I laugh, I love, I hope, I try, I hurt, I need, I fear, I cry, I blog...Welcome to my blog, welcome to my life !!

Sunday, June 21, 2015

Kebaktian yang Mengesankan di Gereja Kristen Pasundan


Minggu, 14 Juni 2015. Gue bangun ekstra pagi karena sangat bersemangat untuk ikut kebaktian minggu pagi di Gereja Kristen Pasundan. Kebaktiannya sendiri jam 9 pagi, namun gue tetap akan berangkat pagi dari hotel karena banyak hal yang pengen gue nikmati di Minggu pagi ini. Pertama, kegiatan Car Free Day yang berlangsung di sepanjang Jalan Siliwangi, kedua pengen lihat - lihat Jalan Yos Sudarso yang dipenuhi bangunan - bangunan kuno nan megah.


Car Free Day

Gue kurang tahu rute atau lokasi penyelenggaraan Car Free Day di Cirebon ini....yang jelas salah satunya di Jalan Siliwangi sampai dengan Alun Alun Kejaksan. Unik juga rasanya ngelihat jalan ini....gue pernah lihat jalan ini sibuk di siang hari oleh kendaraan lalu lalang....ramai di malam hari oleh warga yang asyik nongkrong....dan sekarang jalan yang sama nampak padat oleh warga yang antusias mengikuti berbagai kegiatan Car Free Day-nya. 

Salah satu kegiatan Car Free Day bagi anak - anak



Lihat-Lihat Jalan Yos Sudarso

Berhubung ada kegiatan Car Free Day, jadi gue harus berjalan kaki dahulu hingga Alun - Alun Kejaksan. Dari situ gue naik angkutan umum GM (03), sampai ke Jalan Yos Sudarso. Berhubung gue masih punya banyak waktu, jadi gue leluasa untuk menikmati pagi itu dengan melihat - lihat bangunan kuno nan bersejarah di sepanjang Jalan Yos Sudarso. Awalnya gue memasuki bangunan Gereja Kristen Pasundan dahulu, namun masih benar - benar kosong. Setelah itu gue ke Gedung Bank Indonesia di seberang jalan, lalu ke Gereja Katolik Santo Yusuf yang sejajaran dengan Gereja Kristen Pasundan.

Gereja Santo Yusuf, Cirebon
Karena gue masih memiliki banyak waktu sampai waktu kebaktian dimulai, dan gue ngga pernah tahan berlama - lama berdiam diri, iseng - iseng gue kembali menyeberang jalan untuk menuju bangunan kuno yang sejak semalam bikin gue penasaran, namanya Guest House Yos Sudarso. Gue tertarik karena sempat membaca tulisan "untuk umum" di papan reklamenya. Gue berasumsi ini adalah penginapan yang disewakan untuk umum. Bangunan tuanya bikin gue tertarik untuk survey dan lihat - lihat. 

Gue cukup beruntung karena diperbolehkan untuk masuk ke dalamnya dan diperlihatkan setiap bagian guest house. Jadi, guest house tersebut memiliki 5 buah kamar tidur yang masing - masingnya disewakan seharga Rp. 150,000 per malam. Fasilitas kamarnya, kamar yang besar, Queen size bed, AC, dan TV. Kamar mandinya pun ada di tiap kamar, dan berukuran besar. Selain kamar tidur, juga tersedia ruang duduk seperti ruang tamu dan ruang makan, dan juga dapur. Semua tertata rapi dan bersih. Guest House ini adalah milik korps Angkatan Laut. Siang itu gue disambut ramah oleh 2 staffnya yang masih berseragam lengkap. 

Perasaan gue campur aduk. Gue pengen banget nyoba menginap di situ suatu saat kelak, karena bangunannya yang kuno itu bikin penasaran, ditambah lokasinya yang cukup strategis. Namun di saat yang sama, bangunan yang bentuk dan warna catnya ala bangunan tentara tempo dulu, dengan atapnya yang tinggi, bikin gue ragu apakah gue berani melewatkan malam di sini atau ngga. Tapi serius deh....kayaknya gue akan coba menginap di situ suatu saat. Guest House Yos Sudarso terletak di Jalan Yos Sudarso No. 25, telepon : 0231-8300625.


Gereja Kristen Pasundan

Gue kembali ke gereja sekitar 30 menit sebelum kebaktian dimulai. Hanya ada seorang ibu yang sudah datang dan menyambut gue dengan sangat ramah. Ngga berapa lama kemudian, datanglah seorang bapak, ternyata Bapak Pendeta Edward yang merupakan salah satu pendeta di sana. Beliau menyempatkan diri untuk duduk di dekat gue, menyambut dengan sangat ramah, karena mengetahui bahwa gue adalah orang yang baru pertama kali datang ke gereja ini. Beliau sempat bercerita singkat mengenai sejarah gereja ini. 

Ketika kebaktian akan dimulai dan para jemaat mulai memasuki gereja, mereka saling berjabat tangan. Beberapa dari mereka yang tahu bahwa gue adalah pendatang baru di gereja ini bersikap sangat ramah dan menyambut gue seperti anggota keluarga. Meskipun anggota jemaat yang mengikuti kebaktian saat itu tidak terlalu banyak, namun justru gue merasakan hikmatnya kebaktian berlangsung. 

Ketika pembacaan warta jemaat, salah satu penatua mempersilahkan bagi jemaat yang baru pertama kali hadir di gereja itu untuk berdiri dan memperkenalkan diri. Oh My God....!! Dengan malu-malu, gue berdiri dan memperkenalkan diri....dengan penampilan gembel dan seadanya...ditambah rambut kusut dan lengket dikuncir seadanya...karena abis berendam air yodium sehari sebelumnya, belum keramas karena males dan ngga bawa baking soda...Rasanya campur aduk...antara malu dan terharu. Setelah gue kembali duduk, beberapa jemaat yang duduk di dekat gue menyodorkan tangan sambil berkata, "Selamat datang!" Ketika kebaktian usai, kembali para jemaat saling berjabat tangan. Dan semakin banyak yang menyambut gue sambil bergantian berucap, "Selamat datang.....dari mana Mbak ? Oh, dari Jakarta ?.....Sendirian aja, Mbak ?......Selamat kembali ke Jakarta nanti, semoga perjalanan lancar, Tuhan Yesus memberkati...." 

Rasanya pagi itu adalah salah satu pagi yang paling istimewa dalam hidup gue. Di mana Yesus mempertemukan gue dengan para jemaat Gereja Kristen Pasundan yang masih memegang teguh nilai - nilai kekeluargaan, dan menerima kedatangan gue, si petualang gembel dari Jakarta yang belum mereka lihat dan kenal sebelumnya, sebagai bagian dari keluarga mereka. Terima kasih jemaat Gereja Kristen Pasundan Cirebon, atas keramahan serta ketulusannya, yang bikin gue merasa nyaman.

Gereja Kristen Pasundan Cirebon
Dibangun sejak tahun 1788
 


Simbol yang ada di salah satu makam kuno di halaman gereja
Simbol pada makam kuno lainnya
Hunting Bangunan Tua di Jalan Pasuketan

Sepulang dari gereja gue ngga langsung balik ke hotel. Gue tergiur untuk melihat-lihat bangunan tua peninggalan masa kolonial Belanda yang banyak terdapat di sekitar Jalan Pasuketan dan Jalan Kantor. Selain bangunan - bangunan perkantoran, gue juga mampir ke Klenteng Dewi Welas Asih (Tiao Kak Sie).

Bank Mandiri di Jalan Kantor (eks Bank Dagang Negara)
Dibangun sejak tahun 1920


Gedung BAT (British American Tobaccos) di Jalan Pasuketan
Dibangun sejak tahun 1924


Gedung BAT
Klenteng Dewi Welas Asih


Pelabuhan Cirebon


Ngga puas sekedar berpanas - panas dan menggosongkan kulit di Jalan Pasuketan dan sekitarnya, gue melangkah menuju Pelabuhan Cirebon. Dengan membayar tiket masuk Rp. 1,000, gue pun masuk ke kawasan yang dipenuhi oleh bangunan - bangunan pergudangan yang nampak tua namun menarik, dan pastinya kapal - kapal yang sedang berlabuh di situ. Gue memang ngga terlalu lama di sana karena....ya ampun ! Kawasannya kering dan tandus banget, jadi panasnya sejuta kali lipat dibanding kawasan lain di Cirebon. Udah gitu sepi banget....mungkin karena itu hari Minggu, jadi ngga ada aktifitas yang berarti. Tapi bangunan - bangunan yang ada di sini cukup menyita perhatian gue. Caelahh !

Pelabuhan Cirebon
Kuli Pelabuhan




Setelah puas berada di pelabuhan, gue pun meninggalkan lokasi, untuk kembali ke hotel. Sebelumnya gue mampir ke Grage Mall untuk mencari makan siang.

Tiba di hotel, gue menyiapkan ransel dan sempat beristirahat sekitar 2 jam sampai waktu check out. Sekitar jam 2 siang gue meninggalkan hotel dan menyeberang jalan menuju Stasiun Cirebon.

Cirebon....kota ini sangat berkesan untuk gue. Mengingat betapa 'kosongnya' gue 3 hari yang lalu ketika pertama kali tiba....dan betapa 'kaya'nya gue akan pengalaman serta kesan yang indah dan mendalam setelah berpetualang di sini selama 3 hari. Kota ini bikin siapapun, khususnya orang yang yang berpetualang sendirian kayak gue, merasa diterima dan nyaman. Cirebon punya tempat-tempat wisata yang menarik, prasarana angkutan yang memadai, tapi lebih dari itu yang paling mengesankan dan menonjol adalah kebaikan dan keramahan nan tulus warga lokalnya yang sangat menyentuh hati gue dan pasti akan sangat gue rindukan. Selamat tinggal dan sampai jumpa lagi, Cirebon ! 

No comments :