I laugh, I love, I hope, I try, I hurt, I need, I fear, I cry, I blog...Welcome to my blog, welcome to my life !!

Tuesday, December 23, 2014

(Review Hostel) Terbuai Kenyamanan Khaosan Immjai

14 Bed Dorm - Mix (Shared bathroom)
Seperti biasa, beberapa minggu menjelang trip bekpekeran gue akan buka websitenya Hostelbookers buat nyari - nyari tempat penginapan. Untuk trip ke Bangkok kali ini pun gue melakukan hal yang sama. Pengalaman gue pertama kali ke Bangkok tahun 2010 adalah pelajaran berharga. Saat itu dengan semangat menggebu - gebu ala bekpeker nekat, gue memutuskan untuk ngga booking hostel mana pun sebelum keberangkatan. Gue bertekad untuk nyari hostel on the spot....dan harus di Jalan Khaosan, karena Khaosan adalah area bekpeker paling legendaris di Bangkok. Dengan idealisme tanpa perhitungan itu, gue malah berakhir di sebuah kamar mengerikan, di Jalan Khaosan. Tragis...

Khaosan Immjai
Kali ini gue menyiapkan urusan hostel sebelum keberangkatan, dan gue gak memaksakan diri untuk tinggal di Jalan Khaosan. Karena pada trip sebelumnya gue tinggal di sana selama seminggu, dan gue masih ingat betapa hingar bingar kawasan itu di saat malam hingga dini hari. Kali ini gue harus lebih cermat mencari lokasi yang tepat. Yaitu lokasi yang strategis namun tetap memberikan gue ketenangan ketika harus beristirahat.

Pencarian gue berakhir di sebuah hostel bernama Khaosan Immjai. Gue membaca review - reviewnya, dan yang paling menarik untuk gue adalah hostel ini masih terbilang baru dan staffnya yang sangat ramah dan helpful.

Gue menempati salah satu ranjang di "14 Bed Dorm - Mix (Shared bathroom)" yang harga per malamnya adalah USD 13.75. Dorm Mix maksudnya kamar campur baik tamu perempuan maupun laki - laki. Kamarnya terletak di lantai 4, dilengkapi dengan 2 kamar mandi sekaligus toilet yang masing - masing untuk tamu perempuan dan laki - laki. Hostel terdiri dari 5 lantai, dan untuk mencapai setiap lantai hanya tersedia tangga, bukan lift. Khaosan Immjai sangatlah bersih dan rapih. Setiap pagi ada staff yang membersihkan setiap sudutnya, termasuk setiap kasur, sehingga kebersihannya terjaga. Karena itu pula, tidak ada aroma - aroma tidak sedap tercium, hanya udara segar. Interior setiap lantai memiliki tema berbeda - beda, setiap sisi tembok dilukisi dengan gambar - gambar serta warna terang dan cerah, yang menciptakan suasana hangat.

Breakfast timeee !
Mengenai review bahwa staff Khaosan Immjai sangat baik dan ramah, gue setuju 1000%. Dan bagi gue yang selalu menganggap hostel adalah rumah kedua ketika sedang tidak berada di negeri sendiri, kehadiran staff - staff yang ramah dan bersahabat sangatlah penting dan cukup menentukan nikmat atau ngga nya liburan yang gue lalui.

Di malam kedatangan gue, setelah meniti setiap anak tangga sampai ke lantai 4, begitu membuka pintu kamar, di hadapan gue adalah pemandangan yang sering gue rindukan di saat gue sedang tidak bekpekeran....di saat gue sedang berkutat dengan kehidupan dan rutinitas yang normal.....yaitu kasur tingkat (bunk bed) yang tersusun rapi. Gue memilih salah satu kasur bawah yang ada di pojok, dekat pintu ke balkon. Dan saat gue merebahkan badan di ranjang dan merasakan kenyamanannya...seakan - akan gue melepaskan segala kerinduan gue untuk traveling dan merasakan kehidupan nan seru di dalam kamar dorm seperti ini.

Pojok hair drier di lt. 3
Hostel ini memberikan fasilitas lengkap versi bekpeker. Pertama, air dingin dan panas untuk mandi. Kedua, hair drier, di lantai 3. Ini berguna banget buat bekpeker gembel kayak gue yang tiap paginya gak punya waktu berlama - lama di hostel sekedar untuk mengeringkan rambut habis keramas. Ketiga, balkon bersama untuk menjemur handuk dan lainnya. Setiap mandi bahkan gue bisa langsung mencuci pakaian dalam gue, lalu menjemurnya di balkon dimana terdapat 2 jemuran bagi penghuni tiap kamar. Dan di siang hari ketika gue kembali, semua jemuran gue sudah kering. Jemuran kering....hatipun senang. Rasanya guelah yang menguasai jemuran ini. Karena sebelum meninggalkan hostel setiap harinya gue akan menjemur handuk besar, handuk kecil, kaos dan celana tidur, lalu cucian gue. Keempat, wifi yang koneksinya sangat baik di setiap ruangan. Kelima, fasilitas 4 unit PC dengan koneksi internet gratis, yang terdapat di lantai satu. Keenam, fasilitas mesin cuci yang bisa disewa oleh tamu. Untuk fasilitas yang ini, gue belum pernah menggunakan, karena emang belum perlu. Dan fasilitas - fasilitas lainnya, yang kebanyakan bisa ditemui di lantai satu yang juga merupakan ruang tamu dan ruang resepsionis.

Lantai 1, komplit fasilitasnya
Untuk masalah keamanan, hostel ini juga punya sistem yang cukup memadai. Setiap tamu diberikan 1 kunci pintu utama (jaga - jaga kalau pulang larut malam dan pintu hostel sudah dikunci) dan 1 kartu slot untuk menuju tangga ke setiap kamar. Di tiap kamar, setiap tamu diberikan 1 lemari setinggi perut orang dewasa, untuk menyimpan barang masing - masing, tidak termasuk gembok dan kuncinya. Setiap bekpeker pasti tahu, betapa pentingnya membawa serta pasangan gembok dan kunci kemana pun. Setiap kamarnya memang tidak berkunci, namun karena di setiap lantai hanya terdapat 1 kamar, maka privasinya sangat terasa. Orang - orang yang lalu lalang dan keluar masuk kamar hanyalah penghuni kamar tersebut.

Mengenai suasana tidur gue setiap malam, sewajarnya malam - malam yang gue lalui di hostel, tepatnya di mix dorm room kayak gini, 'musik' pengiring tidur gue adalah alunan suara mendengkur, batuk - batuk, mengobrol, atau suara pintu yang terbuka dan tertutup ketika ada yang masuk atau meninggalkan kamar. Atau yang lebih sensasional lagi, meskipun lampu sudah kamar sudah dimatikan, selalu ada tamu lainnya yang malah sibuk sendiri dengan lemari pribadinya lalu mengemasi ransel dan barang - barang bawaannya dan semacamnya....kegiatan yang sebenarnya mustahil dilakukan tanpa menimbulkan suara gaduh. Dan di saat - saat seperti itu, yang gue lakukan adalah mencari kehangatan di balik selimut tebal, berusaha menikmati suasana dan meyakinkan diri sendiri bahwa begitu meninggalkan hostel ini, gue akan segera merindukan segala kegaduhan dan hiruk pikuk ini.

Sarapan paling lezat sedunia
Untuk urusan sarapan, menu hariannya adalah roti tawar dengan selai nanas dan butter. Selain itu tamu juga bisa menyiapkan kopi atau teh panas masing - masing. Jadi gue bisa merasakan lagi sensasi sarapan dengan 4 lembar roti gosong yang harus gue bakar 2 kali di mesin toaster, sampai seluruh permukaan roti kering dan menghitam. Berbeda dengan rutinitas di hostel lainnya, sehabis sarapan tamu tidak perlu mencuci piring dan peralatan makan lainnya, karena pekerjaan itu akan dilakukan oleh salah satu staff yang bertugas. Woww....rasanya ada yang kurang sih....Setiap kali gue cerita sama Mama soal kehidupan di hostel, terlebih rutinitas ketika gue sarapan, Mama cuma berujar datar, "Oh....jadi jauh - jauh kau ke luar negeri, harus nyuci piring juga kau ?"

Yang jelas, gue suka dengan segala hal yang ada di hostel ini. Ketika gue tiba di Bangkok, harus diakui awalnya gue kesulitan mencari lokasinya. Entah mungkin karena saat itu malam hari....atau karena gue menggunakan bus umum untuk pertama kalinya, atau karena Khaosan Immjai berada di lokasi yang belum pernah gue 'sentuh' sebelumnya. Tapi begitu gue merasakan tinggal di sini, ini adalah hostel terbaik nomor dua dari seluruh hostel yang pernah gue tempati sepanjang sejarah gue bekpekeran. Yang terbaik pertama adalah Betelbox di Singapura. Yang gue maksud adalah 'hostel' dengan konsep shared room ya...bukan hostel atau hotel dengan single bed room.

Jadi apakah gue akan merekomendasikan hostel Khaosan Immjai ini ke orang lain ? Pasti banget. Apakah gue akan memilih tinggal di sini lagi jika suatu saat berkesempatan ke Bangkok lagi ? Pengen banget ! Idealnya sebenarnya gue pengen mencoba tinggal di hostel - hostel berbeda namun pada akhirnya kalau udah 'jatuh hati' sama hostel tertentu, gue pengen kembali lagi dan lagi ke tempat itu.


Khaosan Immjai Hostel
Alamat : Samsen Soi 1, Samsen Road
Cara Naik Bus dari Don Mueang International Airport :
Naik Bus nomor 59 sampai ke Chatuchak Market atau Mo Chit
Dari Chatuchak Market atau Mo Chit naik bus No. 3 atau 524 turun di Samsen Soi 1 (tepat di perhentian bus, ada kios Seven Eleven). 
Menyeberang Samsen Road dan tinggal jalan kaki sekitar 20 meter, Khaosan Immjai ada di sisi kiri

No comments :