I laugh, I love, I hope, I try, I hurt, I need, I fear, I cry, I blog...Welcome to my blog, welcome to my life !!

Sunday, October 12, 2008

Tour in Peace at Museum Prasasti, Jakarta

Kemarin Sabtu, akhirnya...setelah lama mencari, kesasar, dan mencari terus...gue bisa sampe ke Museum Prasasti yang ada di Jl. Tanah Abang No. 1, Jakpus. Gue penasaran banget sama tempat ini, karena di tipi gue sering liat video klip penyanyi - penyanyi lokal yang lokasinya di sini, malah ampe ada artis segala yang pernah merit di sini. Ajigileee...masa merit di lokasi kuburan gitu sich..?!

Gue baru tau kalo tempat itu punya nama : Museum Prasasti...yang gue tau selama ini cuma 'bekas kompleks pemakaman Belanda'. Gue bilang 'bekas' karena dari info yang sering gue baca, yang ada di komplek itu cuma batu nisan sama prasastinya aja. 'Isi' alias si pemilik makamnya sih udah dipindahin...entah kemana.

Gue sebenernya paling suka berkunjung ke tempat - tempat kuno dan antik kayak begini, sayang..nyali gue minim. Gue penakut banget..sebelum bisa nemu Museum Prasasti ini, gue udah ke 'kuburan Belanda' yang ada di Kebun Raya Bogor duluan..Yang di Bogor tuh sebenarnya areanya jauh lebih kecil, dan di sana paling cuma ada 8 - 10 kuburan. Tapi ngerinya, tuh komplek ada di dalam hutan kecil dengan pohon - pohon tinggi, yang ada di area Kebun Raya Bogor.

Untuk masuk Museum Prasasti, setiap orang harus bayar Rp. 2,000,-. Gue sempet heran waktu petugasnya nanya,"Mau jalan - jalan biasa atau...". Dengan binun gue balik nanya,"Emangnya ada yang gak biasa Pak....?". Setelah itu si Petugas ngejelasin ke gue, bahwa ada tarif yang berbeda untuk pengunjung yang punya tujuan lebih dari sekedar lihat - lihat. Misalnya untuk syuting, atau pemotretan. Gue sempat lihat daftar harganya. Ternyata untuk pemotretan doang, tarifnya dimulai dari Rp. 250,000,-. Mahal bener..

Begitu masuk area pemakaman, gue langsung kecewa. Areanya tuh kotor dan ngga terurus. Udah gitu, prasasti dan nisannya udah banyak yang hancur. Trus, pihak pengelola ngga ngatur lokasi bakar sampah dengan benar. Di mana - mana ada tempat bakar sampah, asapnya kemana - kemana..kayak lagi di panggung dangdut Aneka Ria Safari jadul...Udah gitu, pas gue kebelet pipisz, naasnya harus gue tahan. Karena dengan entengnya si Petugas Museum bilang,"Tuh WC nya, tapi lampunya mati..." Sial...gimana mungkin gue berani pipis bergelap - gelap ria di WC umum yang ada di dalam komplek pemakaman...!!!


Di Museum Prasasti ini herannya, gue ngga terlalu ngerasa ngeri. Mungkin karena di sana ngga ada pohon - pohon tinggi yang lebat...atau, karena banyak warga sekitar yang duduk ngobrol - ngobrol sama Petugas Museum di sekitar pemakaman...atau karena ada sekelompok anak muda asik maen gaple di atas sebuah nisan gede. Kasian amat tuh yang punya nisan....Waktu gue ke sana, kebetulan lagi ngga ada pengunjung lain yang datang, maklumlah, udah menjelang jam tutup juga. Gue tiba di sana jam 14.30, sementara museum bakal tutup jam 15.00.

Gue takjub banget ngeliat nisan - nisan dan prasasti - prasasti makam yang ada di sana. Keren abis....prasasti yang paling banyak tuh ada yang bentuk Salib, Bunda Maria, Malaikat, dll.

Makam favorit gue adalah sebuah makam keluarga Van Delben...terdiri dari orang tua dan dua anak, yang modelnya dibikin kayak kapel berukuran sekitar 4x4 meter. Lengkap dengan taman kecil, patung - patung malaikat, dan pintu gerbangnya. Cantik luar biasa....

Sayangnya gue ngga punya banyak waktu saat itu, jadi gue ngga bisa membaca dan memperhatikan setiap makam berlama - lama. Sebenernya, gue pengen melakukan 'ritual' yang biasa gue lakukan kalau gue ngunjungin kuburan Belanda yang ada di Bogor yaitu membaca batu nisannya satu - per satu dengan amat sangat teliti : nama, tanggal lahir dan tanggal meninggalnya, tempat lahir dan tempat meninggalnya, menghitung usia saat pemilik makam meninggal, trus ngebaca pesan atau puisi yang ditorehkan di batu nisannya. Karena gue yakin, pesan atau puisi yang ada di batu nisan seseorang, pasti buatan / curahan hati pribadi si pemilik makam sewaktu dia masih hidup. Yang jadi kendala gue, kebanyakan nisannya ditulis dalam bahasa Belanda, walaupun ada juga beberapa yang ditulis dalam bahasa Inggris.

Kayaknya ada bagusnya juga kalau di batu nisan dibikin pesan/puisi kayak gitu....untuk mengekpresikan perasaan si pemilik makam kepada keluarga/sahabat yang mencintai dia. Kalau berandai - andai mungkin gue akan bikin pesan begono :

Cobalah ucapkan selamat jalan padaku dengan senyum
Hapus air mata dan ratap tangismu
Esok, lusa dan seterusnya aku kan tetap hadir
Renggut dukamu dengan kenangan penuh tawa
Ramaikan sepimu dan temani hari - harimu
Yakinkan hatimu, aku tak pernah meninggalkannya

atau kayak signature email gue...http://akucintamakan.blogspot.com... .....


atau gini :

Ketoprak, gado - gado
Ketoprak sepiring Rp. 6,000, kalo gado - gado Rp. 5,000
Ibu Bapak, Cherry must go
Kalau hatimu rindu, be noted i always love you..

Trus, nisannya bentuknya menhir, karna gue cinta berat Obelix. Simple, gitu doang...

No comments :