, "Please be patient, Mam/Sir..." Trus nanti staff - staff tersebut mendekat ke peserta, menempelkan stiker ke baju peserta sesuai dengan paket tour masing - masing, lalu mereka kembali disibukkan entah oleh apa. Meninggalkan sekelompok peserta yang bertambah bingung dan agak panik, karena warna stiker yang ditempelkan ke masing - masing peserta ternyata berbeda. Perbedaan warna stiker tergantung pada fasilitas yang akan didapatkan peserta, dan pembedaan warna tersebut untuk memudahkan pihak tour agent berikut supir. Karena stiker warna tertentu berarti termasuk fasilitas antar kembali ke hotel saat tour selesai. Ada juga stiker yang membedakan paket tour yaitu antara tour Ayutthaya saja atau paket lengkap Ayutthaya, Bang Pa - In & Summer Palace, dan semacamnya.

Akhirnya, menjelang jam 8 pagi, 2 mobil tour berangkat meninggalkan Khaosan Road menuju Ayutthaya. Perjalanan ditempuh sekitar 3 jam, sampai gue tiba di tujuan pertama Wat Phu Khao Thong. Di sini gue sempat membeli topi anyaman seharga 50 bath, karena ngga tahan sama mentari pagi itu yang begitu menyengat.

all is white...all is bright...
(Wat Phu Khao Thong)
Wat Phu Khao Thong
Masih di area sekitar Wat Phu Khao Thong
Dari Wat Phu Khao Thong, perjalanan pun berlanjut menuju Wat Lokayasutharam. Wat Lokayasutharam adalah lokasi di mana patung Buddha Tidur sepanjang 42 meter berada. Tiba di tempat ini, hati gue menjadi terharu dan sedikit sentimentil. Jika menarik mundur waktu ke sekian tahun silam....yang bikin gue penasaran akan Bangkok dan sekitarnya adalah ketika nonton acara "Backpacker" di TV One tahun 2008 - 2009 lalu yang dibawakan oleh Yulika Satria Daya. Saat itu Yulika sedang mengeksplorasi Thailand, tepatnya Ayutthaya juga. Dan ketika Yulika berada di depan patung Buddha Tidur raksasa itulah gue bilang dalam hati, "Yesus, itu keren banget....gue mau ke sana !" Tentunya harapan gue itu cuma bisa gue bisikkan dalam hati, karena kalo gue bilang ke Mama saat itu, "Ma....itu keren banget, Cei mau ke sana !" paling Mama cuma akan menyahut, "Jangan macam - macam kau....memang kau pikir gak jauh itu ? Terlalu panjang kakimu!" Dan dengan perjuangan mencari tiket promo Air Asia, akhirnya gue bisa berangkat ke Bangkok, pada Februari 2010, sebagai perjalanan ulang tahun gue. Puji Tuhan!

Nice to see you again, Reclining Buddha !
(Wat Lokayasutharam)

Wat Lokayasutharam
Tujuan berikutnya adalah ke Wat Mahathat dimana gue kembali bisa 'bertemu' dengan kepala Buddha yang terdapat di sebuah pohon. Gue mencoba menarik mundur kembali, apa yang melatarbelakangi hingga gue bisa berada di icon fenomenal ini 4 tahun lalu. Simpel dan sederhana, yaitu karena suatu ketika gue melihat fotonya di sebuah majalah National Geographic Traveler, kalau ngga salah, di Gramedia. Seketika gue bermimpi untuk ke sana. Dan akhirnya Yesus membukakan jalan untuk mewujudkan mimpi gue.

Kepala Buddha (Wat Mahathat)
Patung - patung Buddha tanpa kepala di Wat Mahathat
Sisa - sisa kemegahan Wat Mahathat
Dari Wat Mahathat, berikutnya group tour menuju Wat Phra Sri Sanphet dan juga Viharn Phra Mongkolbopit. Di sini setiap peserta tour dapat menikmati makan siang gratis (ngga termasuk minum) dengan menu tradisional Thailand.

3 (tiga) stupa Wat Phra Sri Sanphet
Tujuan akhir dari tour ini adalah Summer Palace di Bang Pa - In. Komplek Istana keluarga Kerajaan ini lumayan luas dan terdiri dari banyak bangunan dengan gaya berbeda - beda, ada yang bergaya Thailand, Eropa aristokrat, oriental, kolonial dan lainnya. Masing - masing bangunan memiliki nama yang sama indahnya. Pengunjung bisa menyewa semacam mobil golf untuk berkeliling komplek istana dengan membayar 400 bath per mobil. Di sini gue harus meminjam sarung yang disediakan petugas (dengan uang jaminan 200 bath) karena saat itu gue memakai rok selutut. Berhubung gue ngga menyewa mobil dan kini memakai sarung panjang, eksplorasi komplek istana nan luas ini dengan berjalan kaki menjadi tantangan tersendiri. 

Excellent and Shining Heavenly Abode
Ho Withun Thasana (Sages' Lookout)

Wehart Chamrunt
(Heavenly Light)

Welcome to Wehart Chamrunt :)
Di depan Aisawan Thiphya-A (Divine Seat of Personal Freedom)
Gue sempat mampir ke beberapa bangunan yang paling menonjol di lokasi ini. Karena keterbatasan waktu, ngga semua bangunan - bangunan indah itu bisa dijelajahi. Lagian, ngga semua bangunan bisa dimasuki pengunjung ....Maklumlah, ini kan istana kerajaan. Sampai saat ini Summer Palace masih digunakan oleh Raja Bhumibol Adulyadej dan Ratu Sirikit untuk menerima serta menjamu tamu.

Di akhir kunjungan gue di Summer Palace ini, gue baru nyadar bahwa gue kehilangan topi anyaman gue yang murah meriah....mungkin gue meninggalkannya di suatu tempat. Selama di sini, gue memang terkadang melepas topi tersebut ketika masuk ke beberapa bangunan. Dan sekarang, hilanglah topi keren gue itu! Ternyata kebiasaan ceroboh gue meninggalkan barang - barang masih belum sembuh.  

Akhirnya tour hari itu pun berakhir....cukup untuk mengobati rasa kangen gue akan kota ini. Makasih Yesus karena cuaca Ayutthaya hari itu cerah banget dan menjadikan tour nostalgia gue kali ini seru dan tak terlupakan.

No comments :