I laugh, I love, I hope, I try, I hurt, I need, I fear, I cry, I blog...Welcome to my blog, welcome to my life !!

Friday, August 21, 2009

Hari Ketiga - Kek Lok Si

Gue bangun sedikit lebih siang dari kemarin, karena tujuan gue hari ini adalah Kek Lok Si, di kawasan Air Itam. Dari keterangan di brosur, gue tau bahwa Kek Lok Si buka mulai jam 10am. So, gue berniat berangkat dari Hutton jam 9am aja.

Sarapan Mr. Jeremy masih sama : roti panggang, bolu plus segelas sari jeruk. Gue jadi inget pas waktu di Betel Hostel, Spore. Semua tamu harus nyiapin sarapan sendiri. Agak repot, tapi asiknya jadi boleh ngambil sepuasnya. Tiap pagi gue manggang paling dikit 4 lembar roti gandum, trus dikasih chocolate jam setebal mungkin, ditambah beberapa buah yang disediain. Trus gue bakal menyelundupkan 2 biji apel ke tas gue buat modal makan siang...

Selesai makan siang, gue pun berangkat dari Hutton Lodge menuju Kek Lok Si !!!! Ada 4 tempat yang bikin gue menggebu - gebu pengen ke Penang Island : Sleeping Buddha, Kek Lok Si, Penang Hill, dan Batu Ferringhi. Dan hari ini jadwalnya mewujudkan impian gue ke Kek Lok Si, yang katanya adalah kuil Buddha terbesar di Asia Tenggara. Wow ! Gue napsu pengen liat Pagoda of The Ten Thousand Buddhas dan patung Dewi Kuan Yin raksasa terbuat dari perunggu yang tingginya 30 meter !!

Di dalam Rapid Penang, walaupun perjalanan cukup panjang, gue ngga terlalu ngerasa bosan karena sopirnya ramah dan doyan ngobrol. Setiap naek Rapid Penang emang gue usahain bisa duduk deket Pak Sopir biar bisa nanya - nanya jalan dan liat kiri - kanan jalan dengan jelas.

Begitu turun bus, gue harus jalan kaki lagi, ngelewati kawasan pasar dan tempat - tempat makan gitu. Untuk menuju pintu masuk Kek Lok Si, pengunjung harus melewati tangga menanjak yang puaaannnjjaannngg......yang dipenuhi dengan penjual - penjual barang / aksesoris khas Malaysia. Wait...., Khas Malaysia ? Ngga juga lha...sebagian dari barang - barang yang dijual disini batik again..batik again...Hampir tiba di pintu masuk, di bagian tengah ada semacam kolam yang isinya bejibun kura - kura yang lagi berebutan kangkung yang dilemparin oleh pengunjung.

Akhirnya tiba juga di Kek Lok Si, yang luaassss banget...Gue sampe bingung mo mulai tour gue dari mana dulu. Gue masuk ke setiap praying hall di komplek ini, yang isinya patung Buddha dan patung - patung dewa yang ukurannya jumbo. Selanjutnya gue ke Patung Kuan Yin, dan untuk itu gue harus beli tiket eskalator dulu. Begitu sampe di atas....walaaaaahhhhh...kaget dan takjub....gueddee banget...! Tapi sayangnya lagi gak bisa memotret patung ini dengan leluasa karena sedang dalam proses pembuatan pilarnya setinggi 200 kaki alias 60 meter lebiihhh, jadi si patung raksasa ini sedikit 'bersembunyi'.



Selain itu ada patung Kuan Yin lainnya yang....kok lebih terlihat kayak Bunda Maria ya ? How come ? Di sini gue bener - bener kehabisan akal gimana caranya bisa motret dengan background patung - patung megah yang ada di sini. Selain ngga ada tempat pas buat meletakkan kamera gue, silaunya matahari saat itu bikin hampir semua photo gue jadi gelap. Gue emang belum kompak sama kamera gue nih, jadi gue belum terlalu mahir ngutak - ngatiknya.

Gue agak sedih sebentar karena di tempat yang luar biasa amazing ini gue sulit mengabadikan kenangan gue di sini. Semua orang tampak asik dengan aktivitas dan group tour masing - masing...Tiba - tiba seorang bapak yang melewati gue, berbalik arah dan mendekat ke gue.

Si Bapak nanya, "Do you want me to take your picture ?"
Gue yang kaget, cuma manggut - manggut bloon dan jawab, "Ehh...yes...if you don't mind, Sir".
Si Bapak nanya lagi, "Where do you want to take the photo ?"
Cherry bingung, "I want that statue become the background, Sir !" sambil nunjuk ke arah patung yang ada di hadapan patung perunggu Guan Yin.

Si Bapak yang baik hati ini pun motret gue. Abis itu dia nunjukkin kamera ke gue, dan dia bilang lagi, "You check it first. If you don't like it, I'll take the other one".

Gue yang masih bingung (karena orang ini datang di saat gue lagi desperate dan berharap ada orang baik hati yang bisa gue mintain tolong buat motret gue. Kok pas bangettt ??!!) cuma bisa bilang, "I like it Sir....Thank you very much !"

Siang itu gue dibuat takjub lagi....lebih takjub daripada saat gue pertama kali liat Patung Kuan Yin tadi. Walopun gue mengaku sebagai solo traveler, tapi somehow gue ngga pernah benar - benar sendirian. Tuhan selalu menemani gue, dan dengan berbagai cara melalui orang - orang di sekitar gue, Tuhan pasti bakal bantu gue apabila dalam kesulitan. Even untuk masalah sepele kayak urusan motret - motret kayak gini.

Perjalanan gue di Kek Lok Si ini dilanjutkan ke Pagoda of Ten Thousand Buddhas. Pagodanya tiinngggiiiii....banget, terdiri dari 7 tingkat. Walopun sebenernya gue udah kecapean berkeliling komplek Kek Lok Si ini, tapi gue keukeuh pengen naek sampe top of the Pagoda. Satu per satu tangga gue naikin...di setiap tingkat gue berhenti, untuk liat - liat dan istirahat. Naik tangganya dengan ketinggian lumayan tajam bikin kaki gue pegel banget. Tibalah gue di tingkat paling atas...hhmm..tapi gue ngga yakin itu udah yang paling atas, karna gue rasa masih ada satu tingkat di atasnya lagi cuma pintu masuknya digembok. Oke, anggap aja ini yang paling atas, gue pun berpotret diri ria...cihuuyy ! Congratulation, myself !! You're officially have reached the top of Pagoda of The Ten Thousand Buddhas !


Abis itu turun lagi....dan dalam perjalanan kembali ke tingkat dasar gue ketemu sama 3 orang temen sekamar gue di Hutton...kita pun saling menyapa, "Hi, roomate !". Selesai proyek Pagoda, dengan secuil tenaga yang tersisa gue pun berkeliling komplek lagi, memastikan ngga ada area di Kek Lok Si ini yang luput dari penglihatan dan kunjungan gue.

Walopun gue belum puas berkeliling, tapi karena gue udah terlalu lama di Kek Lok Si, dengan terpaksa gue pun mengambil jalan pulang. Ngga terasa, udah hampir 3 jam gue di sana. Gue ngga boleh berlama - lama, karena Penang Hill menanti kedatangan gue.

1 comment :

Anonymous said...

keren deh tripnya.....tapi siapa yg motoin ? minta tolong org ?